Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak merasa khawatir menanggapi aksi penolakan maupun dukungan terhadap program Kartu Jakarta Sehat (KJS). Jokowi menganggap hal itu sebagai suatu dinamika.
"Ya, ini namanya dinamika masyarakat kan," ujar Jokowi saat bertemu dengan pendukung KJS di depan Balaikota, Kamis (30/5/2013) sore.
Mantan Wali Kota Surakarta itu menilai bahwa program KJS sangat bermanfaat bagi warga miskin. Oleh sebab itu, ia akan mempertahankan program KJS tersebut, meski ditentang oleh sejumlah pihak.
"Ada sebagian masyarakat yang khawatir kalau KJS itu dihilangin. Khawatir karena mereka sudah menikmati KJS. Mungkin itu saja," katanya.
Hari ini ada dua demonstrasi yang digelar di gedung Balaikota Jakarta. Aksi pertama dilakukan oleh sekitar 500 orang penolak KJS. Setelah aksi selesai, sekitar 200 orang kembali datang ke Balaikota. Mereka adalah para pendukung KJS.
Pengamanan kedua aksi itu pun tampak berbeda. Aksi menolak KJS hanya diperbolehkan berlangsung di luar gerbang Balaikota Jakarta, sementara pendukung program KJS diperbolehkan masuk gedung hingga duduk-duduk di selasar kantor Jokowi.
Menjelang petang, Jokowi keluar bertemu para pendukung programnya. Tepuk tangan meriah menyambut saat Jokowi keluar pintu. Jokowi sempat berdiskusi dengan perwakilan warga untuk menyerap pernyataan mereka. Beberapa peserta aksi ada yang meminta tanda tangan Jokowi pada bendera organisasi yang dibawa.
Sumber: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar