Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Minggu, 04 November 2012

Jokowi: Kartu Sehat dan Kartu Pintar Kurangi Beban Guru Swasta


 
ILUSTRASI


Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengakui adanya perbedaan gaji guru swasta dan guru yang berstatus PNS di Jakarta.

Ia pun berusaha agar kesenjangan yang terjadi terkait perhatian pemerintah terhadap para pahlawan tanpa tanda jasa ini bisa dikurangi.

Namun, hingga saat ini Jokowi belum menentukan berapa gaji yang seharusnya diterima para guru swasta di Jakarta. Menurutnya, untuk sementara waktu para guru swasta ini dapat menggunakan Kartu Sehat dan Kartu Pintar yang sedang gencar dipromosikan Jokowi-Ahok.

Kedua program tersebut, kata Jokowi, dapat membantu meringankan beban para guru swasta.

"Tadi kan ada yang bisik-bisik menyampaikan gajinya rata-rata Rp 800.000. Jadi nanti karena kami belum kalkulasi dalam bentuk rupiah, ya bantuannya dalam bentuk Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta pintar untuk putra-putranya. Itu saya kira sudah mengurangi beban," kata Jokowi usai menghadiri acara di Gedung Manggala Wana Bhakti (4/11/2012).

Pernyataan ini, disampaikan Jokowi terkait keinginan para guru swasta di Jakarta agar pendapatan mereka disetarakan dengan para guru dengan status PNS.

Harapan tersebut disampaikan para guru swasta dalam acara 'Tasyakuran Guru Swasta dan Tokoh Masyarakat dengan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI: Pemimpin Baru Jakarta Mewujudkan Kebijakan Pro Rakyat' di Gedung Balai Latihan Kerja Transito, Pondok Kelapa, Jakarta Timur..

"Kami ingin disamakan dengan para guru negeri, khususnya dalam hal gaji. Jangan tebang pilihlah. Kan tujuan program Pak Jokowi Jakarta Cerdas, kita dukunglah dari guru-guru," jelas Sekjen Forum Komunikasi Guru Swasta (FKGS) DKI Jakarta, Nurfala.

Nurfala menilai, saat ini masih banyak guru swasta di Jakarta yang menerima gaji di bawah UMR. Namun karena keterbatasan lapangan kerja dan tuntutan hidup, para guru swasta tetap bekerja.

"Gaji guru swasta masih ada yang berkisar Rp 700 ribuan. Mungkin yayasan tidak sanggup bayar. Jadi kami minta perhatian pemerintah. Kalau guru negeri dapat TKD, tunjangan khusus daerah, guru swasta nggak dapat. Itu kan dari pemerintah," lanjut Nurfala.

Sumber : kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar