Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Sabtu, 21 September 2013

Manjakan Penduduk Jakarta, Ahok Sediakan Bus Tingkat Gratis

Manjakan Penduduk Jakarta, Ahok Sediakan Bus Tingkat Gratis
Basuki Tjahaja Purnama (Liputan6.com/Herman Zakaria)

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama berencana menyediakan bus tingkat gratis. Bus itu untuk memanjakan penduduk Jakarta agar mau memakai kendaraan umum dibanding kendaraan pribadi.

"Kita mau sediakan bus tingkat gratis dengan rute Koridor 1 yaitu sampai Kota Tua dan Istiqal. Lalu Bundaran HI ke Kebon Kacang terus ke Tanah Abang juga gratis," ujar politisi Partai Gerindra yang karib disapa Ahok ini di SMA Kanisius, Jakarta, Sabtu (21/9/2013).

Ahok menambahkan, akan ada rute lain pula yang gratis, dari Blok M ke Ratu Plaza dan dari Taman Menteng ke Kuningan. Hal ini mencontoh kendaraan umum yang ada di Australia.

Sebelumnya, Ahok mengakui lingkungan Jakarta kurang humanis, maka ia akan membongkar pagar pemisah di gedung-gedung Sudirman. Selain itu, kata Ahok, untuk menambah keakraban akan dibangun pula kios pedagang kaki lima 24 jam.

Sumber: liputan6.com

Kamis, 19 September 2013

Tolak Mobil Murah, Jokowi Bantah Lawan Pemerintah Pusat

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengikuti Meeting of the Governors/Majors of the Capital of ASEAN di Hotel JW Marriott, Jakarta, Kamis (19/9/2013).

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membantah dirinya melawan pemerintah pusat atas penerbitan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013 tentang Regulasi Mobil Murah dan Ramah Lingkungan (LCGC).

"Kok melawan, gimana sih, ya enggaklah. Saya itu hanya ngomong 'enggak benar' saja, artinya cuma menolak, bukan melawan," ujarnya di Hotel JW Marriott, Jakarta Selatan, Kamis (19/9/2013).

Menurut Jokowi, penolakan itu didasarkan pada rencana pemerintah untuk mengurai kemacetan dengan mengurangi volume kendaraan dan polusi udara. Namun, justru kini pemerintah pusat menerapkan kebijakan yang merangsang penambahan kendaraan di kota Indonesia.

Jokowi mengatakan, penolakannya terhadap keberadaan mobil murah dapat dilakukan dengan beragam opsi kebijakan, antara lain menambah angkutan massal yang nyaman dan murah di kota-kota. "Karena yang benar memang transportasi yang murah, bukan malah mobil murah," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi secara tegas menyatakan bahwa kebijakan soal mobil murah tidak benar karena tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ia berpendapat bahwa masyarakat lebih memerlukan sarana transportasi umum yang nyaman dan aman.

"Saya tegaskan, mobil murah itu enggak benar. Apa lagi?" kata Jokowi, Kamis pagi.

Saat mengatakan hal itu, Jokowi mengentakkan kaki dan tangan serta memperlihatkan mimik gemas. Wartawan menangkap gerakan Jokowi itu menandakan ketegasannya menentang kebijakan mobil murah. "Apa karena saya gini, saya dibilang keras? Ya, enggaklah," ujar Jokowi sambil mengulangi entakan kaki dan tangan.

Sumber: kompas.com

MRT dan Monorel Pasti Dibangun, Jokowi Tak Malu Lagi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) berbincang-bincang dengan kepala daerah negara-negara di ASEAN dalam Meeting of the Governors/Majors of the Capitals of ASEAN di Hotel JW Marriot Jakarta, Rabu (18/9/2013).

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo merasa tidak lagi malu menceritakan kondisi transportasi Jakarta kepada pemimpin daerah di negara lain. Hal itu dikarenakan dua moda transportasi, yakni mass rapid transit atau MRT dan monorel, dipastikan dibangun pada tahun ini.

"Saya tadi bicara kok, dengan bangga saya bilang sudah dimulai semuanya, he-he-he," ujar Jokowi seusai Meeting of the Governors/Majors of the Capitals ASEAN di Hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2013) sore.

Dulu Jokowi kurang percaya diri jika bertemu kepala daerah negara lain, terutama jika membahas fasilitas transportasi di Ibu Kota. Meski MRT dan monorel sudah direncanakan sejak belasan tahun lalu, pembangunannya tidak kunjung dilakukan. Negara-negara lain yang perencanaannya lebih muda justru sudah memilikinya.

"Kalau ketemu sama gubernur negara lain, mereka sudah cerita MRT, monorel. Lah kita, mau cerita bus saja enggak bisa. Masak cerita kopaja," ujarnya.

Jokowi paling aktif

Acara pertemuan kepala daerah se-ASEAN dihadiri delegasi dari Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Masing-masing negara membawa 11 delegasi di mana satu di antaranya adalah kepala daerah.

Seusai acara yang dilangsungkan secara tertutup tersebut, Kepala Biro Daerah dan Hubungan Luar Negeri DKI Heru Budi Hartono mengatakan, Jokowi sangat memanfaatkan forum kepala daerah itu untuk bertukar pikiran. "Beliau tadi sangat aktif baik saat menyampaikan ide-ide, gagasan, atau bertanya," ujar Heru.

Lebih jauh, Heru mengklaim bahwa pertemuan yang dilaksanakan untuk menyambut perdagangan bebas di negara-negara ASEAN pada 2015 itu mendapat respons positif dari peserta acara itu. Menurut peserta, jarang sekali ada forum antargubernur, khususnya di negara-negara Asia Tenggara.

Sumber: kompas.com

Jurnalis Perancis Tanya Pencapresan Jokowi kepada Basuki

Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, saat memasuki ruangan kerja usai pelantikan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (15/10/2012). Jokowi-Ahok terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Periode 2012-2017.

Lima jurnalis asing menemui Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota DKI Jakarta. Di sela-sela perbincangan tentang Indonesia, jurnalis France Daily, Thierry Robert, mempertanyakan tentang kemungkinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo maju capres pada Pilpres 2014.

Mendengar pertanyaan tersebut, Basuki terlihat tersenyum. "Kami belum tahu, masih tergantung partai," kata Basuki, Rabu (18/9/2013).

Basuki menjelaskan kalau pimpinan partai tempat Jokowi bernaung, PDI-Perjuangan, merupakan anak dari Presiden pertama RI Soekarno. Keputusan Jokowi untuk maju menjadi presiden ada di tangan pimpinan PDI-Perjuangan, yaitu Megawati Soekarnoputri.

Basuki mengakui, apabila Jokowi maju dalam Pilpres 2014, ia akan menduduki kursi orang nomor satu di Indonesia. Otomatis, yang menggantikan Jokowi sebagai Gubernur di Jakarta adalah wakilnya, yaitu Basuki, agar program-program tetap berjalan. 

"Saya kira malah bagus kalau Pak Gubernur jadi presiden karena kita dan warga Jakarta kan kenal dengan presidennya, hahahaha," kata Basuki seraya tertawa.

Basuki menceritakan kepada para wartawan asing itu kalau pemilih di Jakarta sudah pintar dan rasional. Mengapa ia bisa mengatakan hal seperti itu, karena saat berlaga di Pilkada DKI 2012, Jokowi-Basuki bukanlah warga asli Jakarta. Mereka memiliki pesaing berat, yaitu pasangan incumbent, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, yang asli Betawi.

Rahasia kemenangan mereka di Pilkada DKI 2012 karena masyarakat memilih calon yang sudah punya track record bagus dan tidak memainkan politik uang. Ia menceritakan, apabila biasanya politisi memberikan uang dan kaus kepada simpatisan agar mau memilih mereka, Jokowi-Basuki malah disumbang oleh para simpatisan untuk membuat seragam kampanye. Selain itu, pria yang akrab disapa Ahok tersebut juga mempromosikan soal keterbukaan anggaran yang dapat dilihat melalui website

Terkait kedatangan jurnalis lima negara itu, Basuki menjelaskan maksud kedatangan mereka untuk mengenal Indonesia lebih dalam. Saat ini, sebagian besar persepsi masyarakat dunia adalah Indonesia negara yang tidak nyaman dan aman.

Basuki pun menyampaikan kepada mereka bahwa Indonesia, terutama Jakarta, juga memiliki fasilitas publik yang baik, seperti museum, pusat belanja, dan arena olahraga. Bahkan, politisi Gerindra itu juga sempat menyinggung mengenai Pasar Tanah Abang yang merupakan pusat grosir terbesar di Asia Tenggara.

"Shopping juga banyak di Tanah Abang, tapi memang yang harus diberesin masih banyak. Preman-preman harus diberesin," kata Basuki.

Sumber: kompas.com

Jokowi Penggagas Pertemuan Gubernur Se-ASEAN

Suasana Meeting of the Governoor and Majors of the Capitals of ASEAN di Dua Mutiara II Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta.

Acara Meeting of the Governors/Majors of the Capitals ASEAN digelar demi menyambut perdagangan bebas negara-negara ASEAN pada 2015. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa acara tersebut lahir dari gagasan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

"Ya, acara ini memang inisiatif Bapak (Jokowi)," ujar Kepala Biro Kepala Daerah dan Hubungan Luar Negeri DKI Heru Budi Hartono di sela-sela acara di Hotel JW Marriott, Jakarta, Rabu (18/9/2013).

Pertemuan tersebut, kata Heru, berawal dari rencana perdagangan bebas negara di Asia Tenggara. Untuk menggelar pertemuan itu, Jakarta hanya berhubungan melalui sister city dengan Bangkok (Thailand) dan Pnom Penh (Vietnam), tetapi tidak dengan negara lain. Pemprov DKI Jakarta berinisiatif memelopori acara itu, dan gagasan itu muncul sekitar Januari hingga Februari 2013.

"Sebenarnya undangan ini cepat-cepatan. Kalau kita Pemprov DKI tidak cepat, inisiatif ini akan diambil oleh negara ASEAN yang lain," ujar Heru.

Hal-hal yang dibahas dalam pertemuan itu meliputi sejumlah sektor, mulai dari kerja sama di bidang pariwisata, pendidikan, hingga pembangunan. Pembahasan itu tidak mencakup sektor pertahanan dan keamanan karena sektor itu menjadi wewenang pemerintah pusat.

Hasil dari pertemuan pertama itu, kata Heru, akan ditindaklanjuti dengan pertemuan antara senior officer atau setingkat sekretaris pemerintah daerah tiap-tiap kota tersebut. Mereka akan membahas lebih detail dan teknis tentang hal-hal yang dibahas pada pertemuan pertama, untuk memformulasikannya ke dalam kebijakan konkret.

"Kita harus cepat karena 2015 itu tinggal satu tahun lagi. Kalau kita tidak mengambil sikap yang profesional secepatnya, dampaknya bukan hanya pusat. Kota Jakarta juga kena," ujarnya.

Acara tersebut dihadiri oleh delegasi dari negara-negara anggota ASEAN, yakni Brunei, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Tiap-tiap negara menyertakan 11 delegasi, satu di antaranya adalah kepala daerah. Acara berlangsung mulai hari ini hingga Kamis (19/9/2013).

Sumber: kompas.com

Selasa, 17 September 2013

PDI-P Tak Khawatir dengan "Curhat" Basuki Terkait Jokowi

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (tengah) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama | kurnia sari aziza

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengaku tak khawatir dengan curahan hati Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang terkait Gubernur DKI Jakarta sekaligus kader PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, Jokowi dan Basuki merupakan pasangan klop yang dapat bekerja dan membagi tugas dengan baik.

"Saya rasa mereka punya pembagian tugas yang baik, tak khawatirlah," kata Tjahjo di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (17/9/2013).
Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo

Anggota Komisi I DPR ini menegaskan, Jokowi dan Basuki dapat bekerja kompak karena keduanya telah merintis hubungan jauh hari sebelum diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta periode 2012-2017. Tjahjo berharap tak ada pihak yang membesar-besarkan dan menjadikan keluhan itu sebagai polemik.

"Mereka kan sudah merintis kerja sama yang lama, tidak, tidak ada yang dikhawatirkan," tandasnya.

Untuk diketahui, sebelumnya, Basuki menyampaikan bahwa belakangan ini pekerjaannya bertambah berat dan menyita banyak waktu lantaran sering menggantikan posisi Jokowi yang sering cuti untuk berbagai keperluan. Tak jarang, Basuki jadi sering kehilangan waktu bersama keluarganya demi menjalankan tugas sebagai pemimpin Ibu Kota selama Jokowi cuti.

Hal itu disampaikannya saat dirinya pulang kampung ke Bangka Belitung, akhir pekan lalu. Dalam banyak kesempatan, Jokowi sering mengajukan cuti untuk pulang kampung ke Solo, atau mengikuti berbagai agenda politik PDI Perjuangan. Yang paling menyorot perhatian adalah ketika Jokowi berkali-kali turun menjadi juru kampanye di berbagai kampanye pemilihan kepala daerah.

Sumber: kompas.com

Basuki: Saya Tidak Keluhkan Cuti Gubernur

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (tengah) bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama | kurnia sari aziza

Gara-gara mengaku jarang pulang ke Belitung Timur karena menggantikan tugas Joko Widodo yang cuti pada akhir pekan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja diberitakan mengeluhkan cuti Gubernur DKI. Basuki pun meluruskan pemberitaan tersebut.

"Saya itu kemarin bilang begini, 'habis kalau Sabtu Minggu Pak Gubernur cuti, kan saya tidak boleh pulang'. Masak sih kosong. Kita itu kan selalu mesti ada pejabat walaupun Sabtu dan Minggu libur sebetulnya," kata Basuki seusai mengikuti rapat pimpinan, di Balaikota Jakarta, Selasa (17/9/2013).

Dalam menjalankan pemerintahan, menurut Basuki, Jakarta tidak boleh kosong kepemimpinan. Harus ada salah satu pemimpin yang mengisi kekosongan pemimpin lainnya. Apabila Jokowi sedang cuti kampanye, tugas-tugas Gubernur akan dikerjakan oleh Wakil Gubernur. Jika keduanya cuti, yang mengambil alih Sekda.

Seperti pada Sabtu (14/9/2013) lalu, Jokowi sedang pulang kampung ke Solo dan Basuki pulang kampung ke Belitung Timur, maka yang mengambil alih pemerintahan adalah Pelaksana Tugas (Plt) Sekda DKI Wiriyatmoko.

"Jadi, bukan saya mengeluh. Muka saya ada kelihatan ngeluh enggak? Saya mah happy-happy saja, hehehe," kata Basuki.

Pada akhir pekan kemarin, Basuki mengaku senang bisa pulang ke Belitung Timur, rumah orangtuanya. Bahkan, dia membawa serta wartawan.

Saat itu, dia menjelaskan bahwa tugasnya sebagai wakil gubernur sangat menyita sebagian besar waktunya sehingga dia harus menunda kepulangannya ke Belitung Timur beberapa kali. Ditambah lagi, ia kerap menggantikan posisi Gubernur DKI pada beberapa acara seremonial apabila Jokowi mengambil cuti pada Sabtu-Minggu.

Jarangnya Basuki menengok kampung halamannya juga ia sampaikan sebelum pulang kampung. Seusai memimpin rapat bersama pengelola taman hiburan rakyat (THR) Lokasari, di Balaikota Jakarta, sejumlah warga menunggu Basuki di depan ruang rapatnya. Dengan mengharap Basuki dapat datang ke acara mereka, warga itu kemudian memberanikan diri memberikan undangan kepada Basuki. Namun, dengan santun dia mengaku tidak bisa.

"Maaf Pak, kayaknya saya enggak bisa hadir. Kalau saya bilang hadir, terus enggak hadir, malah jadi ramai. Ini kerjaan menumpuk banyak banget. Belum lagi Pak Gubernur sering cuti, Sabtu-Minggu saya kerja juga menggantikan Gubernur. Saya mau janjian nonton sama anak dan pulang ke Belitung enggak jadi-jadi," ujarnya saat itu.

Sumber: kompas.com

Minggu, 15 September 2013

Indahnya Berbagi mengajak Anda untuk bergabung di Facebook

facebook
Indahnya Berbagi ingin menjadi teman Anda di Facebook. Sejauh apa pun Anda dengan teman dan keluarga, Facebook dapat membantu Anda terus berhubungan.
Ada orang lain yang pernah meminta berteman dengan Anda di Facebook. Terima undangan ini untuk melihat permintaan pertemanan untuk Anda sebelumnya
Indahnya Berbagi
Marketing di Biro Perjalanan Wisata · Bekasi
288 teman · 19 grup
Tasya Diah Safitri
557 teman · 56 grup
Terima Undangan
Buka Facebook
Pesan ini dikirim ke tiket.kotu.jokowi@blogger.com. Jika Anda tidak ingin menerima email ini lagi dari Facebook atau tidak ingin alamat email Anda digunakan untuk saran teman, berhenti berlangganan.
Facebook, Inc., Attention: Department 415, PO Box 10005, Palo Alto, CA 94303