Rhoma
Irama bersama ketua Panwaslu DKI Jakarta, Ramdansyah saat memberikan
keterangan kepada wartawan di Kantor Panwaslu DKI Jakarta di Jalan
Suryopranoto, Jakarta Pusat, Senin (6/8/2012).
Beberapa waktu lalu Rhoma dipanggil oleh Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta terkait ceramahnya mengenai Jokowi dan pasangan Jokowi dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Saat itu Rhoma menyatakan bahwa sebaiknya warga Jakarta memilih gubernur dan wakil gubernur yang seiman.
Oleh sejumlah pihak, pernyataan itu dianggap menyinggung masalah suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Setelah Panwaslu memeriksa kasus tersebut, Panwaslu memutuskan Rhoma tidak bersalah dan ceramah itu tidak melanggar isu SARA.
Setelah Jokowi dan Basuki dinyatakan menang dalam Pilkada DKI Jakarta, Rhoma sempat menolak memberikan komentarnya. Kini, setelah Jokowi dan Basuki memasuki usia dua pekan menjabat sebagai pemimpin Jakarta, Rhoma ingin melihat apakah Jokowi-Basuki dapat merealisasikan janji-janji mereka saat berkampanye.
"Kita lihat seratus harilah, apakah benar-benar mereka membawa perubahan secara fisik dan nonfisik. Nanti kita lihatlah," kata bintang film "Dawai Dua Asmara" itu saat ditemui di kawasan Cipayung, Jakarta, Minggu (28/10/2012).
Rhoma berharap Jokowi-Basuki dapat menata dan menyelesaikan permasalahan kota Jakarta. Ia juga berharap Jokowi bisa menciptakan Jakarta sebagai kota yang berlandaskan agama. "Harus mampu menciptakan masyarakat Jakarta yang agamis, yang (sesuai) Pancasila. Seharusnya, ya perubahan fisik dan nonfisik yang signifikan sesuai janji mereka," ujarnya.
Sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar