Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Rabu, 24 September 2014

"Saya Akan Buktikan, Ahok Tanpa Partai Pun Bisa"

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama turut mengikuti perkembangan RUU Pilkada yang bakal diputuskan DPR pada Kamis (25/9/2014) ini. 

Apabila pemilihan kepala daerah diputuskan melalui DPRD, mantan kader Partai Gerindra itu memutuskan untuk tidak lagi mencalonkan diri sebagai gubernur pada Pilkada DKI 2017. 

"Bagi saya, sederhana. Kalau kepala daerah dipilih DPRD, saya berhenti saja, berhenti berpolitik," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta. 

Pria yang akrab disapa Ahok kini berstatus non-partai. Dengan statusnya itu, ia ingin memberi "tontonan menarik" kepada masyarakat Indonesia, terutama Jakarta. Apakah kepala daerah dengan latar belakang non-partai dapat bekerja sama dengan baik bersama DPRD. 

Ahok berharap, dalam sisa tiga tahun pemerintahannya,  ia dapat merealisasikan segala program unggulan DKI Jakarta. 

"Kalau dalam tiga tahun itu saya bisa bekerja sama dengan baik bersama DPRD, publik percaya sama saya. Saya yakin bahwa Ahok tanpa partai pun bisa (membangun Jakarta)," kata Basuki. 

"Kalau saya (kepala daerah) yang mau (berniat) nyolong, ya saya lebih baik dipilih DPRD. Nanti gue kasih gaji Rp 100 juta aja buat anggota Dewan biar gue dipilih (jadi gubernur)," lanjut dia tertawa. 

Sekadar informasi, Rapat Paripurna DPR RI hari ini akan menjadi penentu mekanisme pemilihan kepala daerah, apakah langsung oleh rakyat atau oleh DPRD. Hingga rapat kerja kemarin, masih banyak perbedaan sikap di antara fraksi-fraksi di Komisi II DPR mengenai RUU Pilkada.

Sumber: kompas.com