Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.
Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.
Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Jumat, 09 November 2012
Jokowi-Ahok tolak rancangan anggaran Disdik DKI Rp 85 M
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menolak rancangan anggaran dan program kerja yang diajukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, tahun anggaran 2013. Sebab ada 177 program dengan biaya sekitar Rp 85 miliar yang dianggap pemborosan.
"Itu ada 177 program menghabiskan anggaran Rp 85 miliar untuk tahun 2013 harus dipangkas," kata Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota Jakarta, Jumat (9/11).
Ahok menerangkan jika gubernur Joko Widodo (Jokowi) menginginkan supaya Disdik DKI lebih fokus pada pemberian jaminan pendidikan seluruh warga miskin Jakarta. Pemprov DKI berharap ke depan tidak ada lagi kasus siswa ditolak masuk ke sekolah swasta, hanya karena keterbatasan ekonomi dan prestasi yang minim.
"Harusnya uangnya difokuskan ke situ kan," kata dia.
Dengan ditolaknya rancangan anggaran dan program kerja Disdik DKI Jakarta, diharapkan pendidikan Jakarta fokus terhadap empat hal. Yakni akses pendidikan untuk warga miskin, kualitas pendidikan, sarana dan prasarana, dan mengatasi tawuran yang identik dengan kekerasan.
"Tugas saya soal pangkas memangkas nanti," terangnya.
Sumber : merdeka.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar