Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Sabtu, 07 September 2013

Basuki: Saya Setuju kalau Jokowi Mau Jadi Presiden

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berandai-andai, apabila nantinya Joko Widodo atau Jokowi menjadi presiden RI, akan banyak keuntungan yang diterima oleh DKI Jakarta. Salah satunya adalah kemudahan realisasi program-program kerja sama Pemprov DKI dengan pemerintah pusat.

"Saya sih setuju-setuju saja kalau beliau mau. Kalau beliau jadi presiden ya enak, banyak proyek pusat di Jakarta yang bisa direalisasikan," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (6/9/2013).

Saat ini, program-program unggulan DKI yang bekerja sama dengan pusat, antara lain untuk megaproyek MRT, normalisasi Ciliwung, giant sea wall, JEDI, dan enam ruas tol dalam kota.

Secara konstitusi, kata dia, semuanya harus siap apabila nantinya Jokowi maju dalam pertarungan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

Kendati demikian, selama hampir satu tahun memimpin Jakarta bersama Jokowi, menurutnya, Jokowi tak pernah berpikir untuk maju mencalonkan diri sebagai presiden dan tak pernah menjadi bahan pembicaraan.

"Tapi, nanti enggak ada yang belain saya lagi kalau saya salah ngomong, hahaha," ujarnya sambil tertawa.

Kemudian, bagaimana jika Basuki dihadapkan oleh dua pilihan, antara Jokowi dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto?

Ia menjelaskan, sejak ia didorong maju sebagai wakil gubernur mendampingi Jokowi, Basuki telah diperintahkan Prabowo untuk membuat Jokowi sukses sebagai gubernur. Mantan Bupati Belitung Timur itu pun diperintahkan agar berhasil membangun Jakarta bersama Jokowi.

Basuki juga menampik apabila masyarakat menilai kini kedua partai pendukung Jokowi-Basuki itu sedang berselisih. Menurut dia, hubungan antara kader masih baik-baik saja.

Apabila Jokowi maju dalam Pilpres 2014 dan menjadi presiden, secara otomatis, Basuki yang akan menjadi gubernur DKI dan memimpin Jakarta.

Lantas, bagaimana tipe pemimpin pasangan ideal buat Basuki untuk memimpin Jakarta? "Saya mah sama siapa saja bisa kerja sama, selama sama-sama buat rakyat. Kalau dua-duanya galak berarti bagus dong, energi saya lebih berkurang," kata Basuki.

Sumber: kompas.com

Konversi BBM ke BBG, Jokowi Jawab Kegagalan Masa Lalu


Petugas bersiap mengisi bahan bakar gas ke armada bajaj dari Mobile Refueling Unit (MRU) yang diresmikan penggunaannya oleh Dirut Perusahaan Gas Negara, Hendi Prio Santoso dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (19/5/2013). Pengoperasian fasilitas pengisian bahan bakar gas bergerak ini untuk menyiasati kendala pembangunan SPBG yaitu ketersediaan lahan.

Pemerintahan DKI Jakarta era Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Pur nama terbilang mengejutkan. Beberapa program kebijakan yang mandek di pemerintahan sebelumnya, tampak berjalan dengan baik.

Hal itu membuat nuansa di DKI Jakarta perlahan mulai berubah. Pengamat Perkotaan Yayat Supriatna mengatakan, salah satu contoh program kebijakan yang sudah ada dari pemerintahan sebelumnya, namun baru dilaksanakan secara baik di pemerintahan Jokowi-Ahok adalah kerja sama antara Pemprov DKI dengan Kementerian ESDM soal konversi bahan bakar minyak(BBM) ke bahan bakar gas (BBG).

"Kerja sama dua institusi ini langkah komunikasi yang baik antara dua pemimpin. Mengingat ini harusnya sudah terjalin dulu, tapi masa pemerintahan sebelumnya sulit terlaksana," ujar Yayat saat dihubungi wartawan, Jumat (6/9/2013) lalu.

Yayat melanjutkan, ketersediaan bahan bakar gas merupakan solusi utama permasalahan Transjakarta, yakni keterbatasan bahan bakar. Apalagi dengan penyediaan Mobile Refueling Unit (MRU) di setiap pul. Armada Transjakarta tak perlu mengantre lama mengisi BBG di SPBG yang ada kini.

Selain itu, kebijakan  Menteri ESDM Jero Wacik menyediakan gas dan MRU juga selaras dengan rencana Jokowi-Ahok melaksanakan revitalisasi angkutan umum. Revitalisasi itu yakni Kopaja dan Metromini usang bakal direvitalisasi dengan baru dan seluruhnya menggunakan bahan bakar gas.

"Ciptakan satu juta kendaraan mengunakan gas. Jika ini berhasil, maka pasti dapat menekan subsidi bahan bakar minyak dan konsep green transportation akan dimulai di Jakarta," lanjut Yayat.

Yang harus menjadi perhatian kedua institusi ini adalah bagaimana menyediakan bahan bakar gas di luar kota, minimal di kota sekitar DKI Jakarta. Hal itu akan memudahkan mobilitas pengguna ke ndaraan yang menggunakan BBG ke luar Jakarta.

Seperti diberitakan, Pemprov DKI dan Kementerian ESDM baru saja menandatangani nota kesepaha man konversi BBM ke BBG. Kementerian ESDM akan menyediakan MRU di pul-pul angkutan DKI.

Tak hanya angkutan kota, MRU juga disediakan di pul taksi. Hal itu dianggap tepat lantaran akhir 2013 ini, Pemprov DKI hendak mendatangkan ribuan bus sedang dan Transjakarta ber-BBG.

Perlu diketahui, program konversi BBM ke BBG a dalah upaya mengurangi subsidi pemerintah terh adap BBM sekaligus komitmen menciptakan lingk ungan yang bersih dan nyaman bagi masyarakat.

Hingga kini, penguatan infrastruktur terus dilaku kan, yakni dengan dibangunnya 10 SPBG, 4 MRU dan pengembangan jaringan pipa gas Jabodetab ek sepanjang 22,2 kilometer yang didanai APBN.

Sumber: kompas.com

Jokowi-Megawati Lengket di Rakernas, Sinyal Jadi Capres?

"Datang saja sama-sama. Itu sinyal," kata Panda Nababan.

Megawati dan Jokowi menghadiri Gerakan Nelayan Tani Indonesia di Muara Angke, Jakarta,April lalu.
Megawati dan Jokowi menghadiri Gerakan Nelayan Tani Indonesia di Muara Angke, Jakarta,April lalu. 

"Kan sudah lihat sinyal-sinyalnya dari kemarin. Datang saja sama-sama. Itu sinyal," kata Panda di arena Rakernas PDI Perjuangan, Ancol, Jakarta, Sabtu 7 September 2013.

Pantauan VIVAnews, Jokowi --sapaan Joko Widodo-- dalam Rakernas ini lengket dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Ketika Megawati beranjak meninggalkan arena, Jokowi pun turut berjalan di belakangnya.

Megawati menuntun Jokowi masuk ke dalam mobil Toyota Vell Fire hitam bernomor polisi B 2301 MT sekitar pukul 14.00 WIB. Jokowi pun segera masuk ke dalam mobil tersebut.

Namun, sayang, Jokowi tidak bersedia menjawab pertanyaan wartawan, mengapa dia bisa satu mobil dengan Megawati. Ia segera menutup kaca mobil mewah tersebut.

Dalam rakernas, para peserta juga mengelu-elukan namanya. Teriakan-teriakan seperti "Hidup Pak Jokowi" dan "Pak Jokowi Presiden 2014" terdengar berkali-kali.

Bahkan, oleh Megawati, Jokowi dipercaya membacakan "Dedication of Life" karya Presiden RI Pertama, Soekarno. Alasannya, Jokowi adalah salah satu simbol dari regenerasi partai.

Sinyal ini juga ditangkap Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, TB Hasanuddin. Dia mengatakan, kebersamaan Jokowi dengan Megawati menunjukkan indikasi tertentu, namun enggan mengatakan apakah indikasi itu terkait calon presiden partainya.

"Kami loyal kepada keputusan Ibu Mega dan juga partai. Cuma tunggu saja, nanti akan ada situasi yang mengarah ke sana," ucapnya.

Hal yang sama disampaikan Panda. Dia mengatakan, walaupun kecenderungan masyarakat mengusung Jokowi, namun tetap Megawati yang memutuskan. "Forum Rakernas ini untuk dengar pendapat daerah. Tapi, kongres dan Rakernas (di Bandung) telah memutuskan kewenangan itu di tangan ketua umum," jelasnya.

Lebih lanjut, Panda mengatakan, pencapresan mantan wali kota Solo itu juga tergantung kepada kesiapan partainya. Ia berharap PDI Perjuangan mampu keluar sebagai pemenang dalam pemilihan legislatif (pileg) dengan suara minimal 20 persen atau persentase anggota DPR RI 25 persen.

"Kalau di bawah 20 persen, untuk mengusung presiden harus berkoalisi," tuturnya.

Fokus Jakarta

Meskipun sinyal-sinyal telah jelas, Jokowi mengelak. Dia mengatakan, soal politik tanyakan saja kepada ketua umum partai.

"Kalau politik, tanya ke Bu Mega. Tanya Ria Rio, Pluit, Tanah Abang, saya jawab. Kalau pertanyaan politik, betul-betul saya batasi," kata Jokowi.

"Saya, sampai detik ini, sampai sekarang, masih konsentrasi ke masalah Jakarta. Nggak ada pembahasan soal jadi capres," lanjutnya.

Sumber: viva.co.id

Rabu, 04 September 2013

Jokowi Pastikan Normalisasi Sungai Sunter Tak Gusur Warga


Peta kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Lahan milik TNI Angkatan Udara di sepanjang Sungai Sunter di kawasan tersebut akan digunakan untuk normalisasi sungai.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memastikan bahwa normalisasi Sungai Sunter oleh Kementerian Pekerjaan Umum di lahan TNI AU, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, tidak menggusur warga di bantaran sungai tersebut.

"Enggak ada masyarakat (yang direlokasi)," ujar Jokowi seusai penandatanganan kesepakatan penggunaan lahan TNI AU di Makoopsau I, Halim Perdanakusuma, Selasa (3/9/2013) pagi.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air dan Mineral Dinas Pekerjaan Umum Muhammad Hasan menyatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak perlu merelokasi warga bantaran sungai. Ia mengatakan, pelebaran sungai di kawasan itu dilakukan pada tanah milik TNI AU, bukan lahan milik warga di Cipinang Melayu.

"Jadi ditariknya ke arah timur, lahan yang milik TNI AU. Kita tidak menggunakan lahan milik warga, jadinya tidak ada relokasi warga," ujar Hasanudin.

Sungai Sunter merupakan pembatas kawasan Halim Perdanakusuma dengan Kelurahan Cipinang Melayu. Alur sungai yang berbatasan dengan warga dan TNI AU itu sepanjang tiga kilometer.

Berdasarkan kesepakatan antara TNI AU, Kementerian Pekerjaan Umum (Kemenpu), dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, TNI AU mengizinkan Kemenpu melakukan normalisasi Sungai Sunter. Normalisasi tersebut ditargetkan selesai pada Agustus 2014.

Saat ini sungai tersebut memiliki lebar 7,5 meter dan akan dilebarkan menjadi 25 meter. Sungai juga akan diperdalam dari 2 meter menjadi 8 meter. Saat ini sungai tersebut hanya mampu menampung arus air sebanyak 40 meter kubik per detik. Setelah normalisasi, kapasitasnya diharapkan naik menjadi 146 meter kubik per detik.

Sumber: kompas.com

Basuki Ingin Jokowi Tidak "Nyapres" dan Tetap Jadi Gubernur

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap agar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak tergoda untuk maju sebagai calon presiden 2014. "Tapi, saya ingin beliau bertahan," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Selasa (3/9/2013).

Menurut Basuki, jika Jokowi tetap bertahan sebagai gubernur, maka ia dapat menyelesaikan segala pekerjaan rumah dan janji-janji mereka kepada masyarakat Jakarta. Selain itu, selama ini Jokowi menjadi tumpuan dalam menjalankan roda pemerintahan Ibu Kota.

Terkait beberapa survei yang coba memasangkan Jokowi dengan tokoh nasional lainnya, seperti Jusuf Kalla, Megawati Soekarnoputri, maupun Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Basuki enggan menanggapinya. "Wallahualam. Saya no comment, enggak mau komentar. Kalau enggak maju (capres) sih enggak masalah," kata Basuki.

Keinginan Basuki agar Jokowi bertahan menjadi Gubernur DKI juga pernah diungkapkannya saat berkunjung ke kantor harian Kompas pertengahan Mei lalu. Saat itu, Basuki mengatakan bahwa ia bersama Jokowi telah berkomitmen untuk memimpin Jakarta hingga selesai, bahkan dua periode.

"Jadi, Pak Gubernur tidak berpikir pencapresan 2014. Justru beliau berpikir mau menyelesaikan pimpin Jakarta selama dua periode bersama saya," kata Basuki saat itu.

Basuki menyebutkan, program-program unggulan Pemprov DKI belum dapat dituntaskan dan direalisasikan hanya dalam jangka waktu satu periode atau lima tahun. Menurut dia, pembangunan yang dilakukan sekarang baru akan terlihat dampaknya pada 15 tahun mendatang.

Basuki memastikan bahwa ia bersama Jokowi berupaya mempercepat realisasi program-program unggulan, misalnya normalisasi sungai dan waduk. Ia ingin realisasinya tercapai selama dua tahun sehingga masyarakat Jakarta tidak kecewa ataupun tak lagi percaya kepada pemimpin.

Salah satu program yang terus dipercepat Pemprov DKI adalah normalisasi waduk dan sungai. Pemprov DKI juga mempercepat program Jakarta bebas kawasan kumuh, membangun rusun yang untuk relokasi warga, pelayanan satu pintu di kelurahan, dan penambahan unit bus transjakarta.

Sumber: kompas.com

"Titip sama Jokowi, Kenapa Pedagang Nasibnya Begini?"


Pedagang kaki lima yang sudah mendaftarkan diri untuk mendapatkan lapak di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, masih ada yang belum dipanggil oleh PD Pasar Jaya Pasar Minggu. Hingga Rabu (4/9/2013), sejumlah pedagang masih berjualan di sekitar pasar tersebut.

Para pedagang kaki lima di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mempertanyakan nasib mereka yang tak kunjung membaik meski bersedia berdagang di tempat yang telah ditentukan. Mereka merasa relokasi yang diminta oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo justru membuat keuntungan mereka tak menentu.

Saat ini sejumlah pedagang di Pasar Minggu tengah menunggu undian penempatan berdagang di Pasar Minggu ataupun Lokasi Binaan Pasar Minggu. Untuk sementara, mereka masih berdagang di sekitar lokasi yang telah ditentukan itu.

"Saya sudah daftar, tapi sampai sekarang belum dipanggil buat diundi. Lagian, nih kalau sudah dipanggil mau ada yang beli memangnya?" ujar Amin, pedagang sayur di halaman Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (4/9/2013).

Menurut Amin, percuma saja jika para pedagang pindah ke dalam pasar, tetapi masih ada pedagang yang berjualan di luar. Ia mengatakan, pembeli akan lebih memilih berbelanja di luar daripada di dalam pasar.

Amin mempertanyakan tentang nasib yang terjadi pada para pedagang saat ini. Ia merasa pedagang semakin tertindas. Walaupun disediakan tempat, menurut Amin, itu tidak layak.

"Titip sama Jokowi, kenapa pedagang nasibnya jadi begini? Pedagang menjerit loh, pedagang kesiksa, mau gimana Jokowi?" ujar Amin.

Hal yang sama juga dirasakan oleh pedagang yang berjualan di sekitar Lokbin Pasar Minggu dekat Terminal Pasar Minggu. Mumun, pedagang ayam di sebelah lokbin, merasa nasib pedagang sekarang penuh derita.

"Saya terpaksa ikut pengundian. Kalau enggak karena tidak boleh jualan di jalan, saya enggak akan daftar," katanya.

Ia menuturkan, sebelum pindah ke tempat baru, ia bisa menjual 300 ayam setiap hari. Sekarang, menjual 50 ekor pun tidak habis. "Saya masukin saja lagi ke freezer," ujarnya.

Menurut Mumun, sejak Jokowi menjabat sebagai Gubernur, nasib pedagang di sana merana. Ia meminta tanggung jawab Jokowi.

Sumber: kompas.com

Selasa, 03 September 2013

Pedagang Blok G: Baru Kali Ini Pasar Diresmikan Gubernur

Kemacetan lalu lintas terjadi di Jalan Jati Bunder depan Pasar Blok G Tanah Abang saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meresmikan pembukaan pasar tersebut, Senin (2/9/2013).

Peresmian pembukaan Blok G Pasar Tanah Abang oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendapat respons positif dari para pedagang di sana. Pedagang merasa kehadiran Jokowi merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap mereka.

Sebelum pasar itu dibuka secara resmi oleh Jokowi, Senin (2/9/2013) pagi, perwakilan pedagang Blok G, Eri Safril, diberi kesempatan memberikan sambutan.

"Sudah 25 tahun pasar ini ada, baru kali ini pasar diresmikan sama Gubernur Jakarta. Yang dulu-dulu, datang aja kagak, nginjek aja kagak. Ngelintas mungkin ya sekali-sekali," kata Eri. Kata-katanya memancing tepuk tangan meriah dari ratusan pengunjung yang datang.

Eri mengatakan, sejak wacana penataan Pasar Tanah Abang sekitar dua bulan lalu, Jokowi kerap meninjau Pasar Blok G. Bahkan, Jokowi tetap meninjaunya meski tengah malam. "Kami minta seterusnya diperhatikan, jangan sampai sekarang ditertibin, besok enggak lagi," katanya.

Ia berharap, perhatian tersebut tak sia-sia. Pasar Tanah Abang menjadi salah satu pusat grosir murah meriah yang dikenal hingga mancanegara. Sudah bertahun-tahun Pasar Blok G tidak pernah diperhatikan dan digunakan untuk berjualan. Kini pasar itu direnovasi dan dilengkapi berbagai fasilitas untuk menunjang kenyamanan dan keamanan pedagang.

Pemerintah Provinsi DKI menggunakan pasar itu untuk menampung pedagang kaki lima yang sebelumnya berjualan di Jalan Jati Bunder dan jalan lain di kawasan Pasar Tanah Abang. Pedagang yang mendapatkan kios di pasar itu harus mendaftar dan mengikuti verifikasi sebelum diundi untuk mendapatkan nomor kios.

Untuk menunjang transaksi, Pemprov DKI melalui Dinas Perhubungan DKI mengalihkan arus lalu lintas di daerah itu secara permanen. Kawasan tersebut juga dijaga oleh petugas Satpol PP dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Hal itu menjadikan kawasan itu lebih lancar dari biasanya.

Senin, 02 September 2013

Buruh Minta Gaji Rp3,7 Juta, Ahok: Pecat Semua

"Siapa yang mau tanggung jawab. Perusahaan mana bisa bayar."

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama (VIVAnews/Ikhwan Yanuar)
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama Forum Buruh DKI Jakarta akan melakukan aksi unjuk rasa di Balai Kota, Jakarta, Selasa, 3 September 2013. Mereka menuntut kenaikan upah minimum 2014 sebesar Rp3,7 juta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjaha Purnama, mengatakan tuntutan buruh itu adalah permintaan yang tidak logis. Sebab, kata dia, pemerintah menetapkan upah minimum provinsi berdasarkan perhitungan kebutuhan hidup layak (KHL). Tidak seenaknya.

"Mereka kalau seperti itu dipecat semua (sama perusahaan). Siapa yang mau tanggung jawab. Perusahaan mana bisa bayar seperti itu," kata Ahok, sapaan Basuki di Balai Kota.

Menurutnya, menaikkan UMP itu bukan suatu langkah tepat karena memberatkan banyak pihak. Sebagai solusinya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan berbagai fasilitas di antaranya Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Pintar dan transportasi massal yang murah.

"KJS, KJP sebetulanya untuk membantu buruh, di situ tujuannya. Kami juga siapkan transportasi murah yang 10 persen. Targetnya kan di situ. Kami juga berikan rumah murah untuk mereka tinggal. Tujuannya kan itu. Anda dapat gaji untuk apa. Untuk memnuhi itu semua kan. Nah kami bantu," ucap dia.

Di sisi lain, Ahok menegaskan kepada para pengusaha untuk memberikan gaji sesuai KHL. Jika mereka tidak sanggup, mantan Bupati Belitung Timur ini mempersilakan para pengusaha meninggalkan Jakarta dan mencari kota lain yang biaya tenaga buruhnya lebih murah.

"Saya juga sudah tegaskan berkali-kali, kalau Anda menggaji warga DKI di bawah KHL, kami tidak setuju. Saya tegaskan kalau perusahaan Anda tidak mampu membayar orang sesuai KHL sebagai gaji minimal atau awal, artinya perusahaan Anda tidak boleh ada di Jakarta," ujarnya.

Jokowi yang Serba Betawi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat membuka lebaran betawi, di Silang Monas, Jakarta, Minggu (1/9/2013).

Walaupun bukan seorang warga asli Betawi, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menunjukkan rasa cintanya kepada budaya Betawi. Hal itu ia tunjukkan ketika membuka dan menghadiri Lebaran Betawi, di Silang Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (1/9/2013).

Bersama rombongannya, Jokowi tiba di area sekitar pukul 10.00 WIB. From head to toe Jokowi tampil dengan busana adat Betawi. Mulai dari peci, baju tradisional khas betawi ujung serong dan kain sarung betawi menambah menarik penampilan Jokowi.

Kehadiran Jokowi di acara itu menarik perhatian ratusan pengunjung yang memadati Monas pagi itu. Ondel-ondel pun mengiringi kedatangan Jokowi. Sebelum memasuki area Lebaran Betawi, Jokowi "dihadang" oleh beberapa pendekar yang melaksanakan tradisi palang pintu. Para pendekar itu kemudian saling bersahut pantun dan langsung beraksi memamerkan jurus-jurus silat mereka.

Setelah diterima oleh pendekar palang pintu, Jokowi kemudian duduk bersama pimpinan Bamus Betawi, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Edi Nalapraya dan tokoh agama, Tuti Alawiyah. Di sebuah panggung yang bernuansa betawi itu, penyampaian sambutan Jokowi berbeda dari lainnya. Ia kembali menggunakan bahasa betawi dalam menyampaikan sambutannya. Hal itu pernah juga ia lakukan saat Ulang Tahun Jakarta, 22 Juni 2013 lalu. Seperti biasa ia memulainya dengan pantun betawi.

"Beli jahe tambah merice, bikin manisan pake kapulage, ati aye amatlah bahagie, rayain lebaran ame warge," kata Jokowi dalam sambutannya.

Suasana silang Monas menjadi tambah cair ketika Jokowi melemparkan pantunnya. Para pengunjung yang sebagian besar adalah ibu-ibu mulai mendekati podium tempat Jokowi menyampaikan sambutannya. Tak hanya berpantun Betawi, sambutan Jokowi juga disampaikan dalam bahasa Betawi. Walaupun terbata-bata, akhirnya Jokowi dapat menyelesaikan penyampaian sambutannya itu.

"Enyak, babe, encang, encing, abang, empok, dan hadirin yang saya hormatin, dalem pandangan saye, hakekat Lebaran Betawi ialah kepatutan nyang soheh, makjana komunikasi, dan silaturahmi masyarakat Jakarta yang berkelar-kelir," kata Jokowi.

"Sebagai Gubernur Provinsi DKI Jakarta, saye mau pesen, nyok kita rawat dan jaga tradisi baik dalam masyarakat budaya Betawi. Lebaran Betawi kudu dijadiin tempat belajar bagi generasi muda dan siapa aja nyang pengen tahu dan ungkapin apresiasi terhadap seni budaya Betawi," lanjutnya.

Seusai menyampaikan sambutannya, Jokowi kemudian diarak menuju panggung lainnya untuk menerima hantaran dari para wali kota dan bupati. Bupati Kepulauan Seribu Asep Syarifudin beserta rombongan membawa hantaran berupa keripik sukun, udang bengkok, dan rajungan. Berturut-turut Wali kota Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat memberikan hantaran mereka kepada Jokowi. Mulai dari kue cucur, asinan betawi, kue pepe, aloe vera, kue semprong, dodol betawi, bandeng presto, semur jengkol, hingga roti buaya. Jokowi menerima semua hantaran itu.

Tak berhenti sampai di situ, Jokowi berkeliling melihat kebudayaan Betawi masing-masing stand lima wilayah dan kabupaten Ibu Kota. Mantan Wali Kota Surakarta itu harus berada dengan panas terik dan warga yang mengerubutinya. Ia pun tampak kesulitan untuk berjalan dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Perlu penjagaan beberapa pihak untuk dapat menjaga orang nomor satu di Ibu Kota itu. Kemana Jokowi melangkah, disitulah warga selalu mengikuti gerak-geriknya. Para awak media pun kesulitan untuk dapat mendekati Jokowi.

Momen berharga

Jokowi mengaku terkejut mengetahui banyaknya makanan tradisional khas Betawi yang dihantarkan kepadanya saat membuka lebaran betawi. Melalui acara seperti lebaran betawi, kata dia, banyak masyarakat yang jadi mengerti masih banyak makanan-makanan khas Betawi yang tidak diketahui sebelumnya.

Acara seperti lebaran betawi merupakan kekuatan karakter dan identitas sebuah kota. Ia pun tidak mau Jakarta sampai kalah dan ketinggalan dengan kota lainnya di Indonesia yang juga mengangkat nilai kebudayaan mereka. Jokowi kemudian berpesan kepada lima wali kota dan bupati untuk melestarikan makanan maupun budaya khas wilayah mereka masing-masing.

"Oleh sebab itu, tahun depan mulai dirancang mungkin dua, tiga, atau seminggu, acara ini diselenggarakan untuk pengenalan budaya betawi sebagai karakter dan identitas kota," kata Jokowi.

Dalam acara itu, kata Jokowi, akan melibatkan lebih banyak anak muda dan remaja. Dengan cara itu, Jokowi berharap akan banyak menumbuhkan bibit dan generasi baru yang melestarikan budaya Betawi. Tak hanya makanan, tapi juga melestarikan pakaian adat betawi, kebudayaan betawi, dan senjata khas betawi.

Sebagai titik awal pelestarian budaya Betawi itu, Jokowi akan menyelenggarakan Jakarta Night Market di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan pada Oktober 2013. Pasar malam itu akan diselenggarakan tiap malam minggu atau Sabtu malam dan didominasi dengan panganan khas Betawi.

Sumber: kompas.com