Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Sabtu, 10 November 2012

Jokowi: Bangsa Ini Butuh Orang yang Rela Berkorban

Jokowi: Bangsa Ini Butuh Orang yang Rela Berkorban Soekarto, veteran perang kemerdekaan ziarah ke makam kakaknya pada peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Sabtu (10/11/2012).

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyampaikan, makna Hari Pahlawan Nasional bukan hanya untuk diperingati. Hal itu juga harus dijadikan momentum kesadaran bersama tentang pentingnya pengorbanan seluruh warga negara yang sangat diperlukan oleh bangsa Indonesia.

Pahlawan itu orang yang rela berkorban tanpa pamrih, untuk kota, bangsa, dan negaranya.
-- Jokowi

"Pahlawan itu orang yang rela berkorban tanpa pamrih, untuk kota, bangsa, dan negaranya," kata Jokowi seusai menghadiri upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Timur, Sabtu (10/11/2012).

Jokowi mengungkapkan, pada masa merebut kemerdekaan, sosok pahlawan adalah mereka yang rela berkorban jiwa dan harta benda. Saat ini meski eranya sudah berbeda, mantan Wali Kota Solo tersebut yakin masih banyak warga Indonesia yang memiliki semangat kepahlawanan luar biasa.

"Ini harus mengingatkan kita semua bahwa negara membutuhkan jasa orang yang rela berkorban, tanpa pamrih, dan tanpa memaksakan kepentingan pribadi. Sekarang banyak juga orang-orang seperti itu," tandasnya.

Sebelumnya, Jokowi menghadiri upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Timur. Hadir sebagai pemimpin upacara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Para pejabat lain juga tampak hadir dalam upacara tersebut, seperti Wakil Presiden Boediono, Menteri Sosial Salim Segaf Al'Jufrie, sejumlah petinggi TNI, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, serta para pejabat dan tokoh nasional lainnya.

Setelah menghadiri upacara, Jokowi langsung bertolak menuju Kelurahan Pademangan Timur, Jakarta Utara. Dalam kesempatan itu Jokowi akan melakukan seremoni pembagian Kartu Jakarta Sehat yang merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

sumber: kompas.com

Nasihat Jokowi agar Usaha Sukses


Nasihat Jokowi agar Usaha Sukses
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat tampil memberikan motivasi di depan ratusan pengusaha, di gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Sabtu (10/11/2012).

Hari ini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tampil beda. Bukan dari pakaian, gaya rambut, atau aksesori lainnya. Ia tampil beda karena berada di panggung yang tak biasanya.

Setelah hampir sebulan memimpin Ibu Kota, Jokowi selalu disibukkan dengan berbagai rapat dan pertemuan, memimpin upacara, atau rutinitas yang menjadi trademark-nya, yakni blusukan ke kampung-kampung kumuh dan padat penduduk di penjuru Jakarta. Lain dari biasanya, hari ini ia tampil di depan ratusan pengusaha yang menjadi peserta seminar motivator Andrie Wongso. Bukan untuk memberikan arahan atau sosialisasi peraturan baru, tetapi khusus memberikan motivasi dari cerita masa lalunya sebagai pengusaha.

Dalam kesempatan itu, ia bercerita tentang kehidupan masa kecilnya yang akrab dengan kemiskinan. Tinggal di sebuah rumah bersama yang terletak di bantaran sungai di Solo, Jawa Tengah. Jokowi kecil dan orangtuanya sempat pindah beberapa kali, tetapi selalu saja rumahnya berada di dekat sungai.

Cerita loncat ke fase lain di kehidupan Jokowi. Sekitar tahun 1991-1992, ia tengah membangun usaha mebel dan furnitur yang saat itu belum terlalu besar. Modal usahanya waktu itu kira-kira Rp 20 juta. Dengan modal tersebut, Jokowi hanya mampu melakukan ekspor sebanyak satu kontainer per tiga bulan sekali.

Kisah usahanya itu berubah ketika ketekunannya mulai membuahkan hasil. Di tahun yang sama, datang pesanan 18 kontainer dari luar negeri. Setelah melewati perhitungan yang panjang, akhirnya Jokowi memutuskan mengambil peluang tersebut.

"Pesanannya banyak banget, tetapi gimana caranya. Akhirnya saya ajak teman untuk join memanfaatkan peluang. Usaha harus begitu, memberi sinar pada sesama kita," kata Jokowi di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Sabtu (10/11/2012).

Ia menyampaikan, dalam memulai suatu usaha diperlukan sebuah keberanian. Baginya, tak ada yang perlu ditakutkan untuk menjadi wirausaha, langsung terjun, tentunya setelah memiliki kalkulasi yang jelas. "Nyebur saja sudah, artinya memang keberanian itu nomor satu. Tekun saja dan yakin pintu emas itu pasti ketemu," kata Jokowi yang disambut riuh para peserta seminar.

Setelah menjadi wali kota dan gubernur, pendekatan-pendekatan bisnis itu tetap diterapkannya, termasuk membentuk citra pada produk atau layanan yang diberikan. Dalam sejumlah kesempatan, terutama saat kampanye beberapa waktu lalu, Jokowi kerap mengutarakan agar Jakarta sebaiknya memiliki brand yang bersifat positif, bukan cuma macet dan banjir

sumber: kompas.com

Jumat, 09 November 2012

Jokowi Bagi-bagi Tips ke Rieke Soal Pilgub Jabar

Jokowi Bagi-bagi Tips ke Rieke Soal Pilgub Jabar
Jokowi Kunjungi Gubernur Jawa Barat - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kanan) bersama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat kunjungan ke Kantor Gubernur Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Rabu (31/10/2012). Kunjungan ini dilakukannya untuk membahas kelanjutan penanganan bersama masalah transportasi, busway, serta banjir di wilayah perbatasan Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Duet Rieke Diah Pitaloka dengan Teten Masduki sudah hampir nyata untuk maju dalam bursa Pilgub Jawa Barat, yang akan dilakukan pada 2013. Sebagai sesama kader PDI-Perjuangan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pun punya saran tertentu buat rekannya itu terkait strategi kampanye.

"Ya, bisik-bisik sudah dong, ketemu terus. Tapi ya bisik-bisik masak disampaikan. Ini kan masalah strategi," ujar Jokowi saat mengikuti acara penandatanganan kerja sama sosialisasi empat pilar di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (8/11/2012).

Saat didesak soal saran-saran yang diberikannya, Jokowi pun membocorkan bahwa sarannya ke Rieke tidak jauh berbeda dengan gaya kampanye yang dilakukannya saat di Jakarta.

"Agak-agak mirip. Karena wilayahnya lebih besar, tentu ada modifikasi-modifikasi," ucap mantan Wali Kota Solo ini.

Jokowi menilai bahwa pengusungan Rieke-Teten sudah menjadi pilihan dari Dewan Pimpinan Pusat PDI-Perjuangan. Mekanisme sudah dilakukan sebelum akhirnya partai berlambang Banteng ini mengusung keduanya dalam Pilgub Jawa Barat 2013.

"Yang penting itu sudah dari survei keinginan dari masyarakat di Jawa Barat," katanya lagi.

PDI-P akhirnya memutuskan tidak berkoalisi dalam Pilgub Jawa Barat 2013. PDI-P memutuskan mengusung pasangan calon Rieke-Teten tanpa koalisi lantaran sudah memiliki kursi yang cukup.

Rieke merupakan anggota Komisi IX DPR bidang ketenagakerjaan, sementara Teten adalah sosok penggiat korupsi. Pencalonan Teten ini sempat mengundang kontroversi lantaran sebelumnya Partai Gerindra sempat merapat ke Teten. Namun, Teten akhirnya memilih berduet dengan Rieke tanpa menyertakan Partai Gerindra.

Sumber : kompas.com

Jokowi-Ahok tolak rancangan anggaran Disdik DKI Rp 85 M

Jokowi-Ahok tolak rancangan anggaran Disdik DKI Rp 85 M

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menolak rancangan anggaran dan program kerja yang diajukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, tahun anggaran 2013. Sebab ada 177 program dengan biaya sekitar Rp 85 miliar yang dianggap pemborosan.

"Itu ada 177 program menghabiskan anggaran Rp 85 miliar untuk tahun 2013 harus dipangkas," kata Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota Jakarta, Jumat (9/11).

Ahok menerangkan jika gubernur Joko Widodo (Jokowi) menginginkan supaya Disdik DKI lebih fokus pada pemberian jaminan pendidikan seluruh warga miskin Jakarta. Pemprov DKI berharap ke depan tidak ada lagi kasus siswa ditolak masuk ke sekolah swasta, hanya karena keterbatasan ekonomi dan prestasi yang minim.

"Harusnya uangnya difokuskan ke situ kan," kata dia.

Dengan ditolaknya rancangan anggaran dan program kerja Disdik DKI Jakarta, diharapkan pendidikan Jakarta fokus terhadap empat hal. Yakni akses pendidikan untuk warga miskin, kualitas pendidikan, sarana dan prasarana, dan mengatasi tawuran yang identik dengan kekerasan.

"Tugas saya soal pangkas memangkas nanti," terangnya.

Sumber : merdeka.com

Kamis, 08 November 2012

5 Keluh kesah Jokowi hadapi problem Jakarta

5 Keluh kesah Jokowi hadapi problem Jakarta

Belum ada satu bulan menjadi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) sudah berkeluh kesah tentang persoalan Jakarta. Jokowi menyebut, persoalan Jakarta ruwet dan kompleks seperti benang kusut.

Ada banyak persoalan yang ia hadapi. Mulai persoalan macet sampai sengketa tanah dan adanya pungutan liar. Jokowi berharap masyarakat sabar. Dia pun tak mau menyalahkan gubernur terdahulu yang memberikan warisan setumpuk persoalan.

"Persoalannya kompleks dan ruwet, lah gimana sudah terlanjur seperti ini," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (7/11).

Jokowi pun mengaku selalu mencatat setiap ada persoalan apapun yang diadukan masyarakat kepada dirinya. Seperti halnya persoalan pungutan liar di sekolah-sekolah, dia mengaku harus mengecek dulu di lapangan. "Ini dicek apakah ada pungutan itu atau tidak, itu yang perlu dicek semua," kata dia.

Untuk menyelesaikan semuanya itu butuh waktu. Tidak bisa bim salabim langsung beres. Jokowi hanya manusia biasa. Berikut keluh kesah Jokowi:

1. Cepat tua

Semua orang ingin persoalan Jakarta selesai. Banjir, macet, pendidikan, kesehatan dan penataan kampung bisa diselesaikan dengan cepat.

Karena itulah, saban harinya Jokowi selalu menjadi sorotan media. Awak media kerap kali mempertanyakan semua konsep yang pernah diutarakan. Mulai dari soal pembangunan tol dalam kota, pembangunan SPBG, dan penggusuran.

Karena mendapat banyak pertanyaan, Jokowi meminta kepada wartawan untuk menanyakan satu per satu secara bergantian. Jokowi mengaku bingung bila diberondong pertanyaan secara bersamaan.

"Mbok ya satu-satu toh ya, tadi mulai dari masalah macet, pindah ke keamanan, dari keamanan pindah ke mana. Saya kalau gini cepet tua loh," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta sambil pegang dan elus-elus jidatnya, Senin (5/11).

2. Persoalan sampah

24 Oktober bulan lalu Jokowi tampak kaget saat melihat tumpukan sampah di Pintu Air Manggarai. Ia heran bisa ada sampah sebanyak itu.

Kedatangan Jokowi untuk mengecek kondisi Pintu Air Manggarai karena menjelang musim hujan. Jokowi khawatir banjir akan melanda Ibu Kota.

Sesaat setelah melihat tumpukan sampah, dia langsung terdiam. Kemudian dia duduk di pinggir bantaran pintu air sambil termenung. Jokowi kemudian mengeluarkan handphonenya dan langsung menelepon Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo.

Jokowi waktu itu meminta tambahan ekskavator dan dump truck untuk mengatasi tumpukan sampah di Pintu Air Manggarai. Di samping itu, Jokowi juga menginginkan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.

"Harus dibarengi pola hidup masyarakat yaitu jangan buang sampah di sungai," kata Jokowi.

3. Kening hangat

Karena saking banyak yang diurusi, Jokowi terkadang merasa pertanyaan wartawan berlebihan. Apalagi kalau ditanya banyak hal sekaligus.

Jokowi meminta awak media menanyakan persoalan Jakarta satu per satu. "Jangan semua ditanyain, pak ini pak itu. Coba lihat di sini anget (sambil menempelkan punggung telapak tangan di keningnya)," ujar Jokowi.

Jokowi meminta media untuk tidak menanyakan semua kebijakannya. Jokowi minta diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah di Ibu Kota satu per satu. "Ya satu-satu dululah," ujarnya.

4. Merasakan macet Jakarta

Melakukan perjalanan dari kantornya dari Balai Kota, Jakarta Pusat, menuju ke Marunda, Jakarta Utara, tanpa voorijder menjadi pengalaman tersendiri bagi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Macet dan banyaknya truk kontainer membuat jalanan semakin semrawut.

"Perjalanan dari Balaikota ke Marunda bagai langit dan bumi," ujar Jokowi saat berkunjung ke Bambu Kuning, Jakarta Utara, Kamis (18/10).

Meski demikian, Jokowi tetap tidak kapok. Dia sampai sekarang tidak menggunakan voorijder saat melakukan sidak dan blusukan ke kampung-kampung Jakarta.

Jokowi hanya sesekali saja menggunakan voorijder atau saat bertemu pejabat negara.

5. Pusing

Lagi-lagi diberondong pertanyaan soal atasi kemacetan dan banjir Jakarta. Jokowi mengeluh banyak wartawan yang mempertanyakan perkembangan penanganan banjir dan kemacetan.

Jokowi bertambah bingung saat mahasiswa ikut menanyakan kepada Jokowi di Balai Kota beberapa waktu lalu. "Satu-satu dong, saya jadi pusing ini," kata Jokowi sambil menepuk jidatnya.

"Harusnya kepala saya ada tiga," ujar Jokowi sambil tersenyum.


Sumber: merdeka.com



Jokowi: Yang Salah D-I-C-O-P-O-T !!!

Jokowi: Yang Salah D-I-C-O-P-O-T!
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau SD Negeri 03 Pagi Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (8/11/2012) siang. Peninjauan itu terkait ambruknya atap salah satu bangunan sekolah pada Selasa (6/11/2012) malam.


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan memberikan sanksi tegas kepada oknum yang bertanggung jawab atas ambruknya atap SD Negeri 03 Pagi Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (6/11/2012) malam. Sanksi paling berat adalah pencopotan jabatan.
Yang mengawasi dan tanggung jawab harus ada. Tadi sudah disampaikan toh, masak diulang lagi, D-I-C-O-P-O-T
-- Joko Widodo

Pria yang kerap disapa Jokowi itu mengatakan, ia akan mengambil tindakan setelah proyek renovasi itu rampung. Ia sendiri akan mengecek kualitas bangunan di sekolah tersebut dan akan memberikan penilaian terhadap hasil renovasi sekolah itu. Ia meminta perbaikan sekolah itu sesuai target semula, yakni rampung pada Desember 2012.

"Diselesaikan dulu, rampungkan, nanti akan saya cek. Mungkin setiap dua minggu tak cek harus kualitasnya baik. Kalau saya beri sanksi sekarang, malah enggak rampung karena itu enggak menyelesaikan masalah," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jakarta, Kamis, (8/11/2012).

Jokowi mengatakan, jika ia dan seluruh pihak yang bertanggung jawab serius mengerjakan hal tersebut, maka target penyelesaian proyek tidak akan molor. Ia akan mengambil sikap setelah mempelajari dan mengkaji pengerjaan proyek tersebut. "Ada beberapa yang bilang, ini yang bertanggung jawab, itu yang salah. Kalau sudah masuk tertulis, saya mau ambil sikap karena peristiwa seperti itu membahayakan murid yang jelas," kata Jokowi.

Jokowi masih akan menunggu kontraktor proyek untuk melanjutkan pengerjaan bangunan sekolah yang roboh itu. Ia juga akan terus mengecek dan melakukan pengawasan terhadap perbaikan tersebut itu, termasuk mencari tahu pihak yang bertanggung jawab dalam internal Pemprov DKI Jakarta. Apabila oknum-oknum yang diduga terbukti bersalah, sanksi terberat yang akan diberikan oleh Jokowi adalah pencopotan jabatan.

"Yang mengawasi dan tanggung jawab harus ada. Tadi sudah disampaikan toh, masak diulang lagi, D-I-C-O-P-O-T," kata Jokowi seraya mengeja kembali jawabannya.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, ambruknya atap sekolah tersebut diduga karena ada kesalahan pemasangan konstruksi. Ia mengatakan, kontraktor harus bertanggung jawab untuk memasang kembali atap tersebut dengan kondisi yang kokoh agar tidak ambruk lagi. "Rehab berat ini merupakan kewenangan Sudin Dikdas Jakarta Timur. Sudin harus segera menyelesaikan persoalan tersebut," kata Taufik.

Sumber : kompas.com

Jokowi Panjat Tangga, Ibu-ibu Heboh


Jokowi Panjat Tangga, Ibu-ibu Heboh
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau SD Negeri 03 Pagi Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (8/11/2012) siang. Peninjauan itu terkait ambruknya atap salah satu bangunan sekolah pada Selasa (6/11/2012) malam.

Pemandangan unik terjadi ketika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau SD Negeri 03 Pagi Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (8/11/2012) siang. Pria yang akrab disapa Jokowi itu memanjat tangga kayu di lokasi ambruknya atap sekolah tersebut.

Aksi Jokowi itu menimbulkan kehebohan di antara warga, terutama ibu-ibu, yang mengikuti kunjungan orang nomor satu di pemerintahan DKI Jakarta itu.

Mantan Wali Kota Solo tersebut datang ke SD Negeri 03 Pagi Rawamangun untuk meninjau atap yang ambruk di salah satu bangunan sekolah pada Selasa (6/11/2012) malam. Atap itu diduga ambruk karena kesalahan konstruksi.

Jokowi bersama sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tiba di lokasi sekitar pukul 14.45. Dengan mengenakan kemeja batik berwarna coklat dipadu celana hitam, Jokowi langsung disambut warga, yang sebagian besar ibu-ibu dan anak-anak. Setelah berusaha menerobos kerumunan warga yang antusias atas kedatangannya itu, Jokowi langsung berjalan ke bangunan sekolah tersebut.

Dengan terus disorot ratusan pasang mata warga dan belasan awak media, Jokowi memasuki satu per satu ruangan kelas. Setelah berada di ruang kelas paling kiri, Jokowi tampak melihat sisi kanan dan kirinya. Begitu melihat sebuah tangga kayu bersandar di tembok pojok ruangan, spontan, Jokowi langsung naik ke tangga kayu tersebut.

Aksi Jokowi itu mengejutkan warga dan awak media yang selalu memantau gerak-gerik Jokowi. "Aduh, hati-hati Pak Jokowi, awas jatuh," ujar salah seorang ibu yang menonton dari luar bangunan. "Ih, Jokowi naik tangga," kata seorang anak sambil menyelinap di tengah-tengah kerumunan.

Walau sempat riuh, Jokowi tampak cuek dan tetap mengamati setiap jengkal konstruksi bekas atap yang ambruk. Setelah sekitar tiga menit berada di atas tangga setinggi dua meteran tersebut, Jokowi turun dan melanjutkan peninjauannya ke bagian lain di sekolah itu.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi mengaku prihatin atas ambruknya atap sekolah yang sedang direnovasi tersebut. Jokowi kemudian memerintahkan Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Timur untuk memantau proyek renovasi senilai Rp 1,2 miliar yang ditargetkan selesai pada Desember 2012 itu.

Secara khusus, Jokowi menegaskan untuk memeriksa dugaan kontraktor yang sengaja mengurangi kualitas bahan baku renovasi. Hal itu didasarkan pada dugaan penggunaan rangka atap yang tak sesuai kualifikasi.

Sumber: kompas.com

Jokowi minta Kejati ikut awasi korupsi di Balai Kota

Jokowi minta Kejati ikut awasi korupsi di Balai Kota

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI. Langkah itu dilakukan untuk menjalin kerja sama sekaligus memperkuat biro hukum Pemprov DKI, sekaligus sinergi terhadap pembangunan Jakarta.

Jokowi mengatakan, kerja sama ini nantinya bertujuan untuk melakukan upaya preventif apabila Pemprov menjalani proses hukum. Terlebih, sebelumnya Pemprov DKI kerap mengalami kekalahan dalam pelbagai kasus tertentu, seperti gugatan PT Porta Nigra terkait kasus sengketa lahan di Meruya, Jakarta Barat.

"Jika ada masalah, akan ada langkah preventif dari Kejati. Ini juga dimaksudkan untuk memperkuat biro hukum dan yang utama mencegah korupsi," ujar Jokowi di gedung Kejati DKI, Jl Rasuna Said, Jakarta, Kamis (8/11).

Terkait pencegahan korupsi, Jokowi ingin seluruh proses mulai dari tender pengadaan barang hingga penanganan proyek di lingkungan Pemprov DKI dilakukan dengan bersih. Dengan demikian, tidak ada lagi penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan oleh birokrasi di bawahnya. "Ya supaya bisa bersih," ucap dia.

Atas alasan itu, Jokowi mengatakan kerja sama antara Pemprov DKI dan Kejati akan bermuara pada satu titik, yakni kesuksesan program pembangunan Jakarta.

"Saya berkoordinasi dengan seluruhnya agar mengarah ke satu titik, yaitu pembangunan kota Jakarta. Kita harus bisa mempunyai rasa sama, yaitu visi pembangunan bisa bersinergi antara Kejati, Pangdam, dan Polda," pungkasnya.

Sumber : merdeka.com

Ibu-ibu minta Jokowi benahi jaminan sosial DKI

Ibu-ibu minta Jokowi benahi jaminan sosial DKI


Puluhan ibu-ibu yang menamakan dirinya REKAN (Relawan Kesehatan DKI Jakarta) berunjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta. Mereka menuntut kepada gubernur dan wakil gubernur yang baru agar tidak menyerahkan dan jaminan kesehatan DKI kepada pihak ke III.

"Berkumpul bersatu tolak asuransi, bersatu berkumul tolak asuransi. Jakarta baru tanpa asuransi," teriak koordinator REKAN Tela dalam orasinya di depan Balikota Jakarta, Kamis (7/11).

Pantauan merdeka.com, tampak lalu lintas tersendat dari arah Jl Medan Merdeka Selatan menuju Jl Thamrin. Sekitar 20 personel kepolisian berjaga-jaga dan mengatur lancarnya lalu lintas.

Tela mengatakan, pengelolaan jaminan kesehatan kepada warga sesungguhnya adalah pengingkaran terhadap UUD 1945. Dan merupakan bentuk liberalisasi jaminan sosial di DKI.

"Kita masih bertanya-tanya alasan logis dari kebijakan menyerahkan jaminan kesehatan kepada pihak ke III," jelasnya.

Senada dengan Tela, kordinator Rekan DKI Ahmad Ridowi menegaskan bisa saja hal ini adalah bagian implementasi pelaksanaan UU BPJS. "Sayangnya masih banyak para pemimpin daerah dan pejabat yang terkait dengan jaminan kesehatan hanya mendapat sosialisasi sepihak tentang UU BPJS itu," pungkasnya.

Aksi demonstrasi hingga kini masih berlangsung. Demonstran yang kebanyakan ibu-ibu ini membawa bendera merah putih dan beberapa spanduk bertuliskan 'Rekan: Relawan Kesehatan Jakarta, Cabut UU SJSN dan BPJS, jangan asuransikan jaminan kesehatan kami'.

Sumber : merdeka.com

Senin, 05 November 2012

Jokowi Siapkan 10 Konsep Penataan Kampung

WARTA KOTA/ANGGA BNGubernur DKI Jakarta Joko Widodo kembali mengunjungi warga rusun Tanah Tinggi, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2012). Kunjungan Jokowi tersebut usai halal bil halal di Balai Kota .

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah menyiapkan konsep-konsep penataan kampung di kawasan padat penduduk dalam draf rancangan peraturan daerah Rencana Detail Tata Ruang (Raperda RDTR). Jokowi mengklaim telah menyiapkan 10 konsep kampung untuk seratus lokasi padat penduduk.

Kita tahun depan penginnya seratus titik dengan konsep banyak. Tidak hanya kampung deret, ada kampung vertical housing, superkampung, kampung kampus, kampung SCBD, pokoknya ada sepuluhlah kampungnya
-- Joko Widodo

"Kita tahun depan penginnya seratus titik dengan konsep banyak. Tidak hanya kampung deret, ada kampung vertical housing, superkampung, kampung kampus, kampung SCBD, pokoknya ada sepuluhlah kampungnya," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (5/11/2012).

Jokowi menambahkan, proses penataan kampung ini membutuhkan waktu yang sangat panjang. Hal itu dikarenakan setiap penataan kampung perlu melalui proses pemetaan dan perencanaan komunitas.

"Ini kan kita masih proses, sekarang sudah mulai proses community mapping. Nanti kalau community mapping selesai, baru memasuki community planning. Kalau itu sudah selesai, baru nanti masuk ke pelaksanaan. Memang memakan waktu karena itu pembangunan yang partisipatif," kata Jokowi.

Mengenai anggaran penataan kampung itu, Jokowi mengatakan bahwa hal itu masih memerlukan persetujuan dewan dan rencananya akan dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2013. "Ini belum bicara sampai ke situ, masih persetujuan Dewan. Bujetnya masih di Dewan, nanti kalau sudah disetujui baru nanti melangkah ke community planning," ujarnya.

Hal ini menunjukkan bahwa Raperda RDTR tidak dapat disahkan pada akhir tahun ini. Jokowi menegaskan, penyusunan RDTR akan dibuat lebih matang. Sebelum program ini dapat dilaksanakan, Jokowi juga telah meminta dinas terkait, seperti Dinas Tata Ruang DKI, Badan Perencaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Dinas Pekerjaan Umum (PU), dan elemen masyarakat untuk menyiapkan konsep ini diatur secara menyeluruh.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI Jakarta Novizal menyebutkan, kampung deret susun dipastikan dilaksanakan di seratus kampung kumuh di Jakarta. "Misalnya saja, di Tambora, Angke, Cengkareng, Manggarai, dan sebagainya. Lokasi pastinya masih menunggu usulan dari Wali Kota wilayah administrasi. Di dalam usulan itu terdapat data lahan yang sesuai dengan persyaratan," kata Novizal.

Novizal menambahkan, tahun depan Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah akan memulai pelaksanaan detailed engineering design (DED) dan lelang terhadap rencana-rencana tersebut. Penyusunan ini memakan waku 8,5 bulan.

Sumber : kompas.com

Jokowi Pro Transportasi Massal, Bukan Tol Dalam Kota

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kanan) bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto di kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Kamis (1/11/2012). Pertemuan itu membahas beberapa program yang akan direalisasikan di Jakarta. Salah satunya adalah kerjasama penataan Kali Ciliwung.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tengah mengevaluasi proyek pembangunan enam jalan tol dalam kota. Namun, ia masih belum mengindikasikan secara jelas, apakah akan melanjutkan proyek tersebut atau tidak. 

"Semua ini saya sampaikan di Kementerian Pekerjaan Umum dalam kajian. Tapi sekali lagi saya tekankan, saya tidak pro pada jalan tol dalam kota. Jokowi pro pada transportasi massal," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Senin (5/11/2012). 

Mengenai surat penetapan lokasi pembangunan (SP2LP), Jokowi mengatakan, saat ini tinggal menunggu dari Jakarta Timur. 

"Yang kurang kan hanya tinggal wali kota di Jakarta Timur. Wali Kota yang sekarang pensiun. Nanti kalau sudah ada gantinya, baru dikerjakan. Dalam satu dua hari ini dicari penggantinya," kata Jokowi. 

Sekadar informasi, pembangunan enam ruas jalan tol sebelumnya telah direncanakan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo. Kala itu, Foke berencana memulai pembangunan proyek ini pada 2013, dengan perkiraan biaya Rp 40 triliun. 

Pembangunan tahap pertama diprioritaskan untuk ruas tol Semanan-Sunter dan Sunter-Bekasi Raya. Tahap ini berada pada ruas tol Sunter-Pulogebang. Total anggaran yang dibutuhkan untuk tahap pertama mencapai Rp 17,1 triliun. 

Tahap kedua, ruas tol Duri Pulo-Kampung Melayu dan Kemayoran-Kampung Melayu dengan nilai investasi Rp 12,91 triliun. Untuk tahap ketiga, ruas Tanah Abang-Ulujami serta Pasar Minggu-Casablanca yang direncanakan mulai 2018 dengan investasi sebesar Rp 5,71 triliun. 

Jakarta Tollroad Development (JTD), konsorsium dari PT Jakarta Propertindo, Pembangunan Jaya Group, PT Hutama Karya, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), akan menjadi pemrakarsa pembangunan enam ruas jalan tol.

Sumber : kompas.co
m

Jokowi: Kalau Begini, Saya Cepat Tua Lho...

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menerima kunjungan Kapolda Metro Jaya, Putut Eko Bayuseno, di Balaikota DKI, Jakarta, Senin, (5/11/2012).

Joko Widodo termasuk orang yang sabar menjawab berbagai pertanyaan wartawan terkait banyaknya program kerja dia sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun, Jokowi bisa juga dibuat bingung karena berondongan pertanyaan yang harus dijawabnya.

Pertama, ia ditanya terkait penambahan CCTV yang bekerja sama antara Dinas Perhubungan DKI dan Polda Metro Jaya. Setelah itu, ada wartawan yang langsung bertanya terkait penambahan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Jokowi pun bingung harus menjawab yang mana terlebih dulu. 

"Bingung aku," kata Jokowi saat ditemui di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (5/11/2012). 

Belum sempat menjawab, ada wartawan yang menanyakan keberlanjutan proyek Intermediate Treatment Facilities (ITF). Jokowi pun menjawab singkat bahwa proses proyek tersebut tinggal menetapkan pemenang tender. 

Selanjutnya, ada wartawan yang bertanya terkait pertemuannya dengan PT KAI, yang rencananya akan dibangun 12 titik underpass di Jakarta. Saat ditanyakan terkait apakah proyek ini masuk ke dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2013, Jokowi mengaku lupa berapa besaran anggarannya dan lupa di mana saja titik yang akan digunakan sebagai underpass tersebut. 

"Di mana saja lupa. Besarannya juga lupa, lha wong masak suruh hafalin semuanya sih. Yang teknis-teknis itu tanyanya ke dinas saja," kata Jokowi. 

Selanjutnya, ada wartawan yang bertanya terkait pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota. 

"Saya sudah sampaikan di PU dalam kajian, tetapi saya sampaikan bahwa saya pro pada angkutan massal, tidak pada tol dalam kota. Tol dalam kota lho ya. Tulisnya yang bener. Nanti keliru lagi," kata Jokowi. 

Setelah itu, kembali ada yang bertanya terkait penambahan SPBG untuk TransJakarta. Terkait penambahan SPBG itu, ia akan bertemu dengan pihak PT Pertamina dan PN Gas. 

Puncaknya, ada yang bertanya kepada Jokowi terkait aksi massa tentang penggusuran di kuburan. Jokowi pun mulai pusing menjawab pertanyaan wartawan. 

"Mbok ya satu-satu tho ya. Tadi mulai dari masalah macet, pindah ke keamanan, dari keamanan pindah ke mana. Saya kalau begini cepet tua lho. Satu-satulah," kata Jokowi seraya menepuk jidatnya. 

Wartawan pun tersenyum malu mendengar perkataan Jokowi tersebut. Jokowi pun tetap menjawab pertanyaan wartawan dengan sabarnya.

Sumber: kompas.com

Jokowi Setujui Penambahan 150 Gerbong Kereta

PT Kereta Api Indonesia mengusulkan menambah jumlah gerbong kereta api untuk menunjang aktivitas masyarakat yang memanfaatkan layananan kereta api setiap harinya. Usulan tersebut kabarnya disetujui  Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.


Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, PT KAI mengusulkan penambahan 150 gerbong kereta. Usulan tersebut dituangkan dalam rapat antara Gubernur DKI Joko Widodo, Dinas Perhubungan, dan PT KAI, Senin (5/11/2012). 

Secara umum, kata Udar, Jokowi menyetujui usulan tersebut karena sesuai dengan program unggulan di bidang transportasi. Meski begitu, belum ada informasi pasti mengenai implementasi, khususnya dalam hal anggaran. 

"Itu usulan yang disampaikan dalam rapat tadi. Secara umum Pak Gubernur setuju karena sesuai dengan program-programnya," kata Pristono saat ditemui seusai menghadiri rapat, di gedung Balaikota Jakarta. 

Ia menyampaikan, alasan munculnya usulan tersebut didorong keinginan PT KAI untuk dapat meningkatkan layanan pada masyarakat pengguna jasa kereta api. Apabila saat ini PT KAI mampu mengangkut 500 ribu penumpang setiap harinya, diharapkan jumlahnya dapat melonjak tajam seiring ditambahnya jumlah gerbong pengangkut. 

PT KAI, kata Pristono, mengusulkan penambahan 150 gerbong kereta dilakukan konsisten selama enam tahun. Dengan demikian jumlahnya akan mampu menampung sesuai kebutuhan dengan beban anggaran yang tidak terlalu berat. 

"Supaya bisa mengangkut penumpang yang lebih banyak. Gerbongnya bisa ditempel dalam rangkaian yang sudah ada, jadi nanti tak ada lagi penumpang yang naik di atap kereta. Kalau selama ini gerbongnya kurang, maka solusinya harus ditambah," tuturnya.

Sumber : kompas.com

.


Jokowi: Bila Banjir, Saya Akan Lihat Sendiri di Lapangan

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (kiri), melakukan peninjauan kesiapan Satpol PP melakukan saat apel kesiagaan banjir di lapangan Monas Jakarta Pusat, Selasa (6/11/2012). Apel ini dilakukan untuk mengetahui kesiapan menghadapi banjir pada musim hujan tahun ini.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan bahwa tahun ini Jakarta bisa bebas banjir. Dia mengharapkan hal itu. Pasalnya, Jokowi sudah melihat kesiapan aparat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menghadapi banjir.

Harapan saya, semoga tidak ada banjir. Namun, apabila Tuhan menjebak kita dan ternyata banjir, ya saya akan melihat sendiri kesiapan aparat di lapangan
-- Joko Widodo

"Harapan saya, semoga tidak ada banjir. Namun, apabila Tuhan menjebak kita dan ternyata banjir, ya saya akan melihat sendiri kesiapan aparat di lapangan," kata Jokowi di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (6/11/2012).

Jokowi mengatakan, dia akan melihat bagaimana kinerja aparat Pemprov DKI Jakarta yang ada di lapangan. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi banjir dalam waktu dekat, aparat Pemprov DKI Jakarta telah bersiaga untuk melaksanakan apel dan melakukan simulasi ke daerah-daerah banjir.

Selain hal di atas, kerja bakti dan partisipasi warga juga diharapkan oleh Jokowi turut berperan serta. "Kalau jangka panjangnya, seperti kemarin, kami bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, akan ada semacam waduk di Ciawi, ada Cengkareng Drain, pelebaran Kali Pesanggrahan, pelebaran Kali Ciliwung, itu yang harus konsisten. Kalau konsisten dilakukan, insya Allah rampung," kata Jokowi.

Setelah menggelar apel di Monas, Jokowi langsung bergegas ke Bukit Duri untuk meninjau kesiapan daerah rawan banjir di Jakarta

Sumber : kompas.com
.

Minggu, 04 November 2012

Jokowi: Kartu Sehat dan Kartu Pintar Kurangi Beban Guru Swasta


 
ILUSTRASI


Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengakui adanya perbedaan gaji guru swasta dan guru yang berstatus PNS di Jakarta.

Ia pun berusaha agar kesenjangan yang terjadi terkait perhatian pemerintah terhadap para pahlawan tanpa tanda jasa ini bisa dikurangi.

Namun, hingga saat ini Jokowi belum menentukan berapa gaji yang seharusnya diterima para guru swasta di Jakarta. Menurutnya, untuk sementara waktu para guru swasta ini dapat menggunakan Kartu Sehat dan Kartu Pintar yang sedang gencar dipromosikan Jokowi-Ahok.

Kedua program tersebut, kata Jokowi, dapat membantu meringankan beban para guru swasta.

"Tadi kan ada yang bisik-bisik menyampaikan gajinya rata-rata Rp 800.000. Jadi nanti karena kami belum kalkulasi dalam bentuk rupiah, ya bantuannya dalam bentuk Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta pintar untuk putra-putranya. Itu saya kira sudah mengurangi beban," kata Jokowi usai menghadiri acara di Gedung Manggala Wana Bhakti (4/11/2012).

Pernyataan ini, disampaikan Jokowi terkait keinginan para guru swasta di Jakarta agar pendapatan mereka disetarakan dengan para guru dengan status PNS.

Harapan tersebut disampaikan para guru swasta dalam acara 'Tasyakuran Guru Swasta dan Tokoh Masyarakat dengan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI: Pemimpin Baru Jakarta Mewujudkan Kebijakan Pro Rakyat' di Gedung Balai Latihan Kerja Transito, Pondok Kelapa, Jakarta Timur..

"Kami ingin disamakan dengan para guru negeri, khususnya dalam hal gaji. Jangan tebang pilihlah. Kan tujuan program Pak Jokowi Jakarta Cerdas, kita dukunglah dari guru-guru," jelas Sekjen Forum Komunikasi Guru Swasta (FKGS) DKI Jakarta, Nurfala.

Nurfala menilai, saat ini masih banyak guru swasta di Jakarta yang menerima gaji di bawah UMR. Namun karena keterbatasan lapangan kerja dan tuntutan hidup, para guru swasta tetap bekerja.

"Gaji guru swasta masih ada yang berkisar Rp 700 ribuan. Mungkin yayasan tidak sanggup bayar. Jadi kami minta perhatian pemerintah. Kalau guru negeri dapat TKD, tunjangan khusus daerah, guru swasta nggak dapat. Itu kan dari pemerintah," lanjut Nurfala.

Sumber : kompas.com

4 Tamu tak diundang Jokowi

4 Tamu tak diundang Jokowi
Jokowi kunjungi Kp Melayu.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memang tak suka ribet. Apalagi soal urusan birokrasi, prinsipnya, kalau bisa cepat mengapa harus diperlama.

Prinsip itu juga ia terapkan di kehidupan sehari-harinya. Sebagai pejabat negara, ia tidak suka dikawal berlebihan. Bahkan Jokowi tak suka menggunakan voorijder ketika di jalan raya.

Hal itu rupanya sudah dilakukannya sejak menjadi wali kota Solo. Dan sekarang menjadi orang nomor satu di Ibu Kota, sikap sederhananya dan merakyat terus melekat.

Jokowi pernah berujar, dia selalu membuka ruang bagi siapa saja yang ingin bertemu dengannya. Tidak memandang pejabat, orang rakyat biasa pun ketika ingin menemuinya bisa dengan mudah. Kapan pun dan di mana pun.

"Akses untuk rakyat semua harus dibuka," kata Jokowi, di Balaikota DKI, Kamis (18/10).

Belum ada satu bulan menjadi gubernur, Jokowi rupanya sudah banyak kedatangan tamu. Tamunya tentu saja tak diundang. Tapi Jokowi tetap menerima dengan tangan terbuka. Siapa saja tamu tak diundang Jokowi?

1. Kedatangan seorang nenek

Tidak diduga, saat tiba di Balai Kota DKI Jakarta pukul 07.45 WIB, Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) kedatangan tamu. Seorang nenek memakai jilbab mendatangi Jokowi sambil menangis dan membawa sebuah map yang diperuntukkan untuk orang nomor satu di Jakarta itu.

Nenek itu bernama Eka Astuti (81). Dia menceritakan kepada Jokowi bahwa putranya, Teguh Budiono, memiliki masalah sengketa tanah dan sekarang sedang di penjara.

Sambil cerita ke Jokowi, nenek itu menyodorkan map yang dibawanya. Isi map tersebut berisi dokumen jual beli tanah yang melibatkan Pemprov DKI.

Nenek itu datang bersama suaminya. Sepasang suami istri itu langsung diajak Jokowi memasuki ruang kerjanya.

Nenek itu mengaku bahagia setelah bertemu Jokowi. Menurutnya, Jokowi sangat baik dan jarang ada pemimpin yang seperti itu.

"Senang banget, alhamdulillah. Pak Jokowi baik sekali kepada kami. Tadi saya hanya berkeluh kesah. Jarang ada pemimpin seperti Pak Jokowi," kata Eka.

Menanggapi hal itu, Jokowi berjanji akan membantu Nenek itu sebisa mungkin. "Semua yang minta bantuan akan saya kasih bantuan sebisa mungkin. Saya biasa menghadapi seperti itu," kata Jokowi

2. Dicegat dua orang di Balai Kota

Di tengah kegiatannya yang padat, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo masih melayani warga yang datang menemuinya di Balai Kota. Seorang ibu yang mengadukan kesulitan hidupnya ditemuinya.

Peristiwa terjadi saat Jokowi akan meninggalkan Balai Kota untuk menuju Mabes TNI di Cilangkap, Kamis (25/10). Jokowi berada di mobil kijangnya saat seorang ibu mencegatnya.

Sang ibu mengaku bernama Sri Sunarwati (50), korban gusuran yang tinggal di kawasan Cipinang, Jakarta Timur. Dalam bahasa Jawa keduanya berbincang kurang lebih lima menit. Jokowi kemudian menyerahkan sebuah amplop berisi uang.

Kepada wartawan, Sri mengatakan dirinya mengeluhkan sedang kesusahan dan tidak punya uang. "Saya sudah pernah kirim surat 16 Oktober lalu dan diterima petugas di Balai Kota. Hari ini saya bawa surat lagi untuk diserahkan ke Pak Jokowi," tuturnya.

"Saya dikasih uang Rp 500 ribu dalam amplop ini," kata Sri sambil menunjukkan amplop dari Jokowi.

Sri mengungkapkan, dirinya datang ke Balai Kota atas inisiatif sendiri. "Saya lihat di TV pernah ada yang keluh kesah ke Jokowi terus dikasih bantuan. Makanya saya datang," ujarnya.

Selain Sri, seorang bapak juga menghampiri Jokowi menyerahkan sebuah map berwarna merah. "Apa ini?" tanya Jokowi.

"Kami minta bus AKAP di Grogol dioperasikan kembali karena sayang ada 100 unit tidak terpakai," sahut bapak tersebut.

3. Kedatangan warga Muara Angke

Tidak hanya di Balai Kota, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) juga menemui warganya di rumah dinasnya. Tamunya kali ini dari puluhan warga Muara Angke, Kampung Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, yang menjadi korban penggusuran.

"Warga Muara Angke tadi malam sudah saya temui di rumah dinas, kemudian saya ke Tanah Abang malam tadi, dan pukul 22.00 WIB Pak Wakil Gubernur (Basuki) ke Muara Angke, ya intinya hanya masalah minta diperhatikan," kata Jokowi usai memimpin upacara Hari Sumpah Pemuda di Monas, Jakarta, Senin (29/10).

Jokowi menegaskan, warga Muara Angke tidak boleh digusur begitu saja. Pemerintah Provinsi dalam menyelesaikan masalah ini akan mencarikan solusi.

"Tadi Pak Basuki sudah sampaikan bahwa tidak ada Satpol PP yang menggusur," kata Jokowi.

Puluhan warga Muara Angke itu mendatangi rumah dinas Jokowi di Jalan Taman Suropati, Jakarta Pusat. Mereka datang ke rumah dinas sekitar pukul 20.00 WIB. Mereka mengaku korban penggusuran oleh Satpol PP.

4. Kedatangan ratusan buruh

Saat hendak menuju Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jokowi tiba-tiba kedatangan ratusan buruh. Mereka meminta Jokowi menaikkan upah minimum provinsi.

Kedatangan ratusan buruh ini sempat membuat Jokowi kaget. "Loh ini ada apa rame-rame?" tanya Jokowi sambil meninggikan lehernya untuk melihat dari kejauhan di depan gedung Balai Kota, Jumat (2/11).

Ratusan buruh dari KSPSI (Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia). Mereka menuntut penghapusan outsourcing dan kenaikan UMP (Upah Minimum Provinsi) hingga Rp 3 juta.

Jokowi kemudian menemuinya sekitar tiga menit. Setelah itu, Jokowi pamit dan bertemu Menakertrans Muhaimin Iskandar.

Sumber: merdeka.com



Jokowi ingin mobil pemadam siaga di tiap kampung

Jokowi ingin mobil pemadam siaga di tiap kampung
pembukaan diklat damkar.

Kebakaran bukan lah cerita baru di Jakarta. Terkadang kondisi jalan yang macet, letak permukiman yang sulit diakses menjadi kendala bagi pemadam untuk cepat sampai lokasi. Ke depan akan diupayakan mobil pemadam ada di setiap perkampungan.

"Nanti ada alat pemadam kebakaran yang diletakkan di setiap kampung-kampung," kata Gubernur DKI Joko Widodo di Bundaran HI, Minggu (4/11).

Jokowi tak ingin tiap kali datang telat petugas pemadam selalu menjadi sasaran kemarahan warga. Padahal banyak kendala lain yang dialami, namun warga tutup mata, tutup kuping.

"Ya misalnya sudah ada kebakaran, Damkar sudah jalan tapi kena macet, gimana? Terus masuk ke kampung, gang yang sempit juga gimana? Jadi jangan salahkan Damkar," ujarnya.

Dia juga sudah mengecek ke beberapa lokasi seperti Tanah Abang dan Cempaka Baru. Solusinya kata Jokowi, memang perlu ada penambahan armada mobil pemadam.

"Itu berapa sih harganya, murah sekitar Rp 10-15 juta. Kalau Rp 10-15 juta di kali 300 berapa?" tutur Jokowi.

Apakah rencana pengadaan ini sudah dianggarkan, Jokowi masih akan melihat APBD. "Ya lihat saja, bisa dicek di APBD nanti," tandasnya.
Sumber : merdeka.com