Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Rabu, 04 September 2013

Jokowi Pastikan Normalisasi Sungai Sunter Tak Gusur Warga


Peta kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Lahan milik TNI Angkatan Udara di sepanjang Sungai Sunter di kawasan tersebut akan digunakan untuk normalisasi sungai.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memastikan bahwa normalisasi Sungai Sunter oleh Kementerian Pekerjaan Umum di lahan TNI AU, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, tidak menggusur warga di bantaran sungai tersebut.

"Enggak ada masyarakat (yang direlokasi)," ujar Jokowi seusai penandatanganan kesepakatan penggunaan lahan TNI AU di Makoopsau I, Halim Perdanakusuma, Selasa (3/9/2013) pagi.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air dan Mineral Dinas Pekerjaan Umum Muhammad Hasan menyatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak perlu merelokasi warga bantaran sungai. Ia mengatakan, pelebaran sungai di kawasan itu dilakukan pada tanah milik TNI AU, bukan lahan milik warga di Cipinang Melayu.

"Jadi ditariknya ke arah timur, lahan yang milik TNI AU. Kita tidak menggunakan lahan milik warga, jadinya tidak ada relokasi warga," ujar Hasanudin.

Sungai Sunter merupakan pembatas kawasan Halim Perdanakusuma dengan Kelurahan Cipinang Melayu. Alur sungai yang berbatasan dengan warga dan TNI AU itu sepanjang tiga kilometer.

Berdasarkan kesepakatan antara TNI AU, Kementerian Pekerjaan Umum (Kemenpu), dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, TNI AU mengizinkan Kemenpu melakukan normalisasi Sungai Sunter. Normalisasi tersebut ditargetkan selesai pada Agustus 2014.

Saat ini sungai tersebut memiliki lebar 7,5 meter dan akan dilebarkan menjadi 25 meter. Sungai juga akan diperdalam dari 2 meter menjadi 8 meter. Saat ini sungai tersebut hanya mampu menampung arus air sebanyak 40 meter kubik per detik. Setelah normalisasi, kapasitasnya diharapkan naik menjadi 146 meter kubik per detik.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar