Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Senin, 31 Desember 2012

Kerjakan proyek besar pada 2013, Jokowi minta dukungan warga

Kerjakan proyek besar pada 2013, Jokowi minta dukungan warga
Jokowi. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) akan memutuskan beberapa proyek besar pada 2013. Karena itu, ia meminta doa dan dukungan kepada warga Jakarta agar rencananya itu bisa terlaksana.

"Tahun 2013 akan ada kegiatan besar, proyek-proyek besar untuk kemaslahatan besar pula baik yang namanya penataan kampung kumuh, MRT, monorail, kebersihan sungai akan dimulai pada 2013," kata Jokowi saat merayakan malam tahun baru di Bundaran HI Jakarta, Senin (31/12).

Jika tidak ada dukungan dari masyarakat, maka proyek-proyek besar itu tidak akan terlaksana. "Makanya akan mudah bila mendapat dukungan dari masyarakat," ujarnya.

Di samping itu, pada tahun baru nanti Jokowi juga berharap ada perubahan kebiasaan masyarakat Jakarta. "Harus mulai disiplin, budaya tertib lalu lintas, tidak saling desak-desakan saat antre," kata Jokowi.

Jokowi juga berencana akan kembali mengadakan acara Jakarta Night Festival (JNF) di malam pergantian tahun baru. "Kalau mau diadakan lagi tergantung masyarakat kalau masyarakat menghendaki," ujarnya.

Sumber: merdeka.com

Halau warga dengan kasar, Satpol PP ditegur Jokowi

Halau warga dengan kasar, Satpol PP ditegur Jokowi
Padati Bundaran HI. ©2012 Merdeka.com/arie basuki
 

Malam ini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berjalan kaki dari depan Balai Kota hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI) untuk memeriahkan Jakarta Night Festival (JNF) di malam pergantian tahun baru. Jokowi jalan kaki bersama peserta karnaval.

Kehadiran Jokowi langsung menyedot perhatian warga yang sedang menikmati acara JNF. Banyak warga berebut ingin salaman dengan Jokowi.

Sayangnya, tidak semua warga bisa bersalaman dengan Jokowi. Mantan wali kota Solo itu dijaga ketat oleh Satpol PP. Bahkan, banyak warga yang dihadang oleh Satpol PP saat hendak ingin salaman dengan Jokowi.

Melihat kejadian itu, Jokowi langsung menegur Satpol PP. "Jangan begitu (pengamanannya), biasa sajalah," kata Jokowi saat menegur Satpol PP di tengah kerumunan warga, Senin (31/12).

Peristiwa peneguran itu terjadi di Jalan MH Thamrin. Setelah itu, Jokowi kembali berjalan kaki menuju Bundaran HI dengan penuh semangat meski hujan terus mengguyur wilayah Jakarta.

Saking semangatnya, Jokowi juga bercanda dengan wartawan yang mengikutinya. "Kapok-kapok (mengikuti). Tuh lihat wajahnya sampai putih," kata Jokowi sambil nunjuk salah satu wartawan

Sumber : merdeka.com

7 Kerja tanpa lelah Jokowi di hari libur


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dikenal sebagai pejabat yang tak kenal hari libur. Hari Minggu maupun tanggal merah, Jokowi tetap bertugas. Dia seringkali memanfaatkan hari libur untuk blusukan ke kampung warga atau agenda lain yang tidak direncanakan sebelumnya.

Selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi mengaku bakal semaksimal mungkin melayani persoalan masalah warga Jakarta.

"Lho dari dulu kerja saya memang seperti ini, malah suka masuk gang-gang kecil," ujar Jokowi tentang gayanya memimpin Jakarta, Jumat (26/10) malam atau saat libur Idul Adha. Begitulah Jokowi, libur pun dia selalu berusaha melayani rakyat.

Mantan Wali Kota Solo ini pun mengatakan sebelum menjabat sebagai eksekutif, atau masih kerja sebagai pengusaha mebel, dia selalu melakukan pekerjaan secara detail, yakni mengecek proses pembuatan mebel hingga pengepakan untuk dikirimkan. Berikut 7 kerja tanpa lelah Jokowi di hari libur.

1. Mengecek taman dan rusun (libur Idul Adha)

Pada hari libur Idul Adha, usai salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, kemudian halal bihalal di Balaikota, Jokowi bersama istri mengunjungi kampung kumuh di Rumah Susun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.

7 Kerja tanpa lelah Jokowi di hari libur

jokowi dan istri kunjungi rusun tanah tinggi.

Kunjungan itu berlangsung selama 20 menit, namun istri Jokowi, Iriana Widodo, berada di mobil terpisah dengan menggunakan mobil Kijang Innova warna Silver dan tidak ikut Jokowi turun temui warga.

Malam harinya Jokowi meninjau kondisi taman di kawasan Semanggi Jakarta Selatan dan Daan Mogot Jakarta Barat. Setelah itu Gubernur Jokowi segera meluncur ke rumah susun sewa (rusunawa) di Marunda Jakarta Utara.

Jokowi datang sekitar pukul 22.00 WIB bersama rombongan. Istri Jokowi, Iryana Widodo memilih menunggu di dalam mobil. Sementara, Jokowi bersama ajudan dan asisten meninjau klaster A dan B. Terlihat pengurus rusunawa menyambut kedatangan Jokowi.

2. Ikut kampanye antikorupsi

Pada hari libur Minggu (9/12), Jokowi mengikuti puncak peringatan hari antikorupsi di pelataran kantor Gubernur DKI di Jl Medan Merdeka Selatan, Minggu (9/12). Pada kesempatan itu Jokowi mengatakan, demi mengawasi penggunaan anggaran Kartu Jakarta Pintar (KJP) per peserta didik sebesar Rp 240.000, pihaknya telah menyiapkan tim rahasia sebagai tim pemantau. Tim rahasia tersebut  akan bekerja untuk memantau sejauh mana bantuan bagi pelajar SMA sederajad digunakan untuk biaya personal seperti seragam sekolah, sepatu, buku tulis dan lain-lain.

7 Kerja tanpa lelah Jokowi di hari libur
peringatan hari antikorupsi dunia.

"Sekarang kayak Kartu Jakarta Pintar kita berikan (pengawasan) kepada guru, orangtua dan sekolah, tapi tentu saja ini perlu tim tersendiri dalam rangka memanage kontrol, mengawasi penggunaan-penggunaan dari Kartu Jakarta Pintar supaya tidak keluar dari aturan main kita lah kira-kira begitu," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan Tim pemantau akan bekerja selama 3 bulan ke depan berakhir pada Februari 2013 mendatang. Sehingga, hasil temuan dari tim rahasia tersebut nantinya dijadikan evaluasi utama sebelum mengucurkan anggaran tersebut untuk tahap kedua.

3. Tinjau pintu air (libur tahun baru hijriah)

Pada libur Tahun Baru Hijriah, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau pintu air Cideng Jakarta Pusat. Jokowi pun teringat akan masa kecilnya kurang lebih 12 tahun lamanya tinggal di bantaran kali di Solo, Jawa Tengah.

7 Kerja tanpa lelah Jokowi di hari libur

pintu air manggarai.

"Kehidupan kecil saya dari lahir sampai SD kelas 6 berpindah-pindah 3 kali dan selalu berada di bantaran sungai. Cuma 5-10 meter dari bantaran sungai," cerita Jokowi, Jakarta, Kamis (15/11).

Jokowi mengaku kawatir juga saat musim hujan apalagi banjir. Padahal, menurutnya letak sungai berada di belakang tempat tinggalnya.

"Waktu dulu mesti kebanjiran sekarang kasih solusi. Kalau hujan datang gak ada orang tua saya, saya, adek saya deg-degan dan khawatir, lihat di belakang rumah banjir ga ya? Itu saya rasakan hampir 12 tahun dari kecil," ungkapnya.

4. Tinjau banjir

Pada hari libur memperingati Natal, wilayah Ibu Kota Jakarta kembali diguyur hujan. Tingginya curah hujan membuat sejumlah titik tergenang air dan banjir.
7 Kerja tanpa lelah Jokowi di hari libur

Jokowi naik truk satpol PP.

Wilayah yang tergenang air di antaranya adalah daerah Petogogan Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sore menjelang Maghrib ini meninjau wilayah tersebut.

"Ke Petogogan, habis itu ke Thamrin," kata Jokowi warung makan Jl Pakubuwono, Jakarta Selatan, Selasa (25/12).

Selain itu, Jokowi melanjutkan ke kawasan Thamrin. Pasalnya, daerah ini juga tergenang air. Dia mengaku juga telah mendapatkan laporan bahwa wilayah Thamrin tergenang kembali.

"Dicari solusi lah. Kemarin di twitter bunyinya kayak gitu. Kicauannya. Nggak apa-apa, orang memang perlu dihujat dan dikritik. Sekali lagi saya menjabat baru dua bulan, masih melihat lapangan dan butuh proses," jelas Jokowi.

5. Resmikan jalur sepeda

Pada hari libur Minggu (16/12), Jokowi meresmikan jalur sepeda sepanjang 6,7 Kilometer di Kanal Banjir Timur, Pondok Kopi Jakarta Timur pukul 07.00 WIB. Pada peresmian ini, Jokowi langsung menjajal dengan menggunakan sepeda pribadinya.

7 Kerja tanpa lelah Jokowi di hari libur

bersepeda di kbt.

"Telah dibuka tadi dicoba jalur sepeda di Kanal Banjir Timur sejauh  6,7 kilometer, tapi disamping kanan kiri tamannya perlu dipercantik dan diperindah," ujar Jokowi usai meresmikan jalur sepeda di KBT Pondok Kopi, jakarta timur, Minggu (16/12).


Mantan Wali kota Solo ini mengatakan fasilitas ini dapat dinikmati secara gratis oleh masyarakat. Pasalnya, akan menjadi public space dengan mengutamakan penghijauan.

"Ini merupakan public space yang bisa dipakai gratis oleh masyarakat tapi perlu diperbaiki tamannya," jelasnya.

Selain meresmikan jalur sepeda Jokowi juga meresmikan taman di sebelah lajur kanan dan kiri. Jalur sepeda ini diharapkan dapat diakses seluruh warga Jakarta tanpa gangguan pedagang Kaki Lima dan pengendara roda dua.

6. Sidak ke Kepulauan Seribu

Pada hari libur Minggu (23/12), Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Kepulauan Seribu. Bupati Kepulauan Seribu, Ahmad Lutfi mengaku terkejut dengan kedatangan Jokowi.
7 Kerja tanpa lelah Jokowi di hari libur
Inspeksi Jokowi.

"Saya sendiri nggak tahu dia datang. Dia tadi sidak ke kabupaten, masyarakat dan ke dermaga," ujar Lutfi saat dihubungi, Minggu (23/12).

Menurut Lutfi, Jokowi datang bersama istrinya, Iriana dan tiba sekitar pukul 09.00 WIB. Setiba di sana, Jokowi langsung berkeliling menyapa warga.

"Masyarakat senang dikunjungi Pak Jokowi dan bisa menyampaikan keluh kesahnya ke Pak Gubernur," katanya.

Selain itu, lanjut Lutfi, Jokowi juga berpesan kepada dirinya agar bisa menjaga wilayahnya. Jokowi juga meminta Lutfi untuk membuat suasana di Kepulauan Seribu menjadi lebih kondusif.

"Wisatanya juga  harus lebih berkembang," tuturnya.

7. Tengok Ciliwung

Pada hari libur, Minggu (30/12), Gubernur DKI Joko Widodo kembali menengok Kali Ciliwung. Jokowi ingin mengetahui lebih detail penyebab utama seringnya air meluap sehingga menyebabkan banjir.

7 Kerja tanpa lelah Jokowi di hari libur

Inspeksi Jokowi.

Pantauan merdeka.com, Minggu (30/12), Jokowi mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana hitam. Sepanjang kurang lebih 50 meter Jokowi menyusuri kali dengan didampingi Kadis PU DKI Jakarta Ery Basworo.

Jokowi sempat terlihat berbincang dengan Ery di tepi kali. Menurut Ery, Jokowi menyampaikan rencana normalisasi kali, dan perbaikan tanggul yang sudah ada.

"Pak Jokowi mau menormalisasi kali, tanggul yang ada agak miring, dia (Jokowi) minta kalau bisa jangan seperti itu, harus diberi jalan untuk air," katanya.

Setelah itu Jokowi yang tampak kelelahan, langsung saja duduk di pinggiran kali. Kesempatan ini langsung dimanfaatkan warga yang berebut minta salaman dan foto dengannya.

Sumber : merdeka.com










Jokowi menimba ilmu soal banjir di Katulampa

Jokowi menimba ilmu soal banjir di Katulampa
Jokowi di Katulampa. ©2012 Merdeka.com

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku berkunjung ke Pintu Air Katulampa untuk mencari tahu soal pintu air. Jokowi ingin tahu lebih jelas tentang persoalan yang berkaitan dengan banjir.

"Apapun mereka yang ada di sini menentukan. Apakah pintu ini dibuka atau ditutup, sehingga saya memerlukan datang ke sini karena memang ingin menemukan, saya pingin ngerti pintu ini. Tandanya seperti apa, kapan ini dibuka, kemudian ambang batasnya sebelah mana," ujar Jokowi di Pintu Air Katulampa, Senin (31/120.

Menurut Jokowi, jika sudah mengerti, bisa mengambil keputusan berkaitan dengan kebijakan mengatasi banjir. "Paling tidak di otak saya terekam lah. Oh saya perlu telepon ke sini misalnya, saya akan telepon. Yang jelas semakin saya tahu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan banjir, akan semakin gampang membuat policy-nya yang nyata. Tapi memang penguasaan saya masih dalam posisi 2 bulan," tegas Jokowi.

Ditanya tentang pintu air Katulampa, menurut Jokowi bagus dan besar. "Mengoperasikannya sangat simple, tapi menentukan sekali Jakarta," ujar pengusaha mebel itu.

Dia menambahkan, nantinya ingin bisa berhubungan langsung dengan petugas di Katulampa. "Ada warga tanya tentang kekhawatiran, saya bisa langsung jawab karena saya sudah langsung melihat. Tidak cuma membayangkan," tegasnya.

Jokowi pun sudah mulai paham mengapa Jakarta bisa banjir padahal tidak hujan, setelah meninjau Katulampa.

"Karena di hulu hujan deras dan di sini airnya sudah pada posisi merah sehingga di sini mau tidak mau dibuka. Standarnya ya sepertinya itu. Kayak yang terakhir kemarin kita ga hujan tapi banjir karena di hulunya memang hujan deras sekali. Ini kadang kalo kita bayangin gak ngerti tapi kalau kita sudah lihat di lapangan kita baru mengerti. Standarisasi itu yg tadinya saya nggak tahu skarang sudah tahu. Sisanya untuk kepentingan-kepentingan tertentu saya bisa telepon," paparnya.

Sumber : merdeka.com

Minggu, 30 Desember 2012

2013, Banyak musuh di sekeliling Jokowi dan Ahok

2013, Banyak musuh di sekeliling Jokowi dan Ahok

Sesuai penanggalan China, tahun 2013 disebut dengan tahun ular. Sesuai dengan sifat ular yakni berbisa, licin, lidah terbagi dua, jalannya berkelok-kelok, maka untuk kehidupan manusia digambarkan tahun ini sebagai tahun yang penuh intrik.

Akan banyak terjadi kelicikan-kelicikan dan trik-trik tak sehat khususnya di dunia bisnis dan kerja. Meski demikian, tetap saja ada kebaikan dan kebijaksanaan yang akan menjadi penenang keadaan.

"Ular itu kan susah dipegang. Tapi ya tidak semuanya buruk lah. Kan setiap tahun itu pasti ada baik ada buruknya," kata ahli ilmu shio Suhu Xiang Yi, saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (31/12).

Di tahun 2013 nanti, tepat tanggal 15 Januari mendatang, masa kerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama genap 100 hari. Lewat 100 hari nanti, tentu semua rakyat Jakarta menunggu realisasi dari semua janji Jokowi dan Ahok.

Lalu bagaimana peruntungan pasangan ini di sepanjang tahun 2013?

Menurut Xiang Yi, kinerja dua tokoh fenomenal ini secara garis besar tidak ada masalah. Semua berjalan lancar, meski tetap saja ada kendala, seperti mereka kontra dengan kinerja Jokowi-Ahok.

"Lawan tetap ada, apalagi di dunia politik. Pasti ada lawan yang tidak senang," katanya saat ditanya apakah di 2013 masih banyak yang kontra dengan kinerja Jokowi dan Ahok.

Perlawanan itu menurutnya hal yang wajar. Apalagi Jakarta sebagai ibu kota Indonesia. "Sehingga apa yang terjadi di Jakarta tentu akan berpengaruh ke daerah-daerah di Indonesia lainnya," jelas Xiang Yi.

Saat ini, gaya kepemimpinan Jokowi dan Ahok membuat sebagian rakyat Indonesia terpukau. Oleh karena itu, keduanya harus bisa memanfaatkan waktu bekerja sebaik mungkin.

"Dengan pemimpin baru diharapkan ada perubahan. Dan saya lihat kedua orang ini memang akan membawa banyak perubahan. Kebiasaan lama akan diperbarui. Akan muncul keadaan yang lebih baik," ujarnya.

Tapi keduanya juga harus tetap berhati-hati dalam membuat satu kebijakan. Dikatakannya, meski secara karakter kedua tokoh ini agak berbeda, Jokowi lebih tenang dan kalem, sedangkan Ahok galak dan emosional, tapi dia melihat justru hal itu lah yang membuat keduanya makin kompak.

"Jadi saling mengisi. Mudah-mudah perbedaan karakter ini tidak menimbulkan sesuatu, tidak terjadi perpisahan. Karena di beberapa hal lainnya mereka ada kesamaan," ungkap Xiang Yi.

Dia menyarankan keduanya benar-benar berkomunikasi dengan baik saat membuat kebijakan. Selain itu, keduanya juga diharapkan tetap memastikan pada rakyat Jakarta kalau mengubah menjadi lebih baik itu tak semudah membalik telapak tangan.

"Meski kedua orang ini memiliki cara penanganan beda, tapi diharapkan pintar-pintar dalam meletakkan kebijakan agar menghasilkan prestasi yang baik pula. Karena memang peraturan dan hukum yang ditetapkan untuk mengubahnya tidak seketika. Tapi rakyat tetap menunggu," tandasnya.

Sumber : merdeka.com

5 Sosok yang kerap kritik Jokowi

5 Sosok yang kerap kritik Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyiapkan sejumlah program unggulan, seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS), kampung deret, pemberlakuan aturan pelat nomor ganjil genap dan hibah 1.000 bus. Teranyar adalah rencana proyek pembangunan deep tunnel (waduk raksasa bawah tanah).

Namun suara-suara sumbang mulai terdengar. Program Jokowi sering kali dikritik dan bahkan diganjal habis-habisan oleh lawan politiknya. Tetapi Jokowi tak gentar, dia terus berusaha menjalankan program-programnya.

Kini masyarakat tentu menunggu apakah Jokowi akan berhasil menyembuhkan sejumlah penyakit kronis di Ibu Kota. Atau sebaliknya, Jokowi akan semakin diserang oleh lawan politik, dan sedikit demi sedikit kepercayaan rakyat akan luntur.

Berikut 5 sosok yang doyan mengkritik program Jokowi.

1. Ruhut Sitompul

Politikus Demokrat Ruhut Sitompul selalu membandingkan kepemimpinan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dengan Jokowi. Menurutnya, Fauzi Bowo yang ahlinya Jakarta saja pusing mikir Jakarta, apalagi Jokowi.

5 Sosok yang kerap kritik Jokowi

"Ahlinya saja pusing, apalagi bukan ahlinya, bisa teler itu. Biarkan saja dulu kita tunggu buktinya," ketus anggota Komisi III DPR Ruhut kepada merdeka.com, Rabu (24/10).

Selain itu, Ruhut dengan tegas mengkritik aksi keliling dan blusukan yang dilakukan oleh Jokowi ke berbagai kantor kelurahan, kantor kecamatan, dan pasar. Menurutnya, hal itu adalah pencitraan belaka.

"Pencitraan saja, kasihan Jakarta. Kita tunggu 1 tahun nanti, kita tunggu tanda-tandanya," tegas Ruhut.

2. Triwisaksana

Salah satu gebrakan Jokowi untuk mengatasi banjir dan kemacetan di Ibu Kota Jakarta adalah rencana membangun proyek deep tunnel (waduk raksasa bawah tanah). Proyek tersebut bakal menghabiskan anggaran sebesar Rp 16 triliun.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Triwisaksana menilai pembangunan deep tunnel tersebut merupakan progam proyek dadakan dan tidak mendesak.

"Itu kayaknya proyek dadakan, seharusnya proyek raksasa seperti itu masuk ke Rencana Jangka Menengah Daerah (RJPMD). Dan diharapkan dibuat raperda'nya lalu diserahkan ke DPRD," kata Sani, sapaan akrab Triwisaksana di Gedung DPRD, Jakarta, Kamis (27/12).

Oleh karena itu, menurut Sani, perlu adanya pembahasan dan kajian khusus. Tanpa adanya kajian, Jokowi dinilai sembarangan dalam merencanakan proyek yang bakal menghabiskan anggaran yang tidak sedikit tersebut.

"Iya dong, itukan kajiannya panjang gak sembarangan," tegas Sani.

Politisi PKS ini berpendapat, anggaran sebesar Rp 16 triliun tersebut adalah anggaran yang terlalu besar.

"Itukan di Malaysia, siapa tahu di Indonesia bisa lebih bisa kurang. Jangan sampai 16 triliun terbuang sia-sia. Harus disiasati secara maksimal," terangnya.

Selain itu, Politisi PKS ini juga selalu mengkritisi akan hibah bus yang direncanakan Jokowi. Hingga saat ini DPRD masih getol menolak kebijakan tersebut lantaran tidak ada dasar hukumnya.

"Artinya hibah masih tetap ditolak. Itu belum tentu ada dasar hukumnya. Kecuali hibah untuk BUMD," ujar Triwisaksana kepada merdeka.com, Jumat (19/10).

Jika nantinya ada dasar hukumnya, Sani menilai sebaiknya hibah tidak diberikan kepada perusahaan, tetapi kepada masyarakat langsung.

"Kalau ada dasarnya sebaiknya hibah diberikan kepada lembaga sosial, atau kepada masyarakat langsung seperti halnya subsidi tarif. Tarif TransJ itu harusnya Rp 6 ribu tetapi disubsidi jadi Rp 3.500," terangnya.

3. Sutan Bhatoegana

Partai Demokrat memiliki kursi di DPRD dengan jumlah yang paling banyak, yakni 32 kursi. Partai berlogo Mercy ini bakal menagih semua janji Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) soal perbaikan Jakarta. 

5 Sosok yang kerap kritik Jokowi

"Berikan dua atau tiga bulan dia (Jokowi) mengenal sendiri akan daerah yang dipimpinnya. Setelah mengenal, kita akan mengkritisi habis-habisan, biar main barang itu," kata Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana kepada merdeka.com, Selasa (30/10).

Sutan Bhatoegana menegaskan, memasuki tahun 2013 akan menjadi tahun kritikan dan sorotan dari Demokrat terhadap kinerja Jokowi.

"Kritikan membangun enggak masalah, saling mengingatkan, kan untuk kebaikan kita semua," tegas Sutan.

Pada Pilgub DKI lalu, Jokowi mengalahkan jago dari Partai Demokrat yakni Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. Sejak masa kampanye hingga sekarang menjadi gubernur, Jokowi menjanjikan perbaikan Jakarta.

4. Husein Alidrus

Tiada hari tanpa blusukan ke kampung-kampung. Hal itulah yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta Achmad Husein Alaydrus mengatakan, blusukan ala Jokowi hanyalah pencitraan belaka. Meski sudah sering blusukan, namun persoalan mendasar warga Jakarta tidak kunjung teratasi.

"Blusukan tidak benar, buktinya warga banyak kebanjiran. Blusukan apa itu, akal-akalan saja," kata Husein kepada merdeka.com, Minggu (23/12).

Menurut Husein, kinerja Jokowi harus disentil. Seperti soal banjir yang selama ini menyusahkan warga Jakarta, harusnya Jokowi bekerja cepat untuk mengatasi. terlebih dalam sepekan ini, Jakarta dihantui dengan banjir di sjumlah pusat kota.

"Jangan nunggu bola, tapi cari bola bagaimana banjir cepat surut," tegasnya.

Terlebih untuk warga Jakarta yang bermukim di bantaran Kali Ciliwung, seperti Kampung Pulo, Kampung melayu, Kalibata, pasti akan kembali terendam banjir yang diprediksi datang dini hari.

"Jokowi harus bergerak cepat, kalau tidak bisa-bisa Jakarta kelelap nanti," terang politisi Partai Demokrat itu.

5. Johny Wenas Polii

Politikus Partai Demokrat kerap kali melayangkan kritikan-kritikan terhadap Gubernur DKI Jakarta. Partai berlogo Mercy ini menyoroti sejumlah penyelenggaraan program unggulan, di antaranya pelayanan Pemprov DKI Jakarta dalam setiap strata pemerintahan.

"Kepengurusan izin-izin, surat keterangan tingkat kelurahan yang dapat memakan waktu lebih dari satu pekan, mohon penjelasan," kata anggota DPRD Partai Demokrat Johny Wenas Polii.

Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menilai terjadi tumpang tindih program dengan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).

Selain itu, Johny mempertanyakan akan rencana hibah 1000 bus yang bakal dilakukan oleh Jokowi. Menurutnya, hibab tersebut tidak memiliki landasan hukum yang kuat.

"Dengan menyiapkan kurang lebih 1.000 bus sedang dan 450 armada Transjakarta, Fraksi Partai Demokrat menyarankan untuk dibuat pengkajian yang dalam agar tidak terjadi kemacetan yang lebih parah lagi," tegas Johny.

Kemudian mengenai kampung deret, dia belum sependapat dengan pembuatan kampung kontainer di bawah jembatan. "Karena melanggar peraturan pemerintah dan dapat membahayakan pengguna jalan. Mohon penjelasan," terangnya.

Sumber : merdeka.com





 

Benarkah Jokowi Masih "Fokeisme"?

Benarkah Jokowi Masih "Fokeisme"?
WARTA KOTA / ANGGA BN
Pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih, Joko Widodo dan Basuki Tjahja Purnama, didampingi Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Wakil Gubernur Prijanto, hadir pada acara perkenalan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta terpilih masa bakti 2012-2017 dengan jajaran Pemprov DKI Jakarta di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (5/10/2012).

Ketua DPRD DKI Ferrial Sofyan menilai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo hanya mengganti nama program-program Foke. Namun, Wakil Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI Dwi Rio Sambodo menilai, perlu melihat secara mendalam untuk membandingkan Jokowi dengan Fauzi Bowo (Foke) yang menjadi gubernur di periode sebelumnya.

Menurut Rio, ada beberapa hal mendasar yang membedakan Jokowi dengan Foke. Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah gaya kepemimpinan keduanya; Jokowi dinilai pro rakyat, tetapi tegas dan jauh dari kesan elitis.

"Jokowi lebih optimal dalam manajemen organisasi karena membagi habis tugas gubernur dengan wakilnya. Ditambah gaya blusukan dan berbelanja masalah yang memberi terapi kejut, khususnya untuk jajaran di bawahnya," kata Rio saat dihubungi di Jakarta, Minggu (30/12/2012).

Menurut anggota Komisi E ini, gaya Jokowi dalam memimpin telah mulai menampakkan hasil. Misalnya dari kinerja aparat birokrasi di DKI yang dianggapnya telah lebih baik dibanding saat Foke masih memimpin. Dari sisi program, Rio menilai Jokowi sangat kental dengan nuansa terobosan.

Program-program Jokowi tampak menggebrak bila dilihat dari Rancangan APBD 2013. Misalnya program Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang memudahkan warga mendapat layanan kesehatan secara gratis karena hanya perlu menunjukkan KTP dan kartu keluarga ke puskesmas atau rumah sakit rujukan.

Selain itu, Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk siswa miskin, peremajaan bus, penambahan bus transjakarta, rumah deret, penataan PKL, dan lain-lain.

"Program Jokowi bisa dibilang keluar dari pola pembangunan yang biasa-biasa saja yang diterapkan dengan metode super-persuasif," ujarnya.

Sebagai informasi, Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan mengkritik program Jokowi yang tercantum dalam Rancangan APBD DKI 2013. Ia menilai, program Jokowi tak berbeda dengan program yang pernah dijalankan oleh mantan Gubernur DKI, Fauzi Bowo.

Menurut Ferrial, 20 program unggulan yang diajukan Jokowi dalam Rancangan APBD DKI 2013 masih sangat "Fokeisme". Hampir semua sama dengan program-program dari gubernur terdahulu. Hanya, ada beberapa program pembangunan yang dilakukan dengan penajaman fokus dalam pelaksanaannya.

Sumber : kompas.com

Sabtu, 29 Desember 2012

5 Gebrakan fenomenal Jokowi-Ahok di 2012

5 Gebrakan fenomenal Jokowi-Ahok di 2012

Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama dinyatakan menang dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta beberapa lalu. Tepat tanggal 15 Oktober lalu, keduanya resmi dilantik menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

Sejak masa kampanye, mereka sudah berjanji memberikan warna baru untuk birokrasi di lingkungan Pemprov, maupun kota Jakarta pada umumnya. Dengan tiga visi utamanya, yakni transparansi anggaran, peningkatan pelayanan dan penghematan, kedua pria yang dikenal dengan sapaan Jokowi dan Ahok optimis akan membawa Jakarta baru.

Satu hari setelah pelantikan dilaksanakan, keduanya langsung melakukan gebrakan. Kebekuan birokrasi mereka pecahkan. Hal-hal yang dianggap tak becus dibereskan.

Jokowi memilih banyak bertugas di luar kantor. Dia memantau kondisi di lapangan. Sedangkan Ahok lebih banyak berkutat di lingkungan Pemprov mengatur anak buahnya yang selama ini terlalu dimanjakan.

Sambil mengatur birokrasi dan membenahi anak buah yang malas, keduanya terus merancang program kerja mereka untuk lima tahun ke depan selama memimpin Jakarta.

Berikut lima gebrakan fenomenal yang dilakukan Jokowi dan Ahok selama dua bulan setengah masa kerja.

1. Blusukan ke daerah titik masalah

Sehari setelah dilantik, Gubernur Joko Widodo langsung meninjau ke daerah-daerah bermasalah. Misalnya pemukiman kumuh dan padat penduduk, serta kali-kali yang disesaki sampah.

Dengan gaya andalannya kemeja putih, celana kain hitam dan sepatu kets, Jokowi menggedor perkampungan warga bersama jajaran SKPD. Pasar-pasar juga dia kunjungi.

Bahkan saat Jakarta terendam banjir beberapa waktu lalu, dia tak canggung nyebur ke kolam dadakan di pemukiman warga. Pernah juga dia ikut hujan-hujanan bersama warga.

Dengan sistem turun langsung ke lapangan, Jokowi bisa melihat solusi apa yang tepat untuk mengatasi masalah di daerah itu. Sehingga anggaran yang disediakan tepat guna.

Banyak yang menilai gaya blusukan Jokowi tak efektif. Tapi pria kelahiran Solo itu tak mau ambil pusing.

"Ya kerja yang benar itu begini," kata Jokowi.

2. Benahi kinerja PNS

Karena berbagi tugas dengan atasannya, Ahok lebih banyak mengatur dan memantau kinerja PNS. Sehari setelah dilantik, dia mengadakan sidak ke ruangan Badan Kepegawaian Daerah dan beberapa ruangan lainnya di lingkungan Pemprov.

Mulai dari cara berpakaian, absen hingga ruangan dan waktu rapat dia koreksi. Fasilitas-fasilitas yang seharusnya ada tapi belum dibangun, dia minta segera direalisasikan. Seperti ruangan menyusui.

Ahok juga ingin antar semua SKPD terhubung online dengan dirinya. Tujuannya untuk memudahkan bertukar informasi. Ahok juga minta semua lini dipasang CCTV yang terpusat di ruang kerjanya agar tak ada lagi PNS yang datang kemudian duduk, atau datang kemudian cabut.

Satu perintah tegas Ahok yang membuat anak buahnya sedikit gerah adalah semua rapat harus diliput humas. Setelah itu, video rekaman rapat diupload ke Youtube. Dengan begitu, publik tahu apa yang menjadi pembahasan mereka.

"Kita mau transparan," kata Ahok.

3. Kartu Jakarta Sehat

Program ini salah satu dari empat program unggulan Jokowi dan Ahok. Dengan memegang kartu ini, warga Jakarta bisa berobat gratis.

Kartu ini beda dengan Jamkesda. Sebab, ini diberikan untuk semua lapisan masyarakat. Sedangkan Jamkesda hanya untuk pasien miskin.

Warga yang ingin berobat cuma membawa kartu sakti ini tanpa perlu membawa embel-embel tanda pengenal lainnya. Kalaupun dia belum memegang kartu, maka sementara waktu bisa menjadikan KTP sebagai bukti dia warga Jakarta. Hanya saja, yang telah memiliki kartu akan lebih mudah dikedatangan berikutnya, karena rekam medis pasien secara otomatis tersimpan di kartu itu.

Untuk tahap awal, 3.000 kartu telah dilempar ke warga di enam kelurahan. Targetnya keseluruhan program ini adala 4,7 juta warga bisa berobat gratis. Untuk tahun 2013 ini, Pemprov menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun sebagai klaim asuransi pasien.

4. Kartu Jakarta Pintar

Kartu ini hampir sama dengan kartu sehat. Bedanya, Kartu Jakarta Pintar dibuat untuk membantu siswa kurang mampu agar tetap bersekolah.

Dulu, bantuan untuk siswa dipegang pihak sekolah. Rupanya cara demikian rawan disalahgunakan. Maka itu Jokowi mengubah konsep dengan cara langsung memberikan pada siswa lewat sistem menabung.

Tahap pertama, 3.008 kartu pintar diluncurkan di dua lokasi yakni di SMA Yappenda sebanyak 1.657 dan 1.066 di SMA Paskalis Kemayoran, Jakarta Pusat, pada tanggal 1 Desember lalu. Secara keseluruhan, KJP akan dibagikan kepada 3.75.539 peserta didik dari 1.085 SMA dan SMK se-DKI Jakarta.

Nantinya, setiap siswa pemegang KJP mendapat uang operasional sebesar Rp 400.000 per bulan. Selain itu, siswa juga mendapat uang personal sebesar Rp 240.000 per bulan.

Tapi, angka itu tidak diberikan tiap bulannya. Untuk Jakarta Pusat dan Jakarta Utara akan diberikan tiap per tiga bulan sekali. Sedangkan untuk Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Kabupaten Kepulauan Seribu diberikan per enam bulan sekali.

KJP diperuntukkan sebagai biaya personal seperti transport, buku, sepatu, baju sekolah. Bentuknya KJP seperti ATM Bank DKI. Untuk sekolah negeri berwarna platinum dan sekolah swasta berwarna silver

5. Pajak online

Pendapatan DKI selama ini mengalami banyak kebocoran. Alhasil nilai yang masuk ke kas daerah tak sebesar pendapatan yang dihasilkan.

Mencegah hal itu terulang, Jokowi akan menerapkan pajak online. Dengan sistem ini dia berharap niat menyelewengkan pajak bisa berkurang dan pendapatan DKI bertambah.

Sistem ini mulai berlaku Januari 2013. Semua pendapatan daerah seperti dari pajak restoran, parkir, hotel, reklame akan menggunakan sistem online. Hal ini dilakukan agar tidak ada kebocoran-kebocoran pendapatan yang diterima Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Semuanya akan kita online seperti pajak hotel, pajak restoran, reklame, parkir, dan kami yakin dengan adanya ini akan naik berkali lipat nanti," kata Jokowi

6. Bina Narapidana

Saat bertemu dengan Dirjen Lapas Kemenkum HAM, Sihabudin, Ahok menyampaikan usulan soal pembangunan lembaga pemasyarakatan (lapas). Dia menwarkan tanah milik pemda yang berada di Tangerang.

"Pemda Jakarta memiliki tanah 100 hektar di Tangerang untuk tempat sampah. nanti tempat itu akan dibangun lapas untuk Jagodetajur," kata Ahok.

Menurut Ahok, rencana pembangunan lapas bukan hal baru. Saat Sutiyoso menjabat sebagai gubernur DKI, rencana tersebut sudah berkali-kali mencuat ke permukaan, namun belum sempat dilaksanakan.

"Mudah-mudahan rencana ini segera direalisasikan untuk membina narapidana kalau sudah keluar, sudah menjadi baik. Nanti anggaran bisa dibuat dari APBN dan APBD digabung," janji Ahok.

Sumber : merdeka.com

5 Proyek ambisius Jokowi - Ahok

5 Proyek ambisius Jokowi Ahok

Ada banyak proyek besar yang belum bisa dijalankan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sampai di penghujung tahun ini. Dua bulan lebih menjadi gubernur belum cukup bagi Jokowi untuk memutuskan mega proyek di Jakarta.

Jokowi berjanji, mulai tahun 2013 ia akan memutuskan proyek-proyek besar. Proyek-proyek itu nantinya diharapkan bisa mengatasi persoalan Jakarta seperti banjir, macet, pendidikan, kesehatan, dan tata kota.

"Kita berikan tenggat tanggal 15 harus siap semuanya. Masalah financial crossing, kajian teknis. Semuanya rampung dan sudah siap," kata Jokowi saat ditanya perihal keputusan beberapa mega proyek yang akan diputuskan di Balai Kota, kemarin.

Selama ini Jokowi beralasan, ingin meneliti terlebih dahulu proyek-proyek yang akan diputuskan. Dia tidak ingin, proyek yang akan dikerjakan mangkrak lagi.

Berikut proyek-proyek ambisius Jokowi :

1. Deep Tunnel

Ini yang masih hangat diperbincangkan. Ke depan, sepertinya Jokowi tidak ingin lagi menggunakan istilah deep tunnel. Jokowi menyebut terowongan raksasa yang akan dibangunnya itu bisa multi fungsi.

"Banyak, tidak hanya dari jalan tol, dari sewa kabel, limbah, kemudian apalagi banyak, yang lain-lain. Ini jadi namanya jangan yang Inggris lah namanya sekarang terowongan multiguna. Sekarang terowongan MG, multi guna," jelas Jokowi.

Jokowi menjelaskan, fungsi deep tunnel tersebut adalah untuk mengatasi banjir dan kemacetan Ibu Kota. Jika hujan besar turun maka jalan tol ditutup untuk kendaraan. Sedangkan jika sudah kering maka difungsikan sebagai jalan kembali.

Proyek ini diperkirakan akan menelan biaya Rp 16 triliun. Dananya pun, Jokowi sudah punya opsi yaitu APBD dan investor.

2. Stadion BMW

Stadion ini dalam maketnya, bentuk atasnya seperti dililit surban. Menurut arsitek Stadion BMW, Tiyok Prastyoadi, lilitan surban itu melambangkan budaya Betawi yang pada saat acara pernikahan dikenakan oleh pengantin lelaki.

Pembangunan stadion akan dimulai pada 2013 dan diperkirakan selesai pada 2015. Anggaran yang digelontorkan untuk membangun stadion di Kelurahan Papanggung Tanjung Priok Jakarta Utara ini sebesar Rp 1,05 triliun.

Stadion BMW berkapasitas 50 ribu penonton. Stadion ini sendiri dibangun di atas 150 ribu meter persegi.

Di bagian luar stadion juga akan ditanam banyak pohon seperti hutan kota. Dalam arsitektur terdapat sentuhan sorban hasil sayembara pada tahun 2010.

3. MRT

Proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta paling menyita perhatian publik. Proyek ini tak kunjung diputuskan karena masih ada yang mengganjal di pikiran Jokowi.

Soal skema pengembalian utang kepada Japan International Cooperation Agency (JICA) tak kunjung menemui titik temu. Jokowi mengusulkan, pengembalian utang kepada JICA skemanya 70 persen pemerintah pusat dan 30 persen Pemda DKI.

Usulan ini rupanya belum disetujui oleh Menkeu Agus Martowardojo. Karena itu, dalam waktu dekat, Jokowi akan bertemu dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa untuk mengegolkan usulannya tersebut.

Jokowi tak ingin, pengembalian utang nanti akan membebani APBD. Jika sudah ada titik temu dengan pemerintah pusat, maka akan menentukan subsidi tiket MRT.

Dalam skema awal, total nilai proyek MRT adalah sekitar 144 miliar Yen, dengan besar pinjaman sekitar 120 miliar Yen. Sisanya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta. Biaya proyek akan ditanggung bersama dengan persentase pemerintah pusat 42 persen dan Pemprov DKI Jakarta 58 persen.

4. Monorail

Jokowi optimis, monorail akan bisa kembali dilanjutkan pada Januari. Dalam dua pekan ke depan, ia akan memutuskan secara resmi kelanjutan proyek monorail.

Dan, PT Jakarta Monorail yang akan menjalankan proyeknya dibantu dengan beberapa BUMN lainnya. Sementara PT Adhi Karya yang semula bergabung dalam proyek monorail sudah mengundurkan diri.

Jokowi pun mempersilakan kepada PT Adhi Karya untuk membangun rute monorail lainnya. "Sudah karena tidak mau (PT Adhi Karya). Maksudnya kalau pengen masuk, ke rute yang lain, masih banyak dari Barat ke Timur," kata Jokowi kemarin.

Proyek ini diperkirakan membutuhkan investasi sekitar Rp 3,73 triliun. Pembangunan proyek monorail sudah dikerjakan sejak beberapa tahun lalu, pada masa pemerintahan Presiden Megawati. 

Trayek pertama menempuh jarak 14 kilometer dari kawasan Rasuna Said-Gatot Subroto-Sudirman-Senayan-Pejompongan. Sedangkan rute kedua menempuh jarak Kampung Melayu-Casablanca-Tanah Abang-Roxy. Kereta ini diperkirakan mampu mengangkut 3.500 orang dengan tarif Rp 7.000.

Namun, tiga tahun berjalan, proyek ini berhenti. Sebab, PT Jakarta Monorail sebagai pengembang, tidak mampu memperkuat modal. Konsorsium yang terdiri atas PT Indonesia Transit Central (ITC), PT Adhi Karya, dan Omnico bahkan menghadapi masalah utang. Adhi Karya waktu itu memiliki 7,5 persen saham di PT Jakarta Monorail.

5. Giant Sea Wall

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berjanji tetap melanjutkan proyek pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) di Teluk Utara Jakarta. Soal anggaran, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana menambah Rp 100 triliun dari yang sebelumnya sekitar Rp 150 triliun sampai Rp 200 triliun selama 10 tahun.

"Untuk tanggul diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp 300 triliun," kata pria yang akrab disapa Ahok itu saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (29/12).

Selain itu, Ahok juga mengajukan anggaran untuk membangun tempat pengelolaan air limbah di APBD 2013. Anggaran yang diajukan sekitar Rp 85 triliun. "Berarti ada sekitar Rp 385 triliun," ujarnya.

Ahok menilai anggaran itu tak terlalu besar. Dia yakin DKI bisa membangun tanggul dan pengolahan limbah dilihat dari Silpa yang dihasilkan setiap tahunnya. "Kalau kita hitung dengan uang yang ada harusnya kita sanggup bangun itu," tegas Ahok.

Rencana pembangunan Giant Sea Wall sudah ada sejak zaman Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Pembangunan proyek ini sebagai tindak lanjut penurunan permukaan tanah dan kenaikan permukaan air laut di sepanjang Pantai Utara Jakarta.

Dalam rancangannya, akan dibangun waduk seluas lebih dari 10.000 ha, yang mampu menampung volume air mencapai 1 miliar meter kubik, yang terintegrasi dengan kawasan GSW. Sedangkan di sisi barat rencananya akan dibangun kota baru dengan luas 1.500 ha, sebagai pusat jasa yang juga berfungsi sebagai pintu gerbang Ibu Kota negara.

Sumber : merdeka.com

Kamis, 27 Desember 2012

Jokowi pacarnya media

Jokowi pacarnya media

Gubernur DKI Jakarta berkali-kali mendapat penghargaan dari insan media. Kemarin, Jokowi mendapat anugerah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sebagai news maker 2012.

Pemberitaan soal Jokowi di media massa memang tidak ada habisnya. Di TV, radio, koran, majalah, dan media online Jokowi kini menjadi bintang. Aksi Jokowi memang menarik dan disukai masyarakat. Mulai dari blusukan ke pasar, sidak ke kelurahan, hingga nyemplung ke gorong-gorong.

Tak cuma soal pekerjaan, ulah Jokowi pun selalu menarik diikuti. Simak saat dia tiba-tiba beli sepatu di kaki lima usai Jumatan di Masjid Sunda Kelapa. Atau saat Jokowi tak mau cukur rambut di salon.

Beberapa waktu lalu, Jokowi juga terbang ke Yogyakarta. Dia mendapat gelar tokoh Publik Pilihan 2012 dari Serikat Perusahaan Pers. Jokowi disejajarkan dengan Menteri Keuangan RI Agus Martowardojo, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan Tokoh Pendidikan Anies Baswedan.

Menanggapi semua hinggar bingar soal pemberitaan itu membuat Jokowi pusing sendiri. Dia heran kenapa dirinya bisa sebegitu menarik di depan media.

Sebetulnya saya ini bukan pembuat berita. Yang bikin berita kan media.
Saya beli sepatu baru diberitain, saya habis cukur aja diberitain," kata Jokowi di Kantor PWI usai menerima penghargaan, Jakarta, Kamis (27/12).

Mantan Wali Kota Solo ini mengaku heran dengan pandangan sejumlah orang yang menilai dirinya pencitraan semata. Yang dilakukannya seperti halnya melihat gorong-gorong kemarin siang, menurut Jokowi adalah sudah kewajibannya sebagai pemimpin.

"Kayak kemarin saya masuk gorong-gorong aja diberitain. Jadi yang membuat berita itu wartawan sendiri. Jadi yang membuat berita adalah jurnalis atau wartawan," terangnya.

Jokowi dinilai ramah pada para awak media. Dia mau berlama-lama memberikan penjelasan atau menjawab pertanyaan wartawan. Jokowi juga tak keberatan wartawan ikut blusukan. Sesekali Pak Gubernur mengajak wartawan makan bersama atau mengobrol bareng dalam mobil dinasnya.

Maka ada gula ada semut. Ada Jokowi, ada wartawan.

Sumber : merdeka.com

Ahok kritik para eks gubernur DKI soal diameter gorong-gorong

Ahok kritik para eks gubernur DKI soal diameter gorong-gorong

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengkritik pemimpin Ibu Kota periode sebelumnya. Pasalnya, gorong-gorong sebagai sarana aliran air saat banjir melanda hanya berdiameter 60 centimeter di sepanjang jalan protokol.

"Kita kan enggak tahu kalau gorong-gorong 60 cm. Sekian puluh tahun ngapain gitu loh?," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (28/12).

Mantan bupati Belitung Timur ini mengatakan, jika Gubernur DKI Jakarta Jokowi tidak mengecek langsung, kemungkinan besar publik tidak akan tahu persoalan gorong-gorong tersebut.

"Kita juga enggak tahu kan, baru sekali ada gubernur turun ke bawah, ini pikir gorong-gorong cuma 60 cm. Coba kalau pak gub gak turun? Kita gak tahu," katanya.

Menurutnya, dalam Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) akan dimasukan pembangunan Deep Tunnel. Sehingga Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) akan diubah.

"Kita bisa dibuat didetail tata ruang, kita siapin detailnya. Kita bisa masuk di situ. RPJM kan belum ada, lagi susun," katanya.

Ahok melihat Malaysia berhasil mengatasi banjir dengan menerapkan pembangunan terowongan pintar. Maka rencana tersebut akan segera direalisasikan.

"Kita lihat Malaysia berhasil. Kita juga sudah ada kajian awal bang Yos, keuangannya sudah ada. Tapi (dulu) uangnya enggak cukup," tandasnya.

Sumber : merdeka.com

Impian Jokowi Penuhi Target RTH Terhambat Calo Tanah

Impian Jokowi Penuhi Target RTH Terhambat Calo Tanah
Ilustrasi : Ruang Terbuka Hijau

Keinginan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk memenuhi target ruang terbuka hijau (RTH) sampai 30 persen tampaknya tak berjalan lancar. Banyaknya warga yang tidak konsisten serta semakin membeludaknya calo tanah menjadi hambatan utama Dinas Pertamanan dan Pemakaman Umum DKI untuk melakukan pembebasan tanah untuk memperbanyak RTH.
Saya tidak tahu, tapi saya merasakan sepertinya ada. Saya merasakan, makin ke sini kenapa suka gagal, oh ya barangkali memang ada calo.
-- Catharina Soeryowati

Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Umum DKI Jakarta Catharina Soeryowati menjelaskan, sejak rencana Pemprov DKI untuk memperluas RTH, banyak masyarakat yang mengajukan tanah miliknya untuk dijual ke Pemprov DKI.

"Banyak sekali sekarang yang mengusulkan, kami sudah tanggapi dan ladeni serius, tapi malah mereka yang tidak serius dan main-main. Diundang rapat kok malah tidak datang," kata Catharina di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (27/12/2012).

Selain itu, dia melanjutkan, terkadang ada juga masyarakat yang diundang rapat, lalu datang, tetapi tidak membawa sertifikat asli tanah yang dimaksud. Banyak alasan masyarakat apabila dia tidak memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.

"Ada-ada saja alasannya, sertifikat ketinggalanlah, itu kan menyebalkan. Kami sudah undang orang BPN dan sebagainya, tapi warganya yang main-main. Kadang-kadang pemilik tanahnya berbeda-beda dan malah ribut pas rapatnya," kata Catharina.

Catharina juga menduga banyaknya calo tanah yang bermain dalam upaya pembelian tanah oleh Pemprov DKI ini yaitu dengan menjual tanah dengan harga jauh melebihi nilai jual obyek pajak (NJOP).

"Saya tidak tahu, tapi saya merasakan sepertinya ada. Saya merasakan, makin ke sini kenapa suka gagal, oh ya barangkali memang ada calo," katanya.

Untuk menghindari hal tersebut, di dalam setiap rapat yang digelar antara pemilik tanah dan Pemprov DKI, yang wajib hadir adalah si pemilik tanah dengan sertifikat tanah yang asli juga.

"Nanti kami akan dokumentasikan dalam bentuk foto dan video. Saat kami tanya dan harus jawab ada calo atau tidak. Selama mereka tidak menjawab dengan benar, tidak kami bayarkan," ujarnya.

Catharina juga memberikan persyaratan bagi para pemilik tanah yang hendak menjual tanahnya kepada Pemprov DKI adalah dengan kondisi tanah harus baik dan rata, tidak bersengketa, ada dokumennya, tidak boleh dijual di atas nilai NJOP, dan yang terpenting adalah tidak boleh melalui calo.

"Untuk lokasi, kami prioritaskan untuk di kawasan padat penduduk dengan minimum luas 200 meter hingga 2.000 meter. Saat ini banyak yang mengajukan di wilayah Selatan dan Timur, padahal kami lebih butuh untuk di wilayah Utara, Barat, dan Pusat," kata Catharina.

Adapun Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) Dinas Pertamanan dan Pemakaman Umum untuk pembebasan lahan pada tahun anggaran 2012 adalah sebesar Rp 200 miliar. Sementara itu, anggaran untuk tahun 2013 yang dialokasikan untuk pembebasan lahan, lebih kurang, sebesar Rp 300 miliar.

"Pemprov mau membebaskan lahan sebanyak-banyaknya supaya mencapai target, tetapi ya harus didukung dengan masyarakat yang mengusulkan tanah harus konsisten juga," ujarnya.

Sumber: kompas.com


Januari, Jokowi Pastikan PNS Ganti Seragam Dinas dengan Pakaian Betawi

Joko Widodo (Jokowi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

JAKARTA–Mulai Januari tahun depan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memastikan seluruh pegawai negeri sipil (PNS) akan berseragam khas Betawi.

Rencananya pakaian tersebut akan dikenakan setiap Rabu menggantikan seragam coklat PNS. Beberapa model pakaian Betawi yang dirancang oleh Emma Amalia Agusbisri telah ditunjukkan di hadapan Jokowi, Kamis (27/12/2012) di Balai Kota, Jakarta.

"Ada beberapa, warnanya apa, hari besar apa, sedang kita sesuaikan. Setiap Rabu semuanya akan mengenakan pakaian tersebut. Tak terkecuali, gubernur juga," ucap Jokowi.

Selain melalui pakaian adat, dia mengungkapkan seluruh nuansa dan karakter Betawi juga akan ditampilkan dalam pelajaran muatan lokal di sekolah, masjid raya, destinasi wisata Setu Babakan, dan seluruh bangunan di DKI Jakarta.

Emma yang juga menjabat sebagai Penasihat Badan Musyawarah Betawi mengatakan seragam tersebut khusus dibuat sebagai contoh pakaian PNS.

"Pak Jokowi meminta dibuatkan pakaian tradisi yang mudah dipakai, tidak panas, dengan ruang gerak yang leluasa. Kita mengembangkan kebudayaan sambil berpartisipasi. Itu tindakan yang positif," jelasnya.

Diketahui, seragam Betawi yang dipamerkan sendiri terdiri dari beberapa contoh setelan baju koko untuk laki-laki, dan beberapa contoh setelan baju kebaya untuk wanita, dengan total 14 rancangan.

Sumber : www.solopos.com

Nara: Kita Tidak Salah Pilih Gubernur

Nara: Kita Tidak Salah Pilih Gubernur
Mantan Cawagub DKI Jakarta dari pasangan yang berbeda, Basuki T Purnama (kiri), dan Nachrowi Ramli (kanan), berdiskusi dalam acara Polemik Pilkada Jakarta, di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/7/2012). Basuki yang merupakan pasangan dari Jokowi, dan Naachrowi yang merupakan pasangan dari Foke, sama-sama maju ke putaran kedua Pilkada Jakarta setelah menyisihkan empat calon lainnya.

Meski sempat bersaing dengan Jokowi-Basuki dalam Pilkada DKI Jakarta, Nachrowi Ramli menyatakan mendukung kebijakan Jokowi. Malah dia mengakui bahwa warga Jakarta tidak salah pilih.


"Selamat untuk Pak Jokowi dan Basuki. Kita, rakyat Jakarta, tidak salah pilih gubernur. Semoga ke depan dapat memimpin Jakarta dengan baik dan sejahtera," kata pria yang akrab disapa Nara itu di Gedung Prasada Sasana Karya, Jakarta, Kamis (27/12/2012).

Selain itu, dalam sambutannya pula, Nara memohon maaf karena Foke berhalangan hadir karena sedang berada di Amerika untuk menengok cucunya.

"Sebelumnya, saya ingin menyampaikan permohonan maaf dari Bang Fauzi atas ketidakhadirannya karena Bang Fauzi bisa dibilang sedang ngemong cucu dan kebetulan ngemong cucunya jauh di Amerika sana," kata Nara.

Nara menjelaskan kalau ia bersama Foke sudah legowo atas kemenangan pasangan Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama. Hal itu dibuktikan dengan sikap keduanya yang langsung mengarahkan pendukung mereka agar tidak berbuat onar dan mendukung kepemimpinan Jakarta baru.

"Kami dengan Pak Fauzi begitu hitung cepat tidak terpilih, kami mengambil langkah agar pendukung kami calmdown agar tidak melakukan tindakan apa-apa lagi. Sekali lagi selamat untuk Pak Jokowi dan Pak Basuki," ujar Nara.

5 Aksi Merakyat ala Jokowi



Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terkenal dengan gaya khas pemimpin yang merakyat. Saat mengecek kondisi di lapangan, ia pun berperilaku bagaikan rakyat kebanyakan, seperti 5 aksi ini:

Ayah 3 anak ini berjanji terus blusukan selama 5 tahun memimpin Jakarta. Jokowi bertekad terus membela kepentingan wong cilik. Ia selalu memompa semangat jajarannya untuk gemar ke lapangan dan mampu menguasai permasalahan warga Jakarta.

Suami Iriana ini bahkan siap memutasi atau merotasi anak buahnya yang masih malas ke kantong-kantong permasalahan warga di kampung-kampung Jakarta.

Berikut 5 perilaku merakyat Jokowi:

1. Nyemplung Gorong-gorong


Jokowi yang berseragam Korpri dan bersepatu kanvas warna cokelat masuk ke dalam gorong-gorong setinggi 60 centimeter yang terletak di trotoar Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Gorong-gorong itu sedikit digenangi air dan lumpur. Namun, tidak ada sampah yang menyumbat di gorong-gorong tersebut.

Tanpa tedeng aling-aling, Jokowi masuk dan kemudian menyingsingkan lengan bajunya. Ia mengecek kondisi gorong-gorong.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Ery Basworo mengamati aksi Jokowi sambil jongkok dan memberikan penjelasan-penjelasan dan menunjukkan gambar-gambar di peta.

Jokowi hanya 2 menit di dalam gorong-gorong itu. Suami Iriana itu lalu naik lagi. Kata Jokowi, gorong-gorong itu terlalu kecil.

"Ini besok dibuka saja. Tetapi ditunggui biar nggak ada yang masuk. Zaman Belanda dulu gede, ini kenapa bisa jadi kecil segini. Ini bukannya kecil tetapi kecil banget," kata Jokowi, Rabu (26/12/2012).

Jokowi berjanji segera memasang pompa penyedot air dan memperlebar gorong-gorong.

2. Nyeker Terobos Banjir


Jokowi meninjau sejumlah lokasi banjir di Jakarta. Salah satunya di lokasi banjir Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.

Pantauan di lokasi, pada Senin (24/12/2012), pukul 12.10 WIB, Jokowi tiba di lokasi banjir. Begitu tiba di lokasi, Jokowi yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam ini langsung disambut oleh warga. Saat memasuki wilayah yang direndam air setinggi paha, para warga meminta Jokowi untuk turun meninjau langsung lokasi.

"Ayo pak, turun Pak Jokowi, ke sini," ujar seorang warga RW 10, Bukit Duri.

Tanpa ragu, Jokowi membuka sepatunya memberikannya ke ajudan, selanjutnya dia menggulung celana hitam hingga sebatas dengkul. Tanpa alas kaki, Jokowi lalu langsung menuju ke lokasi tergenang air cukup tinggi dan menyusuri gang-gang kecil. Warga  menyambut Jokowi dengan gembira.

"Hebat Pak Jokowi, nerobos banjir," ujar seorang warga sambil tersenyum.

Selain itu, Jokowi memantau bajir di sebuah kompleks perumahan elite di Kelurahan Petogogan, Jakarta Selatan dari atas truk Satpol PP. Ia juga menerjang banjir di Jalan Wijaya Timur dengan menggunakan truk satpol PP B 9240 PQU dan ditemani sejumlah aparat kelurahan.

3. Periksa Gigi di Puskesmas


Jokowi menyempatkan diri terlibat dalam antrean pendaftaran pasien dan memeriksakan gigi ketika sidak di Puskesmas Kramat Sentiong, Jakarta Pusat.

Pantauan detikcom, Rabu (24/10/2012), Jokowi hadir lebih dulu dari beberapa staf Balai Kota sekitar pukul 08.15 WIB. Ia sudah berada di dalam antrean para pasien yang mendaftar untuk berobat.

Mantan Wali Kota Solo ini rupanya ingin mengetahui bagaimana proses pelayanan Puskesmas Kramat Sentiong kepada para masyarakat. Jokowi pun ikut mengantre untuk mendapatkan nomor urut pemeriksaan pasien.

"Saya ingin tahu prosesnya periksa di puskesmas, mau periksa gigi," kata Jokowi.

Setelah mendapat nomor antrean, Jokowi dipersilakan untuk naik ke lantai dua, ruang periksa dokter gigi.

Jokowi berada di ruang tersebut tidak lama, kurang dari lima menit dan langsung turun ke lantai dasar.

"Ternyata sudah ada pemeriksaan dokter, bagus, bagus. Jam 08.00 WIB sudah buka, dokternya sudah periksa," puji Jokowi.

4. Naik ke Atas Mobil Damkar


Jokowi menyambangi kantor Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Ia bahkan sempat naik ke atas mobil damkar itu.

Jokowi yang terbalut kemeja warna putih dan celana hitam mengecek alat-alat pemadam kebakaran dan kesiapan petugas damkar, Sabtu (27/10/2012).

Jokowi memberikan arahan dan memacu semangat kepada sejumlah petugas pemadam kebakaran. Jokowi dan para petugas Damkar lalu bersalaman.

Ia kemudian memeriksa kesiapan dan kesiagaan petugas pemadam kebakaran, termasuk kostum dan peralatan yang digunakan saat berjuang menjinakkan si jago merah.

Mantan Wali Kota Solo itu juga tidak segan-segan menjajal naik ke atas mobil pemadam kebakaran dan melakukan pengecekan.

"Tadi cek-cek, semua sudah hidup. Yang ini baik. Saya apresiasi untuk yang siap-siap seperti ini. Sudah bagus, sudah siap," kata Jokowi.

5. Makan di Warteg


Jokowi shopping usai salat Jumat di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat. Ia memborong sepatu, kemeja lalu makan di warteg. Orang nomor 1 di Jakarta itu tidak malu menawar harga.

Pengamatan detikcom, Jumat (23/11/2012), Jokowi menjatuhkan pilihannya untuk mengisi perut di Warteg Hajjah Jannah.

Jokowi melayani diri sendiri dengan mengambil nasi dan lauk pauknya. Ia makan siang dengan lauk tempe, teri kacang, telor dadar dan terong balado. Jokowi menyantap hidangan itu dengan lahap.

Tidak lama kemudian, Jokowi disuguhi es kelapa muda nan segar. "Lho ini apa?" kata Jokowi yang sebelumnya sudah disediakan air mineral oleh sang ajudan.

"Itu (dari) suami saya, Pak. Coba kelapa mudanya," kata Jannah ramah yang ikhlas dibayar berapa pun masakannya oleh Jokowi nanti.

Jokowi melanjutkan santap siangnya sambil bercengkrama dengan warga. Jokowi juga setuju pajak warteg dihapuskan. 
Menurut Jokowi, pajak sebaiknya hanya dikenakan terhadap pemilik restoran besar di Ibukota.

Sumber: detiknews.com

Jadi News Maker, Jokowi: Saya Masuk Gorong-gorong Saja Diberitain


Foto: Sukma Indah Permana

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menerima penghargaan sebagai news maker versi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Jokowi pun berseloroh, dirinya tak pernah minta diberitakan.

"Sebetulnya saya ini bukan pembuat berita. Yang bikin berita kan media," kata Jokowi mengawali sambutannya sembari tertawa, sebelum menerima plakat sebagai news maker, di Gedung Prasada Sasana Karya, di Jl Suryopranoto, Jakarta Pusat, Kamis (27/12/2012).

Jokowi lantas mengungkap setiap kegiatannya blusukan ke masyarakat selalu ditemani media. Karena itulah dia sering menjadi konsumsi media.

"Saya beli sepatu baru diberitain, saya habis cukur saja diberitain, yang salah kan media bukan saya. Kayak kemarin saya masuk gorong-gorong aja diberitain," kata Jokowi sembari tersenyum kecil.

"Jadi yang membuat berita itu wartawan sendiri, jadi yang membuat berita adalah jurnalis atau wartawan," kata Jokowi yang mengenakan batik cokelat lengan panjang ini.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), dan pasangan cagub DKI Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) menerima penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Jokowi menerima penghargaan sebagai newsmaker.

"Diberikan penghargaan tokoh newsmaker kepada Joko Widodo, dengan memperhatikan bahwa sejak Jokowi menggulirkan mobil Esemka, keikutsertaannya dalam Pilgub DKI Jakarta dan kemenangannya hingga kegiatannya yang saat ini selalu menjadi konsumsi media massa. Memutuskan dan menetapkan memberikan penghargaan tokoh news maker kepada Joko Widodo," demikian pertimbangan PWI memberikan penghargaan terhadap Jokowi, seperti Surat Keputusan yang dibacakan perwakilan pengurus PWI.

Sumber

Rabu, 26 Desember 2012

Jokowi Masuk ke Gorong-gorong Bundaran HI

Jokowi Masuk ke Gorong-gorong Bundaran HI
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengecek keadaan gorong-gorong di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2012). Tinjauan itu dilaksanakannya untuk mengantisipasi banjir di Ibu Kota terutama di jalan protokol Jakarta.


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Rabu (26/12/2012) siang, mengecek keadaan gorong-gorong di daerah Bundaran HI, Jakarta Pusat. Jokowi bersama rombongan tiba di Bundaran HI sekitar pukul 14.00.

Tinjauan Jokowi itu cukup menarik perhatian warga yang berada di sekitar Bundaran HI dan sekitar Hotel Mandarin. Ketika tiba, Jokowi yang didampingi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Ery Basworo langsung meninjau gorong-gorong yang ada di Bundaran HI.

Melihat kondisi gorong-gorong, Jokowi pun langsung melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam gorong-gorong. Jokowi melihat keadaan dua gorong-gorong.

Di gorong-gorong yang pertama, ia langsung menyeburkan diri. Terlihat Jokowi terus berkomunikasi dengan Ery Basworo. Kemudian, di gorong-gorong yang kedua, Jokowi melihat keadaan gorong-gorong dengan duduk di batu penutup gorong-gorong.

Warga sekitar terlihat ikut memperhatikan aksi Jokowi itu. Arus lalu lintas daerah Bundaran HI menjadi terhambat. Syukurnya sudah ada petugas satpol PP dan kepolisian setempat yang bersiap mengatur lalu lintas.

Selain itu, seperti biasa, warga ada yang berteriak menyebut dan memanggil namanya. "Pak Jokowi, hidup Pak Jokowi," kata warga yang berteriak. Bahkan, kedatangan Jokowi itu sempat membuat sebuah mobil berserempetan dengan mobil lainnya. Namun, peristiwa itu telah diselesaikan secara kekeluargaan.

Hingga pukul 14.15 WIB, Jokowi masih meninjau gorong-gorong. Selama tinjauannya tersebut, selain didampingi Ery, Jokowi juga didampingi Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono dan Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah.

Sumber: kompas.com

Selasa, 25 Desember 2012

Ini Konsep "Car Free Night" Ala Jokowi

Ini Konsep "Car Free Night" Ala Jokowi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menaiki sepeda "low rider" milik salah seorang komunitas sepeda yang tengah mengikuti car free day di area Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (25/11/2012) pagi. Tampaknya ada yang berbeda dengan suasana di jalan protokol Ibu Kota pada malam pergantian tahun nanti. Untuk pertama kalinya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Joko Widodo akan memberlakukan bebas kendaraan di malam hari atau car free night pada 31 Desember 2012 mulai pukul 21.00 WIB hingga 02.00 WIB pagi.

Sebelumnya konsep car free night ini juga pernah dilaksanakan saat pergantian tahun di Solo saat Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono, mengatakan, kemeriahan malam pergantian tahun tersebut tidak akan terganggu oleh arus transportasi. Dishub DKI bersama Polda Metro Jaya pun sudah merumuskan alternatif-alternatif lalu lintas pada saat berlangsungnya acara tersebut.

"Jadi sudah rapat di Polda, penutupan jalannya mutlak dari jam 21.00 sampai jam 02.00 pagi pada 31 Desember," kata Pristono, di Jakarta, Selasa (25/12/2012).

Pristono mengatakan, sebelum jalur dari Bundaran Senayan hingga Jalan Medan Merdeka Barat ditutup pada pukul 21.00 WIB, masyarakat masih dapat melalui jalur pada siang atau sore hari. Namun, sejak sore Dishub DKI bersama pihak Polda Metro Jaya akan mulai melakukan penyaringan mobil-mobil yang tidak perlu melewati jalur tersebut.

"Bagi pengunjung atau tamu-tamu gedung dan hotel yang berada di sepanjang jalur tersebut masih boleh melewati jalur tersebut. Karena pada pukul 7 sampai 9 malam, ada acara gala dinner di sana," katanya.

Sebanyak 15 panggung yang tersebar, mulai dari air mancur patung kuda bunderan Indosat hingga Universitas Atmajaya. Seluruh panggung acara akan dimeriahkan dengan aneka macam hiburan dari para seniman dan atraksi hiburan lainnya. Acara puncaknya akan ada pesta kembang api di Bundaran HI. Para pejabat Pemprov DKI pun, kata dia, akan mengikuti car free night tersebut.

"Jadi acaranya itu dari pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) sore itu ke Ancol dan tempat lain, nanti jam 21.00 sudah tiba di Balaikota, dan selanjutnya berjalan kaki ke tempat yang dikunjungi," kata Pristono.

Pada pagelaran car free night itu, kata Pristono, tidak akan ada pengalihan arus lalu lintas yang berarti karena masih ada jalur lain yang dapat dilalui. "Ada arus lalu lintas yang tidak perlu diarahkan ke tempat lain, karena orang yang masuk kan lewat jalur lambat atau jalan samping. Sahid bisa lewat Jalan Mas Mansyur, Grand Indonesia bisa dari Kebon Kacang, Istiqlal bisa lewat Tugu Tani, dan jalan samping masih banyak. Enggak ada masalah karena tujuannya buat masyarakat," ujarnya.

Untuk alternatif tempat parkir, pihak Polda Metro Jaya telah menyiapkan lahan parkir. Selain itu, juga disediakan lahan parkir di Lapangan Irti Monas dan Parkir Timur Senayan. "Menyewa angkutan umum juga boleh. Nanti ngedrop dan boleh parkir di gedung-gedung disana, tapi tetap enggak boleh masuk di tempat orang jalan. Sekarang lebih baik di car free night kan sekalian," kata Pristono.

Sumber: kompas.com

Basuki Punya Cara Ekstrem Atasi Banjir

Basuki Punya Cara Ekstrem Atasi Banjir
Anak-anak bermain air saat terjadi banjir di Jalan Haji Buang, Ulujami, Jakarta Selatan, Senin (24/12/2012). Ratusan rumah di daerah ini terendam banjir sejak dini hari akibat meluapnya Kali Pesanggerahan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkejut melihat banjir yang melanda sejumlah wilayah Ibu Kota. Menurutnya, untuk mengatasi banjir, diperlukan cara yang ekstrem.

"Kalau enggak pakai cara ekstrem, ya enggak akan bisa," kata Basuki, saat ditemui wartawan di rumahnya, Pluit, Jakarta Utara, Senin (24/12/2012).

Cara ekstrem untuk menanggulangi banjir itu, kata dia, misalnya, melakukan pelebaran sungai. Untuk itu, perlu melakukan pendekatan secara komunikatif dan tegas kepada warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai tersebut.

"Kita harus benar-benar bilang sama yang di pinggir sungai kalau kita mau bangunkan rumah buat kamu. Jadi, kamu harus pindah, enggak ada cara lain," kata Basuki.

Basuki juga tak akan memberikan toleransi kepada para calo tanah yang gemar menaikkan harga tanah menjadi mahal. Menurutnya, para calo tanah itu harus segera ditangkap. Sebab, selama ini, yang selalu menjadi permasalahan di Ibu Kota dengan sulitnya menormalisasi sungai adalah pembebasan tanah tersebut.

"Pembebasan tanah selalu jadi masalah, kayak Kali Krukut enggak rapi-rapi karena memang enggak pernah beres. Mungkin dari pemiliknya mau jual tanah, mungkin ada oknum yang minta komisi, kan kita enggak tahu," kata Basuki.

Selain itu, upaya pendekatan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kepada warga di bantaran Kali Ciliwung agar mau direlokasi, menurut Basuki, belum akan berhasil dalam waktu dekat. "Makanya, Pak Gubernur tidak mau pindahkan mereka jauh dari lokasi sekarang karena kan selama ini begitu. Mereka setiap hari cari makannya di situ jadi harus cari tanah di situ," kata Basuki.

Selain melakukan relokasi warga, kata Basuki, ia juga melibatkan warga untuk membersihkan sampah di saluran air sehingga saluran tidak tertutup sampah yang dapat menyebabkan saluran mampet dan menjadi banjir. "Jadi, ya semuanya harus berpartisipasi. Jangan cuma bayar orang kebersihan, pertamanan, dan Pekerjaan Umum (PU) lagi. Jadi, kita kasih orang tanggung jawab buat bersihin, kalau enggak bersih, ya enggak beres," kata Basuki.

 Setelah itu, sampah-sampah yang dikumpulkan itu, lanjut Basuki, bisa didaur ulang. Sebelumnya, sampah-sampah tersebut dikumpulkan di bank sampah yang ada di setiap wilayah. Cara lain yang tengah dikaji adalah dengan pembuatan polder yang bisa mengalirkan air.

Sumber : kompas.com

Basuki Rahasiakan Kebijakan Mengatasi Banjir

Basuki Rahasiakan Kebijakan Mengatasi Banjir
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memantau banjir yang terjadi di Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (24/12/2012).

Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah membahas dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terkait masalah banjir di Ibu Kota. Akan ada kebijakan yang saat ini masih dirahasiakan.


Kebijakan terkait banjir itu, kata Basuki, akan dilaksanakan segera. Namun, dia belum mau membukanya ke publik.

"Akan dicanangkan sesuatu kebijakan yang belum kami buka ke publik. Nanti kalau kami bilang sekarang, dikritik, dibilangnya belum mengkaji saja sudah menyampaikan rencana kebijakan, nanti dikiranya janji," kata Basuki di rumah dinasnya, di Jalan Besakih, Jakarta Selatan, Selasa (25/12/2012).

Menurut Basuki, kebijakan itu sudah dilakukan di negara lain dan itu sudah dikaji. Namun, Pemprov DKI masih akan melakukan riset apakah masyarakat suka atau tidak dengan rencana kebijakan yang akan dibuat tersebut.

Basuki mengaku optimistis mengatasi persoalan yang terjadi di Jakarta, seperti banjir dan kemacetan, juga permasalahan sampah. Anggarannya pun, kata dia, mencukupi.

"Bahkan, berlebih karena masuk dari pajak penghasilan setiap masyarakat dan pajak lain-lain," tuturnya.

Basuki pun berharap semoga di hari Natal ini dapat membawa damai dan berkah serta perubahan yang lebih baik dan rakyat miskin benar-benar mendapatkan keadilan. Menurutnya, peran serta masyarakat juga dibutuhkan dalam mendukung kebijakan yang dibuat agar segera terealisasi dan bisa membawa perubahan bagi Jakarta.

Sementara itu, acara open house di rumah dinas Wagub DKI itu masih berlangsung. Namun, jumlah warga yang bersilaturahim dengan pria yang akrab disapa Ahok itu sudah berkurang.

Sumber : kompas.com

Jokowi Tak Ingin Ditertawakan....

Jokowi Tak Ingin Ditertawakan...
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memantau banjir yang terjadi di Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (24/12/2012).


Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan ia bersama Gubernur DKI Joko Widodo telah menyiapkan berbagai kejutan strategi untuk mengatasi permasalahan banjir dan macet yang selalu mengintai ibu kota. Namun, sama seperti Basuki, Jokowi juga menolak menyebutkan program yang direncanakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.

"Saya tidak mau bicara soal itu dulu karena masih gagasan dan harus dikaji dulu," kata Jokowi, di Sate Khas Senayan, Jakarta, Selasa (25/12/2012).

Jokowi merahasiakan programnya yang masih belum matang itu, karena ia tidak ingin ada penilaian negatif dari masyarakat terhadap program-programnya yang tidak masuk akal. "Kami enggak mau ditertawakan karena dianggap tidak tahu kondisi lapangan," ujarnya.

Selain itu, Jokowi juga mengatakan program terobosan itu bukan proyek yang sebelumnya telah direncanakan oleh Pemprov DKI. "Semoga nanti terobosan itu bisa dilaksanakan tahun 2013. Pokoknya nanti setelah kajian selesai, langsung diumumkan," kata Jokowi.

Untuk di tahun 2013 mendatang, Pemprov DKI, kata dia, akan mulai mengerjakan normalisasi Kali Ciliwung, Pesanggrahan, Angke, dan Sunter (PAS). Selain itu, Pemprov DKI juga akan mengerjakan proyek-proyek pembangunan situ di wilayah hulu Jakarta.

Sementara itu untuk di dalam kota, ia berjanji akan mempercepat perbaikan sistem pengairan yang ada di Jakarta. "Tapi memang harus diakui semua itu tidak cukup, makanya harus ada program terobosan tadi," tandas Jokowi.

Seperti diberitakan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah membahas dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terkait masalah banjir di ibu kota. Akan ada kebijakan yang saat ini masih dirahasiakan.

Kebijakan terkait banjir itu, kata Basuki, akan dilaksanakan segera. Namun, dia belum mau membukanya ke publik. "Akan dicanangkan suatu kebijakan yang belum kami buka ke publik. Nanti kalau kami bilang sekarang, dikritik, dibilangnya, belum mengkaji saja sudah menyampaikan rencana kebijakan, nanti dikiranya janji," kata Basuki.

Sumber : kompas.com

Jokowi : 2013 Kami Akan Ajukan 10.000 Sumur Resapan

Jokowi : 2013 Kami Akan Ajukan 10.000 Sumur Resapan
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo bersama Walikota dan Wakil Walikota Jakarta Timur, H.R. Krisdianto (kedua dari kiri) dan Husein Murad (kiri) mendengarkan penjelasan dari sekretaris RW 05, Asit Faisal, saat berkeliling kampung usai pelantikan wali kota dan wakil walikota di lapangan sepak bola Kampung Pulo Jahe, RT 07 RW 5 Kelurahan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (20/12/2012). Selain untuk mengingatkan bahwa pejabat harus melayani masyarakat, pelantikan yang dilakukan di kampung kumuh itu juga agar pejabat terkait mengetahui permasalahan yang dihadapi warga.

Berkali-kali Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memantau lokasi banjir. Bahkan, dia pernah langsung 'menceburkan' diri kedalam genangan air yang merendam berbagai wilayah di Ibu Kota. Berkali-kali pula saat ditanyakan oleh wartawan apa tindak lanjutnya sebagai Gubernur DKI untuk mengatasi permasalahan yang telah menjadi langganan kota metropolitan tersebut, Jokowi menjawab akan melakukan normalisasi kali untuk antisipasi jangka panjang.

Kalau tidak ada sumur resapan, ya serapan air ke bawah enggak bagus dan kualitas air tanah akan menjadi semakin tidak baik
-- Joko Widodo

Sementara itu untuk antisipasi jangka pendek, kata Jokowi, akan melakukan evakuasi. Namun, ternyata untuk antisipasi jangka panjang pencegahan banjir, Jokowi merencanakan untuk mengajukan sebanyak 10.000 sumur resapan.

"Tahun depan kami akan ajukan kurang lebih sepuluh ribu sumur resapan. Itu real," kata Jokowi, seusai melayat korban pengungsian banjir Kampung Pulo, Jakarta, Selasa (25/12/2012).

Karena menurut Jokowi, pencegahan banjir, selain melalui proyek kanal dan normalisasi kali, maka tidak akan sempurna penyerapan airnya. "Kalau tidak ada sumur resapan, ya serapan air ke bawah enggak bagus dan kualitas air tanah akan menjadi semakin tidak baik," kata Jokowi.

Namun, ia mengatakan prioritas antisipasi banjir di 2013 mendatang adalah normalisasi kali, yaitu Kali Pesanggrahan, Angke, dan Sunter (PAS) yang diyakini dapat mengurangi 10 titik banjir. Melalui kanal banjir, dari 78 lokasi rawan banjir dapat terkurangi sebanyak 16 lokasi rawan banjir. Sehingga sisanya tinggal 62 lokasi rawan banjir yang secara bertahap akan ditangani Pemprov DKI.

Tiap tahunnya, Jokowi menargetkan untuk mengurangi 8-12 titik rawan banjir. "Progressnya mesti harus ada seperti itu. Jadi jangan harap, saya baru menjabat satu atau dua bulan bisa menghilangkan semua, ya enggak lah. Saya bukan Superman, dewa, tukang sulap, yang membalikkan tangan bisa langsung hilangkan banjir," ujarnya.

Selain itu, ia juga mengharapkan adanya partisipasi warga untuk dapat menumbuhkan kesadaran diri berbudaya hidup bersih sehingga daerah rumahnya pun tidak terkena banjir. "Nanti Wali Kota bisa menggerakan masyarakatnya untuk perbaikan drainase, selokan dan lain-lain. Semuanya memang pengen kami gerakkan, begitu APBD diketok, ya jalan," kata Jokowi.

Jokowi juga akan meminta bantuan kepada Marinir dan Kopassus untuk membersihkan gorong-gorong agar tidak tersumbat dengan sampah-sampah sehingga air dapat mengalir dengan lancar dan tidak mengakibatkan banjir, terutama tidak menggenangi jalan protokol Ibu Kota yang dapat melumpuhkan aktivitas dan kegiatan ekonomi masyarakat Jakarta.

Sumber : kompas.com