Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Selasa, 20 Mei 2014

Telanjur Janji Dukung Tokoh NU, KH Hasyim Muzadi Pilih Jokowi-Jusuf Kalla


Mantan Ketua PB Nahdlatul Ulama, Hasyim Muzadi, menyambangi Gedung KPK, Jumat (7/6/2013). Hasyim mengaku ingin bertemu Ketua KPK Abraham Samad.

Rais Aam PBNU KH Hasyim Muzadi menyatakan memberikan dukungan kepada Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilu Presiden 2014. Ada janji yang sudah telanjur diungkapkannya ke publik dan harus ditunaikan.

"Tempo hari saya menyatakan sebelum selesainya (penentuan) pasangan capres cawapres , bahwa saya akan memilih capres cawapres mana pun, tanpa membeda-bedakan, (asalkan koalisinya) yang ada tokoh NU-nya," kata Hasyim dalam siaran pers yang diterima Rabu (21/5/2014). "Janji" Hasyim itu disampaikan pada pekan lalu.

"Ternyata sekarang yang ada (tokoh NU-nya) adalah pasangan Jokowi-JK. Maka saya harus konsekuen terhadap apa yang saya katakan, yakni saya memilih Jokowi-JK," lanjut Hasyim. Kalimatnya ini merujuk pada pilihan menjadikan Kalla sebagai pendamping Jokowi.

Meski demikian, Hasyim mengatakan bahwa pilihannya ini bukan semata fanatisme ke-NU-an. "Realita masyarakat Muslim memang kebanyakan warga NU dan NU membuktikan sikap kebangsaan nasionalis (di) sepanjang sejarah Indonesia," kata mantan Ketua Umum PBNU ini tentang keputusan pilihannya.

Menurut Hasyim, tak seorang pun bisa meragukan keislaman Kalla, ke-NU-annya, maupun integritas, visi, dan kompetensinya dalam masalah kenegaraan. "Hasil-hasil amalnya sudah jelas dalam mengatasi konflik agama, masalah Aceh, dan sebagainya," ujar dia memberikan contoh.

Kalla, imbuh Hasyim, juga tak bisa disanggah adalah seorang ekonom. "Saya berharap (Kalla) bisa mengembangkan ekonomi pribumi tanpa membuat kegoncangan global maupun (menimbulkan masalah) rasial," kata dia. "Semoga yang sependapat dengan saya melakukan pilihan yang sama, yakni (memilih) Jokowi-JK."

Sumber: kompas.com

Senin, 19 Mei 2014

Jokowi-JK naik sepeda ontel daftar ke KPU


Jokowi-JK naik sepeda ontel daftar ke KPU
Jokowi-JK. ©2014 Merdeka.com

Pasangan capres cawapres Joko Widodo (Jokowi) bersama Jusuf Kalla (JK) siang ini mendatangi KPU, mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilu Presiden 2014. Jokowi dan JK berangkat dari rumah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar nomor 27, Jakarta Pusat. Keduanya berangkat ke KPU dengan naik sepeda ontel.

Jokowi dan JK keluar rumah Mega, Senin (19/5) sekitar pukul 13.45 WIB. Mega bersama Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketum Partai NasDem Surya Paloh dan sejumlah petinggi parpol koalisi lainnya mengantar Jokowi dan JK ke parkiran sepeda ontel yang berjarak sekitar 50 meter di depan rumah Mega.

Meski tidak diantar oleh Mega dan petinggi parpol hingga kantor KPU, pasangan capres cawapres tersebut dikawal ratusan simpatisan. Mereka ada yang ikut gowes, ada juga yang berjalan kaki.

Sedangkan lalu lintas di sekitar kediaman Mega hingga arah ke kantor KPU macet. Banyak pengguna jalan menghentikan laju kendaraan.

Jokowi dan JK kompak mengenakan kemeja putih. Meski gowes, keduanya tidak mengenakan helm sepeda.

Sumber: merdeka.com

Jokowi: Cawapres Saya Jusuf Kalla


Joko Widodo bersalaman dengan Jusuf Kalla seusai deklarasi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Gedung Joeang 45, Jakarta, 19 Mei 2014. PDIP bersama Partai Nasdem, PKB, dan Partai Hanura sepakat mengusung Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk maju sebagai pasangan capres dan cawapres.

Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, menyatakan bahwa Jusuf Kalla adalah bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam Pemilu Presiden 2014. Pengumuman bakal cawapres Jokowi sekaligus deklarasi berlangsung di Gedung Joang, Jakarta Pusat, Senin (19/5/2014).

"Setelah melalui pertemuan dan konsultasi dengan partai pendukung, PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura, serta pertimbangan dari Ibu Megawati Soekarkoputri, tadi malam telah kami putuskan, calon wakil presiden yang akan mendampingi saya adalah Bapak Drs Haji Mohammad Jusuf Kalla," kata Jokowi di Gedung Joang, Jakarta Pusat. 

Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla diusung poros koalisi PDI Perjuangan bersama tiga partai lainnya, yaitu Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura. Menurut rencana, setelah deklarasi, pasangan ini akan menuju ke kediaman Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Selanjutnya, mereka akan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum.

Sumber: kompas.com

Maju jadi Cawapres Prabowo, Hatta Rajasa Malah Puji Jokowi-JK


Ketua Umum PAN Hatta Rajasa

Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Hatta Rajasa, yang dalam pemilihan presiden 2014 ini akan melaju bersama Prabowo Subianto. Namun, dia mengakui pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) adalah putra terbaik bangsa.

"Saya kira (mereka) itu adalah putra-putra terbaik bangsa," ungkap Hatta, ditemui usai serah terima jabatan Menko Bidang Perekonomian, di Kantor Kemenko, Jakarta, Senin (19/5/2014). Namun, dia melanjutkan, putra terbaik bangsa Indonesia juga ada pada sosok Prabowo Subianto.

"Sama juga Prabowo, juga putra terbaik bangsa. Jadi, mari kita jalani proses demokrasi ini dengan lancar dan baik," ucapnya.

Hatta pun optimistis akan memenangkan piplres tahun ini sabagai cawapres Prabowo Subianto. "Semua orang harus yakin untuk menang," kata dia.

Lantas, program apa yang akan ditawarkan ke masyarakat yang menimbulkan optimismenya itu? "Tentu saja ada. Seperti misalkan upaya-upaya keras kami nanti untuk meningkatkan pembangunan yang sudah ada ini, terutama fokus pada infrastruktur," sebutnya.

Mantan Menko Bidang Perekonomian itu pun menegaskan pembangunan infrastruktur dasar yang sudah harus selesai dalam waktu dekat. Dia menambahkan, ada tiga kriteria bangsa maju. Pertama adalah soal infrastruktur dasar yang harus tersedia. Kedua adalah pendidikan masyarakat, dan ketiga, adalah soal inovasi.

Sumber: kompas.com