Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kembali mengunjungi warga rusun
Tanah Tinggi, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2012). Kunjungan
Jokowi tersebut usai halal bil halal di Balai Kota .
Kota Jakarta membutuhkan ruang publik yang mampu mengakomodasi energi
kreatif dan ruang interaksi orang muda. Dengan itu, harapannya, energi
orang-orang muda akan tersalurkan pada aktivitas-aktivitas positif,
tidak lagi tersalurkan dalam aktivitas baku hantam dalam bentuk tawuran.
Demikian
pandangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengenai cara mengatasi
maraknya aksi tawuran yang dilakukan para siswa di Jakarta. Ia
menyampaikan pandangannya dalam upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di
Lapangan Ex IRTI, Monas, Jakarta, Senin (29/10/2012).
Ia berharap peringatan Hari Sumpah Pemuda dijadikan momentum mencegah tawuran. "Yang pertama kita harus sadar masyarakat Jakarta itu kumpulan dari Sabang sampai Merauke, semuanya ada. Kita harus sadar kita satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa," katanya.
Semua pemuda, kata dia, harus memiliki satu visi, ide, dan gagasan untuk menghindari tawuran. "Karena kita ini satu bangsa apalagi satu kota, jadi lupakanlah tawuran," ujarnya.
Jokowi, demikan ia akrab disapa, mencontohkan, ruang publik kreatif bisa dibuka di Taman Suropati. Selain untuk tempat olahraga, Taman Suropati bisa dijadikan tempat untuk menggelar pertunjukan orkestra kecil dan kebudayaan lainnya.
"Selain ruang publik, juga sebagai ruang kreasi. Bisa saja dibangun techno park yang dipakai pemuda-pemuda mengasah kreativitas agar Jakarta bisa menjadi salah satu Silicon Valley-nya Indonesia," kata Jokowi.
Ia juga mengingatkan semua pihak untuk menghargai kreativitas anak bangsa. Sebab, menurutnya, kreativitas akan membuka kemungkinan-kemungkinan baru.
Sumber : kompas.com
Ia berharap peringatan Hari Sumpah Pemuda dijadikan momentum mencegah tawuran. "Yang pertama kita harus sadar masyarakat Jakarta itu kumpulan dari Sabang sampai Merauke, semuanya ada. Kita harus sadar kita satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa," katanya.
Semua pemuda, kata dia, harus memiliki satu visi, ide, dan gagasan untuk menghindari tawuran. "Karena kita ini satu bangsa apalagi satu kota, jadi lupakanlah tawuran," ujarnya.
Jokowi, demikan ia akrab disapa, mencontohkan, ruang publik kreatif bisa dibuka di Taman Suropati. Selain untuk tempat olahraga, Taman Suropati bisa dijadikan tempat untuk menggelar pertunjukan orkestra kecil dan kebudayaan lainnya.
"Selain ruang publik, juga sebagai ruang kreasi. Bisa saja dibangun techno park yang dipakai pemuda-pemuda mengasah kreativitas agar Jakarta bisa menjadi salah satu Silicon Valley-nya Indonesia," kata Jokowi.
Ia juga mengingatkan semua pihak untuk menghargai kreativitas anak bangsa. Sebab, menurutnya, kreativitas akan membuka kemungkinan-kemungkinan baru.
Sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar