Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Sabtu, 12 Januari 2013
Jokowi minta konflik Farhat Abbas tak diperpanjang
Kicauan Farhat Abbas yang menyerang etnis Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berbuntut panjang. Meski Ahok tak mempermasalahkan, namun ada juga yang melaporkan Farhat ke polisi.
Gubernur DKI Joko Widodo meminta agar kasus itu tidak terus diperpanjang. Menurutnya, itu hanya masalah kecil yang jika dibesar-besarkan akan mengganggu kinerja.
"Ya enggak apa-apa, mau diapain, biasa saja. Tidak usah dilaporkan lah, enggak masalah. Masalah kecil jangan dibesar-besarkan," kata Jokowi di LBH Jakarta, Jumat (11/1).
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam kicauan Farhat di Twitter, pengacara tersebut menulis @farhatabbaslaw : Ahok sana sini plat pribadi B 2 DKI dijual polisi ke org Umum katanya ! Dasar Ahok plat aja diributin ! Apapun plat nya tetap C***!
Akibatnya, Ramdan melaporkan Farhat mewakili Komunitas Intelektual Muda Betawi (KIMB) dan Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) juga pribadi sebagai penduduk Indonesia. Ramdan melaporkan Farhat atas dugaan pelanggaran UU No. 40 tahun 2008 pasal 4 dan 16 tentang penghapusan diskriminasi etnis dan ras dan UU ITE pasal 27 ayat 2.
Selain itu, mantan narapidana Anton Medan juga sudah membawa kasus itu ke jalur hukum. Anton sendiri hari ini bertemu dengan Ahok
Sumber: merdeka.com.
Sebelum kejutan 22 Januari, ada 5 Kejutan Jokowi pada 15 Januari 2013
Pemerintahan Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta akan segera mencapai 100 hari pertama. Semua upaya dilakukan Jokowi terutama mengatasi problem besar macet dan banjir. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjanjikan satu kejutan sebagai resolusi Pemprov DKI Jakarta di tahun 2013. kabar gembira itu akan langsung disampaikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
"Pak gubernur akan bikin kejutan, tanggal 22 Januari," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (2/1).
Tak cuma satu, kata Ahok, tapi banyak kejutan. Namun demikian, sebelum kejutan tanggal 22 Januari, ada kejutan pada 15 Januari. Apa saja?
1. Integrasi Kopaja ke jalur Busway
Integrasi Kopaja masuk jalur Busway akan diuji coba pada 15 Januari nanti. Integrasi secara fisik dan tiket akan diujicoba pada Kopaja S13 (Ragunan-Grogol) dan P20 (Lebak Bulus-Senen)."Jadi, tanggal 15 sudah jalan,"ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono di Balaikota Jakarta, Senin (7/1).
Dia mengatakan yang akan diintegrasikan bukan untuk semua kopaja dan metromini. Namun, diperuntukkan untuk kopaja yang sudah direvitalisasi atau direhab.
"Contohnya, dia busnya baru, pakai AC, speknya tinggi, ada pintu ke busway. Jadi kopaja yang ada sekarang ya enggaklah. Untuk S13, 20 bus dan P20 ada 20 bus," terangnya.
Sistem tiketing untuk integrasi ini, Udar mengaku penumpang Kopaja akan ditarik bayaran Rp 5000. Dia memisalkan, Kopaja yang dari Lebak Bulus jalan, nanti jika sampai Kuningan penumpang berhenti dan ganti busway tidak akan dikenakan biaya kembali alias gratis.
"Enggak bayar lagi, begitu turun Transjakarta enggak bayar lagi," katanya.
2. Uji coba layang non tol Antasari-Blok M
Dari hasil tinjauan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ke Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari-Blok M siap diujicobakan pada 15 Januari. Nanti akan dibuka terlebih dahulu arah selatan. Yakni arah Blok M ke Cipete."Nanti semua kendaraan bisa naik ke atas mulai 15 Januari," kata Kepala Seksi Simpang Tak Sebidang Dinas Pekerjaan Umum DKI, Heru Suwondo, kepada wartawan, Kamis (10/1).
Heru mengklaim pekerjaan proyek itu sudah berjalan 99 persen. Dia pun sudah menguji coba lebih dulu kemantapan aspal di fly over ini. Meskipun demikian, ada beberapa kekurangan. Salah satunya rambu-rambu lalu lintas dan tanam hijau (pohon).
"Tinggal trafficnya saja, kalau strukturnya sudah bisa dipakai semua," ujar Kepala Dinas PU Ery Basworo di JLNT Antasari-Blok M Jakarta Selatan, Kamis (10/1).
3. Penentuan nasib monorail
Jumat akhir tahun lalu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo rapat dengan PT Jakarta Monorail guna membahas tentang nasib monorail yang sudah lama mangkrak. Jokowi memberikan deadline hingga tanggal 15 Januari 2013.
"Kita berikan tenggat tanggal 15 harus siap semuanya. Masalah financial crossing, kajian teknis. Semuanya rampung dan sudah siap, Bappenas juga ada nanti kita libatkan
dari sisi pasokan listrik. Perkiraan saya pertengahan Januari akan saya putuskan," kata Jokowi di Kantor Balai Kota, Jakarta, Jumat (28/12).
Kemungkinan besar, Mantan Wali Kota Solo ini bakal tetap melanjutkan pembangunan Monorail dengan menggandeng PT Jakarta Monorail. Namun demikian, Jokowi belum memutuskannya.
4. Penentuan nasib MRT
Gubernur DKI Jokowi meminta pemerintah pusat membayar 60 persen dan pemerintah daerah 40 persen pada proyek MRT, Lebak Bulus-Bundaran HI.
"Hasil rapat nanti akan kita umumkan 15 Januari 2013. Sudah putus akan dibuat (MRT)," ucap Jokowi ketika ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (9/1).
Porsi pembayaran utang yang diminta ini berubah dari sebelumnya yaitu 42 persen pemerintah daerah dan 58 persen pemerintah pusat."Bebannya Pemda berapa dan pusat berapa nanti itu kita putuskan, Tawaran DKI tetap 60:40," ucapnya.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan perubahan komposisi pinjaman harus berdasarkan keputusan pemerintah. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menjadi penentu apakah permintaan ini dikabulkan atau tidak.
"Nanti Pak Hatta yang akan menyampaikan," ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (9/1).
5. Pemantapan jalur busway
Jokowi ingin menjadikan jalur busway lebih produktif. Momentumnya akan diambil mulai 15 Januari ini. Tanggal 15 Januari bagaimana pak? Tanya wartawan. "Memang kita ingin jalur busway itu produktif. Artinya dari bus ke bus jangka waktu pendek. 3-5 menit. Jadi yang naik ga perlu nunggu 1 jam.
Menurut dia, armada akan ditambah 102 masuk pada koridor padat. "Sisanya baru disebar. Juni masuk lagi kira-kira 450-an untuk busway. Lalu tambah kopaja, metromini baru. Nanti kelihatan. Kalau sudah maksimal, baru masuk ke MRT, monorail, KRL, lalu diintegrasikan satu tiket. Akhir tahun ini kita sudah siapkan KA sampai Dukuh Atas, masuk ke busway, 1 tiket, lalu nanti bus sedangnya juga," papar Jokowi.
"AMDAL-nya nanti ditindaklanjuti oleh kementerian yang teknisnya lebih ngerti. Nanti dilihat saja tanggal 15," kata Jokowi.
Sumber: merdeka.com
Ingkar janji soal jalan tol, Jokowi tuai kritik
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tiba-tiba merespon positif proyek pembangunan enam ruas jalan tol. Padahal sebelumnya, pria yang akrab disapa Jokowi itu sangat antipati dengan proyek peninggalan mantan gubernur Fauzi Bowo.
Sinyal hijau itu ditunjukkan Jokowi usai mendengar paparan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Meski belum menghasilkan satu keputusan bulat, paling tidak Jokowi sudah punya ancang-ancang seperti apa tol yang harus dimilik Jakarta seandainya proyek ini berjalan.
"Dengan catatan, tol tersebut bisa dipakai untuk busway dan untuk angkutan massal. Jadi tol tidak hanya digunakan untuk pribadi," kata Jokowi kala itu.
Keputusan itu begitu cepat diambil Jokowi. Pasalnya, sejak dilantik Jokowi selalu menolak dengan konsep penambahan jalan. Mantan wali kota Solo itu tetap memilih peremajaan dan perbaikan angkutan massal untuk mengurai kemacetan Jakarta.
Meski belum ada kata sepakat antara Pemprov DKI dan pemerintah pusat dalam hal ini Kemen PU, ucapan Jokowi kala itu menuai kontroversi. Dia malah dicerca dan dianggap tidak membuat program yang pro rakyat.
"Saya tidak setuju dengan pembangunan itu, dia harusnya mengoptimalkan angkutan umum. Dia saja belum menjawab persoalan MRT," kata pengamat transportasi Agus Pambagio kepada merdeka.com, Jumat (11/1).
Agus menambahkan, penambahan ruas jalan sama dengan memangkas hak asasi manusia untuk menikmati fasilitas berkendara yang aman dan nyaman.
"Karena saya yakin pembangunan tol itu ke depannya untuk kendaraan pribadi bukan bukan untuk angkutan umum," tambahnya.
Kritik yang sama juga dilontarkan pengamatan perkotaan lainnya Marco Kusumawijaya. Dia menyarankan Jokowi melakukan uji publik terlebih dulu sebelum memutuskan setuju dengan proyek garapan bersama Kemen PU ini.
"Dia harus buat pertemuan publik seperti MRT dulu. Di situ kan ada yang pro dan kontra. Nah tapi sampai sekarang tidak, padahal proyek jelas lebih tinggi biayanya yakni mencapai Rp 42 triliun," tegas Marco.
"Jika memang bena ini memperjuangkan transparansi dan menunjukkan keberpihakan pada rakyat dia harus buat pertemuan itu," imbau Marco.
Lalu bagaimana tanggapan mitra Pemprov DKI Jakarta, Komisi B DPRD? Menurut anggota Komisi B Aliman Aat sesungguhnya proyek ini cukup baik. Namun Jokowi tampaknya masih grogi hadapi masalah macet di Jakarta.
"Secara garis besar kita setuju, tapi kenapa dia gak pernah diskusi ke kita," kata Aliman.
Dia melihat ada kebimbangan di diri Jokowi untuk menyelesaikan masalah macet di Jakarta.
"Pak Jokowi ini gak paham selesaikan masalah kemacetan, dia belum punya model dan sistem. Kemarin mengusulkan ganjil genap tapi belum ada kajian mendalam, akhirnya seperti orang bersiul. Kemudian MRT, semula membatalkan kemudian dia setuju, gitu juga 6 ruas tol," beber politikus Demokrat.
"Jadi saya lihat dia belum punya konsep tangani macet," tambah Aliman.
Dia juga heran kenapa Jokowi tak pernah duduk formal membahas proyek-proyek apa yang dibutuhkan Jakarta dengan DPRD.
"Dia memang pernah ngobrol, tapi di acara coffee morning gak ada konsultasi secara khusus ke kita. Nah karena belum jelas, tapi dia sudah lemparkan ke publik," keluh Aliman.
Sumber : merdeka.com
Jawaban Jokowi atas kritik terhadap persetujuan 6 ruas tol
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyetujui pembangunan 6 ruas tol baru di Jakarta. Tetapi Jokowi minta syarat yaitu 6 ruas tol baru harus boleh dilewati bus Transjakarta. Kritik atas persetujuan Jokowi terhadap 6 ruas tol baru itu bermunculan. Berikut ini jawaban lengkap Jokowi.
Di negara lain, rasio jalan dan kendaraan kurang lantas ditambah tetapi tetap macet?
Saya bilang kan dua-duanya itu harus jalan, kalau jalannya kurang mesti tambah jalan. Kalau transportasi massalnya kurang yah transportnya tambah. Jadi dua-duanya gak mungkin hanya tambah jalan apalagi jalan tol.
Jadi dua-duanya harus jalan? Iya, harus beriringan. Jadi rasionya itu ditambah. Tapi yang 6 ruas jalan tol memang betul-betul harus dilihat secara detil, artinya kalau untuk mobil pribadi maaf, gak boleh. Harus juga membuat transportasi massal umum.
Apa saja yang boleh masuk?
Yah Kopaja AC sama Transjakarta.
Tetapi di desain awal transportasi hanya 1?
Saya kan ngomongnya kemarin dengan catatan sepanjang jalan itu dipakai untuk transportasi umum massal.
Jadi Halte di jalan tol?
Ya kan untuk transportasi massal, semuanya harus kita masukan. Kalau kemarin gambarannya mmg ada layang, tapi ada shulter-nya. Saya nggak tahu, pelaksanaannya seperti apa, saya maunya dites.
Transjakarta saja yang 5 meter ga ada yang mau naik, itu 20-an meter bagaimana pak?
Lah iya saya ngomong itu, kalau gak bisa ya udah, kan sepanjang dengan catatan, gitu aja kok ribet.
Yang dipastikan?
Yang pertama itu tadi, yang kedua jangan banyak pintu. Saya itu iya dengan syarat-syarat.
Lah itu bukan urusannya Kemen PU, itu itung-itungan ekonomis dengan investor. Kemen PU memberikan izin karena ruas jalannya kurang. Saya juga sama, saya beri dengan catatan. Kalau dihitung secara ekonomis jadi gak jadi. Sekali lagi saya sampaikan saya pro pada transportasi massal, agar elevated bus bisa masuk silakan. Kalau ada tambahan koridor kan masuk, jangan dikomentari terlalu jauh dulu. Saya denger kok dari pakar-pakar, termasuk yang berkicau di Twitter. Lah iya saya juga ngerti, baca.
Mereka bilang bapak nggak pro rakyat kecil?
Lho gak pro gimana, itu kan transportasi massal. Transportasi massal itu untuk rakyat, biar kita bisa nikmati jalan tol. Setiap kepentingan rakyat apapun itu untuk transportasi massal. Berarti rakyat kecil enggak terakomodasi.
Bapak pernah bilang jalan tol lain aja dirubuhin?
Iya karena untuk pribadi.
Kenapa gak untuk pejalan kaki yang dana Rp 42 Triliun?
Nah ini investor seharusnya suruh bangun tol untuk jalan kaki. Kalau APBD dipakai untuk tol, yah ada-ada aja.
Dengan tambahnya ruas jalan tol, akan tambah berapa persen?
Target maksimal kira-kira rata-rata 12an persenlah.
Sampe 5 tahun ini akan sampai berapa?
Nggak tahu, di mana tempatnya untuk nambah.
Kan ada 2 ruas tahap pertama?
Itu yang prioritas. Yang prioritas kalau tol antarkota, yang 2 kota Bekasi-Tangerang. Tapi dengan catatan transportasi massalnya masuk.
Langkah selanjutnya apa?
Gak tahu, saya nanti mau mengundang investornya itu, saya juga gak ngerti investornya siapa. Nanti pakar, pengamat semuanya diundang.
Kalau jalan tol?
Belum ketemu, saya kan baru dengar dari Kemen PU, lho diterangkan dengan catatan, catatan itu jangan ditutup. Kalau perlu kamu block yang gede.
Publik hearing kapan?
Segera
Kurangnya rasio jalan bisa kapan?
Gak ngerti, kalkulasi itu pakarlah.
Di RPJMD ada gak pak?
Yah itu kan masalah teknisnya tapi sampai rute ke terkecil gak hafal. Saya juga gak pernah urusan ke RT dan RW juga.
Lingkungannya? Itu catatan tambahan, nah jadi ada 3 analisis dampak lingkungan harus juga masuk. Kalau gak masuk yah saya bilang sorry. Kalau menyebabkan macet yah tidak dong.
Jadi bisa di-sorry?
Iya. Pertama, transportasi massal masuk. Kedua, Amdal harus oke, ketiga pintu-pintu tidak terlalu banyak menyebabkan kemacetan. Ini syaratnya udah berat. Terus terang saya minta terus masukan-masukan dari siapapun.
Sumber : merdeka.com
Jumat, 11 Januari 2013
Jokowi: Saya Setujui 6 Ruas Tol untuk Rakyat
Gubernur DKI Joko Widodo membantah bahwa persetujuannya terhadap pembangunan 6 ruas jalan tol yang melintas di Jakarta itu tidak pro-rakyat. Menurutnya, keputusan itu justru untuk rakyat.
"Lho...enggak pro gimana?! Itu kan transportasi massal. Transportasi massal itu untuk rakyat. Biar kita bisa menikmati jalan tol. Setiap kepentingan rakyat apapun itu untuk transportasi massal. Kalo enggak, ya berarti rakyat kecil tidak terakomodasi," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jakarta, Jumat (11/1/2013).
Jokowi menjelaskan persetujuannya terhadap pembangunan 6 ruas jalan tol diputuskan dengan satu syarat, yakni mengizinkan transportasi umum untuk melintasi ruas tol yang dikomandani Kementerian Pekerjaan Umum itu. Karenanya, hal tersebut merupakan langkah yang pro-rakyat.
Mantan Walikota Solo ini menambahkan, pemberian izin tersebut diputuskan karena ruas jalannya kurang. Ia juga meminta masyarakat, terutama yang berkomentar menolak keputusannya lewat kicauan Twitter, untuk mengerti akan hal ini.
"Kementerian PU memberikan izin karena ruas jalannya kurang. Saya juga sama. Saya beri (setujui, red.) dengan catatan (syarat-syarat). Sekali lagi saya sampaikan, saya pro pada transportasi massal, agar elevated bus bisa masuk, silahkan. Kalo ada tambahan koridor kan masuk," tuturnya.
Sumber : liputan6.com
Kamis, 10 Januari 2013
Perusahaan Jusuf Kalla bantu Jokowi wujudkan monorail Jakarta
Sejak awal, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah mendukung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi untuk menata ibu kota. Saat ini, Jokowi sibuk 'safari' ke berbagai tokoh mulai dari Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, hingga Wakil Presiden Boediono untuk merealisasikan proyek monorail Jakarta yang mangkrak bertahun-tahun.
Jokowi sangat berambisi mewujudkan mimpi Jakarta memiliki sarana transportasi massal modern yang diyakini mampu menjadi solusi untuk mengurai masalah kemacetan ibu kota.
Di saat Jokowi dipusingkan dengan ketidakjelasan nasib proyek yang ditangani oleh Jakarta Monorail dan mundurnya Adhi Karya dari proyek tersebut, tiba-tiba perusahaan milik Jusuf Kalla melakukan ekspansi dengan berniat membeli sebagian besar saham Jakarta Monorail.
Jika proses akuisisi tersebut berjalan, maka Kalla Group akan menjadi penggarap proyek monorail. "Otomatis, mereka (Kalla Group) akan menggarap proyek ini," ungkap juru bicara PT Jakarta Monorail Bovanantoo kepada merdeka.com di Jakarta, Jumat (11/1).
Bovanantoo menuturkan, Jakarta Monorail tidak ragu jika Kalla Group ikut ambil bagian dalam menggarap mega proyek transportasi massal tersebut. Alasannya, kalla Group sudah teruji menggarap proyek-proyek besar, terutama di kawasan timur Indonesia.
"Mereka sudah cukup memahami dan menguasai bisnis ini, jadi pasti siap," katanya.
Dia menambahkan, rekam jejak proyek yang digarap oleh Kalla Group juga cukup berhasil. Termasuk proyek infrastruktur transportasi modern. "Kami anggap Kalla Group cukup berhasil di dunia infrastruktur. Sebelumnya kan mereka juga mengajukan untuk monorail Makassar," paparnya.
Proyek monorail dimulai pada masa Presiden Megawati Soekarnoputri dengan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, sekitar 2004. Namun sejak pergantian presiden dan gubernur, periode Fauzi Bowo, proyek tidak diteruskan hingga kini. Lihat saja jejak proyek ini di Jalan Asia Afrika (Senayan) dan Jalan Rasuna Said (Kuningan). Di sana menyisakan tiang beton dan kolom mangkrak.
Proyek ini sesungguhnya sudah digagas sejak awal 2000-an. Penggagas studi kelayakan adalah PT Indonesian Transit Central (PT-ITC). Salah satu pemegang saham ITC adalah PT Adhi Karya. Transportasi monoraail ini semula dirancang hendak menggunakan teknologi Jepang.
Sistemnya meliputi kereta, listrik, sinyal, komunikasi, dan urusan tiket berbiaya USD 424 juta, plus biaya pegawai USD 235 juta. Sehingga total biaya mencapai USD 659 juta atau setara Rp 6,5 trilliun.
Dua jalur lintasan kereta dirancang sepanjang 24 kilometer dengan 27 stasiun, yaitu lintasan Green-line sepanjang 14,275 kilometer, membentang dari Palmerah, Gelora Bung Karno, Casablanca, Dukuh Atas, Karet, dan Pejompongan. Lintasan kedua, Blue-line sepanjang 9,725 kilometer, mulai dari Kampung Melayu, Tebet, Casablanca, Karet, Tanah Abang, Cideng, dan Taman Anggrek.
Setelah rancangan desain lintasan disetujui Pemerintah DKI, kemudian ITC bekerja sama dengan Omnico Singapore Pte menghasilkan PT Jakarta monorail (PT-JM). Kesepakatan keduanya, Omnico wajib mencari dana pembiayaan selama enam bulan. Sayang, Omnico tidak berhasil mendapat dukungan. Walhasil, monorail pun mangkrak.
Konsorsium BUMN yang digawangi oleh Adhi Karya berambisi 'menguasai' proyek ini. Mereka memilih tidak ingin bersinergi dengan perusahaan swasta dan ngotot agar proyek ini murni digarap oleh perusahaan-perusahaan pelat merah. Padahal, Jokowi sendiri meminta agar Adhi Karya akur dengan Jakarta Monorail agar proyek ini tidak sebatas angan.
Adhi Karya pun akhirnya memutuskan untuk mundur dan meminta Jakarta Monorail mengembalikan aset yang selama ini sudah dikeluarkan Adhi Karya untuk proyek tersebut.
Sumber : merdeka.com
Farhat: Basuki Jutek, Ngeyel, dan Nyolot
Farhat Abbas saat mendatangi Balai Wartawan Polda Metro Jaya untuk mengklarifikasi pernyataannya di situs jejaring sosial Twitter, Kamis (10/1/2013).
Farhat Abbas menuai kecaman akibat kicauannya di Twitter yang dinilai bernada rasialis terhadap Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Meski demikian, Basuki menyatakan tidak tersinggung ataupun berniat membawa omongan Farhat itu ke ranah hukum.
Sikap tenang Basuki tersebut ternyata tidak menghentikan Farhat menyampaikan kritikannya terhadap pria yang akrab disapa Ahok tersebut. Saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Farhat yang kondang dikenal sebagai advokat ini menyampaikan pandangannya terhadap Basuki.
"Saat pilkada kemarin, saya memilih Basuki. Karena orang dari rumpunnya, dia biasanya ulet dan pekerja keras," kata Farhat di Mapolda Metro Jaya, Kamis (10/1/2013).
Namun, Farhat mengakui, ia merasa terusik atas ucapan Basuki yang menuding pelat nomor B 2 DKI yang seharusnya menjadi milik wakil gubernur sudah dijual oleh Polda Metro Jaya. "Karena ucapannya itu, saya jadi menganggap dia sebagai wagub yang cerewet dan resek. Saya cuma berharap semoga kemacetan di Jakarta ini bukan karena polisi yang tersinggung atas omongannya Ahok itu," kata Farhat.
Lebih jauh, ia menilai, bahwa kinerja Basuki dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sejak terpilih hanyalah berisi pencitraan-pencitraan belaka. "Yang saya lihat, dia hanya blusukan dan pencitraan, seperti membagikan parsel ke penjaga pintu air," kata suami artis Nia Daniati ini.
Menurutnya, kebijakan-kebijakan Jokowi-Basuki hanya membuat masyarakat yang miskin akan tetap miskin. "Buat saya, orang miskin itu tidak perlu dipelihara karena merupakan penyakit sosial, jadi harusnya tidak perlu diiming-imingi digaji atau disejahterakan oleh dana APBD. Kalau semua di Jakarta apa-apa gratis, orang makin banyak yang akan datang ke Jakarta. Makanya, hati saya gatal untuk protes," ujarnya.
Ia juga menilai inovasi Basuki untuk mengunggah tayangan rapat ke situ Youtube sebagai tindakan yang mempermalukan pejabat DKI Jakarta. "Kalau dia memang berwibawa, dia tidak harus masukkan ke Youtube. Lagi pula kalau tidak ada hasil juga buat apa," ujar Farhat.
Farhat pun mengakui, dia telah mengirimkan permintaan maaf kepada Basuki. Namun, lagi-lagi ia menyiratkan ketidakpuasannya atas respons Basuki yang enggan memperpanjang masalah ini atau membawa ke ranah hukum. "Dia cuma bilang dia tidak merasa saya salah, tandanya kan dia ngeyel. Selain ngeyel, dia juga jutek dan nyolot," kata Farhat.
Farhat menuai kritik dan menghadapi tudingan sebagai sosok rasialis akibat kicauannya di jejaring sosial Twitter. Dalam kicauannya, Rabu (9/1/2013) kemarin, Farhat mengkritik perkataan Basuki perihal pelat nomor B 2 DKI, tetapi menyelipkan kalimat yang mengungkit-ungkit latar etnis Basuki.
Pihak Polda Metro Jaya sendiri telah menyampaikan klarifikasi seputar ucapan Basuki ini. Menurut Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Wahyono, Jumat (4/1/2013), pelat nomor tersebut masih disimpan oleh pihak Polda Metro Jaya dan tidak diberikan ke pengusaha seperti yang disebut oleh Basuki.
Jokowi-Ahok bicara soal persetujuan 6 ruas tol baru
Duet pimpinan DKI Jakarta Gubernur Joko Widodo dan Wagub Basuki T Purnama menyampaikan alasan mengapa mereka setuju dengan 6 ruas tol baru. Menurut Ahok, sapaan akrab Basuki, tol itu bagus untuk penghematan.
"Jalan tol itu juga bisa menghemat. Jauh lebih besar dia punya fungsi. Kalau yang lain perlu kajian. Kalau tol itu perlu untuk memindahkan barang dari Banten dan Priok," ujar Ahok di Balai Kota, Kamis (10/1).
Menurut Ahok, kemacetan karena ruas tol sebenarnya tampak pada pintu keluar yang mengarah ke mal atau rumah. "Jadi intinya tol itu bagus selama bisa memindahkan orang atau barang ke tujuan yang jauh, yang selama ini harus melalui jalur berliku," ujarnya.
Sementara Jokowi menjelaskan, sebenarnya dia pro pada transportasi masal. Tetapi, dia mengakui di Jakarta rasio kendaraan dan jalan masih belum berimbang. "Sehingga mau tidak mau jalan itu, harus tetap dilebarin. Tetapi transportasi massalnya juga harus segera disiapin itu pun tanpa dibarengi dengan kebijakan-kebijakan yang mendukung juga tidak akan kelihatan hasilnya," ujar Jokowi.
Kebijakan lain itu seperti ganjil genap, electronic road pricing (ERP), serta pajak parkir tinggi di area Central Bussines Distric (CBD) diharapkan bisa mengurangi kemacetan.
"Kalau berjalan hanya transportasi massalnya saja enggak mungkin ngaruh banyak. Semua jurus harus dikeluarkan," katanya.
Sumber : merdeka.com
Ahok: Kasihan Farhat, capres ganteng pakai SARA
Tidak ada angin dan hujan, pengacara Farhat Abbas menyerang Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dalam akun Twitter resmi miliknya, Farhat mengaitkan etnis dan prilaku Ahok yang meributkan soal pelat nomor dinasnya yang dijual ke swasta.
Ahok menanggapi santai serangan itu. Dia malah menyayangkan pria yang mengaku bermimpi jadi capres itu malah bermain-main dengan isu SARA.
"Kasihan saja kalau ganteng-ganteng capres pake istilah SARA itu," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (10/1).
Ahok tak mau menanggapi lebih ucapan suami artis Nia Daniati itu. Apalagi Ahok mengaku tak mengenal Farhat.
Berikut wawancara Ahok saat ditanya seputar ucapan nyeleneh Farhat di Twitter:
Pernah ketemu Farhat?
Ketemu sekali saja si, pas acara Pak Mahfud.
Soal ocehan Twitter farhat?
Ya biasa-biasa saja, cuma kasian saja diserang begitu banyak orang.
Dia sudah minta maaf, tanggapannya?
Ngapain sih minta maaf, gue juga nggak marah kok. Saya nggak tersinggung kok. Cuma kasian saja diserang orang terus, anak muda kok diserang terus, apalagi dia katanya capres termuda.
Dia juga bilang capres terganteng pak?
Nah itu, maka kasian saja kalau ganteng-ganteng capres pakai istilah (Sara) itu.
Kata Farhat tunggu kritikan?
Ya bagus donk, mana ada pejabat yang mau ajak wartawan buat ngeritik. Justru kita seneng dikritik.
Ada yang melaporkan Farhat ke polisi terkait Twitter, tanggapannya?
Aku gak tau itu, itu bisa saja orang melaporkan itu dengan alasan melanggar UU. Aku tidak permasalahkan itu.
Dimaafin gak pak?
Ha ha ha, zaman segini masih ngomong soal kesukuan. Zaman dulu penjajahan aja gak ngomongin kok. Saya malah kasian. Anak muda, ganteng-ganteng mau jadi capres muda tapi nggak ngerti empat pilar
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam kicauan Farhat di Twitter, pengacara tersebut menulis @farhatabbaslaw : Ahok sana sini plat pribadi B 2 DKI dijual polisi ke org Umum katanya ! Dasar Ahok plat aja diributin ! Apapun plat nya tetap C***!
Setelah mendapatkan banyak serangan, Farhat akhirnya minta maaf.
Sumber : merdeka.com
PKS: Jokowi asal-asalan bikin program deep tunnel
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana kembali bersuara lantang soal rencana kebijakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Kali ini ia menyoroti mega proyek terowongan multi fungsi (deep tunnel).
"Mau Pak Jokowi bilang proyek deep tunnel bukan wangsit, tetap saja, seharusnya dalam menentukan proyek itu dengan strategic planning (rencana strategis) yang jelas," ujar Triwisaksana di Gedung DPRD Jakarta, Kamis (10/1).
Politikus PKS ini mengatakan, Pemprov DKI seharusnya mengacu pada Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Meski Jokowi tengah merancang payung hukum deep tunnel untuk masuk dalam RPJMD, Sani menilai seharusnya Jokowi tidak serta merta memasukkan suatu proyek dalam RPJMD.
"Enggak bisa dadakan untuk main masukin ke RPJMD, ini ngurus kota bukan ngurus halaman rumah, harus ada kajian yang matang," katanya.
Meski tidak sepakat, Sani belum membicarakan proyek ini ke Jokowi. Ia saat ini akan melihat perkembangan proyek yang digagas Jokowi tersebut.
"Buat apa inisiasi, orang Jokowi-nya saja sampai sekarang masih bingung, nantilah kalau memang kajiannya sudah jelas, baru kita bahas. Sampai saat ini, DPRD belum mendapatkan penjelasan soal deep tunnel," terangnya.
Sani menuding, Jokowi terkesan memilah-milah beberapa proyek. Seharusnya, semua proyek dilakukan public hearing.
"Kenapa tidak semua proyek dilakukan public hearing? Dan semua itu sebenarnya bisa terjawab bisa ada strategic planning dalam membuat program," tandasnya.
Sumber : merdeka.com
Rabu, 09 Januari 2013
Jokowi Telah Siapkan Jalan Soekarno
Pengunjung mengamati contoh naskah proklamasi yang disusun Soekarno-Hatta, di Museum Penyusunan Naskah Proklamasi di kawasan Menteng, Jakarta, Minggu (26/8). Museum tersebut memiliki koleksi dan dokumentasi saksi bisu sejarah Kemerdekaan Indonesia yang diperingati setiap 17 Agustus.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) berharap, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dapat memberi nama salah satu jalan di Ibu Kota dengan nama Dr Ir Soekarno. Pasalnya, Jokowi adalah kader PDI-P.
Menanggapi usulan PDI-P, Jokowi mengaku sudah mempersiapkan jalan mana yang akan dijadikan sebagai jalan Soekarno tersebut. "Pokoknya jalan yang besar-besar, termasuk Jalan Panjang. Baru lima hari yang lalu dibicarakan, jadi itu yang nanti akan kami tentukan, jalan ini untuk nama ini, jalan ini nama ini," kata Jokowi seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto di Kementerian PU, Jakarta, Rabu (9/1/2012).
Ia pun akan memilih jalan besar dan strategis yang akan menggunakan nama proklamator tersebut. Jokowi pun merasa tak berlebihan adanya usulan tersebut karena Soekarno adalah pahlawan nasional.
"Bung Karno sudah enggak usah saya sebutkan alasannya, semua warga tahu, ya karena beliau proklamator dan pahlawan nasional," kata Jokowi.
Seperti diketahui, Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Ahmad Basarah mengatakan, Jokowi sebagai kader unggulan PDI-P harus dapat memperjuangkan Jalan Soekarno. Basarah mengatakan, peresmian nama-nama jalan Dr Ir Soekarno di beberapa daerah menjadi salah satu agenda dari rangkaian HUT PDI-P. Puncak acara HUT akan digelar di Waduk Djuanda, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis.
Pemberian nama Jalan Soekarno itu dilakukan setelah pemerintah memberi gelar pahlawan nasional kepada Soekarno pada November 2012. Dengan demikian, katanya, tuduhan yang diarahkan kepada Soekarno dalam Tap MPRS Nomor 33 Tahun 1967 tidak berlaku.Sumber : kompas.com
Jokowi Setuju Proyek Enam Ruas Jalan Tol Dilanjutkan
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto (menggunakan safari) dengan didampingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (menggunakan baju betawi). Mereka bertemu di Kantor Kementerian PU untuk membahas proyek enam ruas jalan tol dalam kota, di Jakarta, Rabu (9/1/2012).
Akhirnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyetujui proyek enam ruas jalan tol dalam kota. Hal ini sangat bertentangan dengan pernyataannya saat masih menjadi Calon Gubernur DKI yang saat ia berkampanye menolak pembangunan jalan tol dalam kota.
Karena menurutnya dengan pembangunan tol dalam kota, tidak akan mengurai kemacetan justru menambah keinginan warga untuk membeli kendaraan pribadi.
"Bukan setuju dan tidak setuju, tapi ini kebutuhan yang saya lihat kebutuhan ada kalkulasi, yang kedua bis masuk dan transportasi massal bisa masuk," kata Jokowi, di Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Rabu (9/1/2012).
Jokowi menyampaikan hal tersebut setelah ia mengadakan pertemuan tertutup selama sekitar 3 jam bersama Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Setelah mendapatkan gambaran dari Djoko Kirmanto terkait proyek tersebut, Jokowi merasa lebih mencerahkan.
"Setelah tadi dijelaskan oleh Pak Menteri, memang kita ini ada dua kekurangan yaitu kurang jalan dan transportasi umum. Dan memang benar kurang banyak," kata Jokowi.
Jokowi akhirnya menyetujui mega proyek yang bernilai sekitar Rp 42 triliun itu dengan catatan tol tersebut dapat dipakai untuk jalur busway dan transportasi massal lainnya.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan untuk proyek enam ruas jalan tol, dari kajian sistem jalan, feasibility, semuanya sudah terkaji. Oleh karena alasan jalan di Jakarta hanya 6-7 persen, proyek tersebut harus dijalankan.
"Untuk Ibu Kota dimanapun masih sangat kecil. Maka harus ditambah. Dilihat dari sistem juga baik, jalan tol ini satu-satunya yang bisa dipakai untuk public transportation," kata Djoko.
Seperti diketahui, pembangunan enam ruas jalan tol dibagi empat tahap yang rencananya selesai pada 2022. Tahap pertama, ruas Semanan-Sunter sepanjang 17,88 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan Koridor Sunter-Bekasi Raya sepanjang 11 kilometer senilai Rp 7,37 triliun.
Tahap kedua, Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 11,38 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,65 kilometer senilai Rp 6,95 triliun. Tahap ketiga, koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,27 kilometer dan nilai investasi Rp 4,25 triliun.
Serta terakhir yaitu, Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,56 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun. Jika sudah selesai, keenam ruas tol itu akan menjadi satu dengan tol lingkar luar milik PT Jakarta Tollroad Development tapi tarifnya akan terpisah dengan tol lingkar luar.Sumber : kompas.com
Senin, 07 Januari 2013
World Mayor dibanjiri pujian untuk Jokowi
World Mayor menetapkan Jokowi sebagai wali kota terbaik ketiga dunia. Saat polling dibuka segudang pujian untuk Jokowi pun menumpuk. Jokowi banyak dipuji karena kejujurannya dan empatinya yang tinggi.
"Ada di sini daftar panjang testimonial positif dan pujian tulus dan sangat antusias untuk walikota, yang paling terutama untuk kejujuran," seperti dikutip dari http://www.worldmayor.com, Selasa (8/1).
Jokowi terpilih menjadi wali kota Solo sejak Juli 2005. World mayor mencatat, Kota Solo sebelumnya sangat rawan tindak kejahatan, namun oleh Jokowi, Solo atau Surakarta lalu disulap menjadi kota pusat regional untuk seni dan budaya, yang telah mulai untuk menarik pariwisata internasional.
"Dia terlihat sebagai pelayan publik. Kualitas pribadinya, kerendahan hatinya jelas, dan sangat menghargai orang lain," terangnya.
Salah satu yang menarik bagi world mayor adalah kebijakan Jokowi yakni satu jam di kantor dan sisanya dia habiskan dengan blusukan. "Dia baru saja memenangkan pemilihan untuk menjadi gubernur Jakarta dengan margin yang jelas," lanjutnya.
Berikut 10 wali kota terbaik dunia yang dirilis oleh World mayor
1. Iñaki Azkuna Wali Kota Bilbao, Spanyol
2. Lisa Scaffidi Wali Kota Perth, Australia
3. Joko Widodo Wali Kota Surakarta, Indonesia
4. Régis Labeaume Wali Kota Québec City, Kanada
5. John F Cook Wali Kota El Paso, Amerika
6. Park Wan-su Wali Kota Changwon City, Korea Selatan
7. Len Brown Wali Kota Auckland, Selandia Baru
8. Edgardo Pamintuan Wali Kota Angeles City, Filipina
9. Mouhib Khatir Wali Kota Zeralda, Aljajair
10. Alfonso Sánchez Garza Wali Kota Matamoros, Meksiko
Jokowi ditetapkan sebagai wali kota terbaik ketiga di dunia
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terpilih menjadi wali kota terbaik ketiga dunia. Jokowi dipilih karena reputasinya yang membawa perubahan di Kota Surakarta saat menjabat sebagai wali kota.
Dikutip dari http://www.worldmayor.com, Selasa (8/1), predikat pertama wali kota terbaik dunia jatuh pada Inaki Azkuna, Wali kota Bilbao, Spanyol. Inaki Azkuna dikenal karena kebijakannya yang radikal sehingga mampu menyulap Bilbao dari kota industri menjadi kota pusat pariwisata dan seni internasional.
Saat menjabat, Inaki memutuskan untuk menghabiskan hampir USD 230 juta dari uang publik untuk museum untuk seni modern. Kebijakan ini pun segera mengundang kritik keras karena Inaki dianggap menghambur-hamburkan uang rakyat.
Namun perkembangan sejak saat itu telah membungkam para kritikus. Jumlah pengunjung tahunan ke kota Bilbao meningkat dari 100.000 sebelum pembukaan museum menjadi lebih dari 700.000 pada tahun 2011.
Di posisi kedua wali kota terbaik dunia ini jatuh kepada Lisa SCAFFIDI, Wali kota Perth, Australia Barat. Lisa berhasil meningkatkan profil internasional kota itu. Lisa dianggap wali kota yang membuat kota Perth dikenal sebagai pembuat roti dan susu.
Sedangkan Indonesia diwakili Jokowi. Jokowi selain dianggap sukses mengangkat Surakarta juga sukses dalam kampanye antikorupsi. Kampanyenya melawan korupsi membuatnya mendapatkan reputasi sebagai politisi jujur. Saat menjabat sebagai wali kota Solo, Jokowi juga menolak untuk mengambil gaji.
Sumber : merdeka.com
Jokowi akan pasang penangkal kebakaran di gang-gang
Kebakaran masih sering terjadi di wilayah Jakarta. Ada banyak penyebab terjadinya kebakaran salah satunya adalah korsleting listrik.
Seperti halnya kebakaran yang terjadi di kawasan padat penduduk di Jalan Mandala V RW 02, RT 06 dan RT 07 Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, kemarin. Sebanyak 20 rumah ludes dikarenakan mobil pemadam kebakaran sulit mendekat ke lokasi kejadian. Pasalnya ruas jalan yang kecil dan hanya sebuah gang.
Untuk mengatasi marak dan meminimalisir kebakaran, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bakal memasang alat penangkal kebakaran di gang-gang rumah. "Seperti yang sering saya sampaikan mobil kebakaran itu ndak mungkin sampai ke sini (gang kecil). Sehingga memang harus ada sebuah alat kebakaran yang standby di titik-titik yang padat yang rawan kebakaran. Ini yang mau kita lakukan 2013," jelas Jokowi saat meninjau lokasi kebakaran di Cililitan, Jakarta Timur, Senin (7/1).
Menurut Jokowi, cara ini lebih ampuh karena untuk memperlebar ruas jalan tidak memungkinkan lagi. Karena hal ini sudah menjadi tata ruang kota dan berdiri rumah warga.
Oleh karena itu, mantan wali kota Solo itu menegaskan solusi alternatif adalah memasang alat pemadam kebakaran. "Ya tadi pertama alat. Yang kedua memang harus ada checking total semua hal yang berkaitan dengan kelistrikan. Tetapi memang masyarakat sendiri juga harus diberikan sebuah pengertian. Nyambung listrik itu ada aturan mainnya. Tidak asal sambung jadi konslet-konslet kejadiannya seperti ini," terang Jokowi.
Selanjutnya, alat penangkal kebakaran itu menurut Jokowi telah diujicoba dan dipasang di Manggarai. Jika nantinya efektif, maka akan didistribusikan ke sejumlah kampung-kampung yang padat penduduk.
Sumber : merdeka.com
"Itu yang baru kita coba di Manggarai. Kalau itu memang dianggap efektif, ya itu yang kita pakai. Kita gak mau pakai dalam jumlah yang banyak tetapi nanti tidak efektif. Tapi yang jelas kita pengen ada alat pemadam pertama kalau ada satu rumah kebakaran sehingga tidak merembes ke 100, 200, 300 rumah. Itu harus ada pertama sebelum pemadamnya datang," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi tidak menjelaskan secara detail alat pemadam kebakaran yang dimaksud. Tapi selama ini, Jokowi pernah mengungkapkan akan membuat alat pemadam kebakaran mini yang bisa ditaruh di gang-gang.
Sumber : merdeka.com
Tambah PAD, Ahok akan perjualbelikan izin fiber optic
Pemprov DKI Jakarta akan menertibkan perizinan penggunaan fiber optic. Ke depan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan memperjualbelikan pemasangan fiber optic dengan tujuan menambah pendapat asli daerah.
"Ini bisa jadi penambahan penerimaan daerah. Karena kita lagi mau kejar PAD Rp 100 triliun buat DKI," kata Basuki usai rapat di Balai Kota Jakarta, Senin (7/1).
Dia melihat, selama ini DKI telah dirugikan dengan pemasangan fiber optic. Padahal selama ini mereka bebas memasang fiber dengan bebas.
"Kita mau investasi pengusaha fiber optik. Dia kan bisa dapat untung, disewain ke provider, kita bisa minta 10 atau 20 persen," katanya.
Pria yang disapa Ahok ini menambahkan, aturan itu bukan main-main. Dalam waktu dekat dia segara mengusulkan penerbitan Peraturan Gubernur (Pergub) yang diajukan ke Jokowi untuk fiber optic.
"Untuk Perda distribusi dari swasta kita minta 10 atau 20 persen masuk ke DKI. Kan mereka pake tiang kita, nanti langsung setor nanti kita kan bikin smart city, kita tahu tiang mana yang dipakaikan ada GPS nya jadi tidak mungkin hilang termasuk billboard," jelas Ahok.
Sumber : merdeka.com
Minggu, 06 Januari 2013
Jokowi: Semua sungai di Jakarta akan dinormalisasi
Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan normalisasi ke seluruh sungai di Ibu Kota. Hal ini dijalankan agar banjir dapat dicegah.
"Ya semua. Tapi konsentrasi dulu untuk yang kali besar. Tahun depan itu ada di Pesanggrahan, Sunter, sama Angke," ujar Jokowi saat blusukan di Kampung Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta, Sabtu (5/1).
Jokowi mengatakan, langkah yang kini sedang ditempuh untuk normalisasi itu adalah pembebasan tanah dan inventarisir kebutuhan. "Tapi kita ingin semuanya cepat sehingga rampung pembebasan, langsung pelaksanaan," kata dia.
Namun demikian, normalisasi yang akan dijalankan bukan merupakan langkah yang paling diandalkan. Ini disebabkan setiap tahun muncul titik banjir baru.
"Sekarang ini hitung-hitungan ya, dengan cara konvensional itu yang berkurang kira-kira hanya 8 sampai 12 titik. Padahal kita ada 78 titik banjir, kalo gak bertambah. Artinya, kita kejar-kejaran dengan titik banjir itu. Sehingga harus ada terobosan," ungkap Jokowi.
Sumber: merdeka.com
Jokowi kumpulkan bawahan jelaskan atasi persoalan kecil
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat koordinasi bersama jajaran SKPD, wali kota dan Kepala Dinas terkait tentang pengarahan untuk kerja 2013. Rapat yang berlangsung tertutup dengan durasi waktu kurang lebih sekitar dua jam ini lebih membahas ke persoalan detail.
"Masalah-masalah kecil secara detail mulai kita ubah, yang kecil yang detail-detail lah kita ubah semuanya," kata Jokowi di Balai Kota, Jumat (4/1).
Menurutnya, persoalan kecil-kecil harus diselesaikan secara detail. Seperti masalah terminal bayangan yang bertahun-tahun tidak hilang, selain itu masalah trotoar yang naik turun, apabila teksturnya flat akan lebih bagus.
"Kan itu urusan kecil-kecil tapi saya terbiasa kerja detail, harus saya tekankan bahwa itu harus (diurus)," ucapnya.
Sumber: merdeka.com
Jokowi: Jangan percaya laporan, harus blusukan
Gubernur DKI Jakarta Jokowi gemar blusukan ke pelosok Jakarta. Menurut Jokowi, buat seorang pemimpin harus turun langsung ke lapangan. Jangan begitu saja manggut-manggut saat menerima laporan anak buah. Begitu juga soal blusukan Presiden SBY kemarin.
"Manajemen kontrol perlu. Jangan percaya sama laporan," kata Jokowi di sela-sela peninjauan tanggul Kali Sekretaris, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (5/1).
Dia pun memuji Presiden SBY yang kemarin blusukan ke Kampung Nelayan Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten.
"Sangat bagus. Ini kebutuhan. Kunjungan sangat bagus," kata Jokowi.
Sumber: merdeka.com
Jokowi ingin bikin Ciliwung seperti sungai di Korsel
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kedatangan tamu istimewa. Dubes Korea Selatan untuk Indonesia Kim Yeong Seon bertandang ke Balai Kota. Keduanya membahas masalah restorasi Kali Ciliwung dan masalah transportasi.
"Kita sudah bicara, yang pertama tadi mengenai restorasi Kali Ciliwung, tetapi kita ingin beri contoh dulu dr masjid Istiqlal sampai Pasar Baru. Kita mau konsen ke sana dulu. Kalau itu sudah benar, bagus, respons masyarakat baik, kita akan lanjutkan pada sebuah proyek yang lebih besar," kata Jokowi usai pertemuan di Balai Kota, Jakarta, Jumat (4/1).
Kerjasama ini, kata Jokowi sebagai bagian dari upaya konkret kerjasama yang sudah ditandatangani antara pemerintah dan Indonesia dan Korsel. Jokowi memperkirakan pelaksanaan proyek ini sekitar bulan April 2013.
"Ya kalau, yang saya lihat di Korea itu kan sungai tengah kota itu kan diporselen, bersih-bersih semuanya. Saya lihat sendiri. Malam hari sungainya bisa dipakai buat jalan-jalan. Kenapa enggak dicontoh. Kemudian kali yang besar pinggirnya bisa dikasih kayu untuk dibuat joging track. Bagus sekali kenapa enggak? Saya bolak-balik ke sana memang penanganannya bagus," papar Jokowi.
Selain restorasi kali Ciliwung, Jokowi mengungkapkan dia membahas soal transportasi massal.
"Terutama kereta api yang dari jakarta ke depok atau ke tempat yang lain di sekitar jakarta. Saya tadi sampaikan kita enggak usah terlalu banyak bicara tapi segera dilaksanakan karena itu juga menyangkut orang yang banyak," ujar Jokowi.
Sementara Dubes Korsel Kim Yeong Seon menjelaskan, kerjasama ini akan dilakukan antara DKI Jakarta dengan pemerintah Kota Seoul. "Jadi tingkat pemerintah (RI-Korsel), terus DKI Jakarta dan Provinsi Seoul, terus tingkat antara masyarakat ya seperti itu."
"Saya percaya sekali dengan kepemimpinannya Pak Jokowi, saya bisa yakin. DKI Jakarta bisa jadi global city untuk masyarakat dunia. Maka dalam rangka itu kami siap untuk menjadi mitra DKI dan Pak Jokowi dan mendukung terus kegiatannya," tandas Kim.
Sumber: merdeka.com
Jika Jokowi maju jadi calon presiden, pasti menang
Pengamat Politik Sukardi Rinakit memprediksi apabila Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ikut bertarung dalam pemilu 2014 mendatang, pasti akan menang. Dirinya yakin Jokowi mampu mengalahkan para capres lainnya.
Sukardi menilai, sampai saat ini tidak ada sosok yang dapat mengalahkan popularitas seorang mantan Walikota Solo itu.
"Pasti akan menang, enggak ada lagi popularitasnya, sentuhan langsung ke publiknya, langsung ke rakyat itu enggak ada. Secara nasional enggak ada," jelas Sukardi saat menghadiri diskusi dengan tema Tahun Berburu Politik di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (5/1).
Selain popularitas, kata dia, gaya dan penampilan yang ditunjukkan oleh seorang Jokowi sudah menjadi panutan di berbagai daerah, bahkan ciri khas baju kotak-kotaknya sudah menjadi ikon.
"Di daerah-daerah banyak yang meniru, maunya pesta rakyat, maunya turun ke bawah itu mulai mengikuti. Nah seorang pemimpin kalau dari satu wilayah sudah diikuti ke mana-mana. Itu sebenarnya dia sudah memenangkan sebagai presiden," imbuhnya.
Namun begitu, dia yakin bahwa baik di tahun 2014 maupun 2019 Jokowi tidak akan mau maju menjadi calon presiden.
"Tetapi saya yakin dia tidak akan maju," pungkasnya.
Sumber : merdeka.com