Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Kamis, 20 Februari 2014

Jokowi: Yang Menyadap Saya Pasti Kecewa


Joko Widodo bersama Iriana,istrinya serta anak kedua mereka Kahiyang Ayu meninjau rumah dinas gubernur DKI Jakarta di Jalan Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (14/10/2012). Rencananya Jokowi mendiami rumah tersebut mulai besok.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yakin bahwa pihak yang meletakkan tiga alat sadap di rumah dinasnya di Menteng, Jakarta Pusat, pasti kecewa. Hal itu karena tidak ada hal-hal penting yang layak disadap dari dirinya. Menurut Jokowi, ia dan keluarganya tidak pernah membahas sesuatu yang perlu disadap.

"Saya sama istri saya ngomong yang ringan-ringan aja. Yang nyadap juga pasti kecewa, ini kok omongannya gini-gini aja," kata Jokowi di sela-sela kunjungannya di Hutan Kota Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2014).

Oleh karena itu, Jokowi tidak ingin pusing dengan keberadaan tiga alat sadap di rumahnya. Ia tidak mau menduga-duga motif maupun orang yang meletakkan alat tersebut. "Yang jelas mengenai hal-hal kayak gitu enggak saya pikir berat-beratlah. Mikirnya aja (alat sadap) ndak, gimana mau mikir siapa yang nyadap," ujarnya.

Jokowi menyebutkan, penemuan tiga alat sadap terjadi sekitar Desember 2013. Ketiga alat tersebut ditemukan di kamar tidur, ruang tamu pribadi, dan ruang makan yang biasa digunakan untuk rapat.

Adanya alat sadap di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta ini diungkapkan oleh Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo. Menurut Tjahjo, penggeledahan dilakukan karena partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri ini merasa ada satu kekuatan yang ingin mengganggu sepak terjang PDI Perjuangan pada Pemilu 2014. Selain di rumah dinas Jokowi, kata Tjahjo, operasi intelijen oleh pihak tertentu juga menyasar kepada Megawati Soekarnoputri. Ia menyebutkan, sampai saat ini Megawati hampir selalu diikuti oleh tim intelijen yang belum diketahui jelas asal-usulnya.

Sumber: kompas.com

Ditemukan 3 Alat Sadap di Rumah Jokowi


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, pihaknya menemukan tiga alat sadap di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Menurut Tjahjo, hal ini merupakan indikasi kuat adanya teror yang mengarah pada partainya dari pihak eksternal.

"Di rumah Jokowi kita operasi ada tiga alat penyadap, di tempat tidur, di ruang tamu, dan di tempat makan. Seakan-akan ada semacam teror," kata Tjahjo, di Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2014).

Penggeledahan dilakukan di rumah Jokowi beberapa waktu lalu. Semua dilakukan karena partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri ini merasa ada satu kekuatan yang ingin mengganggu sepak terjang PDI Perjuangan pada Pemilu 2014.

Selain di rumah dinas Jokowi, kata Tjahjo, operasi intelijen oleh pihak tertentu juga menyasar kepada Megawati Soekarnoputri. Ia menyebutkan, sampai saat ini Megawati hampir selalu diikuti oleh tim intelijen yang belum diketahui jelas asal-usulnya.

"Bu Mega diikuti intel, pernah tertangkap ada orang masuk rumah Bu Mega dengan alasan mau numpang kencing, kan konyol," ujarnya.

Pada kesempatan sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengakui pihaknya mengendus adanya serangan politik yang ditujukan untuk menjatuhkan kredibilitas Jokowi. Atas dasar itu, seluruh mesin partai berlambang banteng tersebut mulai membuat benteng untuk melindungi Jokowi dari semua serangan lawan politik.

Sumber: kompas.com