Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Senin, 23 Desember 2013

Jokowi: Megawati Gagal....!!

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.

Dialog kebangsaan soal kedaulatan pangan serta martabat bangsa di UIN Syarif Hidayatullah, Sabtu (21/12/2013), berlangsung penuh canda. Salah satunya saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengungkapkan bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri gagal terhadap dirinya.

Gagal apa yang dimaksud? Cerita berawal saat Jokowi hendak dicalonkan sebagai Wali Kota Surakarta sekitar sembilan tahun silam. FX Hadi Rudyatmo, Ketua PDI-P Surakarta yang menjadi calon wakilnya, mempertemukan Jokowi dengan Mega di kediamannya.

"Saya tahu ini dari Pak Rudy loh ya," ujar Jokowi memulai cerita. "Waktu saya datang itu kan dikenalin ke Bu Mega, ini wali kota yang akan maju sama saya. Rupanya Bu Mega di belakang bilang, enggak ada calon lain apa? Kok kurus. Kayak enggak punya bodi sebagai wali kota saja," kenang Jokowi meniru perkataan Rudy.

Rudy kemudian menjelaskan bahwa pemilihan Jokowi sebagai Wali Kota Surakarta telah sesuai dengan mekanisme partainya. Mega pun mau tidak mau menurut saja atas mekanisme yang dilakukan.

Seiring berjalannya waktu menjadi Wali Kota Surakarta, Jokowi menuai kesuksesan pada periode pertamanya. Alhasil, persepsi Mega pertama kali sedikit terobati. Hal itu, lanjut Jokowi, dilihat dari kembali diizinkan dirinya menjadi wali kota pada putaran kedua. Namun, belum selesai periode itu, Mega pun memanggil Jokowi.

"Saya ternyata dipanggil, ditugaskan Bu Mega jadi gubernur di Jakarta. Lalu saya sampaikan ke Ibu, 'Mohon maaf Bu, saya kan kurus, ndak punya bodi untuk menjadi Gubernur DKI'," ujarnya.

Mega, lanjut Jokowi, terkejut. Mega heran, mengapa Jokowi tahu apa yang menjadi pembicaraannya dengan Rudy. Belakangan, dia baru tahu bahwa Rudy membocorkan perbincangan ke Jokowi.

"Akhirnya saya urusan makan jadi nomor satu. Saya niat pengin gemukin badan. Tapi sampai saat ini Bu Mega gagal gemukkan saya. Mau diajak makan di rumah, warung, restoran, berat saya tetap 54 kilogram," lanjutnya dengan disambut tawa mahasiswa.

Megawati pun hanya tertawa mendengar kisah lucu tersebut. Hingga pukul 13.05 WIB, dialog kebangsaan tersebut masih berlangsung. Ratusan mahasiswa dan puluhan akademisi tampak serius memperhatikan acara yang dipandu oleh Sukardi Rinakit tersebut.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar