Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Jumat, 14 Desember 2012

Basuki Harapkan Warga Jakarta Tertular "Virus" Jokowi

Basuki Harapkan Warga Jakarta Tertular "Virus" Jokowi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo disambut meriah oleh warga Kapuk Muara, yang merupakan korban kebakaran pada Selasa (11/12/2012) lalu. Pada acara Bakti Sosial itu Jokowi turut didampingi oleh isterinya Iriana Widodo, isteri Basuki Tjahaja Purnama, Veronica Tan. Selain itu turut hadir Menteri Pemberdayaan Perempuan, Linda Gumelar dan Ketua Tim Penggerak PKK Pusat, Evita Gamawan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama optimistis warga Ibu Kota akan lebih tertib. Hal itu disebabkan virus positif yang ditularkan oleh kepemimpinan Jakarta Baru.

Basuki mengatakan, Gubernur DKI Joko Widodo terus-menerus menularkan kebiasaan baik dengan kerendahan hatinya. Hal ini diyakini Basuki akan berdampak pada terciptanya suasana yang lebih nyaman di Ibu Kota pada waktu-waktu mendatang.

"Nanti pasti kebawa kok. Kalau kita beri habit yang baik, pasti masyarakatnya ada hati untuk memperbaiki diri," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (13/12/2012).

Menurutnya, warga Jakarta sudah pasti ingin hidup di tengah kota besar yang nyaman. Namun, semuanya menjadi sulit karena selama ini tak ada rasa saling memperhatikan antara pemerintah daerah dengan masyarakat dan sebaliknya.

Hal itu, menurutnya, dipicu oleh rasa kecewa masyarakat kepada kinerja pimpinan di daerah. Pemerintah dinilai tak memedulikan kepentingan masyarakat dan buntutnya adalah dengan menunjukkan gaya hidup yang sering kali tidak tertib.

"Kalau kita baik, orang Jakarta juga baik. Tiap ada masalah, pejabatnya care. Jadi, kita beruntung ada Pak Gubernur yang mau terus turun ke lapangan. Kalau Gubernur turun, ya saya yang rapikan belakang meja," ujarnya.

Sumber: kompas.com

Diunggulkan Jadi Capres, Jokowi Pilih Fokus Urusi Jakarta

Diunggulkan Jadi Capres, Jokowi Pilih Fokus Urusi Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi pengungsi korban kebakaran yang terjadi di RT 01, RT 02, dan RT 03 di RW 03 di jalan Kapuk Utara II, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Rabu (12/12/2012).

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak berkomentar banyak soal wacana pencalonannya sebagai presiden pada Pemilihan Umum 2014. Jokowi menegaskan bahwa saat ini ia ingin menjalankan tugasnya sebagai gubernur.
Ah, saya mau ngurus banjir, saya mau ngurus macet, saya mau ngurus kampung kumuh, saya enggak mau berpikiran sedikit pun pada masalah itu.
-- Joko Widodo

Dalam beberapa survei calon presiden yang diadakan oleh beberapa lembaga survei, mantan Wali Kota Solo tersebut terpilih sebagai salah satu capres paling ideal dan terpopuler. Dengan karakter sederhana plus sifat jujur dan terbuka yang ia miliki, Jokowi kerap mendapat sambutan positif oleh warga. Mantan tukang kayu tersebut kerap disebut-sebut bakal menjadi calon kuat dalam pemilihan presiden mendatang.

Meski demikian, Jokowi sama sekali tak mau menanggapi hasil survei itu. "Ah, saya mau ngurus banjir, saya mau ngurus macet, saya mau ngurus kampung kumuh, saya enggak mau berpikiran sedikit pun pada masalah itu," kata Jokowi di kantor BPK DKI, Jakarta, Kamis (13/12/2012).

Jokowi mengatakan, ia hanya ingin berkonsentrasi menjalankan tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta yang belum genap dua bulan diembannya. Menurut Jokowi, tugas sebagai orang nomor satu di Jakarta sudah cukup berat, apalagi harus mengurus masyarakat satu negara.

Ia mengatakan akan memikirkan cara mengurus dan menata masyarakat Jakarta agar lebih baik dan ingin menjalankan tugas sesuai program yang telah dijanjikan. "Saya mau konsentrasi bekerja untuk DKI," kata Jokowi.

Salah satu survei yang menyebutkan Jokowi sebagai capres terpopuler dilakukan oleh Aliansi Pemuda Indonesia untuk Perubahan (API Perubahan). Mereka mengeluarkan hasil jajak pendapat terkait nama-nama tokoh nasional atau pejabat negara yang layak menjadi capres versi pandangan anak muda. Dalam jajak pendapat itu, nama Jokowi menempati urutan tertinggi. Jokowi memenuhi sejumlah kriteria layak menjadi capres 2014. Kriterianya ialah kepemimpinannya diyakini memiliki ketegasan dan mampu dekat dengan rakyat dengan cara turun langsung ke lapangan.

Sumber: Kompas.com

Joko Widodo Tokoh Publik Pilihan Versi SPS

Joko Widodo Tokoh Publik Pilihan Versi SPS
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendapat penghargaan sebagai tokoh publik pilihan 2012 dari Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat. Bersama empat tokoh lain, Joko dinilai sebagai tokoh publik yang relatif bersih.

Penganugerahan penghargaan ini diserahkan langsung oleh Ketua Umum SPS Pusat Dahlan Iskan dalam acara The 1st SPS-Indonesia PR Summit 2012 di Yogyakarta, Jumat (14/12/2012). Selain Joko, empat tokoh lain yang mendapat penghargaan serupa yaitu Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo, Rektor Universitas Paramadina Anies R Baswedan, Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla, dan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.

Wakil Dewan Juri SPS Pusat Bambang Halilintar mengatakan, penetapan lima tokoh publik pilihan 2012 ini diputuskan oleh SPS Pusat bersama lima dewan juri. "Tokoh-tokoh yang terpilih adalah tokoh yang relatif bersih di mata publik," paparnya.

Kamis, 13 Desember 2012

Ahok: Sampah Jakarta tak akan dibawa keluar kota

Ahok: Sampah Jakarta tak akan dibawa keluar kota

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berencana mengubah metode pengolahan sampah di Jakarta. Ahok mengaku memiliki program Tempat Pembuangan Sampah (TPS) terpadu.

Dalam program itu, sampah di Ibu Kota harus diselesaikan di Jakarta.

"Tender kita akan tenderkan, konsep sampah, sampah tidak boleh dibawa keluar nanti kena biaya lagi. Sampah itu selesai di tengah kota, termasuk membangun ITF di Sunter," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (13/12).

Sementara, mengenai sampah yang ada di sungai-sungai Jakarta, Ahok berencana mengubah metode pembersihannya.

"Kita mau sungainya bersih bukan bicara berapa ton sampah yang diangkut. Tahun depan kita ingin ubah sistemnya," katanya.

Ahok mengaku akan melibatkan masyarakat untuk membersihkan sampah yang ada di sungai dan aliran air. Karenanya, Ahok akan menambah truk dan alat berat untuk mengeruk sampah.

"Jadi tidak bayar swasta lagi, hitungan per ton lagi kan itu masalah. Jadi kita mesti keruk terus. Terus tambah alat lagi," kata Ahok.

"Tambah (truk dan alat berat) enggak apa-apa, termasuk sedot segala macam. Pak gubernur saya minta untuk tambah Rp 50 miliar pun enggak apa-apa, yang penting untuk mesin-mesin itu ada," katanya.

Sumber : merdeka.com

Rabu, 12 Desember 2012

Basuki Harapkan Warga Jakarta Tertular "Virus" Jokowi

Basuki Harapkan Warga Jakarta Tertular "Virus" Jokowi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo disambut meriah oleh warga Kapuk Muara, yang merupakan korban kebakaran pada Selasa (11/12/2012) lalu. Pada acara Bakti Sosial itu Jokowi turut didampingi oleh isterinya Iriana Widodo, isteri Basuki Tjahaja Purnama, Veronica Tan. Selain itu turut hadir Menteri Pemberdayaan Perempuan, Linda Gumelar dan Ketua Tim Penggerak PKK Pusat, Evita Gamawan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama optimistis warga Ibu Kota akan lebih tertib. Hal itu disebabkan virus positif yang ditularkan oleh kepemimpinan Jakarta Baru.

Basuki mengatakan, Gubernur DKI Joko Widodo terus-menerus menularkan kebiasaan baik dengan kerendahan hatinya. Hal ini diyakini Basuki akan berdampak pada terciptanya suasana yang lebih nyaman di Ibu Kota pada waktu-waktu mendatang.

"Nanti pasti kebawa kok. Kalau kita beri habit yang baik, pasti masyarakatnya ada hati untuk memperbaiki diri," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (13/12/2012).

Menurutnya, warga Jakarta sudah pasti ingin hidup di tengah kota besar yang nyaman. Namun, semuanya menjadi sulit karena selama ini tak ada rasa saling memperhatikan antara pemerintah daerah dengan masyarakat dan sebaliknya.

Hal itu, menurutnya, dipicu oleh rasa kecewa masyarakat kepada kinerja pimpinan di daerah. Pemerintah dinilai tak memedulikan kepentingan masyarakat dan buntutnya adalah dengan menunjukkan gaya hidup yang sering kali tidak tertib.

"Kalau kita baik, orang Jakarta juga baik. Tiap ada masalah, pejabatnya care. Jadi, kita beruntung ada Pak Gubernur yang mau terus turun ke lapangan. Kalau Gubernur turun, ya saya yang rapikan belakang meja," ujarnya.

Sumber : kompas.com

Selasa, 11 Desember 2012

Basuki : Biaya konsultan RS Koja Rp 10 miliar, kampret bener ..

Ahok: Biaya konsultan RS Koja Rp 10 miliar, kampret bener

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyorot soal biaya konsultan pembangunan Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara, tahun-tahun sebelumnya. Meski dengan biaya konsultan besar, masih saja ada pelayanan yang kurang.

"Rumah Sakit Koja sudah ngantre tiga hari di UGD. Padahal untuk konsultan saja itu Rp 10 miliar, apa-apaan itu, kalau bahasa kasarnya itu kampret bener," kat Ahok dalam acara mengawal uang rakyat di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (12/12).

Untuk mengawasi penggunaan anggaran, Ahok akan terjun langsung ke lapangan dalam mensosialisasikan Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2011 tentang sistem perencanaan dan penganggaran terpadu. Dengan demikian, anggaran terpadu berjalan secara transparan. "Saya akan usahakan ikut keliling tiap hari sampai malam," ujar Ahok.

Jika menemukan ada penyimpangan anggaran, Ahok akan memecat pejabat eselon III. "Kami sudah pangkas 25 persen, tetapi pasti ada oknum yang nakal makanya kami pangkas setiap satuan unit. Tetapi kalau masih saja ada, ya sampai eselon tiga kita pecat saja," ujarnya.

Sejauh ini, Ahok belum melihat mana pegawai Pemprov yang tidak sejalan dengan visi dan misinya. "Kami tidak tahu mana yang mau ikut kami apa enggak, kelihatan pas penyusunan anggaran, kalau tidak ngerti sama kita ya kita ganti saja," terangnya.

Sumber : merdeka.com

Calon kepala daerah ramai-ramai minta petuah Jokowi

Calon kepala daerah ramai-ramai minta petuah Jokowi

Kemenangan Jokowi dalam pertarungan pemilihan gubernur DKI Jakarta menjadi inspirasi bagi para calon kepala daerah dari PDIP untuk meniru strategi mantan wali kota Solo itu. Jokowi pun tak sungkan membagi tips bagaimana merebut hati para calon pemilih.

Selasa (11/12) kemarin, Jokowi diundang secara khusus oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk datang ke kantor DPP. Mega meminta Jokowi mengajari pasangan cagub Sumatera Utara Effendi Simbolon-Djumiran Abdi soal pengalamannya agar bisa menang.

"Saudara-saudara melihat ada Gubernur DKI sore ini karena tentunya nanti secara tertutup beliau akan memberikan banyak pengalamannya di lapangan ketika proses Pilkada di DKI. Itu maksud sore hari ini kita bertemu," ujar Mega.

Jokowi pun mengaku siap membantu Effendi memenangkan Pilgub Sumut. Apalagi, kata Jokowi, selama Pilgub DKI lalu, Effendi yang merupakan anggota DPR asal daerah pemilihan DKI Jakarta III, turut membantu dirinya.

"Dulu waktu saya masuk ke Jakarta yang mengantar ke KPUD itu Effendi, jadi nanti saya disuruh ngantar juga mau jadi gantian. Kita juga saling memberi masukan, saya juga berbagi pengalaman," kata Jokowi.

Jokowi pun mengungkapkan tips yang disampaikan ke Effendi dan Djumiran.

"Harus mendengar keinginan dari masyarakat itu supaya nyambung kebijakan apa dengan mereka. Kalau sudah nyambung menyampaikan pesan mereka menjadi mudah," ujar Jokowi.

Menurutnya, jika seorang cagub sudah bisa mendengar aspirasi warga, baru visi dan misi disampikan ke warga. Salah satu cara mendengar sejumlah keluhan langsung dari masyarakat, adalah dengan blusukan.

"Ya itu salah satu cara mendengar keluhan-keluhan. Mau mintanya ke utara visi misinya ke selatan, ya enggak bakal nyambung kalau gitu, enggak bakal kepilih. Tadi sudah saya sampaikan beberapa hal yang kecil-kecil," imbuhnya.

Effendi sendiri mengakui kepopuleran Jokowi sulit ditandingi. Tidak hanya di Jakarta tapi juga di daerah. Karena itu petuah dari Jokowi tentu sangat berharga.

Soal petuah ini, Jokowi juga sebelumnya ikut berbagi pengalaman dengan cagub Jabar yang diusung PDIP yakni pasangan Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki.

Jokowi menekankan kepada Rieke-Teten untuk rajin blusukan. Apalagi dengan waktu yang tersisa jelang pemilihan Gubernur Jawa Barat pada Februari 2013 mendatang, Jokowi menyebut waktu sudah terlalu mepet.

"Jangan terlalu banyak rapat lah, langsung saja bergerak," kata Jokowi di kantor DPD PDIP Jabar, Bandung, Minggu (18/11) lalu.

"Ayo gerak terus, dan jangan sampai ada yang lepas. Semua harus bersatu bahu membahu," pesan Jokowi.

Sumber : merdeka.com

Basuki Serius Ancam Potong Tunjangan PNS

Basuki Serius Ancam Potong Tunjangan PNS
Wakil Gubernur DKI Jakarta bersama Anggota Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dalam sebuah rapat membahas larangan merokok di Jakarta, Selasa (11/12/2012), di Balaikota Jakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku serius dengan rencananya memotong tunjangan kesejahteraan daerah (TKD) pada semua PNS yang terbukti melanggar aturan dilarang merokok. Suka atau tidak, aturan itu akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat.

"Kita cuma minta jangan merokok di dalam ruangan. Bukan soal kasihan atau enggak, kasihan itu kalau membagi racun sama yang enggak merokok," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (12/12/2012).

Saat ditanya tentang upaya penambahan fasilitas untuk para perokok, Basuki menjawab hal itu belum menjadi pikirannya. Pasalnya, ia menilai aktivitas merokok sangat mengganggu masyarakat lain, asap rokok akan tetap menyebar walaupun dibuat ruangan khusus perokok.

"Kenapa pesawat bisa bebas asap rokok? Saya bukan antirokok, tapi saya akan ladeni perdebatan kalau di pesawat sudah boleh merokok," ujarnya.

Basuki memang serius mewujudkan Jakarta bebas asap rokok. Keinginan itu diimbangi dengan ancaman sanksi yang tegas pada semua pelanggarnya.

Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 50/2012 tentang Kawasan Dilarang Merokok diperkuat dengan draf yang baru akan dirancang. Penguatan diakukan karenaa Pergub yang ada dinilai belum optimal implementasinya.

Ada beberapa usulan yang bakal asuk dalam draf tersebut. Pertama adalah ancaman pencabutan satu bulan tunjangan kesejahteraan daerah (TKD) untuk semua PNS di Jakarta yang tertangkap atau terbukti merokok dalam zona dilarang merokok.

Ancaman tersebut diusulkan karena selama ini sanksi yang terkandung dalam Pergub 50 rentan digugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Pasalnya, Pergub tersebut mengancam penurunan pangkat pada PNS yang kedapatan merokok di tempat-tempat umum.

Jumlah TKD terendah adalah Rp 2,9 juta per bulan. Untuk swasta, sanksi serupa juga terancam didapatkan pengelola gedung apabila lemah dalam mengawasi aktivitas perokok. Tak sampai di situ, pengusaha angkutan umum juga akan terkena dampaknya.

Meski belum diputuskan, ancaman sanksi untuk pengelola gedung adalah menunda IMB, dan menunda perpanjangan KIR untuk angkutan umum.

Sebagai informasi, berdasarkan survei Yayasan Lembagan Konsumen Indonesia (YLKI), 50 persen mal dan perkantoran di Jakarta masih melanggar aturan, dan 98 persen hotel serta restoran juga masih belum melaksanakan Pergub 50/2012 tersebut.

Merujuk pada hasil survei Swisscontact Indonesia, sebuah LSM yang tergabung dalam koalisi masyarakat anti asap rokok, terungkap bahwa baru 15.000 lokasi yang manut pada aturan dilarang merokok dari jumlah yang diharapkan mencapai 50.000 lokasi. Bahkan Swisscontact Indonesia mencatat tingkat ketaatan kawasan di DKI Jakarta masih sangat rendah. Hanya 43 persen kawasan pendidikan yang taat, kantor swasta 40 persen, kantor pemerintah 42 persen, tempat ibadah 44 persen, kesehatan 63 persen, dan angkutan umum 0 persen.

Sumber : kompas.com

Minggu, 09 Desember 2012

Jajak Pendapat: Jokowi Paling Layak Memimpin Bangsa

Jajak Pendapat: Jokowi Paling Layak Memimpin Bangsa
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (tengah) menjawab pertanyaan wartawan saat akan melakukan pertemuan dengan lurah, camat, wali kota, dan bupati se-DKI Jakarta di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (25/10/2012). Gubernur mengumpulkan lurah, camat, wali kota, dan bupati seluruh Jakarta untuk menjelaskan fungsi para pejabat pemprov tersebut bagi masyarakat dan cara-cara melayani warga.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meraih suara terbanyak dalam jajak pendapat kategori "Anak Bangsa yang Layak Memimpin Bangsa" yang dilakukan oleh tabloid The Politic dari Kelompok Media Peluang. Jokowi mengalahkan sejumlah tokoh penting lain, termasuk Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan.

Nama Jokowi dipilih oleh 34,42 persen responden. Ia mengungguli nama-nama lain, termasuk Dahlan Iskan, Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto, dan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Dahlan meraih 20 persen suara atau yang terbanyak setelah Jokowi, Prabowo meraih 14,42 persen, dan Jusuf Kalla mendapatkan 9,07 persen. Sisanya sebesar 22 persen lebih diperoleh dari sejumlah tokoh lain.

Pemimpin Kelompok Media Peluang (KMP) Nanik S Deyang mengatakan, jajak pendapat tersebut dilakukan sejak awal  2012. Jajak pendapat itu juga dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya tokoh lain yang belum muncul dalam polling pertama.

"Kami akan terus melanjutkan polling ini untuk mengetahui harapan masyarakat kepada para tokoh yang sudah dipilih oleh masyarakat," kata Nanik dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (9/12/2012).

Sementara itu, budayawan Atilla Soerjadjaja menerima penghargaan kategori Bidang Budaya. Atilla terpilih sebagai Tokoh yang Sangat Peduli Memajukan Kebudayaan Bangsa. Atilla dinilai sangat sukses mengedepankan sendratari tradisional Matah Ati ke kancah internasional. "Ibu Atilla juga banyak mendapatkan penghargaan budaya dari dunia internasional," ujar Nanik.

Selain itu, beberapa tokoh yang dinilai sangat peduli untuk memajukan bangsa, antara lain, Arswendo Atmowiloto dan Butet Kartaredjasa. Dalam Bidang Sosial, tokoh yang dianggap sangat peduli dan membantu masyarakat miskin adalah Santhi M Serad, Lia Chandrasari, dan Ani Kusuma Dewi.

  Sumber :Antara


Jokowi: Kita Harus Berani Merombak Sistem

Jokowi: Kita Harus Berani Merombak Sistem
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membeberkan siasatnya dalam memerangi praktik korupsi. Menurut dia, dua hal fundamental yang harus dilakukan untuk menekan korupsi, yakni membenahi sistem dan sumber daya manusia  sebagai eksekutor di lapangan.

Saat menghadiri peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di Monas, Jakarta, Minggu (9/12/2012), Jokowi menyampaikan, segala sistem yang memungkinkan terjadinya korupsi harus dibenahi. Kalau dipandang perlu, sistem bisa dirombak demi menutup celah yang mendorong seseorang melakukan korupsi.

"Kita harus punya keberanian merombak sistem agar lebih baik. Kalau belum ada, ya, dibangun. Kalau sudah ada tetapi buruk, ya, dibenahi," kata Jokowi.

Salah satu sistem yang kerap disampaikannya dalam sejumlah kesempatan adalah membangun transparansi. Misalnya, ia pernah berjanji untuk membuka Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui pamflet atau poster yang ditempel di tiap kelurahan, kecamatan, dan kerumunan warga.

Ia juga pernah menyampaikan membenahi sitem pembayaran dan pengelolaan pajak secara online. Tujuannya, untuk melibatkan semua pihak dalam hal pengawasan kebijakan.

"Ini dibuka supaya ada transparansi dan keterbukaan. Nantinya hal ini akan memaksa birokrasi kita menuju sebuah kejujuran," ujarnya.

Sumber: kompas.com

Kiat Jokowi Perangi Korupsi di Pemprov DKI Jakarta

Kiat Jokowi Perangi Korupsi di Pemprov DKI Jakarta
Dari kiri ke kanan : Ketua KPK Abraham Samad, Menkumham Amir Syamsudin, dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tengah berbincang di peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia, di Monas, Minggu (9/12/2012).

Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia yang digelar di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (9/12/2012), ditandai dengan pernyataan bersama sejumlah tokoh untuk memerangi korupsi. Ikut serta dalam pernyataan bersama itu adalah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Bagaimana cara Jokowi mencegah dan memberantas korupsi di jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta?

Dijumpai di sela-sela peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, Jokowi membeberkan siasatnya dalam upaya memerangi kejahatan luar biasa tersebut. Ia mengatakan, hal utama yang harus dilakukan adalah membenahi sistem tata pemerintahan dan birokrasi di wilayahnya. Sejumlah kekurangan yang ada ditutup dengan sistem-sistem baru, misalnya dengan mengoptimalkan penggunaan sistem internet (online) demi membangun budaya transparan yang dapat diakses warga Jakarta.

"Benahi sistem, misalnya untuk pajak, mulai tahun depan kita online-kan. Pajak restoran, hotel, semuanya," kata Jokowi.

Selain itu, menurutnya, sumber daya manusia (SDM) di lembaga pemerintahan daerah harus dibenahi dan diperkuat. Sebab, pencegahan dan perang melawan korupsi hanya dapat dilakukan dengan sistem baik yang dijalankan oleh SDM yang kredibel. SDM kredibel itulah yang nantinya akan diberdayakan Jokowi untuk melakukan pengawasan di seluruh sektor, baik birokrasi pemerintahan maupun proyek-proyek yang dilakukan di lapangan.

"Yang paling penting benahi sistem dan SDM-nya, pasti semua akan lebih baik. Kita harus benahi, tanpa itu semuanya jadi enggak berguna," ujarnya.

Sumber : kompas.com