Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku berkunjung ke Pintu Air Katulampa untuk mencari tahu soal pintu air. Jokowi ingin tahu lebih jelas tentang persoalan yang berkaitan dengan banjir.
"Apapun mereka yang ada di sini menentukan. Apakah pintu ini dibuka atau ditutup, sehingga saya memerlukan datang ke sini karena memang ingin menemukan, saya pingin ngerti pintu ini. Tandanya seperti apa, kapan ini dibuka, kemudian ambang batasnya sebelah mana," ujar Jokowi di Pintu Air Katulampa, Senin (31/120.
Menurut Jokowi, jika sudah mengerti, bisa mengambil keputusan berkaitan dengan kebijakan mengatasi banjir. "Paling tidak di otak saya terekam lah. Oh saya perlu telepon ke sini misalnya, saya akan telepon. Yang jelas semakin saya tahu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan banjir, akan semakin gampang membuat policy-nya yang nyata. Tapi memang penguasaan saya masih dalam posisi 2 bulan," tegas Jokowi.
Ditanya tentang pintu air Katulampa, menurut Jokowi bagus dan besar. "Mengoperasikannya sangat simple, tapi menentukan sekali Jakarta," ujar pengusaha mebel itu.
Dia menambahkan, nantinya ingin bisa berhubungan langsung dengan petugas di Katulampa. "Ada warga tanya tentang kekhawatiran, saya bisa langsung jawab karena saya sudah langsung melihat. Tidak cuma membayangkan," tegasnya.
Jokowi pun sudah mulai paham mengapa Jakarta bisa banjir padahal tidak hujan, setelah meninjau Katulampa.
"Karena di hulu hujan deras dan di sini airnya sudah pada posisi merah sehingga di sini mau tidak mau dibuka. Standarnya ya sepertinya itu. Kayak yang terakhir kemarin kita ga hujan tapi banjir karena di hulunya memang hujan deras sekali. Ini kadang kalo kita bayangin gak ngerti tapi kalau kita sudah lihat di lapangan kita baru mengerti. Standarisasi itu yg tadinya saya nggak tahu skarang sudah tahu. Sisanya untuk kepentingan-kepentingan tertentu saya bisa telepon," paparnya.
Sumber : merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar