Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Senin, 24 Februari 2014

"Jokowi Dicukongi Konglomerat Besar agar Menang Pilpres" Kata Mahfud MD


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat meninjau banjir Cipinang Indah, Jakarta Timur, Rabu (29/1/2014). Ia sempat menelepon Kepala Suku Dinas Tata Air Pekerjaan Umum Jakarta Timur Jati Waluyo.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyebut bahwa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi dicukongi banyak konglomerat besar agar sukses menjadi presiden pada Pilpres 2014. Caranya ialah dengan membuat pencitraan sedemikian rupa.

"Saya dengar Jokowi dicukongi konglomerat besar untuk memenangkan Jokowi dengan membuat pencitraan yang baik di masyarakat. Seumpama memang benar Jokowi ada cukongnya, itu kan tidak melanggar hukum," kata Mahfud seperti dikutip Tribunnews.

Mahfud tidak mempermasalahkan hal itu. Menurut Mahfud, yang terpenting adalah tidak menggunakan uang negara.

"Jadi, kalau mau melawan Jokowi, kalau benar ada cukongnya, ya cari dong cukong lain. Jangankan diam-diam, terang-terangan juga tidak apa-apa kok, tidak melanggar hukum cukong itu, kan uang dia sendiri, uang swasta," ujar bakal capres dari Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Seperti diberitakan, hingga saat ini PDI Perjuangan (PDI-P) belum menetapkan capres yang akan diusung dalam Pilpres 2014. Hanya, PDI-P memasukkan Jokowi dalam skenario menghadapi pilpres. Jokowi sendiri enggan mengomentari pencapresan.

Sumber: kompas.com