Kunjungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ke Gedung Sate untuk bertemu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, menghasilkan harapan baru dalam mengatasi banjir di Jakarta. Keduanya sepakat untuk melaksanakan dua program yang lama tertunda.
Kedua program itu adalah pembangunan waduk di Ciawi serta penyudetan Sungai Ciliwung. Belum ada pembicaraan lebih spesifik dari kedua gubernur, tetapi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kedua provinsi akan menyusun rencana kerja hingga pembagian daerah dalam waktu sebulan.
"Kami ingin mengkristalkan kerja sama sebelum menghadap ke pemerintah pusat. Diharapkan hal ini bisa mempercepat realisasi program," kata Kepala Bappeda Provinsi Jabar Deny Juanda, Rabu (31/10/2012), di Bandung.
Waduk Ciawi adalah proyek yang sudah dimulai tahun 2006, tetapi tertunda hingga kini karena belum rampungnya perencanaan hingga ketidaksiapan dana untuk pembebasan lahan. Menurut dokumen awal proyek ini, Waduk Ciawi akan memakai lahan seluas 204 hektar dan bisa menampung air 36 juta meter kubik.
Menurut Deny, selain sebagai cadangan air, waduk ini juga bermanfaat untuk menahan limpahan air sebelum masuk ke Jakarta. Dokumen awal juga menyebutkan bahwa pembangunan fisik waduk bakal menghabiskan biaya Rp 2 triliun, belum termasuk pembebasan lahan.
Selain pembangunan waduk, Heryawan dan Joko sepakat dengan rencana penyudetan Sungai Ciliwung agar dialirkan ke Sungai Cisadane. Tujuan dari proyek itu juga membagi limpahan air dari Sungai Ciliwung agar tidak semuanya masuk ke Jakarta.Sumber: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar