Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Jumat, 01 November 2013

Jokowi Tetapkan UMP DKI 2014 Rp 2,4 Juta

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menemui buruh yang berunjuk rasa di depan Balaikota Jakarta

Setelah melewati rapat panjang antara pengusaha, pemerintah, dan tanpa dihadiri unsur pekerja, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akhirnya menetapkan besaran Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 2.441.301,74. Jumlah itu naik 6 persen dari UMP DKI tahun 2013, yakni Rp 2.216.243,68.

"Keputusannya kita ambil dari Dewan Pengupahan, yakni dengan jumlah Rp 2.441.301,74," ujar Jokowi kepada wartawan di kantor Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2013) pagi.

Dewan Pengupahan Jakarta memberikan dua rekomendasi besaran UMP DKI. Unsur pengusaha menyodorkan nilai sebesar Rp 2.299.860,33, sedangkan unsur Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI menyodorkan Rp 2.441.301,74.

Adapun unsur buruh diketahui absen dalam pengusulan UMP. Soal tuntutan, buruh menghendaki agar besaran UMP DKI sebesar Rp 3,7 juta.

Jokowi mengaku tidak dapat berbuat banyak. Pasalnya, nilai uang yang disodorkan Dewan Pengupahan jauh di bawah tuntutan buruh. Ia pun tak mungkin mengintervensinya. Ia juga berharap keputusannya dapat diterima oleh semua pihak.

"Saya kira setiap keputusan ada risikonya. Kita harapkan ini tak menyebabkan apa-apa (gejolak penolakan) di buruh," ujarnya.

Sumber: kompas.com

Rabu, 30 Oktober 2013

Setahun Jokowi-Ahok di Mata Sutan Bhatoegana


Ketua Komisi VII DPR RI Sutan Bathoegana menyanyikan lagublawas sekaligus nyawer Abang-None DKI dan beberapa PNS Pemprov usai kunjungan kerja ke Pemprov DKI, Senin (28/10/2013).

Aksi kepemimpinan Gubernur Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang memasuki satu tahun jabatan dinilai positif oleh Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Sutan Bhatoegana. Politisi Partai Demokrat itu mengungkapkan, yang paling patut diapresiasi yakni bagaimana Jokowi serta Basuki melakukan penataan waduk di DKI.

"Bayangkan saja, puluhan tahun itu waduk tidak dikeruk, dibiarkan begitu saja. Malah orang kira itu daratan, enggak taunya waduk," ujar Sutan seusai kunjungan kerja ke Pemprov Jakarta pada Senin (28/10/2013) malam.

Sebelum melakukan pertemuan dengan Jokowi dan pejabat tinggi lainnya, 14 anggota Komisi VII DPR RI meninjau beberapa proyek pembangunan Pemprov DKI. Salah satu titik yang dikunjungi adalah Waduk Ria Rio yang berada di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur.

Penilaian Sutan berbeda dengan rekan separtainya, Nurhayati Assegaf, yang menyorot kebakaran di Jakarta. Sutan justru menilai satu tahun kepemimpinan Jokowi, seluruh program berjalan lancar.

Beberapa yang menjadi sorotan sebut saja, penataan pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Tanah Abang, Pasar Jatinegara, Pasar Minggu, dan lain- lain. Tidak hanya itu, pembukaan ruang terbuka hijau sebagai ruang beraktivitas masyarakat pun menjadi salah satu program yang mendapatkan "tinta biru" bagi diri Sutan secara personal.

Sutan pun turut mengapresiasi positif langkah Jokowi membeli monyet-monyet yang dipekerjakan untuk atraksi topeng monyet. "Di agama saja dikatakan, jangan kau menyakiti hewan. Nah, si Jokowi melakukan itu. Dikasih pekerjaan pula pawangnya. Yang kecil-kecil begini yang saya bilang sangat baik," pujinya.

Kendati mendapat rapor baik, Sutan menyatakan bahwa untuk menilai kinerja kepemimpinan tidak dapat dinilai dari satu tahun masa jabatan saja. Ia berharap, di tahun mendatang, Jokowi tetap mengeluarkan gebrakan-gebrakannya dalam pembangunan Ibu Kota.

Sumber: kompas.com

Foto Jokowi Kejar Pelari Kenya Mengundang Tawa

http://www.jokowi-news.blogspot.com
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengejar pelari asal Kenya, Stephen Tum, untuk mengalungkan tanda pemenang pada Mandiri Jakarta Marathon 2013, di kawasan Monas Jakarta Pusat, Minggu (27/10/2013). Selain nomor maraton 42 km, dilombakan pula setengah maraton (21 km), 10 km, dan 5 km. Acara tersebut diikuti sekitar 10.000 pelari elite nasional dan internasional untuk memperebutkan total hadiah Rp 2,5 miliar.

Lomba lari Mandiri Jakarta Marathon 2013 sudah tiga hari berlalu. Namun, ada momen lucu dalam acara itu yang kini ramai dibicarakan di situs jejaring sosial. Momen itu terekam dalam sebuah foto saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tampak tergopoh-gopoh mengejar pelari asal Kenya, Stephen Tum, yang tidak mengetahui akan diberi tanda pemenang oleh Jokowi.
www.birotiket.web.id Foto yang tersebar di media sosial memperlihatkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kaus merah) berada di belakang pelari asal Kenya, Stephen Tum, dalam acara Jakarta Marathon 2013, Minggu (27/10/2013). Foto diambil dari akun Twitter @motulz tanpa diketahui identitas asli fotografer foto tersebut.

Foto itu menjadi tampak lucu karena memperlihatkan Jokowi yang seolah-olah sedang mengendap-endap di belakang Tum. Saat itu, Jokowi terpaksa berlari mengejar Tum meskipun Jokowi tak mengenakan sepatu khusus lari. Sejumlah akun yang memasang atau berbagi foto tersebut mengomentarinya dengan kalimat-kalimat lucu.

"Gubernur gw dewa srimulat! Hahahaha!" sebut pemilik akun Facebook Ganesha Tamzil.

"Our funny Governor. Jokowi jahil banget! Hahaha! at last Jakarta Marathon 2013," tulis pemilik akun @SIG_architect di Twitter.

Kejadian tersebut bermula saat Jokowi, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu menunggu pelari kategori Full Marathon 42 kilometer di garis finis. Masing-masing pejabat tinggi negara ini telah dibekali semacam name tag dengan tali untuk dikalungkan kepada 10 pelari pertama yang berhasil masuk garis akhir.

Pelari pertama yang sukses masuk garis finis adalah pelari asal Kenya bernama William Chebor dengan catatan waktu 2 jam 14 menit 30 detik. Mari Elka yang diberi kesempatan pertama untuk memberikan tanda pemenang berhasil mengalungkannya ke leher Chebor tanpa satu kendala.

Untuk pelari kedua, panitia memberi kesempatan kepada Jokowi untuk mengalungkan tanda pemenang bertuliskan nomor 2. Di ujung lintasan, tampak pelari asal Kenya, Stephen Tum, terengah-engah menuju garis finis. Seusai melintasi garis, bukannya berhenti, Tum malah terus berlari melewati Jokowi. Alhasil, Jokowi harus mengejarnya dengan berlari agar dapat mengalungkan tanda pemenang tersebut.

Jokowi yang mengenakan kaus merah, celana olahraga pendek warna hitam, dan sepatu kasual yang biasa digunakan untuk blusukan, sebenarnya telah memanggil Tum saat berpapasan dengannya. "Stephen, Stephen," teriak Jokowi. Namun, pelari berkepala plontos tersebut tidak menyadarinya hingga Jokowi mengejar dan menepuk pundaknya.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengejar pelari asal Kenya, Stephen Tum untuk dikalungkan tanda pemenang pada Mandiri Jakarta Marathon 2013, di kawasan Monas Jakarta Pusat, Minggu (27/10/2013). Selain nomor maraton 42 km, dilombakan pula setengah maraton (21 km), 10 km, dan 5 km. Acara tersebut diikuti sekitar 10.000 pelari elite nasional dan internasional untuk memperebutkan total hadiah Rp 2,5 miliar.

Momen itu rupanya menarik perhatian penonton. Hampir semua orang yang menyaksikannya tertawa, termasuk Roy Suryo yang tertawa sambil menunjuk ke arah Jokowi dan Tum. Demikian pula Mari dan Gita. Mereka tertawa terbahak-bahak. Jokowi juga tertawa.

Setelah beberapa meter berlari, Jokowi berhasil mendekati Tum. Tum yang tampak lelah pun berbalik dan merunduk agar Jokowi bisa mengalungkan tanda pemenang. Seusai kejadian itu, Jokowi kembali ke tempat semula dengan cara berlari.

Acara Jakarta Marathon merupakan kerja bersama antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Acara bertaraf internasional itu mendatangkan pelari sebanyak 5.500, luar atau dalam negeri. Ribuan orang pun tampak memadati lapangan Monas.

Kegiatan Jakarta Marathon 2013 terdiri dari beberapa kategori, yakni 5 kilometer, 10 kilometer, Half Marathon (21 kilometer) dan Full Marathon (42 kilometer), serta Maratoonz yang khusus untuk anak-anak.

Adapun pemenang Full Marathon 42 km putra ialah William Chebor asal Kenya dengan waktu 2 jam 14 menit 30 detik. Kompatriotnya Stephen Tum (2:15:35) berada di tempat kedua, dan Chelimo Kipkemoi (2:17:06) di posisi ketiga. Adapun pemenang Full Marathon 42 km putri ialah Mulu Seyfu asal Etiopia dengan catatan waktu 2:42:57. Kedua, Diana Sigei asal Kenya dengan catatan waktu 2:43:39. Ketiga, Mercy Jelimo Foo asal Kenya dengan catatan waktu 2:44:18.

Sumber: kompas.com

Senin, 28 Oktober 2013

Ada yang Baru di Waduk Pluit

Suasana sisi barat Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Ada yang baru di Waduk Pluit. Minggu (27/10/2013) siang tadi, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meresmikan sebuah panggung teater terbuka atau yang biasa disebut amfiteater di sisi sebelah barat waduk.

Amfiteater itu berbentuk setengah lingkaran menghadap ke waduk. Jika berjalan dari arah taman, terdapat tiga undakan berbahan paving blok yang diperuntukkan bagi penonton hingga berujung pada sebuah panggung berlantai rata. Di tempat itulah penonton dapat menyaksikan beragam pertunjukan kesenian yang diadakan.

Di belakang panggung, tidak langsung bersentuhan dengan waduk, terdapat jogging track yang memiliki ketinggian lebih rendah dari panggung, tapi setara dengan permukaan waduk. Suasana sekitar amfiteater itu dipastikan akan rindang. Pasalnya, terdapat beberapa pohon peneduh, meski saat ini, pohon belum tumbuh sempurna.

Seusai peresmian, Jokowi mengungkapkan rencana jangka panjang atas kawasan itu, yakni sebagai daerah tangkapan air sekaligus ruang aktivitas masyarakat. Keduanya bisa dilakukan beriringan.

"Sebuah taman tanpa ada kegiatan, jiwanya itu hilang. Jadi waduk tidak hanya untuk tampung air, tapi juga rekreasi dan lainnya," ujar Jokowi.

Saat ini, lanjut Jokowi, Pemerintah Provinsi DKI memfokuskan pekerjaan pengadaan ruang terbuka hijau di Ibu Kota pada dua tempat, yakni di Waduk Pluit, serta Waduk Ria Rio, Jakarta Timur. Ke depan, dia pun berjanji akan menambahnya.

"Paling ideal di atas 30 persen. Tapi kan mencari lahan seluas itu di Jakarta tidak gampang. Yang jelas target kita ya segitu (30 persen)," ujarnya.

Waduk Pluit memiliki empat sisi. Sisi timur, utara, dan selatan sebagian masih berupa permukiman kumuh dan sebagian lainnya telah bersih. Hanya sisi di barat yang sejauh ini sudah ditata. Di sana sudah terdapat taman dengan rumput dan pohon serta bangku taman yang diletakkan di bawah pohon rindang.

Jokowi memperkirakan, dari total penataan kawasan waduk, pembangunan ruang terbuka hijau itu baru mencapai 10 persen. Sisanya, lanjut Jokowi, pihaknya tengah menunggu rampungnya pembangunan rumah susun di Marunda dan Muara Baru.

Jika rusun rampung, warga sekitar waduk akan direlokasi, dan penataan baru dapat dilakukan.

Sumber: kompas.com