Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat menguji coba jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang pada Kamis (26/12/2013).
Selama blusukan, Jokowi itu lebih sering mengenakan kemeja putih, celana bahan hitam, plus sepatu kets kesukaannya yang sudah robek. Kemeja kotak-kotak tersimpan rapi di lemari.
Saat melakukan uji coba pelintasan Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jokowi memakai lagi baju kotak-kotak tersebut. Ketika ditanya wartawan, Jokowi tersenyum.
"Ah, ini kemejanya tadi yang kelihatan cuma yang ini, jadi langsung tak pakai," kata Jokowi, saat menyusuri JLNT, Jakarta, Kamis (26/12/2013).
Pada masa kampanye, saat berkunjung ke kantor Redaksi Kompas.com, Sabtu (31/3/2013), Ahok sempat menuturkan arti kemeja kotak-kotak yang menjadi ciri khas Jokowi-Basuki.
"Kami memilih kemeja ini bukan tanpa alasan. Ini ada artinya. Intinya adalah kami akan kerja untuk rakyat dan turun terus ke lapangan. Jakarta butuh cagub-wagub yang tidak hanya duduk di belakang meja," kata Ahok kala itu.
"Kami tidak bisa memberikan yang terbaik pada masyarakat jika kami hanya berdiam saja di kantor, harus turun ke lapangan," ujarnya.
Soal tiga warna yang menjadi bagian dalam kostum tersebut, Ahok mengatakan, hal itu memiliki makna bahwa warga Jakarta beraneka ragam, baik dari suku, etnis, maupun agama, dan tetap hidup berdampingan dengan damai.