Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Kamis, 20 Desember 2012

Lima Ide Jokowi rayakan tahun baru

Lima Ide Jokowi rayakan tahun baru
Jokowi. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Malam pergantian tahun baru 2012 ke 2013 akan ada acara istimewa yang disiapkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk warga ibu kota. Jokowi akan menyelenggarakan acara bertemakan budaya yang ditampilkan di sepanjang jalan Sudirman-Thamrin hingga kawasan Monas.

Berbagai hiburan juga akan disuguhkan. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga akan memberlakukan kebijakan car free night mulai pukul 18.00 WIB di beberapa titik.

Berikut lima ide Jokowi rayakan malam pergantian tahun untuk warga Jakarta.

1. Car free night

Kebijakan ini telah dibahas Jokowi dengan Dinas Perhubungan dan Polda Metro Jaya. Mulai pukul 18.00 WIB, Senin (31/12), jalan utama Sudirman hingga MH Thamrin dan kawasan seputaran Monas tidak bisa dilalui semua kendaraan.

Tujuannya, agar kawasan yang menjadi pusat keramaian itu tidak dipenuhi kendaraan dan macet seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Masyarakat harus jalan. Ya paling tidak kan udaranya nggak polusi. Jalan kaki, ada hiburannya, ya rakyat bisa menikmati," ujar Jokowi.

Mengenai waktu pelaksanaan, menurut Jokowi ada usulan antara jam 21.00 sampai 02.00 keesokan harinya. Tetapi pukul berapa pelaksanaannya belum diputuskan. "Hotel-hotel juga kita tanyain, mal kalau jam 9 gak ada masalah. Tapi memang perlu masih ada ditawar lagi. Jadi nanti kita lihat," kata mantan wali kota Solo itu.

Pada car free night nanti, puncak acaranya adalah tahun baruan tepat pukul 24.00 WIB.

2. Belasan panggung hiburan di jalan Sudirman-Thamrin

Jika car free night diberlakukan, jalanan Sudirman hingga Thamrin akan menjadi tempat pesta rakyat. Jokowi mengatakan ada belasan panggung hiburan yang akan dibuat.

"Yang car free night itu, nanti sih katanya ada 12 panggung, tapi nanti ditambah lah biar semua masyarakat bisa menikmati," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta.

3. Pesta kembang api

Jika biasanya kawasan Ancol selalu menjadi pusat acara malam pergantian tahun dengan pesta kembang api, Jokowi akan memindahkan pesta kembang api itu di kawasan Sudirman-Thamrin.

Sore hari sebelum pergantian tahun baru, Jokowi akan ke kawasan Ancol. Sebelum kemudian merayakan tahun baru di Sudirman-Thamrin.

4. Karnaval Budaya

28 Oktober lalu, Jokowi sukses menyelenggarakan acara Kirab Budaya bertemakan 'Kesetaraan Jakarta sebagai pusat kebudayaan sebagai berbasis budaya Betawi'.

Ketika itu, hadir perwakilan dari berbagai daerah dengan pakaian khas, tari-tarian, dan mobil hias.

Konsep karnaval budaya ini akan diulangi Jokowi saat malam perayaan tahun baru. Sepanjang jalan Sudirman-Thamrin akan menjadi 'catwalk' bagi para model dan para peserta kirab.

Untuk malam tahun baru, konsep budaya Betawi akan menjadi tema utama karnaval.

5. Pertunjukan musik

Merayakan pergantian tahun tanpa hiburan musik tentunya kurang afdol. Jokowi pun akan menyiapkan pentas musik dengan berbagai aliran dari belasan panggung yang disiapkan. Beragam hiburan bisa dinikmati oleh para pejalan kaki di sepanjang Thamrin dan Sudirman.

"Hiburannya macam-macam. Ada gambang kromong, ada keroncong tugu, ada dangdut, ada campur sari," kata Jokowi di Balai Kota, Rabu (19/12).

Sumber : merdeka.com



6 Cerita unik dari pelantikan di kampung kumuh ala Jokowi

6 Cerita unik dari pelantikan di kampung kumuh ala Jokowi
Pelantikan walikota Jaktim 2. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Untuk pertama kalinya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melantik pejabat di kawasan kampung kumuh. Pelantikan dan sumpah jabatan dilakukan Kamis (20/11) tepat pukul 08.00 WIB. Jokowi yang mengenakan setelan jas hitam dan dasi berwarna ungu, melantik Krisdianto dan Husein di sebuah panggung terbuka yang sederhana dengan disaksikan ratusan warga setempat.

"Memang tidak seperti biasanya. Kali ini di tengah-tengah masyarakat, Kenapa? karena memang orientasi kita bukan seremonial tapi fungsional," ujar Jokowi. Berikut ini cerita yang tersisa dari pelantikan di kampung kumuh.

1. Tanpa AC

Pelantikan dilakukan tidak di ruangan dingin dengan penyejuk udara. Ruangan terbuka terasa panas karena langsung bersentuhan dengan sinar matahari.

"Dan inilah masyarakat kita. Kalau kita lantik di gedung, tempatnya ber-AC, masalahnya tidak akan kelihatan karena yang kelihatan yang bagus-bagus saja. Yang baik-baik saja," kata Jokowi disambut tepuk tangan warga. "Dari sini problemnya banyak sekali. Masalahnya sudah banyak sekali di masyarakat, di kampung, di RT/RW," imbuh Jokowi.

2. Salah sebut

Saat melantik wali kota Jakarta Timur, Jokowi salah menyebut Pulo Jahe menjadi Kebon Jahe. Warga pun protes. "Pulo Jahe, Pak," kata mereka, beberapa ada yang tertawa. Apa kata Jokowi. "Pulo sama kebon kan mirip-mirip. Saya ini di jakarta, memang banyak kelurahan yang masih belum hapal. Apalagi kampung. Ya tadi udah diingatkan, 'pak ini kampungnya Pulo Jahe'. Tapi setelah masuk ke sini lupa lagi menjadi Kebon Jahe (sambil tertawa). Gak apa-apalah Kebon sama Pulo gak jauh," kata Jokowi.

3. Ganti Jas

Ada yang unik setelah pelantikan tersebut. Jokowi kemudian masuk rumah warga di Pulo Jahe. Apa yang dilakukan Jokowi di dalam rumah warga? "Ganti baju dari jas jadi ini," kata Jokowi, Kamis (20/12).

Jokowi membantah pelantikan ini mengada-ada. "Mengada-ada bagaimana, ini justru yang fungsional bukan seremonial," kata Jokowi.

4. Kirim intelijen

Jokowi mengaku telah mengirim intelijen untuk mencari persoalan-persoalan yang ada di kawasan Pulo Jahe, Cakung, Jakarta Timur. "Karena sebelum saya masuk ke sini, saya sudah mengirim intelijen untuk cek dulu masalah-masalah di sini apa," kata Jokowi.

Dari hasil penyelidikannya, Jokowi mengaku mendapat banyak keluhan. Seperti, banyaknya penumpukan sampah, dan belum adanya mandi cuci kakus (MCK). "Kemudian tidak adanya hidran. Kami memang tidak ingin di Pulo Jahe ini ada kebakaran, tapi kalau ada persiapan itu lebih baik," katanya.

5. Pilih satu dari 4 lokasi

Sebelum memilih lokasi Pulo Jahe sebagai tempat pelantikan wali kota Jakarta Timur, Jokowi mengaku menyiapkan empat alternatif tempat. "Kemarin memang ada 4 lokasi yang ditawarkan ke saya tapi saya pilih disini karena memang ini yang perlu mendapat perhatian," kata Jokowi. Ditanya apa saja empat lokasi itu, Jokowi menjawab, "nggak hapal."

6. Ditonton warga, tanpa atap

Jokowi mengakui, pelantikan wali kota Jakarta Timur yang baru memang tidak seperti biasanya. "Pelantikan biasanya dilakukan di gedung, di balai kota, di kantor wali kota. Tapi hari ini kita lakukan di tengah-tengah masyarakat, di tengah-tengah rakyat," kata Jokowi disambut tepuk tangan.

Kenapa dilakukan di lokasi tanpa atap. "Karena memang orientasi kita sekarang ini bukan seremonial. Tapi fungsional. Jabatan itu bukan untuk sebuah kuasa. Jabatan itu adalah untuk melayani. Jabatan itu adalah untuk bekerja kepada masyarakat," tegas Jokowi.

Sumber : merdeka.com



Cerita Ahok ingin hajikan muazin dan ingatkan waktu salat

Cerita Ahok ingin hajikan muazin dan ingatkan waktu salat
Ahok. ©2012 Merdeka.com

Dua hari lalu, Wakil Gubernur DKI Jakarta menggelar pertemuan dengan pejabat Bakesbangpol, Biro Binsos, dan Biro Pendidikan dan Mental Spiritual (Dikmental) Jakarta. Salah satu pertemuan membahas soal dana bantuan tempat-tempat ibadah.

Dalam pertemuan itu, Ahok juga berbicara soal rencana memberi bantuan kepada muazin-muazin di Jakarta. Bahkan, Ahok berencana memberikan bantuan tiap bulan. Karena, peran muazin sangat penting di masjid.

"Pantas saja kalau muazin diberikan insentif. Karena setahu saya tugas mereka tidak hanya azan, tapi juga kadang ada yang bersihin masjid, ngepel, nimba air sumur buat wudu, itu semua muazin," kata Ahok saat menggelar rapat di Balai Kota seperti dikutip dari video Pemprov DKI yang diunggah di Youtube, Rabu (18/12).

Rencananya tidak hanya insentif, tapi juga diberangkatkan haji. "Impian mereka kan naik haji, kita hajikan," ujarnya.

Tapi, menurutnya tidak semua muazin di Jakarta diberikan insentif dan diberangkatkan haji. Nantinya, muazin-muazin di Jakarta akan diseleksi mana yang benar-benar membutuhkan bantuan dan tidak.

"Kasih daftar seluruh muazin, bukan masjidnya. Kalau tidak ada muazin, masjid enggak rapi. Bisa juga dipilih muazin yang pagi (Subuh). Muazin yang pensiunan (kerja) yang sudah tua. Tapi banyak juga muazin yang pensiunan kaya raya, ingin mendekatkan diri. Kalau itu enggak kita kasih (insentif)," kata Ahok.

Ahok juga memerintahkan kepada bawahannya untuk segera membukakan rekening Bank DKI bagi para muazin. Nantinya, insentif itu akan bisa ditransfer ke rekening langsung mereka.

"Dibukakan rekening Bank DKI, kalau mau hajikan mereka, tinggal transfer saja," ujar Ahok.

Setelah berbicara panjang lebar soal muazin, Ahok tiba-tiba meminta isoma. Waktu saat itu menunjukkan pukul 18.50 WIB. "Dan ini saya kira sudah cukup. Ini sudah lewat waktu salat nanti," ujar Ahok.

Setelah isoma sebentar, Ahok kemudian melanjutkan rapat kembali. Topik pun masih sama membahas soal muazin. "Jadi nanti Jakarta punya Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Pintar, Kartu untuk nai bus dan kartu khusus muazin," kata Ahok di penghujung rapat.

Sumber : merdeka.com

Jokowi lantik wali kota Jaktim di kampung kumuh

Jokowi lantik wali kota Jaktim di kampung kumuh
Pelantikan walikota Jaktim. ©2012

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik HR Krisdianto, sebagai wali kota dan Husein Murad sebagai wakil wali kota Jakarta Timur. Uniknya, pelantikan ini sengaja digelar di perkampungan kumuh di kawasan Kampung Pulo Jahe RT 07 RW 05, Cakung, Jakarta Timur.

Ini baru pertama kali terjadi. Seorang pejabat dilantik di tengah-tengah warga.

Pelantikan dan sumpah jabatan dilakukan tepat pukul 08.00 WIB. Jokowi yang mengenakan setelan jas hitam dan dasi berwarna ungu, melantik Krisdianto dan Husein di sebuah panggung terbuka yang sederhana, dan disaksikan ratusan warga setempat.

"Memang tidak seperti biasanya. Kali ini di tengah-tengah masyarakat, Kenapa? karena memang orientasi kita bukan seremonial tapi fungsional," ujar Jokowi usai melantik wali kota Jakarta Timur, Kamis (20/11).

Jokowi mengatakan, pengambilan sumpah jabatan di tengah-tengah warga ini nantinya akan sering dilakukan saat melantik pejabat-pejabat daerah lainnya.

"Suatu saat mungkin saya akan lantik kepala PU di tepi ciliwung. Kenapa tidak? karena masalah Jakarta, ada problem-problem Jakarta ada di sini, bukan mengada-ada," jelasnya.

Ketika ditanya alasan apa yang membuat dirinya melantik di perkampungan dan bukan di kantor wali kota, mantan wali kota Solo ini menjawab sederhana.

"Saya lantik di sini supaya semua pejabat melihat permasalahan Jakarta. Itu saja, pesannya itu saja," ungkap Jokowi.

Sekadar diketahui, Jakarta Timur sebelumnya dipimpin Murdani. Dia pengajuan masa persiapan pensiunan (MPP) sebagai wali kota Jakarta Timur meski masa jabatannya masih tersisa enam bulan.

Saat ini, jabatan wali kota diambil alih oleh HR Krisdianto yang sebelumnya menjabat wakil wali kota Jakarta Timur.

Sumber : merdeka.com

Jokowi: Coretan di tembok, kita jangan kalah dengan anak-anak

Jokowi: Coretan di tembok, kita jangan kalah dengan anak-anak
jokowi di pasar inpres senen. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyoroti persoalan kebersihan yang ada di wilayah Jakarta Pusat. Salah satunya adalah soal maraknya coretan di tembok-tembok.

"Masalah corat coret tembok-tembok. Ya kuat-kuatan lah. Yang coret sama yang ngecat kuat mana? Kalian kan punya anggaran, yang coret anak-anak," kata Jokowi dihadapan wali kota Jakarta Pusat, Sudin, Camat dan Lurah di Ruang Pola, kantor wali kota Jakarta Pusat, Rabu (19/12).

Jokowi lantas mengungkit soal anggaran kebersihan yang dimiliki Pemkot Jakarta Pusat. Menurutnya, coretan yang ada di tembok-tembok di tempat umum tak seharusnya dibiarkan begitu saja.

"Yang anggarannya banyak kok kalah? Anggaran bermiliar-miliar masa kalah dengan yang Rp 100-an ribu," katanya.

Mantan wali kota Solo ini mengaku selalu membawa kamera kemana pun ia pergi. "Jangan sampai ada masalah, lalu saya foto, malah yang punya wilayah belum melakukan apa-apa. Saya sekarang kemana-mana bawa foto loh. Nanti pas rapat pertemuan seperti ini, saya tunjukkan," kata Jokowi.

Jika perintahnya tidak diindahkan, Jokowi mengaku tak segan-segan untuk menandai pejabat di wilayah terkait.

"Kita mampu kok. Optimis, yakin kita bisa lakukan ini. Jangan Singapura saja yang bersih, kita bisa melakukan itu. Kita mampu kok, yakin kita bisa lakukan itu," tandasnya.

Sumber : merdeka.com

Rabu, 19 Desember 2012

DPRD DKI "Shock" dengan Gaya Jokowi-Basuki

DPRD DKI "Shock" dengan Gaya Jokowi-Basuki
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo bersama Wakil Gubernur, Basuki Tjahaja Purnama menerima ucapan selamat usai pelantikan mereka di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (15/10/2012). Pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih ini dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi untuk masa jabatan 2012-2017.

Gebrakan yang dilakukan pasangan pemimpin Jakarta Baru, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama, seakan memberi terapi kejut untuk warga Ibu Kota. Tak terkecuali di jajaran elite, baik eksekutif maupun legislatif.


Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Wanda Hamidah mengakui, banyak hal yang membuat legisla
tif terkejut dengan gaya kepemimpinan Jokowi-Basuki. Bila di era sebelumnya semua ditutup rapat, kali ini justru sebaliknya.

Hal-hal kecil sampai pada pembahasan rencana anggaran didorong untuk terbuka bagi masyarakat. Hal ini dilakukan demi menciptakan keterbukaan dan pengawasan yang dilakukan secara bersama.

Salah satu contohnya adalah pada pembahasan anggaran DKI untuk 2013. Minimnya komunikasi antara legislatif dan eksekutif akhirnya memicu pembahasan menjadi alot. Buntutnya, agenda pengesahan menjadi molor dan eksekusi program pada 2013 terancam mundur dua bulan.

"Keterlambatan itu bisa dipahami karena konsep kerja Jokowi sama Ahok yang berbeda dari pemimpin sebelumnya," kata Wanda saat dijumpai di Balaikota Jakarta, Rabu (19/12/2012).

Beberapa waktu sebelumnya, mencuat banyak komentar yang berisi nada tantangan pada DPRD DKI untuk menggelar semua agenda rapat secara terbuka. Termasuk tantangan dari Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang menantang rapat pembahasan anggaran disiarkan live di televisi.

"Saya sih mendukung, terbuka kan positif. Tapi, mungkin DPRD shock karena biasanya tertutup, tapi sekarang diminta dibuka semua. Dengan perubahan drastis ini, ada kegamangan di DPRD," ujar Wanda.

Sumber: kompas.com

Selasa, 18 Desember 2012

5 Kelemahan kartu sehat ala Jokowi

5 Kelemahan kartu sehat ala Jokowi
kartu jakarta sehat. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Awal bulan lalu, Kartu Jakarta Sehat (KJS) diluncurkan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Kartu sakti ini menjadi program unggulan Jokowi.

Untuk tahap awal sampai akhir tahun ini, akan dicetak sebanyak 3000 KJS. Dan tahun depan, KJS akan menyasar 4,7 juta warga Jakarta.

"Semua dapat, tidak ada yang tidak dapat, yang kaya raya pun kalau mau dapat bisa, kalau gak malu," ujar Jokowi saat membagikan KJS di Pademangan Timur, Jakarta Utara.

Menurut Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna, ada beberapa kelemahan dalam implementasi penggunaan KJS. Apa saja?

1. Bisa dipakai orang kaya

5 Kelemahan kartu sehat ala Jokowi

kartu jakarta sehat.

Dalam praktiknya, KJS bisa saja digunakan orang mampu. Padahal, warga kelas ini bisa berobat menggunakan uang sendiri.

"Ini persoalan etika. Apalagi kalau tidak ada pengawasan," kata Yayat kepada merdeka.com, Selasa (18/12).

Dengan adanya KJS, pemerintah daerah juga harus memberikan penyuluhan kepada warga dengan mengubah pola pikir bahwa KJS ini benar-benar digunakan bagi orang tidak mampu.

2. Anggaran bisa bengkak

5 Kelemahan kartu sehat ala Jokowi

Jika tidak digunakan dengan hati-hati, maka semua orang dengan gampang menggunakan KJS. "Ini bisa mengakibatkan anggaran jebol," ujar Yayat.

Karena, setelah mendapat KJS orang cenderung terdorong berobat di puskesmas "Memang KJS adalah hak semua warga Jakarta," katanya.

Apalagi setelah ada KJS, di puskesmas-puskesmas terjadi lonjakan pasien.

3. Bisa manjakan warga

5 Kelemahan kartu sehat ala Jokowi

Selain anggaran bengkak, KJS juga bisa memanjakan warga. Karena pola pikir masyarakat setelah menerima KJS berbeda pandangannya.

Sebelum ada KJS, orang berpikir seribu kali untuk dirawat. Karena sudah mempunyai KJS dan syaratnya mudah, orang yang awalnya tidak perlu dirawat malah pingin dirawat. Hal ini tentu bisa berpengaruh pada anggaran.

"Hal-hal kecil seperti ini yang perlu diperhatikan. Bisa-bisa penggunaan KJS berlebihan. Kartu sehat seharusnya untuk mendorong orang untuk hidup sehat. Cara hidup orang harus berubah," katanya.

Padahal KJS hanya sebagai garansi dan pegangan kalau sewaktu-waktu mereka sakit.

4. Pengawasan lemah

Ini yang harus menjadi fokus Pemprov DKI. Jika tidak, KJS bisa tidak tepat sasaran.

Seperti kasus di RSUD Cengkareng. "Kita tidak punya wewenang untuk menolak mereka (orang mampu) untuk menggunakan KJS. Karena syarat penggunaan KJS hanya menyertakan KTP dan KK (kartu keluarga)," kata Kepala Satuan Pelaksana Pemasaran Agung Rusyana RSUD Cengkareng.

Menurut Yayat, hal semacam ini perlu dibenahi agar KJS tepat sasaran.

5. Semua orang inginnya gratis

Masalah ini harus dicermati dengan baik. Lagi-lagi soal pola pikir masyarakat yang ingin semuanya gratis.

Yayat berpendapat, bicara KJS tidak hanya soal pengobatan saja, tapi lebih mendorong orang untuk bisa lebih produktif setelah sehat. Sehingga, dengan sehat, orang tidak lagi menjadi boros.

"Tinggal di kawasan kumuh memang bikin orang jatuh sakit. Karena itu kartu sehat untuk mendorong orang hidup sehat," jelasnya.

Sumber : merdeka.com

Jokowi: Klub sepak bola jangan pakai APBD

Jokowi: Klub sepak bola jangan pakai APBD
Stadion BMW. ©2012 Merdeka.com/Handout/Tiyok Prastyoadi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memberi peringatan kepada klub sepak bola agar mandiri dan tidak tergantung pada anggaran pendapatan belanja daerah. Jokowi tegas mengatakan, klub sepak bola jangan pakai dana APBD.

Pernyataan Jokowi ini muncul saat ditanya tentang Jakmania yang ingin punya klub dengan kekuatan finansial mapan. Termasuk kemungkinan bantuan keuangan.

"Lah, mapan kalau dari sisi bantuan APBD nggak diperbolehkan bagaimana?" ujar Jokowi di Balai Kota, Rabu (19/12).

Ditanya sikap Pemprov DKI atas Persija Jakarta, Jokowi menjawab belum tahu. Tetapi dia memberi sinyal keras. "Saya ngurus sepak bola terus terang kalau dari APBD nggak boleh, jurusnya apa, karena biaya di bola itu nggak kecil, gede," tegas Jokowi.

Namun demikian, Jokowi punya komitmen untuk Persija. Dia berniat membangun stadion bertaraf internasional di lokasi Taman BMW. Stadion itu akan menelan biaya sekitar Rp 1 triliun.

Sumber : merdeka.com

Beda cara Jokowi dan Ahok ladeni demo mahasiswa


Beda cara Jokowi dan Ahok ladeni demo mahasiswa

Jokowi dan mahasiswa. ©2012 Merdeka.com

Tempat kerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, kerap didatangi warga. Mulai dari anak TK, buruh sampai mahasiswa.

Sebagai pejabat yang mengaku prorakyat kecil, keduanya selalu menyambut kedatangan demonstran dengan tangan terbuka. Tapi, tetap saja ada perbedaan saat menjamu tamu dadakan itu.

Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi memiliki karakter tenang. Semua yang mengadukan masalah ke dia akan didengar dan dijanjikan solusi secepat dan sebaik mungkin.

Sikap itu berbanding terbalik dengan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih akrab disapa Ahok. Ahok dikenal lebih emosional. Apalagi jika ada tuntutan warga yang dianggap menyudutkan pemerintahannya, Ahok bakal berang.

Kondisi itulah yang terjadi saat Ahok digeruduk mahasiswa Universitas Bung Karno. Ahok yang semula asyik berkoar-koar soal program kerjanya, tiba-tiba langsung berbicara dengan nada tinggi saat puluhan mahasiswa UBK mendatanginya.

Ahok tidak suka dengan perkataan mahasiswa yang menagih janji soal pengetatan izin pembangunan minirmaket. Menurut Ahok tagihan itu salah alamat karena dia merasa baru bekerja dua bulan.

"Saya ingin menagih janji Wakil Gubernur sekalipun Gubernur untuk menagih janji, dan stop penjamuran minimarket," kata salah satu mahasiswa.

Mendapati pertanyaan itu, Ahok awalnya coba menjelaskan. Menurutnya, perizinan minimarket adalah produk yang dikeluarkan pemerintahan sebelumnya, dan kini tengah mereka kaji kembali apakah penerapannya sudah tepat digunakan.

"Kami ingin kaji. Karena kalau asal cabut izin lalu di PTUN kan orang, dan kita kalah uang rakyat juga yang bobol di APBD. Ya semua ada kajiannya enggak kayak mahasiswa main berantem saja," ujar Ahok santai.

Rupanya mahasiswa tetap mencecar Ahok. Melihat remaja itu membandel karena tak paham dengan penjelasannya, Ahok naik pitam. Sambil menunjuk-nunjuk ke arah mahasiswa itu, Ahok lantas menjelaskan tindakan konkret yang dilakukan pemerintah saat ini dengan nada suara emosi dan membentak.

"Anda maunya saya ngomong sopan santun kan, saya juga mantan aktivis, sama," tambah Ahok memanas.

"Kami baru dua bulan. Kami katakan kami belum keluarkan izin satu pun kalau kami sudah keluar izin Anda boleh maki-maki kami mana janjinya. Ini saya agak marah karena anda bilang mana janjinya, kami baru dua bulan bung, jadi Anda jangan pakai janji Anda tadi, kalau Anda tidak singgung itu saya tidak marah, Anda singgung itu makanya saya menantang Anda sekarang ya kan," bentak Ahok.

Ahok menilai mahasiswa itu tak memperlakukannya dengan sopan. Merasa pernah menjadi mahasiswa, Ahok lantas menantang mereka adu jotos jika tak sepakat dengan langkah yang diambil pemerintahan saat ini.

"Anda maunya saya ngomong sopan santun kan, saya juga mantan aktivis, sama. Kalau berantem aku lebih jagoan," tantang mantan Bupati Belitung Timur itu.

Sikap yang ditunjukkan Ahok itu berbeda dengan Jokowi. Pria berperawakan kurus ini memang lebih bisa mencairkan suasana.

Saat digeruduk sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Forum Mahasiswa Teknik Sipil Jakarta (FMTSJ), Jokowi malah memperlakukan mereka seperti teman. Jokowi mengajak mereka duduk bersama untuk membicarakan persoalan tuntut.

Sebagai tindak lanjut dari pertemuan itu, Jokowi bahkan menelepon langsung Wali Kota Jakarta Barat dihadapan mahasiswa. Dia meminta wali kota untuk segera menyelesaikan permasalahan kampung Apung.

Dalam perbincangan selama lima menit dengan wali kota Jakarta Barat, Jokowi meminta agar segera menaruh pompa di RW 5 Kampung Apung.

"Halo Pak, Pak saya lho dikeroyok banyak banget mahasiswa, yang Kampung Apung, bisa nggak pompa ditaruh di sana? Yang pompa portable bisa? Kemudian kalau masih ada anggaran, tolong tindak lanjuti apa yang kurang di sana," kata Jokowi dalam percakapan dengan wali kota Jakbar kala itu.

Jokowi juga berjanji akan mengecek pekerja Pemkot Jakbar setelah mendapatkan perintah langsung darinya.

Sikap dua pemimpin di Balai Kota ini memang beda. Ahok cenderung tegas tanpa tawar menawar, sedangkan Jokowi lebih tenang.

Ahok memang mengatakan dirinya sebagai polisi gubernur. Tapi apakah polisi harus selalu galak?

Sumber : merdeka.com


Aksi galak para pemimpin DKI Jakarta

Aksi galak para pemimpin DKI Jakarta
Monas.

Menjadi pemimpin di DKI Jakarta bukanlah hal yang mudah. Segudang masalah yang ada di Ibu Kota harus bisa diselesaikan oleh gubernur dan wakil gubernur DKI.

Sebut saja masalah banjir, macet, sampah, kawasan kumuh dan seabrek masalah lainnya yang harus segera diselesaikan. Karenanya, menjadi pemimpin di DKI diperlukan tingkat kesabaran yang tinggi, jika tidak emosi akan mudah meledak.

Namun, pemimpin di DKI Jakarta tetaplah manusia biasa. Layaknya manusia lain, mereka juga kerap terpancing emosinya dan menjadi galak.

Berikut kegalakan pemimpin dan mantan pemimpin Jakarta.

1. Ditagih janji, Ahok marahi mahasiswa

Aksi galak para pemimpin DKI Jakarta

Ahok adu mulut dengan mahasiswa.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tersulut emosinya ketika lima mahasiswa BEM Universitas Bung Karno menagih janji soal menjamurnya minimarket yang mematikan pasar tradisional di Jakarta, Selasa (18/12).

Ahok yang merasa baru dua bulan memimpin Jakarta lantas marah kepada mahasiswa karena menagih janjinya. Ahok bahkan sempat berujar lebih jago berkelahi ketimbang mahasiswa

"Kami ingin kaji. Anda kalau cabut izin di PTUN kan orang dan kita kalah uang rakyat juga yang bobol di APBD. Ya semua ada kajiannya enggak kayak mahasiswa main berantem saja. Kalau berantem aku lebih jagoan," ujar Ahok menantang.

Dengan nada keras, Ahok mengatakan agar mahasiswa tidak bicara dengan teriak-teriak. Suasana semakin memanas saat Ahok berbicara sambil menunjuk mahasiswa. Namun, cek cok mulut segera berakhir setelah petugas Pamdal menarik para mahasiswa.

2. Foke doyan semprot anak buah

Aksi galak para pemimpin DKI Jakarta

Fauzi Bowo. Merdeka.com/Imam Buhori

Mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke) dikenal sebagai sosok yang galak. Foke bahkan tak segan-segan mengomeli bawahan yang dinilainya tak becus bekerja dan terlambat masuk kantor.

Salah satu yang pernah disemprot Foke adalah Humas Pemprov DKI Cucu Ahmad Kurnia. Foke marah karena kliping koran yang harusnya ada di mejanya pagi hari tak tersedia karena Cucu kerap terlambat datang. Alhasil, Cucu kerap diomeli oleh Foke.

"Beliau itu datangnya 06.30 WIB, awal-awal dulu saya kalah cepat datangnya sama beliau, jadinya kena omel sama dia," kata Cucu kepada merdeka.com beberapa waktu lalu.

Di kalangan wartawan, Foke juga dikenal galak. Foke kerap sewot saat ditanyai wartawan seputar kebijakan yang dikeluarkannya.

Salah satu contohnya adalah saat ditanya soal ketidakhadirannya di Balai Kota Jakarta usai Pilgub DKI putaran pertama beberapa waktu lalu.

"Anda matanya ke mana? Itu pertanyaan yang menjurus," ujar Foke dengan wajah kesal di Balai Kota Jakarta, Jumat (13/7).

3. Sutiyoso marahi wartawan soal Agum Gumelar

Aksi galak para pemimpin DKI Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso dikenal sebagai penggagas Transjakarta. Namun, pembangunan Transjakarta pada awalnya tak semudah yang dibayangkan.

Hujan kritikan datang terhadap pria yang kerap disapa Bang Yos itu. Bahkan, Menteri Perhubungan kala itu Agum Gumelar dikabarkan keberatan atas proyek tersebut dan meminta penundaan.

Hal itu dikabarkan mengakibatkan hubungan kedua purnawirawan jenderal TNI itu renggang. Saat dikonfirmasi soal itu, Sutiyoso justru memarahi wartawan agar tidak mengadu domba dirinya dengan Agum Gumelar.

"Wartawan itu kebiasaannya membawa konflik antarinstitusi dan antarpejabat. Itu yang jadi penyakit kalian (wartawan). Harus dihentikan kebiasaan seperti itu karena mulai dari perencanaan kita sudah libatkan Dirjen Perhubungan Darat," kata Sutiyoso di Balai Kota, 17 Desember 2003.

Dengan nada tinggi Sutiyoso mengaku hubungannya dengan Agum Gumelar baik-baik saja, termasuk soal koordinasi pembangunan busway.

"Saya sudah biasa kontak dengan pak Agum, baik sebagai teman maupun sebagai menteri. Saya minta jangan bikin konflik antarpejabat," tegas Sutiyoso.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso dikenal sebagai penggagas Transjakarta. Namun, pembangunan Transjakarta pada awalnya tak semudah yang dibayangkan.

Hujan kritikan datang terhadap pria yang kerap disapa Bang Yos itu. Bahkan, Menteri Perhubungan kala itu Agum Gumelar dikabarkan keberatan atas proyek tersebut dan meminta penundaan.

Hal itu dikabarkan mengakibatkan hubungan kedua purnawirawan jenderal TNI itu renggang. Saat dikonfirmasi soal itu, Sutiyoso justru memarahi wartawan agar tidak mengadu domba dirinya dengan Agum Gumelar.

"Wartawan itu kebiasaannya membawa konflik antarinstitusi dan antarpejabat. Itu yang jadi penyakit kalian (wartawan). Harus dihentikan kebiasaan seperti itu karena mulai dari perencanaan kita sudah libatkan Dirjen Perhubungan Darat," kata Sutiyoso di Balai Kota, 17 Desember 2003.

Dengan nada tinggi Sutiyoso mengaku hubungannya dengan Agum Gumelar baik-baik saja, termasuk soal koordinasi pembangunan busway.

"Saya sudah biasa kontak dengan pak Agum, baik sebagai teman maupun sebagai menteri. Saya minta jangan bikin konflik antarpejabat," tegas Sutiyoso.

4. Ali Sadikin tampar direktur perusahaan

Aksi galak para pemimpin DKI Jakarta

Ali Sadikin merupakan salah satu mantan gubernur DKI Jakarta yang dinilai sukses membangun Jakarta. Pria yang biasa disapa Bang Ali itu dikenal tegas dan galak dalam memimpin.

Salah satu kegalakan Bang Ali adalah saat ia menampar seorang direktur perusahaan yang menangani proyek di Jakarta. Saat itu, salah satu proyek di Jakarta macet karena perusahaan direktur tersebut terlambat memasok semen. Setelah diselidiki, direktur tersebut ternyata melanggar kontrak karena menggunakan orang ketiga.

Bang Ali lantas memanggil direktur itu. Namun, setelah panggilan ketiga sang direktur baru hadir menemui Bang Ali.

Bang Ali lantas menanyakan kepadanya mengapa pengiriman semen sampai terlambat. Namun, sang direktur menjawab secara berbelit-belit. Hal itu mengakibatkan Bang Ali naik pitam.

Orang nomor satu di DKI itu lantas menamparnya hingga tiga kali.

Sumber : merdeka.com


Disebut-sebut nominasi TIME, Jokowi merasa tak berprestasi

Disebut-sebut nominasi TIME, Jokowi merasa tak berprestasi.

Jokowi bagikan kartu pintar. ©2012 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Tiap tahun, majalah Time asal Amerika Serikat memilih 'Person of the Year' atau 'Orang terbaik tahun ini'. Kabarnya, Presiden Obama yang kembali memenangkan pemilu di Amerika Serikat juga termasuk salah satu nominator majalah tersebut.

Selain itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga menjadi nominator dan bersaing dengan Obama. Akan tetapi, Jokowi merasa biasa-biasa saja dan dia mengaku tidak tahu menahu jika namanya disandingkan dan bersaing dengan Obama. Bahkan, Jokowi kelihatan bingung.

"Gak tau. Saya tokoh kelas RT aja. Ya gak ngerti, hehe.." kata Jokowi sambil terkekeh-kekeh, Jakarta, Selasa (18/12).

Mantan Walikota Solo ini menambahkan bahwa dirinya tidak tahu menahu jika dirinya masuk kriteria dalam majalah Time. Dan soal kriterianya pun juga tidak diketahui olehnya.

"Gak tau. Betul gak tau kok. Kriterianya apa juga ndak tau. Saya masuk jadi nominasi juga ndak tau," lanjut Jokowi.

Dia tidak memberikan penjelasan dan komentar panjang lebar akan hal ini. Jokowi juga tidak mau mengait-ngaitkan dengan prestasi akan leadership yang ia terapkan.

"Ini baru diberi tau. Gak tau saya. Gak ada pemberitahuan. Udahlah, kalau masuk ya silakan masuk. Memang sudah masuk?" kata Jokowi balik tanya.

"Sulit menjelaskan. Tau-tau masuk gitu. Gak ngerti. Beda kalau saya mempunyai prestasi sehingga bisa masuk. Ini ndak, saya juga gak ngerasa punya prestasi," tandasnya.

Sumber : merdeka.com


Senin, 17 Desember 2012

Jokowi: Habibie-Ainun Sangat Romantis

Jokowi: Habibie-Ainun Sangat Romantis
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi komunitas Ciliwung Merdeka yang berada di bantaran sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (16/10/2012). Setelah dilantik Senin (15/10/2012) kemarin, Jokowi langsung mengunjungi kampung-kampung kumuh di Jakarta, mendalami masalah yang ada dan kemudian mencari cara untuk mengatasinya.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi terkesan dengan romantisme Presiden ke-3 RI BJ Habibie dengan (almarhum) Hasri Ainun Habibie. Romantisme itu dikisahkan kembali dalam film berjudul Habibie-Ainun.

"Beliau berdua sangat romantis," kata Jokowi seusia menonton film Habibie-Ainun pada pemutaran perdana di XXI Epicentrum, Jakarta, Senin (17/12/2012).

Jokowi menilai banyak hal yang bisa dicontoh dalam kehidupan Habibie-Ainun. Keduanya saling mengisi dan menerima kekurangan masing-masing. Menurut Jokowi, pasangan seperti itu sudah langka saat ini.

Para penonton yang ikut menyaksikan pemutaran perdana itu tampak menangis. Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tampak mengusap kedua matanya dengan tangan.

Apakah Jokowi juga menangis? "Saya sangat sulit menangis," jawab dia.

Tapi bapak romantis juga? "Saya ini enggak romantis," jawab suami Iriana itu.

Kalau kisah hidup bapak difilmkan juga gimana? "Yah, siapa yang mau nonton?" jawab mantan Walikota Surakarta itu disambut tawa wartawan.

Film karya surtradara Faozan Rizal itu menceritakan kisah hidup Habibie-Ainun ketika masih sekolah hingga Ainun wafat di Jerman pada 22 April 2010 akibat kanker ovarium. Habibie diperankan oleh Reza Rahadian dan Ainun diperankan oleh Bunga Citra Lestari.

Film Habibie Ainun diangkat berdasarkan buku best seller yang ditulis sendiri Habibie, sebagai bentuk curahan cinta setelah ditinggal wafat istri terkasih. Buku ini ditulis hanya dalam waktu 2,5 bulan saja.

Sumber : kompas.com

Jokowi: Saya Manusia Biasa

Jokowi: Saya Manusia Biasa
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (tengah) menjawab pertanyaan wartawan saat akan melakukan pertemuan dengan lurah, camat, wali kota, dan bupati se-DKI Jakarta di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (25/10/2012). Gubernur mengumpulkan lurah, camat, wali kota, dan bupati seluruh Jakarta untuk menjelaskan fungsi para pejabat pemprov tersebut bagi masyarakat dan cara-cara melayani warga.

Ada yang berbeda dengan gaya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, terutama apabila ia ditugaskan untuk memberikan sambutan dalam sebuah acara. Tak ada kesan formal dan tegang saat ia memberikan sambutan.

Dalam beberapa kali kesempatan, pria yang akrab disapa Jokowi itu memberikan sambutan sekaligus cerita-cerita uniknya yang berkaitan dengan acara yang saat itu ia hadiri. Salah satu contohnya seperti yang terjadi hari ini saat ia menghadiri dan memberikan sambutan dalam acara bulanan Kantor Pajak Wajib Pajak Besar Setu yang mengambil tema 'Karakter Jujur, Inovatif, Tanggap, Unggul (JITU)'.

Dalam sambutannya, ia mengimbau agar para pengunjung yang sebagian besar adalah pegawai pajak agar dapat membuat inovasi dan mendobrak kebiasaan lama. Seperti contohnya mengubah tradisi pembuatan tagline pajak yang panjang menjadi singkat dan padat dan mengubah spanduk informasi menjadi tidak ada foto sang ketua.

Jokowi menceritakan segala sesuatu memang harus ada inovasi dan proses pembelajaran. Salah satu pengalaman yang selalu ia kenang adalah saat ia masuk ke pemerintahan dan nekat menjabat sebagai Wali Kota Solo.

"Problemnya ada di lapangan, tujuh tahun lalu, saya 23 tahun di dunia usaha. Setelah ada kecelakaan, kok malah saya jadi wali kota. Ha.. ha.. ha.., saya juga belum belajar apa-apa soal pemerintahan," kata Jokowi di Kantor Pajak, Jakarta, Selasa (18/12/2012).

Pertama kali menjadi Wali Kota Solo, Jokowi langsung bertindak sebagai inspektur upacara dan itu merupakan upacara yang pertama kali ia ikutinya. Ia mengaku langsung keringat dingin.

"Saya manusia biasa, saya langsung keringat dingin. 30 Tahun sudah tidak pernah upacara," selorohnya seraya tertawa.

Saat itu, kata Jokowi, dia langsung berpikir untuk menggagahkan badannya. Sebab saat itu ia bertindak sebagai inspektur upacara, terutama saat menerima laporan dari pemimpin upacara.

"Pikiran saya kan gampang. Saya pakai lengan pendek. Saya kurus sekali pas itu hanya 54 Kg. Saya gagah-gagahkan saja, terus saya masuk lapangan. Pas dapat laporan, saya bilang 'laksanakan!' Dalam hati, saya bilang 'selamat saya'," ujarnya mengundang gelak tawa para pengunjung.

Saat seluruh peserta upacara diberikan instruksi untuk hormat kepada instruktur upacara (Jokowi), Jokowi justru tidak menurunkan tangannya dan masih dalan keadaan hormat.

"Semuanya hormat, ya saya hormat. Lama-lama saya bingung kenapa semua belum turunin tangan. Oh, ternyata saya harus turunkan tangan duluan," kata Jokowi.

"Waa.. Kejadian itu langsung jadi headline besoknya. Ya, intinya masih banyak hal yang perlu kita pelajari," kata Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi mengajak untuk memperbaharui dan mengganti segala sesuatu yang hal yang masih bersifat monoton dan harus berani keluar dari kebiasaan yang ada, namun masih dalam batasan yang ada.

"Masa sih kita masih seperti ini, masih monoton dan tidak berani keluar dari frame, pakem. Kenapa kita enggak berani? Saya selalu mengajak siapapun berani keluar pakem, tapi tetap dengan batas-batasan," ujarnya.

Sumber : kompas.com

Beredar Pesan Berantai Ganjil-Genap, Jokowi Bingung

Beredar Pesan Berantai Ganjil-Genap, Jokowi Bingung
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (©AntaraFoto)

Beberapa hari yang lalu beredar pesan berantai broadcast message mengenai penetapan kebijakan pelat nomor kendaraan bermotor genap-ganjil dalam mengatasi kemacetan di Jakarta. Pesan berantai itu menyebut Gubernur DKI Joko Widodo atau Jokowi telah menetapkan sistem genap-ganjil yang akan dimulai pada 1 Januari 2013.

Ketika dikonfirmasi mengenai hal itu, Jokowi malah kaget dan mengerutkan dahi. "Ah, broadcast? Siapa yang broadcast? Tidak ada. Tidak ada. Belum, ngga itu ngga. Belum. Sosialisasi aja baru dimulai," ucap Jokowi di Balaikota, Jakarta, Senin (17/12/12).

Dia menambahkan sistem genap-ganjil itu masih dalam tahap penggodokan. Jika telah matang baru diluncurkan dan diterapkan di jalan-jalan Jakarta. Untuk pemberitahuannya sendiri akan diumumkan sebelum tanggal penetapan sistem genap-ganjil.

"Minimal 1 bulan sebelumnya atau 2 bulan sebelumnya pasti ada pemberitahuan," kata mantan Walikota Solo ini.

Pesan'broadcast sistem genap-ganjil yang mengatasnamakan Perda DKI itu sempat membuat beberapa warga Jakarta bertanya-tanya. Karena belum sampai sebulan sosialisasi genap-ganjil, telah beredar isu penetapannya.

Terlebih lagi, pesan yang tercantum dalam 'brodcast' itu sangat lengkap menyebutkan jam operasional dan jalur-jalur genap-ganjil. Selain itu, ada pula imbauan agar masyarakat mulai mempersiapkan kendaraannya.

Sumber : liputan6.com

Jokowi Akan Nonton Film 'Habibie-Ainun' Bersama SBY


Jokowi Akan Nonton Film 'Habibie-Ainun' Bersama SBY

Jakarta : Setelah melakukan kunjungan kerja di kantor Walikota Jakarta Barat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan menemani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menghadiri pemutaran perdana film Habibie-Ainun.

Humas Pemprov DKI Jakarta, Aan, mengatakan, Jokowi diagendakan menonton film Habibie Ainun yang tayang perdana di XXI Epicentrum, Kuningan. "Bapak mau nonton film 'Habibie-Ainun' dengan Pak SBY di Epicentrum, " kata Aan Nurjanah, Senin (17/12/2012).

Mantan Presiden BJ Habibie juga dikabarkan turut hadir. Film "Habibie-Ainun" mengisahkan perjalanan hidup Habibie dan almarhum istrinya, Hasri Ainun, yang meninggal pada 2010 di Jerman. Film ini diangkat dari novel dengan judul yang sama.

Dalam film ini, Habibie diperankan Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari berperan sebagai Ainun Habibie. Selain itu, film ini juga dimeriahkan sejumlah bintang lain seperti Tio Pakusadewo, Ratna Riantiarno, Mike Luccock, dan Vita Mariana Byar.

Hanung Bramantyo bertindak selaku sutradara film ini. 


Sumber : Liputan6.com,

Jokowi Ancam Camat dan Lurah yang Tak "Blusukan"

Jokowi Ancam Camat dan Lurah yang Tak "Blusukan"
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengunjungi RW 03, Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (7/12/2012) siang. Di wilayah yang kerap dilanda banjir tersebut, nama orang nomor satu di DKI itu dielu-elukan ratusan warga.

Aparatur negara tingkat suku dinas, kecamatan, dan kelurahan yang tidak pernah blusukan kepada warganya akan dicatat oleh gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Hal ini dilakukan sebagai bentuk catatan gubernur saat rotasi pegawai dilaksanakan.

"Kalau saya datang ke lapangan, kemudian warga mengatakan tidak pernah didatangi camat, lurah, ya saya tinggal catat saja namanya. Nanti pas rotasi pegawai, orang-orang itu yang akan saya coret terlebih dahulu," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di kantor administrasi walikota Jakarta Barat, Senin (17/12/2012).

Dijelaskan Jokowi, tujuan memerintahkan camat dan lurah turun ke lapangan adalah untuk mengetahui masalah-masalah yang ada pada masyarakat. Segala permasalahan yang ada di masyarakat akan sampai pada gubernur, dan 90 persen masalah adalah benar. Untuk itu, gubernur akan lebih percaya cerita-cerita yang datang dari masyarakat.

Jokowi mengungkapkan, ia tidak ingin ada camat atau lurah yang baru turun ke lapangan setelah mendapatkan catatan dari pihak provinsi. Semua aparatur negara harus dekat dengan masyarakat agar masalah-masalah masyarakat bisa cepat terselesaikan.

Selain itu, beberapa waktu lalu Jokowi dan beberapa pegawai provinsi mengunjungi jalan-jalan di sekitar Jakarta Barat. Masih banyak jalan berlubang atau sampah di kali-kali kecil yang bisa menyebabkan banjir.

Ia meminta kepada camat dan lurah agar bisa berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, misalnya Dinas PU Tata Air di setiap wilayah.

"Jangan lagi ada yang bilang ini bukan tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) camat, bukan tupoksi lurah, ini tupoksi Dinas PU. Saya tahu, tapi kan bisa camat, lurah koordinasi ke pihak-pihak terkait," ungkap Joko Widodo.

Ia mengungkapkan, selain masalah blusukan, ia juga membahas masalah jalan berlubang, sampah di kali-kali kecil, dan taman-taman yang tidak terurus. Dalam paparannya, ia memperlihatkan foto-foto masalah di Jakarta Barat.

Sumber : Kompas.com

Jokowi Ingin Pakai Cara Tak Lazim

Jokowi Ingin Pakai Cara Tak Lazim
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berharap dapat menempuh cara apa pun untuk membenahi banyak pegawainya yang tak bekerja sesuai kompetensi. Dengan catatan, hal itu membawa efek positif yang besar dan berjalan atas restu warga Jakarta.

Salah satu hal unik yang akan dilakukan Jokowi adalah menerapkan sistem lelang jabatan di semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi DKI Jakarta mulai tahun depan. Dengan mekanisme tersebut, proses seleksi jabatan dilakukan terbuka dan transparan.

"Ini kan demi keterbukaan saja. Memang banyak cara tak lazim yang ingin kita lakukan, tapi kalau keperluan publiknya begitu, ya harus dilakukan," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (17/12/2012).

Jokowi mengatakan, alur pemerintahan harus berjalan horizontal di mana pemimpin harus mendengar masukan dari semua warga. Menurutnya, usulan lelang jabatan tak akan berbenturan dengan undang-undang (UU) tentang pegawai negeri sipil karena akan diawali dengan sejumlah kajian, baik secara akademis maupun berdasarkan aspirasi yang berkembang dari masyarakat. "Kita lempar dulu rencananya ke masyarakat karena aturan enggak bisa cuma top down," ujarnya.

Rencana lelang jabatan pertama kali dilontarkan oleh Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama setelah menerima surat edaran dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). Hal ini bakal dilaksanakan untuk membangun transparansi dalam penentuan jabatan sekaligus menjaring sumber daya manusia sesuai dengan kompetensi di bidangnya masing-masing.

Beberapa waktu sebelumnya, Basuki mengeluarkan pernyataan kontroversial yang ditujukan pada internal pemerintah Provinsi DKI Jakarta karena ia menilai banyak pegawai yang tak kompeten. Menurut Basuki, berlebihnya jumlah pegawai yang tak kompeten disebabkan proses seleksi yang buruk di masa sebelumnya. Semua proses penyaringan tidak dilakukan berdasarkan latar belakang kompetensi, tetapi hanya sebatas syarat memenuhi kotak organisasi.

Untuk itu, Basuki bertekad membenahi proses penyaringan pegawai berdasarkan kompetensi dan kajian kebutuhan pegawai berdasarkan tugas, termasuk di dalamnya menambah tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dari level kelurahan. Untuk menyajikan proses seleksi pegawai yang lebih baik, Pemprov DKI akan menggandeng Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) untuk ikut andil di dalamnya. Dengan cara ini, Basuki berharap semua pegawai di jajaran Pemprov DKI dapat bekerja sesuai tugas dan kompetensinya.

Sumber : kompas.com


Jokowi, Obama, Hillary Bersaing Rebut 'Person of the Year'

Jokowi, Obama, Hillary Bersaing Rebut 'Person of the Year'
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyapa para pengurus RT, RW, LMK, Dewan Kota Kabupaten dan PKK serta Lembaga Kemasyarakatan yang berada di podium saat acara silaturahmi di Istora Senayan Jakarta, Minggu (2/12/2012). Pada acara tersebut Jokowi meminta semua RT, RW, LMK, Dewan Kota, dan PKK mau turun ke lapangan membenahi masalah seperti kebersihan dan keindahan lingkungan.

Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), mengumumkan majalah Time akan memilih Person of the Year atau Orang Terbaik tahun 2012. Nama Jokowi masuk menjadi nominasi dan bersaing ketat dengan sejumlah nama, antara lain Barack Obama (Presiden AS), Aung San Suu Kyi (Burma), Gabby Douglas (atlet AS), Hillary Clinton (Menlu AS), dan Psy yang mempopulerkan Gangnam Style lewat YouTube.

Jokowi menjadi pemberitaan luas setelah berhasil menjadi Gubernur DKI Jakarta, sementara Douglas merupakan tim pesenam AS yang berhasil merebut medali emas dan keturunan Afrika-Amerika pertama yang menjadi anggota tim senam AS.

Sepak terjang Aung San Suu Kyi sudah tak diragukan lagi yang dikenal sebagai tokoh yang menyuarakan demokrasi di negara yang dikuasai junta militer. Nama Obama masuk dalam daftar karena berhasil terpilih untuk kedua kalinya sebagai Presiden AS. Sementara Hillary masuk nominasi karena peranannya sebagai menteri luar negeri dalam menyelesaikan beragam konflik di dunia internasional.

Lalu, siapa yang akan menjadi terbaik?

"Time akan mengumumkan pemenangnya 20 Desember (WIB) nanti. Beritahu kami pilihanmu untuk Orang Terbaik 2012 dan beritahu kenapa kamu memilihnya. Tiga pemenang favorit akan mendapatkan hadiah menarik. Kami tunggu jawabannya hingga tengah malam hari ini. Kami akan umumkan pemenangnya besok, jangan lupa cek lagi foto ini untuk lihat apakah kamu pemenangnya. Good luck!" demikian tulis Kedubes AS di fanpage di Facebook.

Sedikitnya 238 komentar yang sudah masuk ke fanpage Kedubes AS dan semuanya rata-rata memilih Jokowi.

Sumber : kompas.com

Minggu, 16 Desember 2012

Di Tahun 2012, Jokowi Orang Yang Paling Banyak Diburu di Google

2012, Jokowi Orang Yang Paling Banyak Diburu di Google














Joko Widodo (Liputan6.com/Danu Baharuddin)

Menjelang akhir tahun 2012, Google merilis daftar laporan pencarian di mesin pencarinya. Dalam laporan bertajuk "Google Zeitgeist 2012" itu, Google membeberkan daftar tren pencarian selama 2012.

Google Zeitgeist 2012 memuat tren pencarian selama 2012 serta tren pencarian paling populer. Tren yang dimaksud disini berarti search query-nya memiliki trafik paling banyak selama periode 2012. Sedangkan "paling populer" diukur dari volume search query tahun 2012.

Dan ternyata Jokowi menempati urutan pertama dalam kategori orang Indonesia yang paling banyak dicari selama 2012 di Google, dari pengguna internet di Indonesia. 

Di tempat kedua orang Indonesia yang paling banyak dicari adalah Ayu Ting Ting. Nama orang Indonesia lain yang juga masuk dalam tren pencarian adalah Budi Doremi, Ade Namnung, dan Eza Gionino.

Sementara jika dilihat dari kategori pencarian saja (search) selama 2012, Jokowi menempati urutan ke lima. Urutan pertama ditempati oleh Gangnam Style, disusul kemudian Noah, Tomcat, Coboy Junior.

Dari kategori ponsel, kata kunci yang paling banyak dicari ternyata 'iPhone 5'. Merek ponsel lain yang juga masuk ke dalam daftar ponsel yang paling banyak dicari adalah Nexian, Nokia X2, Nokia Lumia dan Samsung Galaxy S3.

Untuk kategori tim olahraga, kata yang paling banyak dicari adalah "Persib Bandung". Lalu mobil "Toyota Agya" menduduki peringat teratas dalam daftar jenis mobil yang paling tren dicari selama 2012. Dari kategori game, kata kunci "Angry Bird" menempati urutas pertama dalam daftar game yang banyak dicari. 

Sumber : liputan6.com

Cara Jokowi atasi bakso oplosan babi dan sapi

Cara Jokowi atasi bakso oplosan babi dan sapi

Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi ) telah memerintahkan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Jakarta untuk melakukan razia tempat-tempat makanan bakso yang berbuat curang dengan mengoplos daging babi dicampur sapi. Razia akan dilakukan setiap hari.

"Sudah tiap hari dilakukan razia-razia dan ketemu kan," ujar Jokowi usai meresmikan jalur sepeda dan taman di KBT Pondok Kopi, Jakarta Timur, Minggu (16/12).

Selain melakukan razia, Jokowi ingin persediaan daging sapi diperbanyak dan murah. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi tukang bakso nakal yang mencampur daging babi dan sapi.

"Tapi intinya juga daging sapinya melimpah dan cukup, kalau enggak ya gitu terus. Oleh karenanya nanti kami akan bicara dalam minggu-minggu ini biar bisa rampung," tandasnya.

Dalam beberapa pekan ini, Dinas Peternakan Jakarta telah melakukan razia di berbagai tempat. Hasilnya, menemukan bakso oplosan babi dan sapi.

Temuan ini membuat sebagian warga resah. Warga merasa ditipu dan di tambah ada yang tidak menyukai daging babi.

Sumber : merdeka.com

Jokowi jelaskan KJS dan KJP saat Rakorda DPD PDIP

Jokowi jelaskan KJS dan KJP saat Rakorda DPD PDIP
Jokowi bagikan kartu pintar.

Gubernur DKI Jakarta Jokowi menghadiri Rapat Koordinator Daerah (Rakorda) DPD PDIP untuk menjelaskan program-programnya kepada seluruh jajaran kader PDIP yang duduk di legislatif. Jokowi akan menjelaskan terkait kartu Jakarta sehat (KJS) dan kartu Jakarta pintar (KJP).

"Tadi menyampaikan menyangkut cerita kartu Jakarta sehat, kartu Jakarta pintar mengenai ke depannya seperti apa. Biar tahu saja," kata Jokowi usai mengikuti Rakorda di DPD PDIP di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (16/12).

Mantan Wali Kota Solo ini menyampaikan program ke para legislatif yang langsung berhubungan dengan masyarakat. "Kita yang menyampaikan program ini menginformasikan tokoh di masyarakat,"katanya.

Sementara itu di kesempatan yang sama Ketua Panitia Rakorda DPD PDIP DKI Jakarta Ricardo mengatakan acara ini menyangkut persiapan Pemilu 2014. Pada Rakorda ini meliputi bidang Politik, Organisasi, Hubungan antar lembaga Keanggotaan dan Kader (PORA).

"Rakor masing-masing di tiap bidang yang ada di DPD PDIP, kebetulan kita hari ini rakor gabungan bidang Politik, Organisasi, Hubungan antar lembaga Keanggotaan dan Kader (PORA) ini semua arahnya menyangkut ke legislatif dan pemiliu 2014," kata Ricardo.

Menurutnya, PORA ini menyangkut di lembaga ini karena PORA mempunyai pemuda pelajar dan pemilih-pemilih yang kedepannya berpotensi banyak. Begitu juga politik menjadi sinergi empat bidang ini lebih baik untuk 2014.

"Target pemilu 2014 adalah 30 persen. Kehadiran Jokowi karena gubernur kita kader PDIP, kedua untuk memberikan support pada kawan-kawan bagaimana kedepannya bisa searah untuk menyambung kegiatan-kegiatan gubernur," jelasnya.

Dia berharap, Jokowi tidak sampai salah persepsi, sehinga kedatangan Jokowi adalah memberikan dukungan bukan untuk hal-hal lain.

"Jangan salah artikan. Jadi bukan berarti gubernur orang PDIP tapi Gubernur orang PDIP. Rakor ini untuk Badan Pemenangan Pemilunya (Bapillu), sehingga jika Bapilunya kuat maka kita kedepannya untuk sosialisasi ke bawah lebih bagus,"jelasnya.

Menurutnya Pilgub DKI menjadi barometer dan menjadi sinergi untuk PDIP agar kedepannya lebih maju. Sebab, minat dari akar bawah cukup banyak.

"Dulu kita mau nyaleg didorong-dorong, sekarang belum turun sudah banyak yang berminat artinya sudah banyak kedepannya (PDIP) dari segi kuota bertambah, dari kegiatan bisa sinergi dengan pemprov," terangnya.

Magnet Jokowi menjadi salah satu faktor, sehingga pemanfaatannya dari kinerja pemprov. Sedangkan, Ketua DPD DKI Jakarta Boy Sadikin mengatakan dalam Rakorda menyampaikan presentasi program-program partai. Sehingga, nantinya tugas dari setiap bidang langsung turun ke akar rumput.

"Sekarang tugas dari bidang lain turun. Target kita di atas dari yang sekarang dari Bapilu kita tidak sesumbar," jelasnya.

Adapun sasaran utama dari Rakorda ini untuk semua basis akan dijadikan sebagai masukkan. Sehingga berkumpul dengan pengurus partai.

"Kita program yang pro rakyat, contoh rumah kumuh, Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Pintar. sekarang tinggal pengawasan," tandasnya.

Sumber: merdeka.com

Jokowi ngotot pemerintah pusat bayar 70 persen utang proyek MRT

Jokowi ngotot pemerintah pusat bayar 70 persen utang proyek MRT
mrt jepang. railway-technology.com

Pemprov DKI terus melobi pemerintah pusat agar proyek MRT yang telah memasuki tahap lelang bisa segera dikerjakan. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ngotot biaya pengembalian utang sebagian besar dipegang pemerintah pusat 70 persen dan 30 pemda.

"Pengennya itu," kata Jokowi di rumah dinasnya di Jalan Suropati, Jakarta, Minggu (16/12).

Sekadar diketahui Pemprov DKI ternyata gagal melobi Menteri Keuangan Agus Martowardojo terkait pembayaran utang pada Japan International Cooperation Agency (JICA) selaku pemberi pinjaman. Kini, Jokowi gencar melobi Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.

"Saya sudah telepon minggu kemarin, nanti diatur," ujarnya.

Dalam perbincangan itu, Jokowi mengeluhkan soal pengembalian biaya utang itu dan mendengar langsung solusi dari pemerintah pusat.

"Saya sudah telepon masalah sharing beban seperti apa, karena lelang sudah berjalan," jelas Jokowi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Hatta sudah mendengar langsung apa yang dikeluhkanJokowi terkait kelangsungan proyek MRT.

"Jadi Pak Jokowi dan Pak Menkeu sudah bertemu tapi Pak Jokowi mengatakan buntu. Pak Jokowi minta Pak Menko (Hatta) itu meng-handle untuk mengkoordinasi masalah ini," kata Hatta di sela-sela perayaan ulang tahun WWF Indonesia ke-50 di Bundaran HI Jakarta, Minggu (16/12).

Rencananya, Hatta akan menjadi motor pertemuan kembali antara Menkue dengan Jokowi pekan depan. Pertemuan ini nantinya bisa memberikan solusi kelanjutan proyek MRT.

Hatta menjelaskan, proyek MRT dibiayai oleh pemerintah pusat dan daerah. "Saya belum tahu formulanya seperti apa, jadi sampai situ dulu. Yang penting duduk sama-sama dulu nanti dibicarakan bagaimana baiknya," jelasnya.

Sumber: merdeka.com

Jokowi: Ganjil genap adalah kebijakan radikal

Jokowi: Ganjil genap adalah kebijakan radikal
macet Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, untuk mengatasi kemacetan Jakarta butuh kebijakan radikal. Salah satunya adalah menggunakan sistem ganjil genap untuk kendaraan seperti mobil.

"Silakan tapi waktunya kapan dilaksanakan karena bukan sesuatu yang gampang. Tapi itu kebijakan radikal, kalau keluar dari neraka kemacetan harus radikal," kata Jokowi usai rapat dengan pengurus DPD PDIP Jakarta, Minggu (16/12).

Jokowi pun santai menanggapi pro kontra mengenai kebijakan sistem ganjil genap ini. Menurutnya, sebuah kebijakan selalu ada yang pro dan kontra.

Agar kebijakan ini sukses, Jokowi menekankan perlu adanya sosialisasi yang masif agar masyarakat paham dan tidak ada kecurangan seperti muncul pelat nomor palsu. "Yang penting dihitung-hitung," ujarnya.

Sistem ini akan mulai berlaku pada tahun depan. Soal tata cara dan praktiknya masih digodok antara Pemprov DKI dan Polda Metro Jaya.

Sumber : merdeka.com

Jokowi: Kendaraan lewat jalur sepeda di KBT akan ditilang

Jokowi: Kendaraan lewat jalur sepeda di KBT akan ditilang

Jalur sepeda di KBT

Hari ini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meresmikan jalur sepeda sepanjang 6,7 kilometer di Kanal Banjir Timur (KBT), Pondok Kopi, Jakarta Timur pukul 07.00 WIB. Pada peresmian ini, Jokowi langsung menjajal dengan menggunakan sepeda pribadinya.Jokowi ingin jalur sepeda itu steril dari pedagang kaki lima (PKL) dan kendaraan bermotor.

"Telah dibuka tadi dicoba jalur sepeda di Kanal Banjir Timur sejauh 6,7 kilometer, tapi di samping kanan kiri tamannya perlu dipercantik dan diperindah," ujar Jokowi usai meresmikan jalur sepeda di KBT Pondok Kopi, Jakarta Timur, Minggu (16/12).

Mantan wali kota Solo ini mengatakan, fasilitas ini dapat dinikmati secara gratis oleh masyarakat. Tempat ini akan menjadi public space dengan mengutamakan penghijauan. "Perlu diperbaiki tamannya," jelasnya.

Selain meresmikan jalur sepeda, Jokowi juga meresmikan taman di sebelah lajur kanan dan kiri. Jalur sepeda ini diharapkan dapat diakses seluruh warga Jakarta tanpa gangguan pedagang kaki lima dan pengendara roda dua. "Nanti akan ditambah juga jalur lagi sehingga nanti kalau pohonnya sudah tinggi feeder ridernya sudah ada lagi," jelasnya.

Jokowi menegaskan, ruang publik juga akan ditambah. Jika tidak ada lahan dan tanah akan dilakukan pembelian. "Public space sebanyak mungkin. Kalau enggak punya lahan beli, enggak punya tanah beli. Dan ini ada sambungan lagi," katanya.

Untuk pengawasannya agar tidak ada PKL, akan ada petugas yang menunggui. Bila tidak ada yang menunggui, akan banyak yang menggunakan jalur tersebut. "Ya ditungguin, nanti kalau enggak ditungguin bisa diduduki lagi. Tapi kalau motor ya ditilang," katanya sembari tertawa.

"Yang jelas nanti masyarakat juga bisa ikut menjaga, ikut memelihara," ujarnya.

Sumber: merdeka.com