Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Sabtu, 17 Agustus 2013

Jokowi Percaya Masyarakat Jaga Waduk Pluit

Suasana acara peresmian Taman Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (17/8/2013). Meski acara belum dimulai,ratusan warga sudah memadati kawasan itu.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo percaya masyarakat akan menjaga kelestarian kawasan Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Menurut Jokowi, kawasan tersebut bukanlah milik siapa-siapa selain masyarakat sendiri sehingga masyarakatlah yang wajib menjaganya.

"Saya percaya masyarakat sini mau merawat, mau memelihara dan enggak merusak. Saya percaya itu," ujarnya seusai peresmian Taman Kota sisi barat waduk, Sabtu (17/8/2013).

Atas alasan itu, Jokowi enggan membuat pagar untuk mengelilingi kawasan waduk. "Ndak perlulah pakai pagar-pagaran, ini milik mereka dan mereka harus merawatnya," tutur Jokowi.

Menurutnya, dengan apa yang telah dibangun sampai saat ini, masyarakat seharusnya telah memiliki bayangan tentang segi positif penataan kawasan Waduk Pluit. "Kalau melihat dan merasakan manfaat, semuanya mendukung. Ada pohon kurang air, diairi. Ada sampah diambil. Itu yang akan kita bangun," lanjutnya.

Dari empat sisi waduk, baru sisi barat saja yang lahannya berhasil dibebaskan dan dibuat ruang terbuka hijau. Taman sisi barat itu memiliki luas 5 hektar dengan pembagian 1 hektar untuk instalasi pengolahan air limbah, 2 hektar untuk ruang penyerapan air, dan 2 hektar demi pembangunan ruang terbuka hijau.

Soal relokasi warga di tiga sisi lainnya, Jokowi mengaku masih menunggu pembangunan rumah susun di Muara Baru, Daan Mogot dan Luar Batang. Jika target rampungnya pembangunan rusun pada Desember tercapai, warga akan mulai direlokasi ke rusun secara bertahap.

"Nanti mulai Desember kan ada yang sudah jadi. Desember, Januari, Febriari (relokasi warga) terus-terusan saja begitu," ujar Jokowi.

Jokowi meresmikan Taman Kota itu pada Sabtu siang. Simbolisasi peresmian dilakukan dengan menuliskan tandatangan Jokowi di sebuah batu. Ratusan warga mengiringi acara peresmian yang dibumbui dengan acara lomba panjat pinang dan pertunjukan musik langsung tersebut.

Sumber: kompas.com

Jokowi: Yang Buang Sampah ke Sungai Kita Tangkap

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (tengah) berbincang dengan KSAD Moeldoko (dua dari kiri) dan Wakil Menteri Pekerjaan umum Hermanto Dardak (kemeja hitam). Ketiganya menghadiri acara Karya Bhakti pembersihan Sungai Ciliwung, Rabu (14/8/2013).


Sampah di Ciliwung dinilai sebagai salah satu penyumbang banjir di Ibu Kota. Karena itu, Gubernur DKI Jakarta memerintahkan siapa pun yang membuang sampah di sungai agar ditangkap.

Menurut Joko Widodo, pihaknya akan mulai rutin melakukan patroli di badan sungai di Jakarta. "Mulai hari ini kita akan adakan patroli. Kalau ada yang buang sampah (ke sungai) langsung kita pup (tangkap)," ujar Joko Widodo sambil tangannya memeragakan menangkap orang.

Hal itu dikatakan Joko Widodo saat pembukaan kegiatan Karya Bhakti Pembersihan Sungai Ciliwung, mulai dari Tanjung Barat sampai Pademangan, oleh TNI AD bersama Pemprov DKI dan masyarakat, di Jakarta, Rabu (14/8/2013).

Acara ini melibatkan 10.000 anggota TNI. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan perahu karet dan mengelilingi badan Ciliwung.

Kehadiran Jokowi menarik perhatian warga sekitar, khususnya ibu-ibu rumah tangga. Mereka berebutan menyalami Gubernur.

"Saya ke sini mau salaman sama Jokowi. Ya, mudah-mudahan dengan adanya acara ini, rumah kami enggak akan kena banjir lagi, seperti waktu Lebaran, banjir menggenangi rumah kami hingga 2 meter. Kami baru bisa ber-Lebaran pada hari Jumat," ujar Pipi Hasanah, warga Jalan Haji Maliki RT 11 RW 5, Jakarta Selatan.

Ibu-ibu yang hadir di lokasi pembersihan langsung dipimpin oleh istri Ketua RT 05, Chusnul Chotimah. Mereka bersorak-sorai saat Joko Widodo menaiki perahu karet.

Sumber: kompas.com

Kamis, 15 Agustus 2013

Lihat profil Facebook saya

 
 
Tasya Diah Safitri ingin berbagi foto dan berita dengan Anda
 
 
 
Tasya mengundang Anda ke Facebook. Setelah mendaftar, Anda dapat terhubung dengan teman-teman, dengan cara berbagi foto dan video, mengirim status terbaru, bertukar pesan, dan lain-lain.
 

Lihat profil Facebook saya

 
 
Indahnya Berbagi ingin berbagi foto dan berita dengan Anda
 
 
 
Indahnya mengundang Anda ke Facebook. Setelah mendaftar, Anda dapat terhubung dengan teman-teman, dengan cara berbagi foto dan video, mengirim status terbaru, bertukar pesan, dan lain-lain.
 

Warga Terkesan Jokowi "Blusukan" Malam ke Tanah Abang

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kemeja putih) kembali menilik perbaikan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2013). Dari halaman depan Pasar Blok G, Jokowi berjalan menuju lahan parkir dan berakhir di dekat tumpukan sampah persimpangan Jalan KS Tubun, Jalan Jati Baru, dan Jalan Kebon Jati.

Warga Jakarta mungkin sudah terbiasa mendengar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo datang ke kawasan-kawasan kumuh Ibu Kota. Warga selalu heboh menyambut Jokowi yang kerap blusukan tanpa diduga-duga sebelumnya. Tidak hanya siang, tetapi juga malam hari.

Itu pula yang tengah dilakukan Jokowi di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, dalam beberapa hari terakhir. Meski warga sudah tahu bahwa gubernurnya hobi blusukan, tetap saja ada kesan tersendiri di hati warga ketika Jokowi tiba-tiba datang dan melihat penataan pasar di sana.

Salah satu kejadian yang membuat warga terheran-heran adalah ketika Jokowi datang ke Pasar Blok G Tanah Abang, Selasa (13/8/2013) pukul 22.00. Warga tidak menyangka saat Jokowi kembali muncul di malam hari karena Jokowi sudah berkeliling Blok G pada siang harinya. Apalagi, orang nomor satu di jajaran pemerintahan Jakarta itu juga sudah ke sana sehari sebelumnya.

"Tadi malam, Pak Jokowi ke sini jam sepuluh. Pas saya keluar (dari warung), Pak Jokowi lagi jalan menuju mobil," kata Haryanto, Rabu (14/8/2013) sore.

Haryanto yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek di kawasan niaga tersebut mengaku cukup terkejut dengan kemunculan Jokowi. Apalagi, Jokowi berjalan tanpa pengawalan ketat. "Sayang, saya enggak sempat salaman," ucapnya.

Kedatangan Jokowi pada Selasa malam itu sebetulnya dalam rangka pengambilan gambar oleh sebuah stasiun televisi. Meski demikian, kedatangannya waktu itu tetap saja menjadi obrolan antarwarga hingga keesokan harinya karena ternyata malam itu Jokowi tidak hanya shooting.

Haryanto menyebutkan, Jokowi juga mengecek pembongkaran tiang besi tua yang pernah digunakan sebagai penyangga untuk pembuatan jembatan penghubung di Jalan Kebon Jati. Pembongkaran itu memang atas perintah Jokowi. Menurut Haryanto, pekerja yang membawa peralatan las untuk memotong besi-besi besar itu baru berhenti bekerja pukul 24.00.

Siang sebelumnya, Jokowi sudah memerintahkan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana untuk menyedot lumpur dan kotoran yang menyumbat selokan di sekitar pasar. Jokowi meminta pembersihan itu dengan menelepon Kepala Dinas Damkar dan PB Subejo. Tak lama kemudian, puluhan petugas dinas tersebut dan Dinas Pekerjaan Umum datang dan langsung membersihkan selokan berbau tak sedap itu.

Rabu siang tadi, Jokowi kembali ke pasar itu. Kali ini, ia tak segan-segan membenarkan penutup besi saluran air yang terbuka. Ratusan karyawan PD Pasar Jaya dan sejumlah suku dinas terkait serta Satpol PP pun turun membantu perbaikan Blok G Pasar Tanah Abang.

Pujian dan harapan pedagang

Menanggapi semua itu, Wati, pedagang kolang-kaling di depan Pasar Blok G, mengaku terkesan dengan cara kerja Jokowi. Ia memuji Jokowi yang bertindak cepat dan segera membereskan permasalahan yang dijumpainya di lapangan. "Kayak Wali Songo, secara sekali sruut... semua langsung rapi," ujarnya.

Saminem, pedagang buah-buahan asal Solo, juga mengapresiasi apa yang dilakukan Jokowi malam itu. Saminem mengaku menurut saja apa yang diminta Jokowi terhadap pedagang di Tanah Abang, yakni agar pindah ke dalam Pasar Blok G.

Saminem sudah berjualan buah selama 20 tahun di lahan parkir depan Pasar Blok G. Ia mengaku sudah didata oleh tim pendata pedagang kaki lima (PKL) sejak sebelum Ramadhan. Namun, ketika hari verifikasi tiba, Saminem yang belum memiliki KTP Jakarta tak menemukan namanya dalam daftar pedagang yang ingin direlokasi ke dalam pasar.

Ia berharap, Jokowi berkomitmen mengutamakan pedagang lama Tanah Abang dalam program relokasi itu. "Kita kan sebelum penertiban sudah didata. Kita tanya di atas (petugas pendaftaran dari PD Pasar Jaya), katanya diproritaskan DKI dulu. Kita mah bagaimana, belakangan juga nggak apa-apa," ujarnya pasrah.

Saminem rela ditempatkan di tempat mana pun asalkan ia tetap bisa mencari uang. Ia berharap pedagang yang telah didata sejak awal mendapat prioritas dalam relokasi itu.

Wati pun merasakan hal yang sama. Kedua pedagang itu tak mengerti mengapa proses verifikasi tak menggunakan data awal. Mereka juga tak mengerti betul bagaimana proses penyaringan data awal sehingga pada hari verifikasi ada sejumlah pedagang tidak masuk daftar verifikasi, padahal sebelumnya sudah terdata.

Sumber: kompas.com

Soal CSR, Jokowi: Yang Penting Tepat Sasaran

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membuka workshop Corporate Social Responsibility (CSR) dalam program perbaikan kampung dan pemukiman kumuh. Dalam acara tersebut, Jokowi juga menandatangani Memorandum Of Understanding (MoU) bersama tujuh perusahaan baik BUMD, BUMN, swasta, dan developer, di Balaikota Jakarta, Senin (17/12/2012).

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku dana corporate social responsibility atau CSR harus dikelola secara khusus. Namun, yang terpenting, penggunaan dana tersebut harus tepat sasaran agar tidak timbul masalah.

"Kalau ada yang mengelola khususnya, lebih baik, dibuat forum kalau enggak tepat sasaran, jadi enggak percaya orang-orang," ujarnya kepada wartawan di Balaikota Jakarta pada Kamis (15/8/2013).

Jokowi mengakui, selama ini, CSR yang diserahkan kepada targetnya bukan berupa uang, melainkan berupa barang. Itu pun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya memberi panduan kepada perusahaan yang hendak memberikan dana CSR-nya.

"Kita beri panduan, kita tunjukkan barangnya sehingga percaya. Itu pun sesuai dengan rencana CSR si perusahaan yang ada, bukan kita," lanjutnya.

Jokowi mengaku pemerintahannya telah tepat dalam mengelola dana CSR, yakni dengan menyerahkannya kepada dinas yang terkait program CSR. Jokowi mencontohkan, jika program CSR berhubungan dengan pendidikan, itu diserahkan ke dinas pendidikan. Jika program CSR berhubungan dengan kesehatan, itu diserahkan ke dinas kesehatan. Demikian juga dengan dinas dan program lain.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu pun berjanji akan tetap transparan dalam pengelolaan dana tangung jawab sosial dari perusahaan. "Bisa kita publikasi, nanti jika rampung," ujarnya.

Sumber: kompas.com

Selasa, 13 Agustus 2013

PM Norwegia Nyamar Sopir Taksi, Jokowi: Saya yang Duluan Blusukan

PM Norwegia Nyamar Sopir Taksi, Jokowi: Saya yang Duluan Blusukan
Perdana Menteri Norwegia, Jens Stoltenberg.


Juni lalu, Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg menyamar sebagai sopir taksi di Oslo sebagai bentuk blusukan. Stoltenberg mengaku ingin mendengar langsung suara pemilih Norwegia yang mengutarakan pendapatnya secara jujur di taksi.

Ditanya apakah berpikir untuk mengikuti metode 'blusukan' PM Norwegia itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjawab, ia tidak perlu melakukan hal yang sama karena 'blusukan' telah ia terapkan sejak dulu dan merupakan hobinya.

"Ngikuti apa? Lah, duluan saya blusukannya kok. Hehehe," kata Jokowi itu di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (13/8/2013).

Politisi PDIP itu menilai penyamaran PM Norwegia tersebut merupakan tindakan yang cukup baik. Bahkan jika dia dapat mengetahui imajinasi harapan warga akan kotanya akan menjadi sesuatu yang luar biasa.

"O ya bagus dong. Artinya gini loh, jadi apapun lah, mau jadi sopir taksi, mau jadi sopir kopaja atau bajaj, nggak masalah. Intinya apa? Bisa mendengarkan langsung suara rakyat seperti apa. Kehendak rakyat seperti apa. Mungkin juga imajinasi masyarakat harus kita ngerti. Itu luar biasa kalau seperti itu," ujar Jokowi.

Bahkan walaupun tindakan menyamar sebagai sopir taksi itu untuk mendukung pencalonan Stoltenberg kembali, Jokowi menganggap hal itu adalah sesuatu yang wajar dan bahkan perlu. Sebab, untuk melakukan kampanye seorang calon pemimpin harus memahami lebih dulu keinginan-keinginan masyarakatnya.

"Oh, dia mungkin ingin membuat sebuah kampanye, yah harus ngerti keinginan dong. Kalau nggak ngerti, gimana dia mau kampanye? Ya baguslah, cara mendengar langsung seperti itu saya kira sangat bagus," kata mantan walikota Surakarta itu.

Sumber: liputan6.com

Hapus Operasi Yustisi, Apa Langkah Jokowi Tekan Urbanisasi?

Hapus Operasi Yustisi, Apa Langkah Jokowi Tekan Urbanisasi?
(Liputan6.com/Faisal R Syam)

Operasi Yustisi untuk menekan lonjakan urbanisasi di Jakarta telah dihapuskan Pemprov DKI. Sebaliknya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI menerapkan sistem bina kependudukan dengan sosialisasi ke warga dari tingkat kelurahan RT/RW.

Sebenarnya, menurut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi, penekanan arus urbanisasi yang paling efektif adalah dengan pemerataan pembangunan sehingga turut meningkatkan perekonomian di daerah-daerah.

"Tapi yang paling bener itu pemerataan pembangunan di daerah-daerah, dengan mendorong investasi di daerah, mendorong perputaran uang di daerah, kemudian membuat pusat pertumbuhan nggak cuma di Jakarta tapi juga di daerah. Itu akan lebih efektif. Tapi ya itu urusan Pemerintah Pusat, bukan saya," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta, Selasa (13/8/2013).

Saat ini yang dilakukan Pemprov DKI ialah membuat sistem baru dengan pembinaan kependudukan sebagai percobaan. Nantinya sistem itu dimaksudkan untuk membandingkan dan melihat operasi mana yang lebih cocok dilaksanakan dalam penanganan urbanisasi ke Jakarta. Pemprov DKI juga terus mengimbau masyarakat agar tak membawa kerabat lagi ke Ibukota.

"Bina kependudukan itu. Tapi apakah efektif apa nggak, ya kita lihat. Mana yang lebih efektif. Harus ada pembanding, yustisi atau bina kependudukan. Atau ada jurus yang lain yang belum kita temukan," ucap Jokowi.

Sumber: liputan6.com

Kiat Jokowi Pikat Pembeli ke Pasar Blok G Tanah Abang

Kiat Jokowi Pikat Pembeli ke Pasar Blok G Tanah Abang
kios di Blok G, Pasar Tanah Abang (Antara/Zabur Karuru)

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan Pemprov DKI siap melakukan promosi besar-besaran untuk Blok G, Pasar Tanah Abang, Jakarta. Bisa dengan menayangkan iklan di berbagai media seperti televisi, billboard, radio, cetak, online dan lain-lain.

"Dipromosikan Blok G ini. Misalnya ke TV atau iklan lain. Membangun sebuah brand pasar harus dilakukan," ujar Jokowi di Blok G Tanah Abang, Selasa (13/8/2013).

Menurut pria yang akrab disapa Jokowi itu, hal tersebut dilakukan demi memikat calon-calon pembeli ke pasar Blok G. Tidak hanya promosi di media-media, berbagai fasilitas pendukung juga disediakan di gedung tersebut.

Misalnya pintu gerbang utama yang berukuran cukup besar dengan lebar 5-6 meter. Kemudian akan dibangun lahan parkir yang baru, jembatan penghubung untuk arus pengunjung dari Blok F, serta taman-taman.

"Segala cara kita lakukan agar blok G ini hidup," kata mantan Walikota Surakarta itu.

Mengenai pintu gerbang utama pasar Blok G Tanah Abang, menurutnya, segera dipasang pada akhir minggu ini. Serta selokan-selokan yang mampet akan disedot mulai hari ini, sehingga tidak ada lagi genangan air got. Dengan dilakukan upaya penataan dan pembersihan terus-menerus di kawasan tersebut, diharapkan mampu mendukung promosi Blok G.

Sumber: liputan6.com