Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Rabu, 19 November 2014

Samad Sebut Jokowi Pemimpin "Gila"


Dok: Ketua KPK Abraham Samad

Rimanews - Ketua KPK Abraham Samad menegaskan bahwa Indonesia memerlukan pemimpin "gila" yang dekat dengan rakyat. "Pejabat sekarang cenderung menjaga jarak atau sulit bertemu dengan rakyat yang dipimpinnya sendiri, tapi kita mempunyai pemimpin 'gila' seperti Jokowi (Presiden Joko Widodo), Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini), dan semacamnya," katanya di hadapan seribuan peserta Kongres Pelajar Nusantara di Surabaya, Senin (10/11).

Pemimpin "gila" yang dimaksud ketua KPK tersebut adalah pemimpin yang tidak ada jarak dengan rakyatnya, pemimipin yang memikirkan kesejahteraan rakyatnya, dan memimpin dengan hati atau berkarakter (satu dalam kata dan perbuatan).

"Kita mempunyai 50 persen lebih dari 500-an pemimpin (kepala daerah) yang menjadi 'pasien' KPK, karena itu kita perlu pemimpin 'gila' yang aneh untuk ukuran Indonesia saat ini," katanya. 

Menurut dia, pemimpin "gila" juga selalu memikirkan kesejahteraan rakyatnya, bahkan pemimpin "gila" itu tidak akan hidup mewah bila rakyatnya belum sejahtera. "Pemimpin 'gila' juga selalu mewujudkan kata dalam perbuatan," katanya.

Saat ditanya seorang pelajar dari Kalimantan tentang adanya pemimpin yang korup tapi bisa terpilih lagi dalam pilkada langsung, ia mengatakan hal itu terjadi karena perilaku korup di Indonesia sudah dianggap perbuatan yang biasa.

"Tapi, adik-adik jangan meniru pemimpin seperti itu, karena kalau pemimpin korup dipilih terus, saya jamin rakyat tidak akan pernah sejahtera, karena kesejahteraan rakyat hanya ada dalam sumpah, tapi tidak ada dalam perbuatan," katanya.

Oleh karena itu, KPK saat ini memperluas perhatian dari penindakan kasus korupsi menuju pencegahan kasus-kasus korupsi. "Caranya, kita lakukan perbaikan sistem dan pendidikan antikorupsi mulai dari PAUD dengan dongeng hingga universitas," katanya.

Dalam kesempatan itu, Abraham Samad menyebut sembilan nilai-nilai antikorupsi yakni kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, keberanian, dan keadilan.

"Karena itu, kalau adik-adik masih suka menyontek atau berbohong, maka hal itu harus diakhiri, karena kalau diteruskan akan bisa menumbuhkan perilaku koruptif," katanya dalam kongres yang juga dihadiri 'guru bangsa' Buya Syafii Maarif itu.

Agenda kongres seribu pelajar se-Indonesia antara lain mengenal budaya dan permainan serta kampung tradisional di Surabaya, seperti permainan egrang. Selain itu, peserta juga diajak menanam pohon dan bersih-bersih pantai di Kenjeran.

Berikutnya, peserta merumuskan Ikrar Pelajar di Taman Bungkul, mengikuti Parade Juang dengan pakaian adat daerah masing-masing, menyaksikan pameran pendidikan di Balai Pemuda, dan bertemu tokoh seperti Syafii Maarif dan Ketua KPK Abraham Samad.

Lima Ikrar Pelajar adalah menjaga keutuhan NKRI; bertekad menjadi pelajar yang berbudi luhur; berinisiatif dan turut terlibat aktif dalam kehidupan sosial; menumbuhkan jiwa kewirausahaan demi Indonesia yang berdikari; dan melestarikan lingkungan dan kebudayaan Nusantara sebagai identitas dan kekayaan bangsa.

Sumber: http://nasional.rimanews.com/

Rabu, 22 Oktober 2014

Pengamat: Cerdas, Jokowi Pakai KPK untuk Coret Calon Menteri Bermasalah


Presiden Joko Widodo memberikan konferensi pers di halaman belakang komplek istana, Jakarta, Rabu (22/10/2014). Jokowi-JK belum mengumumkan nama-nama menteri yang akan mengisi kabinet dalam pemerintahan mereka nanti.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki strategi khusus di balik permintaan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri rekam jejak para calon menteri.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai, Jokowi sengaja menggunakan dua lembaga tersebut untuk menyingkirkan calon menteri yang sejak awal sudah diketahui bermasalah. Dengan begitu, Jokowi tak harus mengotori tangannya sendiri saat mencoret nama menteri.

"Jadi, kan yang nyoret bukan kemauan Jokowi toh," kata Hendri kepada Kompas.com, Kamis (23/10/2014) pagi.

Hendri menilai, strategi yang digunakan Jokowi itu sangat cerdas. Hal tersebut, lanjut dia, sekaligus membuktikan bahwa Jokowi tak mau tersandera kepentingan partai-partai politik pendukungnya.

"Jokowi orang yang cerdas dan tidak mudah menjadi presiden sekaligus petugas partai. Oleh karena itu, dia perlu alat bantu untuk seleksi menteri sehingga bila calon menteri dari partai ada yang bermasalah, bukan dia yang katakan bersalah," ujar Hendri.

"Goal akhirnya, ujung-ujungnya KPK dan PPATK merekomendasikan calon menteri yang bersih," tambahnya.

Jokowi mengaku ada delapan nama yang tak boleh dipilih sebagai menteri berdasarkan rekomendasi KPK dan PPATK. Namun, Jokowi tak mau mengungkap siapa saja mereka. Presiden secara khusus meminta media untuk tidak menebak-nebak kedelapan calon menteri yang tidak bisa diangkat itu.

Hingga saat ini, Jokowi masih memanggil sejumlah tokoh ke Istana. Belum diketahui kapan susunan kabinet akan diumumkan.

Sumber: kompas.com

Minggu, 19 Oktober 2014

Inilah Pidato Perdana Jokowi Sebagai Presiden RI


Presiden ke-7 RI Joko Widodo mendapat ucapan selamat saat keluar dari Ruang Rapat Paripurna I, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (20/10/2014). Hari ini, Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK), dilantik menjadi presiden dan wakil presiden RI untuk periode jabatan 2014-2019.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Damai Sejahtera untuk kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya

Yang saya hormati, para Pimpinan dan seluruh anggota MPR,
Yang saya hormati, Wakil Presiden Republik Indonesia,
Yang saya hormati, Bapak Prof Dr. BJ Habibie, Presiden Republik Indonesia ke 3, Ibu Megawati Soekarnoputri, Presiden Republik Indonesia ke-5, Bapak Try Sutrisno, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-6, Bapak Hamzah Haz, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-9, Yang saya hormati, Bapak Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono Presiden Republik Indonesia ke-6, Bapak Prof Dr Boediono, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-11,

Yang saya hormati, ibu Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid,
Yang saya hormati, rekan dan sahabat baik saya, Bapak Prabowo Subianto. Yang saya hormati Bapak Hatta Rajasa
Yang saya hormati, para pimpinan lembaga-lembaga tinggi negara,
Yang saya hormati dan saya muliakan, kepala negara dan pemerintahan serta utusan khusus dari negara-negara sahabat,
Para tamu, undangan yang saya hormati,
Saudara-saudara sebangsa, setanah air,
Hadirin yang saya muliakan,

Baru saja kami mengucapkan sumpah, sumpah itu memiliki makna spritual yang dalam, yang menegaskan komitmen untuk bekerja keras mencapai kehendak kita bersama sebagai bangsa yang besar.

Kini saatnya, kita menyatukan hati dan tangan. Kini saatnya, bersama-sama melanjutkan ujian sejarah berikutnya yang maha berat, yakni mencapai dan mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Saya yakin tugas sejarah yang berat itu akan bisa kita pikul bersama dengan persatuan, gotong royong dan kerja keras. Persatuan dan gotong royong adalah syarat bagi kita untuk menjadi bangsa besar. Kita tidak akan pernah besar jika terjebak dalam keterbelahan dan keterpecahan. Dan, kita tidak pernah betul-betul merdeka tanpa kerja keras.

Pemerintahan yang saya pimpin akan bekerja untuk memastikan setiap rakyat di seluruh pelosok tanah air, merasakan kehadiran pelayanan pemerintahan. Saya juga mengajak seluruh lembaga Negara untuk bekerja dengan semangat yang sama dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing. Saya yakin, Negara ini akan semakin kuat dan berwibawa jika semua lembaga negara bekerja memanggul mandat yang telah diberikan oleh Konstitusi.

Kepada para nelayan, buruh, petani, pedagang bakso, pedagang asongan, sopir, akademisi, guru, TNI, POLRI, pengusaha dan kalangan profesional, saya menyerukan untuk bekerja keras, bahu membahu, bergotong rotong. Inilah, momen sejarah bagi kita semua untuk bergerak bersama untuk bekerja…bekerja… dan bekerja Kita juga ingin hadir di antara bangsa-bangsa dengan kehormatan, dengan martabat, dengan harga diri. Kita ingin menjadi bangsa yang bisa menyusun peradabannya sendiri. Bangsa besar yang kreatif yang bisa ikut menyumbangkan keluhuran bagi peradaban global.

Kita harus bekerja dengan sekeras-kerasnya untuk mengembalikan Indonesia sebagai negara maritim. Samudra, laut, selat dan teluk adalah masa depan peradaban kita. Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudra, memunggungi selat dan teluk.

Kini saatnya kita mengembalikan semuanya sehingga Jalesveva Jayamahe, di Laut justru kita jaya, sebagai semboyan nenek moyang kita di masa lalu, bisa kembali membahana.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,

Kerja besar membangun bangsa tidak mungkin dilakukan sendiri oleh Presiden, Wakil Presiden ataupun jajaran Pemerintahan yang saya pimpin, tetapi membutuhkan topangan kekuatan kolektif yang merupakan kesatuan seluruh bangsa.

Lima tahun ke depan menjadi momentum pertaruhan kita sebagai bangsa merdeka. Oleh sebab itu, kerja, kerja, dan kerja adalah yang utama. Saya yakin, dengan kerja keras dan gotong royong, kita akan akan mampu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, meningkatkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air
Atas nama rakyat dan pemerintah Indonesia, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Yang Mulia kepala negara dan pemerintahan serta utusan khusus dari negara-negara sahabat.

Saya ingin menegaskan, di bawah pemerintahan saya, Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, sebagai negara kepulauan, dan sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, akan terus menjalankan politik luar negeri bebas-aktif, yang diabdikan untuk kepentingan nasional, dan ikut serta dalam menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Pada kesempatan yang bersejarah ini, perkenankan saya, atas nama pribadi, atas nama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dan atas nama bangsa Indonesia menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono dan Bapak Prof. Dr. Boediono yang telah memimpin penyelenggaraan pemerintahan selama lima tahun terakhir.

Hadirian yang saya muliakan,

Mengakhiri pidato ini, saya mengajak saudara-saudara sebangsa dan setanah air untuk mengingat satu hal yang pernah disampaikan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Bung Karno, bahwa untuk membangun Indonesia menjadi negara besar, negara kuat, negara makmur, negara damai, kita harus memiliki jiwa cakrawarti samudera; jiwa pelaut yang berani mengarungi gelombang dan hempasan ombak yang menggulung.

Sebagai nahkoda yang dipercaya oleh rakyat, saya mengajak semua warga bangsa untuk naik ke atas kapal Republik Indonesia dan berlayar bersama menuju Indonesia Raya. Kita akan kembangkan layar yang kuat. Kita akan hadapi semua badai dan gelombang samudera dengan kekuatan kita sendiri. Saya akan berdiri di bawah kehendak rakyat dan Konstitusi. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa merestui upaya kita bersama.

Merdeka !!!
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Semoga Tuhan memberkati,
Om Shanti Shanti Shanti Om,
Namo Buddhaya

Rabu, 24 September 2014

"Saya Akan Buktikan, Ahok Tanpa Partai Pun Bisa"

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama turut mengikuti perkembangan RUU Pilkada yang bakal diputuskan DPR pada Kamis (25/9/2014) ini. 

Apabila pemilihan kepala daerah diputuskan melalui DPRD, mantan kader Partai Gerindra itu memutuskan untuk tidak lagi mencalonkan diri sebagai gubernur pada Pilkada DKI 2017. 

"Bagi saya, sederhana. Kalau kepala daerah dipilih DPRD, saya berhenti saja, berhenti berpolitik," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta. 

Pria yang akrab disapa Ahok kini berstatus non-partai. Dengan statusnya itu, ia ingin memberi "tontonan menarik" kepada masyarakat Indonesia, terutama Jakarta. Apakah kepala daerah dengan latar belakang non-partai dapat bekerja sama dengan baik bersama DPRD. 

Ahok berharap, dalam sisa tiga tahun pemerintahannya,  ia dapat merealisasikan segala program unggulan DKI Jakarta. 

"Kalau dalam tiga tahun itu saya bisa bekerja sama dengan baik bersama DPRD, publik percaya sama saya. Saya yakin bahwa Ahok tanpa partai pun bisa (membangun Jakarta)," kata Basuki. 

"Kalau saya (kepala daerah) yang mau (berniat) nyolong, ya saya lebih baik dipilih DPRD. Nanti gue kasih gaji Rp 100 juta aja buat anggota Dewan biar gue dipilih (jadi gubernur)," lanjut dia tertawa. 

Sekadar informasi, Rapat Paripurna DPR RI hari ini akan menjadi penentu mekanisme pemilihan kepala daerah, apakah langsung oleh rakyat atau oleh DPRD. Hingga rapat kerja kemarin, masih banyak perbedaan sikap di antara fraksi-fraksi di Komisi II DPR mengenai RUU Pilkada.

Sumber: kompas.com

Rabu, 03 September 2014

Hatta Rajasa Ucapkan Selamat dan Minta Maaf kepada Jusuf Kalla

Pasangan capres dan cawapres, Prabowo-Hatta Rajasa dan Jokowi-Jusuf Kalla bersalaman saat acara debat di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (9/6/2014).

Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla mengatakan bahwa Ketua Umum PAN yang menjadi rivalnya dalam Pemilu Presiden 2014, Hatta Rajasa, telah menghubunginya melalui telepon untuk mengucapkan selamat dan meminta maaf. Kalla tak menyebut waktu persis percakapannya dengan Hatta. Ia hanya mengungkapkan bahwa percakapan itu terjadi pada Selasa (2/9/2014) kemarin.

"Pak Hatta bicara dengan saya per telepon, ucapin selamat dan meminta maaf," kata Kalla seusai menghadiri acara silaturahim dengan pengurus badan kerja sama perguruan tinggi Islam swasta  (BKS PTIS) se-Indonesia di Universitas Al Azhar, Jakarta, Rabu (3/9/2014).

Meski demikian, Kalla menampik jika dirinya mengajak Hatta membawa PAN masuk dalam partai koalisi pendukungnya. Pasalnya, Kalla telah menerima informasi bahwa PAN tak akan bergabung sebelum ada keputusan resmi yang diambil oleh seluruh pengurus partai.

"Politik sangat dinamis. Saya kira belum (akan bergabung) karena PAN kan mau muktamar dulu," ujarnya.

Sebagai informasi, Hatta telah lebih dulu menemui presiden terpilih Joko Widodo. Pertemuan itu digelar tertutup di kediaman Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Senin (1/9/2014). Spekulasi yang berkembang, Jokowi dan Hatta membicarakan perihal koalisi dalam pertemuan itu. Namun, spekulasi tersebut dibantah karena Hatta hanya bersilaturahim dan mengucapkan selamat kepada Jokowi yang menjadi presiden terpilih periode 2014-2019.

Sumber: kompas.com

Selasa, 26 Agustus 2014

Kisah Pengantin di Masjid Sunda Kelapa dapat Kejutan Jokowi


Kisah Pengantin di Masjid Sunda Kelapa dapat Kejutan Jokowi
Putri Rizki Arlita dan Diponegoro Santoso di rumah orangtua Putri di Jakarta Pusat, Minggu (24/8/2014) malam. Jokowi hadir sebagai saksi di pernikahan mereka.

Kebahagiaan Putri Rizki Arlita berlipat ganda. Pegawai negeri sipil (PNS) Pemprov DKI itu, pada Minggu (24/8/2014) pagi, sah menjadi istri Diponegoro Santoso (27). Akad nikah pasangan yang sama-sama berusia 27 tahun itu dilaksanakan di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, dan dihadiri oleh Gubernur DKI sekaligus presiden terpilih Joko Widodo beserta istri. Lebih dari sekadar hadir, Jokowi bahkan menjadi saksi dari pihak perempuan.

Kehadiran Jokowi beserta istri menjadi kado yang sangat spesial. Putri mengaku sangat bahagia karena Jokowi menghadiri dan menjadi saksi pada momen sakral di depan penghulu tersebut. Sekitar dua pekan sebelum hari pernikahan, Putri mengundang Jokowi dan memintanya sebagai saksi. "Ketika saya menyebar undangan, saya mengundang bapak Gubernur sekaligus minta Bapak menjadi saksi," kata Putri ketika menerima Tribunnews di rumah orangtuanya di Johar Baru, Jakarta Pusat, Minggu malam. Pada kesempatan itu, Putri ditemani sang suami.

Namun, kata Putri, ia tak berani berharap banyak. Sebagai sekretaris Jokowi di kantor Gubernur DKI, Putri tahu persis kesibukan atasannya tersebut. Hanya kepada beberapa kerabat dekat, Putri mengaku mengundang Jokowi. Namun, ia pun tak memastikan apakah Jokowi benar-benar bisa hadir di acara akad nikah. Sementara kepada kerabat yang lain, Putri memilih merahasiakannya. Apa jadinya kalau Putri telanjur memberi tahu semua orang bahwa ia mengundang Jokowi namun Jokowi tak hadir? "Kami tidak kasih tahu ke banyak orang kalau mengundang Pak Jokowi," timpal Diponegoro.

Tampaknya, Jokowi merencanakan kejutan untuk Putri. Tanpa memberi kepastian kepada Putri bahwa ia akan datang, pada waktunya, Jokowi muncul di Masjid Sunda Kelapa yang tak sampai 1 km dari rumah dinas Gubernur DKI. Putri pun terkesan sekaligus bersuka cita. "Senang akhirnya Bapak bisa datang," kata perempuan berhijab itu. "Kami tidak tahu kalau Pak Jokowi mau datang," ujar Diponegoro.

Diponegoro pernah bekerja di Cyrus Network yang menjadi konsultan politik Jokowi ketika bertarung pada pemilihan gubernur DKI Jakarta. Sedangkan Putri adalah pegawai negeri sipil (PNS) Pemprov DKI yang menjadi sekretaris Jokowi sejak April 2013.

Sumber: kompas.com

Kamis, 10 Juli 2014

Prabowo marah-marah pada media yang tidak mendukungnya

Prabowo marah-marah pada media yang tidak mendukungnya

Udara sejuk dengan hembusan angin tak membuat darah Prabowo dingin. Dia menumpahkan kekesalannya ke sejumlah awak media di rumahnya, Rabu (9/7/2014) siang. Awak media yang kena semprot berasal dari media-media yang condong ke kubu Jokowi-JK.

Siang itu, sehabis mencoblos, Prabowo mempersilakan media televisi, cetak dan online masuk ke kediamannya. Tempat tinggalnya yang begitu megah di Puncak Bukit Pemburu di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Prabowo mempersilakan setiap media mewawancara dirinya satu per satu.

Dia juga mempersilakan setiap media memilih tempat wawancaranya masing-masing. Asalkan masih berada di halamannya. ANTV memilih lokasi depan pendopo. CNN memilih sebuah sudut di dalam Pendopo rumah Prabowo. Lalu yang lainnya menyebar di halaman. Ketika diwawancarai Berita Satu, Prabowo mulai menyinggung.

"Berita satu ini tak fair. Sadis dia. Sama juga seperti Jakarta Globe (satu group dengan berita satu). Jahat itu Jakarta Globe," kata Prabowo.

Wartawatinya cuma tersenyum, lalu Prabowo tetap bersedia diwawancarai. Kemudian saat hendak diwawancarai Kompas TV, Prabowo juga sempat menyinggung. Tapi kemudian tetap mau diwawancarai. Saat itu seharusnya sehabis Kompas TV giliran Metro TV mewawancarai Prabowo.

Kru Metro TV sudah mengambil tempat persis disamping Kompas TV yang tengah mewawancarai Prabowo. Tapi begitu selesai wawancara, Prabowo langsung pergi dan melewati giliran Metro TV. Dia langsung pergi ke tempat CNN akan mewawancarai dia di dalam pendopo rumahnya.

Kru Metro TV pun terbengong-bengong. Sementara Prabowo sudah duduk di kursi yang disetting kru CNN di dalam pendopo. Kejadian selanjutnya inilah yang bikin Prabowo naik pitam. Wartawati Metro TV yang bertubuh tinggi langsung memotong sesaat sebelum Prabowo mulai wawancara dengan CNN. Sebeneranya Wartawati itu hanya menyampaikan bahwa Metro TV ingin mewawancarai Prabowo.

"Metro TV itu jahat. Apa dosa saya sama Surya Paloh sampai kalian begitu jahat dengan saya. Tak berimbang pemberitaan kalian. Kalau tidak mau disakiti, jangan menyakiti orang lain. Itu ajaran semua agama. What have I done to Surya Paloh? Saya tidak pernah merasa berbuat apa-apa dengan dia. Kamu mau tidak tanyakan itu kepada Surya Paloh?," kata Prabowo kepada wartawati.

Disini semua wartawan yang mengelilingi diam. Membisu. Wartawati Metro TV menjawab akan menyampaikannya ke Surya Paloh. Tapi Prabowo cepat memotong.

"Kamu tak akan berani," kata Prabowo. "Saya ini punya banyak pendukung. Bagaiman kalau saya bilang ke pendukung saya tak perlu nonton Metro TV, habis kalian. Kompas juga termasuk, Berita Satu juga. Begitu juga Tempo. Apa yang saya pernah buat dengan Gunawan Muhammad. Dengan Megawati. Nanti akan saya datang orang-orang itu satu per satu. Pasti. Sebab saya tak pernah menyakiti mereka. Sekarang yang sudah mewawancarai saya boleh keluar. Ini rumah saya. Ayo kita wawancara dengan CNN. Go Ahead," kata Prabowo.

Anak buah Prabowo pun bergerak cepat. Semua wartawan yang sudah selesai mewawancarai Prabowo cepat-cepat disuruh keluar. Sementara wartawati Metro TV dan para kru masih bengong. "Kita tunggu saja coba," kata wartawati itu ke beberapa krunya.

TRIBUNNEWS.COM,

Rabu, 09 Juli 2014

10 Hasil Hitung Cepat Pemilihan Presiden

Hasil perhitungan resmi akan diumumkan KPU pada 22 Juli 2014.

Capres Prabowo Subianto dan Joko Widodo.
Capres Prabowo Subianto dan Joko Widodo. 
Hasil perhitungan cepat yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei telah selesai dilakukan, Rabu 9 Juli 2014 malam. Berikut perolehan suara  Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

1. RRI:
Update: 2014-07-09 22:56:01 WIB
Data masuk: 98.50 persen.
Prabowo-Hatta: 47,46 persen.
Joko-Kalla: 52,54 persen.

2. Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis:

Data masuk: 93, 41 persen.
Prabowo-Hatta: 52, 05 persen.
Joko-Kalla: 47,95 persen.

3. Jaringan Suara Indonesia:

Data Masuk: 91,35 persen.
Prabowo-Hatta: 50,16 persen.
Joko-Kalla: 49, 84 persen.

4. Lembaga Survei Nasional:

Data Masuk: 97,34 persen.
Prabowo-Hatta: 50,19 persen.
Joko-Kalla: 49,81 persen.

5. Saiful Mujani Research Institute:

Data Masuk: 99,60 persen.
Prabowo-Hatta: 47,05 persen.
Joko-Kalla: 52,95 persen.

6.Indikator Politik Indonesia-Metro Tv:

Data Masuk: 99,50 persen.
Prabowo-Hatta: 47,03 persen.
Joko-Kalla: 52,97 persen.

7.CSIS-Cyrus:

Data Masuk:99,85 persen.
Prabowo-Hatta: 48,11 persen.
Joko-Kalla: 51,89 persen.

8.Litbang Kompas:
Sampel Masuk : 100 persen.
Prabowo-Hatta: 47,66 persen.
Joko-Kalla: 52,34 persen.
Suara Sah : 70,37 persen.
Suara Tidak Sah : 0,94 persen.
Suara Tidak Digunakan : 28,69 persen.

9. Indonesia Research Centre:

Data Masuk: 100 persen.
Prabowo-Hatta: 51,11 persen.
Joko-Kalla: 48,89 persen.

10. Lingkaran Survei Indonesia:
Data Masuk: 98,05 persen.
Prabowo-Hatta: 46,43 persen.
Joko-Kalla: 53,37 persen.

Sumber:  VIVA.co.id

Sabtu, 05 Juli 2014

Ini Isi Maklumat Jokowi-JK


Calon Presiden Joko Widodo memberikan orasi dalam acara Konser Salam 2 Jari Menuju Kemenangan Jokowi-JK, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (5/7/2014). Konser ini dihadiri oleh ribuan simpatisan Jokowi-JK.

Dalam konser yang diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (5/7/2014), calon presiden Joko Widodo membacakan maklumat di hadapan ribuan orang yang hadir di acara tersebut. Konser yang menghadirkan artis-artis Ibu Kota itu yang telah menyatakan mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Kedatangan Jokowi ke panggung diiringi lagu "Salam Dua Jari" yang dibawakan Slank, Oppie Andaresta, dan kawan-kawan yang menggelar "Konser Salam 2 Jari Menuju Kemenangan Jokowi-JK". Begitu tiba, Jokowi langsung menuju salah sudut panggung dan menyampaikan maklumat yang dicetak pada selembar kertas putih.

Berikut Maklumat Jokowi-JK yang dibacakan dalam Konser Salam 2 Jari di Senayan:

MAKLUMAT JOKOWI-JK

Saudara- saudari sekalian, tidak ada yang lebih membanggakan dalam hidup saya selain berdiri di sini dihadapan Anda semua. Anda adalah orang-orang yang selalu bekerja keras, mengorbankan waktu dan tenaga, menyumbangkan pikiran dan gagasan serta semangat untuk mewujudkan jalan kebaikan dan perubahan bagi Indonesia

Anda semua adalah pembuat sejarah dan sejarah baru sedang kita buat. Itulah yang menjadi alasan mengapa saya dan pak JK berdiri di sini

Apresiasi kepada semua yang menjaga nilai-nilai keagamaan, di masjid, di gereja, di vihara, di pura, serta mereka yang konsisten melestarikan nilai-nilai adat nusantara

Saya dan Pak JK berdiri di sini bukan karena nafsu untuk berkuasa apalagi dengan menghalalkan segala cara.

Kami berdemokrasi untuk mendengar. Kami datang untuk ikut menyelesaikan masalah, bukan menambah masalah. Kami hadir untuk ikut memberi rasa damai, bukan jadi pemicu konflik.

Saudara-saudari, kita berkumpul untuk membulatkan tekad, menyatukan hati dan bekerja keras sebagai tanggung jawab untuk melakukan perubahan demi kebaikan Indonesia dengan cara-cara bermartabat.

Kita berkumpul di sini sebagai bagian dari demokrasi yang memastikan partisipasi seluruh rakyat untuk menentukan masa depan bangsa, penghormatan pada hak azasi manusia, berjuang untuk keadilan dan memelihara keberagaman serta perdamaian.

Kita menolak segala bentuk intimidasi, kebohongan dan kecurangan yang mencuri hak rakyat untuk menentukan masa depan Indonesia.

Sebarkan kebaikan…! Rakyat tidak perlu percaya pada fitnah dan kebohongan. Kita semua telah dihantam fitnah dan kebohongan, tapi kita tak pernah tumbang karena kita bekerja tulus untuk Republik tercinta.

Kita semua adalah penyala harapan untuk Indonesia. Kekuatan kita adalah pada kerelaan. Anda rela bersatu padu, berdiri tegak, bekerja keras menyuarakan pesan tegas bahwa tidak ada yang tidak mungkin untuk perubahan.

Saya dan Pak JK sekali lagi berterima kasih pada seluruh relawan, pemuka agama, tokoh masyarakat, aktifis, pekerja seni, petani, nelayan, buruh, guru, pegawai negeri , mahasiswa – pelajar, dan seluruh lapisan masyarakat untuk menyatukan tekad mengawal proses pemilu Presiden ini demi tercapainya cita-cita bersama.

Buat generasi muda, adik- adik saya… Kalian pemilik masa depan Indonesia. Ijinkan kakakmu ini mengajak kalian semua untuk ikut menentukan arah Indonesia

Jalan tinggal selangkah lagi. Jaga TPS Anda…!

Saya dan pak Jk berjanji jika Anda memberi kehormatan luar biasa pada kami untuk menjadi Presiden dan wakil Presiden, maka kami akan bekerja keras setiap hari untuk Anda, dan untuk anak-anak Anda.

Salam perdamaian, Salam 2 jari…!

Rabu, 02 Juli 2014

Jokowi-JK Janjikan Peningkatan Mutu Pendidikan Pesantren


Capres nomor urut 2, Joko Widodo, mengumumkan harta kekayaan hasil verifikasi KPK, di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2014). Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto memiliki harta kekayaan terbanyak, yaitu sebesar Rp 1,6 triliun, cawapres nomor urut 2 Jusuf Kalla sebesar Rp 465 miliar, cawapres nomor urut 1 Hatta Rajasa sebesar Rp 30 miliar, dan capres nomor urut 2 Joko Widodo sebesar Rp 29 miliar.

Calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla menjanjikan perbaikan mutu pendidikan pesantren sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional.

"Yang namanya mutu pendidikan di pesantren harus kita tingkatkan apabila ingin mutu pendidikan nasional juga naik," kata Jokowi, dalam acara jumpa pers di Hotel Holiday Inn di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/7/2014).

Salah satu cara untuk meningkatkan mutu pendidikan di pesantren, sebut Jokowi, adalah dengan meningkatkan kualitas para guru. Dia menegaskan bahwa pesantren punya banyak kontribusi di dunia pendidikan.

Jokowi pun berjanji akan meningkatkan kesejahteraan para guru di pesantren. Dia menegaskan bahwa baginya dan Kalla, pendidikan merupakan prioritas bila terpilih dalam Pemilu Presiden 2014.

Selama berkeliling menggelar kampanye ke sejumlah daerah, Jokowi memang kerap menyambangi pesantren. Di Jawa Barat, misalnya, Jokowi dalam beberapa hari ini singgah di pondok pesantren Al Hassaniyah, Al Masturiyah, dan Al Maksoem.

Selepas jumpa pers yang dihadiri pula oleh Kalla dan tim pemenangannya seperti Anies Baswedan dan Teten Masduki ini, Jokowi juga dijadwalkan kembali berkampanye dengan salah satu tujuan kunjungan adalah Al Basyariyah, Cigondewah, Kota Bandung.

Sumber: kompas.com

Ekonom: Jokowi-JK Lebih Realistis Ketimbang Prabowo-Hatta


Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik (tengah) bersama dua pasang capres dan cawapres saat pengumuman harta kekayaan di kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2014). Capres nomor urut 1, Prabowo Subianto memiliki harta kekayaan terbanyak, yaitu sebesar Rp 1,6 triliun, cawapres nomor urut 2, Jusuf Kalla sebesar Rp 465 miliar, cawapres nomor urut 1, Hatta Rajasa sebesar Rp 30 miliar, dan capres nomor urut 2, Joko Widodo sebesar Rp 29 miliar.

Visi-misi pasangan Jokowi-JK dinilai lebih realistis ketimbang visi-misi pasangan Prabowo-Hatta. Dalam diskusi publik bertajuk 'Realistiskah Program Ekonomi Jokowi-JK?' di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Rabu (2/7/2014), ekonom Faisal Basri menilai, pembangunan ekonomi yang diusung Jokowi-JK lebih bagus.

"Dalam paparan visi misi pasangan Jokowi-JK menyampaikan mengejar pertumbuhan ekonomi adalah bagus, tapi lebih baik mengurangi kesenjangan di antara masyarakat kota dan desa serta wilayah Indonesia bagian timur dan barat," katanya.

Sementara itu, untuk pasangan Prabowo-Hatta, dia menilai mengejar pertumbuhan ekonomi sekitar 7-10 persen sangatlah tidak realitis. "Jika dilihat dari energi yang ada, maka PLN tidak sanggup memasok aliran listrik untuk pertumbuhan tersebut sehingga membutuhkan impor BBM lebih banyak lagi jika mau mengejar pertumbuhan ekonomi itu," ujarnya.

Dalam diskusi yang digelar Indonesia Research & Strategic Analysis (IRSA) itu, Faisal mencontohkan, dalam hal kedaulatan pangan, program Jokowi-JK lebih pro terhadap petani. "Jokowi-JK lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur pertanian yang selama ini diabaikan seperti irigasi, sehingga dapat memaksimalkan produksi pertanian," katanya.

Jokowi-JK juga menekankan pentingnya membangun gudang-gudang pertanian. Sehingga, ketika hasil pertanian membanjiri pasar, maka stok hasil pertanian dapat disimpan di gudang-gudang tersebut. "Stok tersebut dapat dikeluarkan ketika terjadi kelangkaan produk pertanian," kata Faisal.

Sementara untuk Prabowo-Hatta, ia mempertanyakan pencetakan lahan baru sekitar 2 juta hektar berdasarkan koridor MP3EI. "Lahan itu untuk siapa? Jelas itu bukan untuk petani," katanya.

Sumber: kompas.com

Selasa, 01 Juli 2014

Ini Alasan Jurnalis AS Allan Nairn Ungkap Wawancara "Off The Record" dengan Prabowo


Capres nomor urut 1, Prabowo Subianto mengumumkan hasil verifikasi harta kekayaannya di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2014). Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto memiliki harta kekayaan terbanyak, yaitu sebesar Rp 1,6 triliun, cawapres nomor urut 2 Jusuf Kalla sebesar Rp 465 miliar, cawapres nomor urut 1 Hatta Rajasa sebesar Rp 30 miliar, dan capres nomor urut 2 Joko Widodo sebesar Rp 29 miliar.

Jurnalis Amerika Serikat Allan Nairn angkat bicara soal alasannya membuka kembali percakapan "off the record" dengan mantan Panglima Kostrad, Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto pada tahun 2001 silam. Menurut Allan, apa yang dilakukannya memang melanggar kode etik jurnalistik. Akan tetapi, ia beralasan, hal ini dilakukan untuk kepentingan yang lebih besar yakni bangsa Indonesia yang telah dibutakan dengan citra yang tengah dibangun Prabowo yang kini maju sebagai calon presiden.

"Kalau ada sejarah jejak rekam jenderal yang paling jahat menyiksa orang sipil, membunuh orang sipil, itulah Prabowo. Prabowo adalah jenderal dengan rekor kejahatan terburuk. Ini serius sekali. Rakyat Indonesia harus memiliki akases terhadap informasi yang saya punya ini," ujar Allan dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (1/7/2014) malam.

Menurut Allan, pelanggaran kode etik jurnalistik yang dilakukannya tidak seberapa besarnya jika dibandingkan dengan dampak yang akan diterima masyarakat Indonesia jika Prabowo terpilih sebagai presiden.

Dalam wawancara dengannya, kata Allan, Prabowo menjabarkan bahwa ia adalah seorang jenderal yang tidak percaya pada sistem demokrasi.

"Dia bahkan mengatakan bahwa di Indonesia masih banyak kanibalisme dan kerumunan yang rusuh sehingga masih belum siap untuk demokrasi. Prabowo ingin rezim ototiter yang jinak," kata Allan.

Prabowo, sebut Allan, juga menghalalkan darah sipil yang dibunuh militer. Hal ini mengacu pada kasus pembunuhan massal Santa Cruz. Dalam tulisan yang diunggah dalam blog pribadi Allan, Prabowo disebutkan juga menyandingkan dirinya dengan pemimpin otoriter seperti Pervez Musharraf di Pakistan. Allan mengakui masih banyak jenderal lainnya yang juga berkasus seperti Prabowo. Di kubu Jokowi, kata Allan, ada dua jenderal yaitu Hendropriyono dan Wiranto yang disebutnya juga terlibat pelanggaran HAM berat.

"Keduanya juga jahat, membunuh orang sipil. Tapi pilihannya, Jokowi didukung oleh jenderal-jenderal yang bunuh sipil. Sementara Prabowo adalah jenderal yang bunuh orang sipil," kata Allan.

"Jadi yang saya lakukan ini memang pelanggaran serius dalam praktik jurnalistisk. Tapi ini pengecualian. Saya memiliki informasi ini dan saya rasa masyarakat Indonesia berhak untuk tahu," kata Allan.

Allan adalah seorang jurnalis investigasi yang telah banyak meliput kasus-kasus pelanggaran HAM di berbagai belahan dunia seperti Guatemela, Haiti, hingga Timor Leste. Ia pernah dianggap sebagai ancaman bagi Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soeharto atas laporan-laporannya.

Pada bulan Juni dan Juli 2001, Allan tengah menginvestigasi kasus pembunuhan warga sipil yang dilakukan oleh militer Indonesia. Investigasinya itulah yang kemudian mempertemukan Allan dengan Prabowo yang sudah diberhentikan dari dunia kemiliteran.

Dalam wawancara itu, Allan mengaku Prabowo tidak mau menjelaskan secara spesifik kasus per kasus pembunuhan yang terjadi pada zaman Order Baru. Namun, ia justru bercerita panjang lebar kepada Allan tentang pemikirannya akan fasisme dan dunia militer.JAKARTA, KOMPAS.com – Jurnalis Amerika Serikat Allan Nairn angkat bicara soal alasannya membuka kembali percakapan "off the record" dengan mantan Panglima Kostrad, Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto pada tahun 2001 silam. Menurut Allan, apa yang dilakukannya memang melanggar kode etik jurnalistik. Akan tetapi, ia beralasan, hal ini dilakukan untuk kepentingan yang lebih besar yakni bangsa Indonesia yang telah dibutakan dengan citra yang tengah dibangun Prabowo yang kini maju sebagai calon presiden.

"Kalau ada sejarah jejak rekam jenderal yang paling jahat menyiksa orang sipil, membunuh orang sipil, itulah Prabowo. Prabowo adalah jenderal dengan rekor kejahatan terburuk. Ini serius sekali. Rakyat Indonesia harus memiliki akases terhadap informasi yang saya punya ini," ujar Allan dalam wawancara dengan sejumlah media di Jakarta, Selasa (1/7/2014) malam.

Menurut Allan, pelanggaran kode etik jurnalistik yang dilakukannya tidak seberapa besarnya jika dibandingkan dengan dampak yang akan diterima masyarakat Indonesia jika Prabowo terpilih sebagai presiden.

Dalam wawancara dengannya, kata Allan, Prabowo menjabarkan bahwa ia adalah seorang jenderal yang tidak percaya pada sistem demokrasi.

"Dia bahkan mengatakan bahwa di Indonesia masih banyak kanibalisme dan kerumunan yang rusuh sehingga masih belum siap untuk demokrasi. Prabowo ingin rezim ototiter yang jinak," kata Allan.

Prabowo, sebut Allan, juga menghalalkan darah sipil yang dibunuh militer. Hal ini mengacu pada kasus pembunuhan massal Santa Cruz. Dalam tulisan yang diunggah dalam blog pribadi Allan, Prabowo disebutkan juga menyandingkan dirinya dengan pemimpin otoriter seperti Pervez Musharraf di Pakistan. Allan mengakui masih banyak jenderal lainnya yang juga berkasus seperti Prabowo. Di kubu Jokowi, kata Allan, ada dua jenderal yaitu Hendropriyono dan Wiranto yang disebutnya juga terlibat pelanggaran HAM berat.

"Keduanya juga jahat, membunuh orang sipil. Tapi pilihannya, Jokowi didukung oleh jenderal-jenderal yang bunuh sipil. Sementara Prabowo adalah jenderal yang bunuh orang sipil," kata Allan.

"Jadi yang saya lakukan ini memang pelanggaran serius dalam praktik jurnalistisk. Tapi ini pengecualian. Saya memiliki informasi ini dan saya rasa masyarakat Indonesia berhak untuk tahu," kata Allan.

Allan adalah seorang jurnalis investigasi yang telah banyak meliput kasus-kasus pelanggaran HAM di berbagai belahan dunia seperti Guatemela, Haiti, hingga Timor Leste. Ia pernah dianggap sebagai ancaman bagi Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soeharto atas laporan-laporannya.

Pada bulan Juni dan Juli 2001, Allan tengah menginvestigasi kasus pembunuhan warga sipil yang dilakukan oleh militer Indonesia. Investigasinya itulah yang kemudian mempertemukan Allan dengan Prabowo yang sudah diberhentikan dari dunia kemiliteran.

Dalam wawancara itu, Allan mengaku Prabowo tidak mau menjelaskan secara spesifik kasus per kasus pembunuhan yang terjadi pada zaman Order Baru. Namun, ia justru bercerita panjang lebar kepada Allan tentang pemikirannya akan fasisme dan dunia militer.

Sumber: kompas.com

Selasa, 17 Juni 2014

Tim Jokowi-JK: Prabowo Menghina Orang Indonesia Timur


Calon presiden Prabowo Subianto berkampanye di Stadion Mayjen H Andi Matalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (17/6/2014).

Anggota Tim Ahli Pemenangan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Andreas Hugo Pareira mengatakan, pernyataan calon presiden Prabowo Subianto tentang karakter masyarakat Indonesia Timur telah menghina orang Indonesia Timur. Dia pun mendesak Prabowo menarik kembali pernyataan tersebut.

"Ini sama saja dengan merendahkan derajat masyarakat dan budaya orang Indonesia Timur," tulis Andreas dalam keterangan persnya, Selasa (17/6/2014).

Andreas mengatakan, semua atribut yang disematkan kepada orang Indonesia Timur oleh Prabowo cenderung identik dengan perilaku masyarakat primitif. Menurut Andreas, Prabowo seharusnya tidak menggeneralisasi semua karakter orang Indonesia Timur seperti itu.

"Semua orang di Indonesia juga mengakui bahwa banyak sekali warisan budaya dan kearifan lokal yang berasal dari pusat-pusat kebudayaan di wilayah Indonesia Timur," kata pria kelahiran Maumere, Nusa Tenggara Timur itu.

Sebelumnya, saat berkampanye di Sulawesi, Prabowo mengungkapkan kesan-kesannya terhadap warga Indonesia timur. Prabowo mengaku tahu betul sifat-sifat orang yang tinggal di wilayah timur Indonesia lantaran ibunya adalah keturunan Sulawesi Utara.

Prabowo menilai orang Indonesia timur cepat marah, tetapi amarahnya cepat mereda. Orang Indonesia timur dinilainya suka pesta. Selain itu, orang Indonesia timur hatinya lurus, kalau bicara apa adanya sehingga dianggap terlalu keras.

"Orang Indonesia timur kadang suka berkelahi, makanya cocok jadi tentara atau polisi," kata Prabowo. (baca: Prabowo: Orang Indonesia Timur Suka Berkelahi, Cocok Jadi Tentara dan Polisi)

Sumber: kompas.com

Survei Indo Barometer: Jokowi-JK Unggul 13,4 Persen Dibanding Prabowo-Hatta


Pasangan capres dan cawapres, Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK bersalaman saat acara debat di Jakarta Selatan, Senin (9/6/2014). Debat akan dilakukan sebanyak lima kali selama masa kampanye.

Survei terakhir Indo Barometer menempatkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla masih unggul dibandingkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Jarak elektabilitas kedua pasangan ini, versi Indo Barometer, relatif jauh mencapai 13,4 persen.

Elektabilitas Jokowi-JK, menurut survei ini, mencapai 49,9 persen. Sedangkan Prabowo-Hatta mencapai 36,5 persen. Sebanyak 13,5 persen belum memberikan jawaban. Jumlah itu terdiri dari 1,5 persen responden yang merahasiakan pilihannya, 11 persen responden belum memutuskan, dan 1 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, Jokowi-JK masih unggul lantaran dipersepsikan dalam banyak kategori.

"Jokowi-JK dilihat sebagai pasangan yang memiliki kinerja bagus, dekat dengan rakyat, jujur, berjiwa sosial, berpengalaman, pasangan yang serasi, dan suka akan kepribadiannya," kata Qodari dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (17/6/2014).

Sementara sosok Prabowo-Hatta unggul di empat kategori, yakni sebagai pasangan yang tegas, memiliki visi dan misi yang bagus, dan berjiwa pemimpin. Menurut Qodari, upaya Prabowo yang berusaha menunjukkan diri dekat dengan rakyat tak akan membuahkan hasil lantaran persepsi itu sudah terlalu kuat dikaitkan dengan sosok Jokowi.

Salah satu cara untuk meningkatkan elektabilitasnya, sebut Qodari, Prabowo bisa saja mengubah persepsi masyarakat bahwa yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah pemimpin yang tegas.

"Keunggulan Jokowi mungkin akan diambil alih Prabowo apabila segmen tegas menjadi pemilih terbesar dalam satu bulan ini," ujarnya.

Menurut Qodari, hasil survei ini semakin menguatkan hasil survei-survei sebelumnya di mana posisi Jokowi-JK tetap yang teratas, lalu diikuti Prabowo-Hatta. Oleh karena itu, untuk mengejar ketertinggalan, Qodari menyarankan Prabowo untuk lebih menggarap basis massa mengambang.

"Dari angka ini, tampak bahwa pasangan Prabowo-Hatta masih harus bekerja ekstra-keras dalam masa kampanye. Artinya, dalam waktu satu bulan, Prabowo-Hatta harus bisa naik 15 persen agar dapat menang dalam pemilihan presiden 2014 ini," kata Qodari.

Survei Indo Barometer ini dilaksanakan di 33 provinsi dengan jumlah responden 1.200 orang pada 28 Mei-4 Juni 2014. Margin of error sebesar kurang lebih 3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden dipilih dengan metode multistage random sampling untuk menghasilkan responden yang mewakili seluruh populasi publik dewasa Indonesia. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner.

Sumber: kompas.com

Selasa, 10 Juni 2014

Lurah Susan Terharu dan Bangga Disebut Jokowi sebagai Simbol Kebhinekaan


Nadia Zahra
Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli saat 'blusukan' di bantaran Kali Ciliwung, di RT 012 RW 02 Kelurahan Lenteng Agung Jakarta Selatan.

Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli merasa terharu sekaligus bangga setelah namanya disebut oleh calon presiden Joko Widodo dalam acara debat calon presiden dan wakil presiden, Senin (9/6/2014) malam. Susan dianggap sebagai contoh positif penerapan Bhinneka Tunggal Ika.

"Terharu banget, ya dari 267 lurah se-DKI Jakarta, nama saya disebut. Bangga rasanya," ujar Susan kepada Kompas.com saat meninjau lokasi RT 012 RW 02 Kelurahan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (10/6/2014).

Mantan Lurah Senen tersebut disebut oleh Jokowi sebagai sosok representatif dari upaya penegakan pluralisme berbangsa dan bernegara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan tema pembahasan kebhineka-tunggal-ikaan. "Rasanya beliau melihat saya yang dijadikan sosok pluralisme, ya. Memang, Bhineka Tunggal Ika maknanya kan berbeda, tapi satu, dari segi budaya, agama. Bukan malah pecah, tapi menjadi satu dan saling toleransi," kata Susan yang akan genap satu tahun menjadli Lurah Lenteng Agung pada 27 Juni.

Susan mengatakan, bekerja secara ikhlas sebagai abdi negara menjadi kunci dalam dalam mengemban tugas kepada rakyat. Di mana pun dia ditempatkan, Susan siap bekerja dengan tanggung jawab dan ikhlas.

Dalam debat semalam, Jokowi menyebut Susan sebagai simbol penegakan bhinneka tunggal ika. Menurut Jokowi, bhineka tunggal ika sudah final dan tidak dapat digugat lagi.

"Kita mengangkat Lurah Susan di Lenteng Agung ketika itu melalui seleksi dan promosi terbuka, baik kompetensi dan manajemen leadhership, administrasi. Namun, ada yang mendemo agar diganti karena mayoritas berbeda dengan lurah itu. Saya sampaikan itu sudah final sehingga tidak menggangu keputusan kami," kata Jokowi, semalam.

Sumber: kompas.com

Pengamat: Jokowi-JK Saling Mengisi, Tak Ada yang Terlalu Dominan


Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari kubu koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo - Jusuf Kalla memaparkan visi misi saat Debat Capres - Cawapres bertema Pembangunan Ekonomi, Pemerintahan Bersih dan Kepastian Hukum di Balai Serbini, Jakarta, Senin (9/6/2014) malam. Pemilu Presiden 2014 akan berlangsung 9 Juli 2014 mendatang.


Pengamat komunikasi politik Hamdi Muluk menilai bahwa pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla telah memikirkan strategi yang matang saat debat calon presiden dan wakil presiden yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin (9/6/2014) malam. Ia mengatakan, Jokowi-JK tampak saling mengisi satu sama lain.

"Sebenarnya, tidak ada yang terlalu mendominasi, fifty-fifty lah," kata Hamdi kepada Kompas.com, Selasa (10/6/2014).

Di awal debat, kata Hamdi, Jokowi terlihat percaya diri ketika memaparkan bagaimana cara membangun demokrasi dan pemerintahan yang bersih. Adapun JK terlihat percaya diri ketika memaparkan hal mengenai kepastian hukum. "Ketika Jokowi tidak paham mengenai satu hal, JK mengisinya. Begitu pula sebaliknya," katanya.

Sikap saling mengisi itu juga terlihat saat Jokowi lebih sering menggunakan frasa 'kami', yang menegaskan bahwa jawaban itu merupakan jawaban dirinya dan JK. Adapun lawannya, Prabowo Subianto, justru lebih sering menggunakan kata 'saya'.

Kendati demikian, Hamdi mengatakan bahwa JK terkesan lebih mendominasi saat memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan moderator. Begitu pula saat JK memberikan pertanyaan kepada Prabowo mengenai persoalan hak asasi manusia.

Menurut Hamdi, bukan kali ini saja JK terlihat seperti itu. Saat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono pada Pemiu Presiden 2004, JK juga sudah terlihat mendominasi. Pengalaman JK dalam birokrasi menjadi alasan dirinya terlihat mendominasi.

"Pertanyaan yang dilontarkan JK itu selalu tegas dan tajam. Itu karena sebelumnya dia sudah berpengalaman," ujarnya.

Sumber: kompas.com

Kamis, 05 Juni 2014

JK Kenang Tiga Fase Penting yang Dijalaninya di Aceh


Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla saat berdoa di pemakaman massal korban tsunami Aceh, Kamis (5/6/2014).

Di hadapan massa yang memadati acara kampanye dialogis di Kecamatan Tijue, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, Kamis (5/6/2014), Calon Wakil Presiden Jusuf Kala kembali mengenang masa-masa penting saat dia menangani Aceh.

"Saya ada di tiga fase penting perjalanan Aceh dalam sejarahnya," kata Jusuf Kalla.

Tiga fase penting itu adalah, fase saat Aceh masih dalam konflik dengan Pemerintah, fase kedua saat Aceh berada dalam bencana gempa dan tsunami, serta fase ketiga saat Aceh berjuang mencapai perdamaian untuk masa depan yang lebih baik.

"Kini kondisi Aceh sudah jauh lebih baik, tapi itu semua belum cukup, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan pemerintah untuk terus menyejahterakan rakyatnya, dan untuk itu pasangan Jokowi-Jusuf Kala harus mengambil amanah itu, dan kemudian menjalankannya," kata Jusuf Kalla.

Dalam bagian pidato politiknyanya, Jusuf Kalla memohon dukungan untuk pemenangannya di ajang pilpres.

Jusuf Kalla juga mengingatkan, banyak perjuangan masyarakat Aceh yang menggetarkan dunia untuk Indonesia dimulai dari Kabupaten Pidie. "Jadi saya harap nanti juga akan ada hal yang menggetarkan pasangan Presiden dan Wakil Presdien Joko Widodo dan Jusuf Kalla dari Kabupaten Pidie," ungkap Kala disambut tawa dan tepuk tangan massa.

Mengingat masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk rakyat terutama masyarakat Aceh, Jusuf Kalla mengatakan akan ada banyak hal yang harus dilakukan Pemerintah.

"Kebutuhan rakyat terus meningkat, ingin listrik lebih baik, ingin jalan lebih baik, ingin pendapatan lebih baik. Dan ini menjadi tugas Presiden mendatang, dan saya datang memberikan janji dan harapan ini, Insha Allah saya dan Pak Jokowi akan pegang amanah," kata Jusuf Kalla menutup orasinya.

Sumber: kompas.com

Selasa, 03 Juni 2014

Ini Jawaban Jokowi Atas Semua Fitnah

jw38

Terkait gencarnya fitnah jahat yang melayang ke figur Joko Widodo (Jokowi) selaku Calon Presiden, Jumat (23/5/2014) siang ini beredar broadcast message yang disinyalir merupakan Jawaban Jokowi atas berbagai tuduhan berbau fitnah terhadap dirinya.

Dalam pesan berantai tersebut yang dibawahnya tercantum nama Jokowi , dijawab berbagai tudingan termasuk soal agama dan hal lainnya yang selama ini beredar di ruang-ruang publik. Berikut jawaban Jokowi tersebut :

JOKOWI MELAWAN FITNAH :
———————-

Ir. H. JOKO WIDODO menjawab apa yg selalu dituduhkan oleh orang² pasukan nasi bungkus yg berisi fitnah bohong & rekayasa pembusukan :

1• Jokowi antek Zionis, Jokowi antek Amerika, Jokowi antek China, Jokowi antek mafia.

•Jawabanku :
"Jokowi ANTEK Pancasila dan ANTEK Rakyat."

2• Jokowi China, Jokowi Kristen  Jokowi KAFIR, Jokowi anti Islam

•Jawabanku :
"Semua orang boleh ragu dengan agamaku tapi saya TIDAK RAGU dengan IMAN & IMAMKU dan saya tidak pernah ragu dengan ISLAM AGAMAKU"

1. Saya bukan bagian dari kelompok yg mengaku Islam yg punya tujuan mewujudkan Negara Islam.

2. Saya bukan bagian dari yg mengaku lslam tapi suka menebar teror dan kebencian.

3. Saya bukan bagian dari kelompok Islam yg sesuka hatinya mengKAFIRkan saudaranya sendiri.

4. Saya bukan bagian dari segelintir Islam yg menutupi rampokan hartanya, menutupi pedang berlumuran darah dengan gamis dan sorban.

5. Saya bukan bagian dari Islam yg membawa Ayat² Tuhan untuk menipu rakyat.

6. Saya bukan bagian dari Islam yg membawa azas partainya untuk korupsi dan hidup bermewah².

7. Saya bukan bagian dari Islam yg menciptakan perang bagi sesama Islam.

8. Saya bukan bagian dari Islam yg menindas agama lain.

9. Saya bukan bagian dari Islam yg arogan dan menghunus pedang ditangan dan dimulut.

10. Saya bukan bagian dr Islam yg suka menjejerkan fustun²nya.

Saya Jokowi bagian dari Islam yg RAHMATAN LIL ALAMIN, yg hidup berketurunan dan berkarya di Negara RI yg memegang teguh PANCASILA, UUD-45.
Bhinneka Tunggal Ika adalah Rahmat dari Tuhan.

Ir. H. Joko Widodo

Sumber: http://presiden-indonesia.com/ini-jawaban-jokowi-atas-semua-fitnah/

Senin, 02 Juni 2014

Kubu Jokowi-JK Targetkan 65 Persen Suara di Jatim

Kubu Jokowi-JK Targetkan 65 Persen Suara di Jatim

Capres dari PDIP Joko Widodo melambaikan tangan kepada sejumlah pekerja yang melihat kadatangannya dari atap di sepanjang Jalan Malioboro, Yogyakarta, (2/6). Kehadiran Jokowi di jalan Malioboro disambut hangat oleh warga. TEMPO/Suryo Wibowo.

Relawan Nusantara Kemenangan Jokowi-Jusuf Kalla Jawa Timur resmi dideklarasikan di Surabaya, Senin, 2 Juni 2014. "Kemenangan Jokowi-JK di Jawa Timur ditargetkan 65 persen dari semua pemilih Jawa Timur," kata Ketua Relawan Nusantara Kemenangan Jokowi-JK, Lukman Ladjoni, seusai deklarasi di kantor Partai Nasional Demokrat Jawa Timur, Surabaya, Senin, 2 Juni 2014.

Relawan Nusantara ini beranggotakan semua unsur masyarakat. Di antaranya Garda Pemuda NasDem, mahasiswa, dan Dewan Pengurus Daerah NasDem Jawa Timur. Dalam hitungan hampir satu bulan ke depan, Relawan Nusantara akan melakukan aksi untuk menggaet massa lebih banyak di seluruh basis di Jawa Timur.

Ketua Koordinator Wilayah NasDem Jawa Timur Effendy Choirie optimistis Jokowi-JK bisa meraih kemenangan 60 persen di Jawa Timur. Hal ini tidak terlepas dari dukungan kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Berdasarkan hasil survei, kata pria yang akrab disapa Gus Choi ini, 70 persen dari 26 juta warga NU mendukung Jokowi-JK.

Belum lagi pemilih partai pendukung Jokowi-JK. Merujuk pada pemilu legislatif April 2014 lalu, pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa di Jawa Timur bisa mencapai 3,5 juta. Sedangkan NasDem Jawa Timur memiliki pemilih 1,6-2 juta. "Itu hasil sumbangan dari koalisi (pemilu legislatif) kemarin," kata mantan politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini.

Gus Choi juga mengatakan beberapa kiai NU mendukung Jokowi-JK, baik secara terbuka maupun tidak. Ia mencontohkan Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, milik Hasyim Muzadi; Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, yang diasuh Salahuddin Wahid; dan Pondok Pesantren Zainul Hassan, Genggong, Probolinggo, milik Mutawakkil Alallah.

Ia juga membantah jika dikatakan kalangan Islam lebih banyak mendukung calon presiden lawan, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. "Islam di sana yang banyak adalah simbolis. Banyak kiai-kiai ke Jokowi."

Menurut dia, Rois Am Syuriah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Musthafa Bisri, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif, dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin pro-Jokowi. Meski Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Agil Siradj dan mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang juga pendiri Partai Amanat Nasional, Amien Rais memilih mendukung Prabowo-Hatta.

Sumber: tempo.co

Sabtu, 31 Mei 2014

Seberapa Besar "Dahlan Effect" bagi Jokowi-JK?


Dahlan Iskan bersama Jusuf Kalla, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2014).

Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakini dukungan menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dan relawannya pada Jokowi ankan berdampak signifikan dalam mendulang suara.  Dahlan, kata JK, adalah pemenang konvensi Partai Demokrat.

"Pak Dahlan dukung kita (Jokowi-JK) pasti pengaruhnya sangat besar sekali, pendukungnya (Dahlan) banyak, di Demokrat dia juara," kata JK usai acara deklarasi dukungan Dahlan Iskan di Sentul International Convention Center, Bogor Jawa Barat, Sabtu (31/5/2014).

JK mengimbau seluruh relawan pendukung Dahlan Iskan agar merapatkan barisan untuk memenangkan Jokowi-JK. Ia berjanji akan mewujudkan cita-cita Dahlan Iskan saat dirinya dan Jokowi terpilih pada pilpres 9 Juli nanti

"Apa yg disampaikan Pak Dahlan sesuai dengan apa yang mau kita perjuangkan, kami akan keluarkan kemampuan kami untuk kepentingn bangsa," ucap JK. 

Dahlan Iskan beserta tim relawannya di seluruh Indonesia medeklarasikan dukungan kepada pasangan Jokowi-JK di Sentul International Conferention Centre, Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Dahlan mengatakan, keputusannya mendukung pasangan capres Jokowi-JK sudah sangat bulat. Ia tak ragu memberikan dukungan karena merasa dirinya punya kesamaan dengan sosok Jokowi dan JK

Sumber: kompas.com

Rabu, 28 Mei 2014

JK: Istri Bikin Bahagia, Tidak Ada Istri Bisa Bahaya


Joko Widodo dan Jusuf Kalla saat mendeklarasikan diri sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Senin (19/5/2014), di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat.

Bakal calon Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku jarang membicarakan masalah pekerjaan maupun masalah politik dengan istrinya, Mufidah Kalla. Namun JK menganggap keberadaan istrinya cukup signifikan.

Kepada wartawan di Bandara Husein Sastranegara, Rabu (26/5/2014), mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar itu mengatakan, istrinya membantunya tetap sehat. Menurut JK, istrinya membuatnya bahagia dengan cara merawatnya dengan baik.

"Pagi-pagi saya bangun istri sudah siapkan minuman, mau ke kantor (dia) atur baju, (saya) pulang (dia) atur makanan, ada kesulitan dia pijit-pijit saya, atur anak, kalau ada masalah kita bicarakan, masa harus kita urus sendiri," kata JK seperti dikutip Tribunnews.com.

Sebelumnya, di sela-sela Rapat Pimpinan Nasional Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Hotel Panhegar, Bandung, JK sempat menuturkan bahwa istrinya adalah penunjang kesehatannya.

JK menyebutkan, walau pun ia sudah berumur 72 tahun, tetapi semangatnya tidak kalah dengan orang yang lebih muda. Oleh karena itu, JK mengaku mampu mendampingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), untuk memenangkan pemilihan presiden (pilpres) 2014.

"Kalau tidak ada istri bisa bahaya," seloroh JK.

Sumber: kompas.com

Ini Cara Jokowi-JK Hadapi Persaingan Internasional

Pasangan capres dan cawapres Joko Widodo (kiri) dan Jusuf Kalla berbicara di hadapan kader Nasdem dan ketua partai pendukung pada acara Rakernas II Partai Nasdem di Jakarta Utara, Selasa (27/5/2014). Rakernas ini untuk kesiapan pemenangan pilres Juli mendatang.

Untuk menghadapi persaingan di pasar internasional, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla akan memulai dengan membangun infrastruktur jika terpilih dalam pemilu presiden mendatang. Mereka akan membangun jalan baru sepanjang 2.000 kilometer dan memperbaiki jalan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Jokowi-JK juga akan membangun 10 bandara baru dan merenovasi bandara yang lama. Sebanyak 10 kawasan industri baru berikut pengembangan untuk hunian buruhnya akan dibangun. Rencana itu akan diikuti dengan membangun pasar tradisional sebanyak 5.000 pasar di seluruh Indonesia bersamaan dengan memodernisasikan pasar tradisional yang telah ada.

Hal itu tertuang dalam visi misi pasangan Jokowi-JK yang diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum ketika mendaftar sebagai peserta pemilu presiden.

Untuk investasi, Jokowi-JK menilai perlu menciptakan layanan satu atap dan efisiensi perizinan bisnis menjadi 15 hari. Sementara itu, untuk mendorong investor sektor hulu dan menengah, pasangan ini berencana meluncurkan insentif kebijakan fiskal dan non-fiskal.

Dalam visi misi juga tertulis, "Kami akan mendorong BUMN menjadi agen pembangunan, mendirikan secara khusus bank pembangunan dan infrastruktur".

Untuk memanfaatkan potensi yang belum tergarap, mereka merasa perlu meningkatkan anggaran riset untuk mendorong inovasi teknologi dan menjadikan instansi urusan hak cipta dan paten bekerja proaktif melayani inovator dan investor, membangun science and techno park di daerah-daerah, serta politeknik dan SMK dengan prasarana dan sarana teknologi terkini.

Sumber: kompas.com

Minggu, 25 Mei 2014

Blusukan Jokowi di "Kandang Beringin"


Bakal calon presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan di Ponpes Tafizul Quran Darussalam, Martapura, Banjar, Kalimantan Selatan, Minggu (25/5/2014).

Blusukan bakal calon presiden Joko Widodo di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, cukup menantang. Dalam pemilihan kursi legislatif, PDI Perjuangan (PDI-P) hanya berada di urutan 2 dengan raihan 15 persen suara alias mendapat satu kursi DPR RI, di bawah Partai Golongan Karya dengan 23 persen suara, mendapat tiga kursi DPR RI.

Ketua DPD Kalimantan Selatan, sekaligus satu-satunya caleg DPR RI dari PDI Perjuangan yang lolos ke Senayan, Adriansyah, mengatakan, blusukan Jokowi ke Banjarmasin ini sangat penting. Dia ingin Jokowi makin sering bersentuhan dengan rakyat Banjarmasin demi meningkatkan elektabilitasnya di daerah itu.

Pihaknya belum menetapkan target perolehan suara untuk Jokowi. Internal PDI-P Kalsel, kata Adriansyah, tengah mengadakan survei soal elektabilitas pasangan Jokowi-JK di Kalimantan Selatan. Setelah gambaran suara diketahui, pihaknya baru akan menerapkan strategi pemenangan di pilpres.

"Kita punya 14.200 kader dari DPD sampai ke ranting. Strategi umum sudah kita persiapkan, gabung dengan kader parpol pengusung lain. Kita pun kerja sama dengan pondok pesantren PKB," ujarnya kepada Kompas.com di Bandara Sjamsoedin Noor, Banjarmasin, Minggu.

Dua pasang Nanang-Galung, semacam Abang-None Jakarta, menyambut kedatangan Jokowi di Bandara Sjamsoedin Noor, Minggu, pukul 11.30 Wita. Jokowi dikalungi sehelai kain Sasirangan, kain khas Kalsel sebagai tanda dia diterima dengan penuh hormat oleh warga Kalsel.

Jokowi mengawali aktivitasnya dengan bertamu ke kantor Banjarmasin Post. Di sana, Jokowi dibanjiri pertanyaan yang disebutnya "banyak" dan "susah", mulai dari janji Jokowi dalam hal pemerataan pembangunan Jawa dan luar Jawa hingga ke urusan sejarah pencalonan dirinya menjadi presiden.

Pada Minggu siang, Jokowi bertemu Gubernur Kalsel, kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ruddy Ariffin. Saat ditanya, apakah pertemuan kedua tokoh itu merupakan sinyalemen dukungan personal Ruddy kepada Jokowi, Ruddy hanya menjawab, "Insya Allah" dengan suara pelan kepada wartawan.

Bangga relawan

Jokowi kemudian melanjutkan safari politiknya dengan bertemu ratusan relawan. Dia menyatakan bangga kepada relawan pendukungnya karena pergerakan mereka tidak didasari bayaran, tetapi kesadaran demi perubahan bangsa Indonesia.

"Saya ke kota-kota, nama relawannya banyak, ada Kawan Jokowi, Sahabat Jokowi, Poros Muda Jokowi, beda-beda semua. Saya dalam hati bertanya, bapak ibu ini dibayar siapa sih?" ujar Jokowi.

"Sendiri," teriak ratusan orang relawan.

"Nah, itulah yang membedakan kita dengan yang lain. Kemarin saya dengar ada yang sampai bongkar celengan," timpal Jokowi.

Jokowi mengakhiri safari politiknya di bumi Banjarmasin dengan menjadi pembicara di depan seribuan santri di Pondok Pesantren Tafizul Quran Darussalam, Tanjung Rema, Banjar, Kalimantan Selatan.

Adu program

Selain bercerita perjalanan karier politiknya, Jokowi juga bercerita tantangan-tantangannya. Menjadi bakal calon presiden, lanjut Jokowi, bukan tanpa tantangan. Dia kerap menjadi sasaran kampanye hitam.

Jokowi pun menyayangkan hal itu. Menurut dia, lebih baik tiap kandidat saling adu program, bukannya malah saling melemparkan kampanye negatif.

Sementara itu, pemilik ponpes sekaligus tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Kiai Haji Wildan Salman, yang berbicara seusai Jokowi, mendoakan agar Pemilihan Presiden Juli 2014 yang akan datang melahirkan pemimpin seperti yang tertuang di surat Yusuf.

"Yang adil, takwa, dan sabar. Mudah-mudahan yang ada di surat Yusuf tadi Allah kumpulkan di Jokowi," ujarnya.

Sementara itu, Jokowi sendiri menganggap bahwa kedatangannya di Banjarmasin bukan karena alasan khusus, termasuk karena hanya provinsi itu yang bukan merupakan "kandang banteng hitam", seperti provinsi Kalimantan lain.

Jokowi menegaskan, dia berkunjung karena Banjarmasin pun bagian Indonesia. Oleh sebab itu, semua didatangi. Ia ingin bertemu dengan rakyat dan menyerap aspirasi serta harapan masyarakat sekaligus klarifikasi sejumlah kabar miring. "Hasilnya, ya dilihat saja nanti," ujar Jokowi.

Haji Suratman (56), warga Banjarmasin, mengaku nama Jokowi dan Prabowo sama-sama populer di Kalimantan Selatan. Namun, dia mengaku lebih suka sosok Jokowi lantaran sering terlihat bersama masyarakat di pasar atau kampung kumuh.

Pria yang lahir, tumbuh, dan berkeluarga di Banjarmasin itu yakin meski pemilihan kursi legislatif dimenangi Golkar, tetapi situasi bisa terbalik saat pilpres. "Golkar kan enggak punya calon. Jadi, pilihan ya hanya Jokowi dan Prabowo," ujarnya.

Sumber: kompas.com

Jokowi Dinilai Mewarisi "Politik Santun" ala SBY


Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar.

Selama 10 tahun memimpin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai berhasil mengembangkan budaya politik santun. Kebiasaan itu diyakini akan menular kepada pasangan bakal capres-cawapres Jokowi-Jusuf Kalla.

Demikian disampaikan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar di hadapan massa PKB Jawa Timur dalam forum Tasyakuran Kemenangan PKB Jawa Timur dan Silaturahim Ulama, di Gedung Empire Palace, Surabaya, Minggu (25/5/2014) sore.

Menurut Muhaimin, Ketua Umum Partai Demokrat itu berhasil mengembangkan budaya politik santun yang egaliter dan mengedepankan prinsip kesabaran dalam berpolitik. "Ini saya anggap cukup baik dan membangun bagi manajemen politik di negara ini," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi tersebut.

Citra membangun budaya politik santun ini diyakini tecermin kuat dalam figur bakal capres-cawapres yang diusung partainya, yakni Jokowi-Jusuf Kalla. "Sepak terjang dalam berpolitik secara santun ada di Jokowi-JK. Oleh karena itu, pasangan ini layak menggantikan SBY menjadi pemimpin negara," ujarnya.

Dalam forum yang dihadiri bakal cawapres Jusuf Kalla, dan kalangan ulama Dewan Syuro PKB itu, Muhaimin menyampaikan terima kasih kepada semua kader PKB karena telah menang dalam pileg di Jawa Timur.

Sumber: kompas.com

Selasa, 20 Mei 2014

Telanjur Janji Dukung Tokoh NU, KH Hasyim Muzadi Pilih Jokowi-Jusuf Kalla


Mantan Ketua PB Nahdlatul Ulama, Hasyim Muzadi, menyambangi Gedung KPK, Jumat (7/6/2013). Hasyim mengaku ingin bertemu Ketua KPK Abraham Samad.

Rais Aam PBNU KH Hasyim Muzadi menyatakan memberikan dukungan kepada Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilu Presiden 2014. Ada janji yang sudah telanjur diungkapkannya ke publik dan harus ditunaikan.

"Tempo hari saya menyatakan sebelum selesainya (penentuan) pasangan capres cawapres , bahwa saya akan memilih capres cawapres mana pun, tanpa membeda-bedakan, (asalkan koalisinya) yang ada tokoh NU-nya," kata Hasyim dalam siaran pers yang diterima Rabu (21/5/2014). "Janji" Hasyim itu disampaikan pada pekan lalu.

"Ternyata sekarang yang ada (tokoh NU-nya) adalah pasangan Jokowi-JK. Maka saya harus konsekuen terhadap apa yang saya katakan, yakni saya memilih Jokowi-JK," lanjut Hasyim. Kalimatnya ini merujuk pada pilihan menjadikan Kalla sebagai pendamping Jokowi.

Meski demikian, Hasyim mengatakan bahwa pilihannya ini bukan semata fanatisme ke-NU-an. "Realita masyarakat Muslim memang kebanyakan warga NU dan NU membuktikan sikap kebangsaan nasionalis (di) sepanjang sejarah Indonesia," kata mantan Ketua Umum PBNU ini tentang keputusan pilihannya.

Menurut Hasyim, tak seorang pun bisa meragukan keislaman Kalla, ke-NU-annya, maupun integritas, visi, dan kompetensinya dalam masalah kenegaraan. "Hasil-hasil amalnya sudah jelas dalam mengatasi konflik agama, masalah Aceh, dan sebagainya," ujar dia memberikan contoh.

Kalla, imbuh Hasyim, juga tak bisa disanggah adalah seorang ekonom. "Saya berharap (Kalla) bisa mengembangkan ekonomi pribumi tanpa membuat kegoncangan global maupun (menimbulkan masalah) rasial," kata dia. "Semoga yang sependapat dengan saya melakukan pilihan yang sama, yakni (memilih) Jokowi-JK."

Sumber: kompas.com

Senin, 19 Mei 2014

Jokowi-JK naik sepeda ontel daftar ke KPU


Jokowi-JK naik sepeda ontel daftar ke KPU
Jokowi-JK. ©2014 Merdeka.com

Pasangan capres cawapres Joko Widodo (Jokowi) bersama Jusuf Kalla (JK) siang ini mendatangi KPU, mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilu Presiden 2014. Jokowi dan JK berangkat dari rumah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar nomor 27, Jakarta Pusat. Keduanya berangkat ke KPU dengan naik sepeda ontel.

Jokowi dan JK keluar rumah Mega, Senin (19/5) sekitar pukul 13.45 WIB. Mega bersama Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketum Partai NasDem Surya Paloh dan sejumlah petinggi parpol koalisi lainnya mengantar Jokowi dan JK ke parkiran sepeda ontel yang berjarak sekitar 50 meter di depan rumah Mega.

Meski tidak diantar oleh Mega dan petinggi parpol hingga kantor KPU, pasangan capres cawapres tersebut dikawal ratusan simpatisan. Mereka ada yang ikut gowes, ada juga yang berjalan kaki.

Sedangkan lalu lintas di sekitar kediaman Mega hingga arah ke kantor KPU macet. Banyak pengguna jalan menghentikan laju kendaraan.

Jokowi dan JK kompak mengenakan kemeja putih. Meski gowes, keduanya tidak mengenakan helm sepeda.

Sumber: merdeka.com

Jokowi: Cawapres Saya Jusuf Kalla


Joko Widodo bersalaman dengan Jusuf Kalla seusai deklarasi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Gedung Joeang 45, Jakarta, 19 Mei 2014. PDIP bersama Partai Nasdem, PKB, dan Partai Hanura sepakat mengusung Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk maju sebagai pasangan capres dan cawapres.

Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, menyatakan bahwa Jusuf Kalla adalah bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam Pemilu Presiden 2014. Pengumuman bakal cawapres Jokowi sekaligus deklarasi berlangsung di Gedung Joang, Jakarta Pusat, Senin (19/5/2014).

"Setelah melalui pertemuan dan konsultasi dengan partai pendukung, PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura, serta pertimbangan dari Ibu Megawati Soekarkoputri, tadi malam telah kami putuskan, calon wakil presiden yang akan mendampingi saya adalah Bapak Drs Haji Mohammad Jusuf Kalla," kata Jokowi di Gedung Joang, Jakarta Pusat. 

Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla diusung poros koalisi PDI Perjuangan bersama tiga partai lainnya, yaitu Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura. Menurut rencana, setelah deklarasi, pasangan ini akan menuju ke kediaman Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Selanjutnya, mereka akan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum.

Sumber: kompas.com

Maju jadi Cawapres Prabowo, Hatta Rajasa Malah Puji Jokowi-JK


Ketua Umum PAN Hatta Rajasa

Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Hatta Rajasa, yang dalam pemilihan presiden 2014 ini akan melaju bersama Prabowo Subianto. Namun, dia mengakui pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) adalah putra terbaik bangsa.

"Saya kira (mereka) itu adalah putra-putra terbaik bangsa," ungkap Hatta, ditemui usai serah terima jabatan Menko Bidang Perekonomian, di Kantor Kemenko, Jakarta, Senin (19/5/2014). Namun, dia melanjutkan, putra terbaik bangsa Indonesia juga ada pada sosok Prabowo Subianto.

"Sama juga Prabowo, juga putra terbaik bangsa. Jadi, mari kita jalani proses demokrasi ini dengan lancar dan baik," ucapnya.

Hatta pun optimistis akan memenangkan piplres tahun ini sabagai cawapres Prabowo Subianto. "Semua orang harus yakin untuk menang," kata dia.

Lantas, program apa yang akan ditawarkan ke masyarakat yang menimbulkan optimismenya itu? "Tentu saja ada. Seperti misalkan upaya-upaya keras kami nanti untuk meningkatkan pembangunan yang sudah ada ini, terutama fokus pada infrastruktur," sebutnya.

Mantan Menko Bidang Perekonomian itu pun menegaskan pembangunan infrastruktur dasar yang sudah harus selesai dalam waktu dekat. Dia menambahkan, ada tiga kriteria bangsa maju. Pertama adalah soal infrastruktur dasar yang harus tersedia. Kedua adalah pendidikan masyarakat, dan ketiga, adalah soal inovasi.

Sumber: kompas.com