Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Kamis, 08 November 2012

5 Keluh kesah Jokowi hadapi problem Jakarta

5 Keluh kesah Jokowi hadapi problem Jakarta

Belum ada satu bulan menjadi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) sudah berkeluh kesah tentang persoalan Jakarta. Jokowi menyebut, persoalan Jakarta ruwet dan kompleks seperti benang kusut.

Ada banyak persoalan yang ia hadapi. Mulai persoalan macet sampai sengketa tanah dan adanya pungutan liar. Jokowi berharap masyarakat sabar. Dia pun tak mau menyalahkan gubernur terdahulu yang memberikan warisan setumpuk persoalan.

"Persoalannya kompleks dan ruwet, lah gimana sudah terlanjur seperti ini," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (7/11).

Jokowi pun mengaku selalu mencatat setiap ada persoalan apapun yang diadukan masyarakat kepada dirinya. Seperti halnya persoalan pungutan liar di sekolah-sekolah, dia mengaku harus mengecek dulu di lapangan. "Ini dicek apakah ada pungutan itu atau tidak, itu yang perlu dicek semua," kata dia.

Untuk menyelesaikan semuanya itu butuh waktu. Tidak bisa bim salabim langsung beres. Jokowi hanya manusia biasa. Berikut keluh kesah Jokowi:

1. Cepat tua

Semua orang ingin persoalan Jakarta selesai. Banjir, macet, pendidikan, kesehatan dan penataan kampung bisa diselesaikan dengan cepat.

Karena itulah, saban harinya Jokowi selalu menjadi sorotan media. Awak media kerap kali mempertanyakan semua konsep yang pernah diutarakan. Mulai dari soal pembangunan tol dalam kota, pembangunan SPBG, dan penggusuran.

Karena mendapat banyak pertanyaan, Jokowi meminta kepada wartawan untuk menanyakan satu per satu secara bergantian. Jokowi mengaku bingung bila diberondong pertanyaan secara bersamaan.

"Mbok ya satu-satu toh ya, tadi mulai dari masalah macet, pindah ke keamanan, dari keamanan pindah ke mana. Saya kalau gini cepet tua loh," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta sambil pegang dan elus-elus jidatnya, Senin (5/11).

2. Persoalan sampah

24 Oktober bulan lalu Jokowi tampak kaget saat melihat tumpukan sampah di Pintu Air Manggarai. Ia heran bisa ada sampah sebanyak itu.

Kedatangan Jokowi untuk mengecek kondisi Pintu Air Manggarai karena menjelang musim hujan. Jokowi khawatir banjir akan melanda Ibu Kota.

Sesaat setelah melihat tumpukan sampah, dia langsung terdiam. Kemudian dia duduk di pinggir bantaran pintu air sambil termenung. Jokowi kemudian mengeluarkan handphonenya dan langsung menelepon Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo.

Jokowi waktu itu meminta tambahan ekskavator dan dump truck untuk mengatasi tumpukan sampah di Pintu Air Manggarai. Di samping itu, Jokowi juga menginginkan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.

"Harus dibarengi pola hidup masyarakat yaitu jangan buang sampah di sungai," kata Jokowi.

3. Kening hangat

Karena saking banyak yang diurusi, Jokowi terkadang merasa pertanyaan wartawan berlebihan. Apalagi kalau ditanya banyak hal sekaligus.

Jokowi meminta awak media menanyakan persoalan Jakarta satu per satu. "Jangan semua ditanyain, pak ini pak itu. Coba lihat di sini anget (sambil menempelkan punggung telapak tangan di keningnya)," ujar Jokowi.

Jokowi meminta media untuk tidak menanyakan semua kebijakannya. Jokowi minta diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah di Ibu Kota satu per satu. "Ya satu-satu dululah," ujarnya.

4. Merasakan macet Jakarta

Melakukan perjalanan dari kantornya dari Balai Kota, Jakarta Pusat, menuju ke Marunda, Jakarta Utara, tanpa voorijder menjadi pengalaman tersendiri bagi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Macet dan banyaknya truk kontainer membuat jalanan semakin semrawut.

"Perjalanan dari Balaikota ke Marunda bagai langit dan bumi," ujar Jokowi saat berkunjung ke Bambu Kuning, Jakarta Utara, Kamis (18/10).

Meski demikian, Jokowi tetap tidak kapok. Dia sampai sekarang tidak menggunakan voorijder saat melakukan sidak dan blusukan ke kampung-kampung Jakarta.

Jokowi hanya sesekali saja menggunakan voorijder atau saat bertemu pejabat negara.

5. Pusing

Lagi-lagi diberondong pertanyaan soal atasi kemacetan dan banjir Jakarta. Jokowi mengeluh banyak wartawan yang mempertanyakan perkembangan penanganan banjir dan kemacetan.

Jokowi bertambah bingung saat mahasiswa ikut menanyakan kepada Jokowi di Balai Kota beberapa waktu lalu. "Satu-satu dong, saya jadi pusing ini," kata Jokowi sambil menepuk jidatnya.

"Harusnya kepala saya ada tiga," ujar Jokowi sambil tersenyum.


Sumber: merdeka.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar