Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Kamis, 20 September 2012

Menang, Jokowi-Ahok Tidak Akan Gelar Pesta

foto
Joko Widodo dan Basuki T. Purnama (Ahok).

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, tak akan menggelar pesta jika dia dan pasangannya, Joko Widodo, menang dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta putaran kedua. "Tidak akan ada pesta kemenangan karena sebenarnya ini kerja berat," kata Basuki saat ditemui di kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Kamis, 20 September 2012.

Basuki teringat dengan reaksi orang tuanya ketika dia memenangkan pemilihan Bupati Belitung beberapa tahun silam. Saat itu, orang tuanya malah mengucap "astaga" hingga tiga kali. Kala itu, Basuki pun bingung, "Loh, kok, malah astaga? Kemenangan kan seharusnya disyukuri?" katanya menirukan reaksinya ketika itu. Ternyata saat itu orang tuanya mengingatkan Basuki bahwa kemenangan itu berarti dia akan memegang tugas berat.

"Harapan masyarakat sangat tinggi, jadi kami memegang amanah besar. Jangan sampai masyarakat kecewa dan malah jadi tidak percaya dengan politik," katanya.

Dia dan Jokowi bahkan berencana untuk segera menemui pesaingnya, Fauzi Bowo, jika terpilih memimpin Jakarta. "Kami ingin bertemu dan berdiskusi, program apa saja yang bisa diteruskan," katanya. Semua itu dilakukan, kata dia, agar program untuk Jakarta bisa dipercepat pelaksanaannya.

Menurut Basuki, hasil real count yang dilakukan timnya di tempat pemungutan suara menunjukkan pasangan yang selalu memakai kemeja kotak-kotak ini memimpin dengan perolehan suara di kisaran 54-55 persen.

Pilih Jokowi, Kalla Tak Takut Dimusuhi Golkar

foto
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Politikus senior Partai Golkar Jusuf Kalla tak takut berseberangan dengan mayoritas partainya terkait dukungan untuk calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dirinya mantap memilih pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama karena dinilai mampu mendengarkan suara warganya.

"Ini hanya pendukungan saja, tidak lagi kebijakan," kata Kalla di kediamannya di Jalan Brawijaya Nomor 6, Jakarta Selatan, Kamis, 20 September 2012. Apalagi, kata dia, sewaktu putaran pertama dirinya juga mendukung Jokowi dan tidak menjadi soal. "Ini kan sudah lewat, ya kan."

Hari ini, Jokowi, panggilan akrab Joko, sengaja menyempatkan diri sowan ke rumah Kalla. Tanpa didampingi pasangannya Ahok, sebutan karib Basuki, Jokowi sempat berdialog dan bersenda gurau dengan keluarga Kalla sekitar 20 menit. Di tempat Kalla menyuarakan aspirasinya, Jokowi dinyatakan menang dengan 125 suara dari 147 pemilih.

Hingga pukul 14.30, hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI), yang disiarkan TV One, menunjukkan Jokowi-Ahok unggul dengan perolehan suara 53,99 persen. Sedangkan suara Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli sebesar 46,01 persen. Angka ini diperoleh dari 77 persen suara sementara.

Kemenangan sementara Jokowi juga muncul di penghitungan cepat yang digelar lembaga survei Indo Barometer. Disiarkan Metro TV, suara Jokowi-Ahok meraup suara 55,42 persen dan Foke-Nara 44,58 persen. Angka tersebut diperoleh dari 61,33 persen suara sementara se-DKI Jakarta.

Sumber : tempo.co