Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Rabu, 06 November 2013

"Pak Jokowi Bukan Gubernur Saya Lagi"

Ratusan buruh kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Balaikota Jakarta, Rabu (6/11/2013). Mereka kembali menuntut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk meningkatkan UMP DKI 2014 menjadi Rp 3,7 juta.

Para buruh yang melakukan aksi di depan Balaikota Jakarta menumpahkan kekesalan mereka kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Orator pun memanas-manasi buruh dengan orasinya.

"Pak Jokowi sudah bukan gubernur saya lagi, tapi gubernur monyet," seru orator buruh saat melakukan aksi unjuk rasa di halaman Balaikota Jakarta, Rabu (6/11/2013).

Ia menyampaikan kalau para buruh tidak memerlukan pencitraan ke masyarakat. Menurutnya, para buruh hanya memerlukan angka kesejahteraan. Nilai upah minimum provinsi (UMP) DKI 2014 yang telah ditetapkan oleh Gubernur Jokowi senilai Rp 2,441 juta tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan.

Agar Jokowi dapat merealisasikan tuntutan kenaikan UMP sampai Rp 3,7 juta, selama tiga hari ke depan, hingga Jumat (8/11/2013), para buruh akan terus melakukan aksi di depan Balaikota Jakarta.

"Kami enggak butuh pencitraan, kami cuma butuh angka untuk anak istri kami. Kami akan terus bergerak sampai tuntutan dipenuhi," kata buruh itu.

Apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi Jokowi, para buruh mengancam menutup akses jalan di Jakarta. Tak hanya jalan raya, para buruh itu juga akan memblokade seluruh akses jalan tol dan kawasan industri.

"Jalan tol dan seluruh akses jalan raya akan kita lumpuhkan. Kami juga akan menutup semua akses kawasan industri. Selama ini, buruh selalu dikerdilkan," ujar buruh tersebut.

Aksi unjuk rasa yang diikuti oleh berbagai serikat buruh itu hingga pukul 15.00 masih berlangsung. Sambil mendengarkan orasi, para buruh sesekali bergoyang dangdut.

Akibat aksi itu, arus lalu lintas sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan menjadi terhambat. Kendaraan yang melintas harus melambatkan laju kendaraannya karena ratusan buruh berdiri di badan jalan. Mereka juga membawa spanduk dan umbul-umbul.

Pihak kepolisian juga tidak akan melakukan penutupan Jalan Medan Merdeka Selatan. Para buruh akan melakukan aksi selama tiga hari, yakni 6-8 November 2013 mendatang.

Sumber: kompas.com