Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Selasa, 28 Mei 2013

Jokowi: KJS Masalah Kecil, Jangan Dibesarkan dengan Interpelasi

Jokowi: KJS Masalah Kecil, Jangan Dibesarkan dengan Interpelasi
Gubernur DKI Jakarta membagikan Kartu Jakarta Sehat di Puskesmas Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Selasa (27/5/2013) pagi.

Gubernur DKI Joko Widodo berpendapat bahwa DPRD DKI Jakarta tak perlu mengusulkan hak interpelasi tentang persoalan Kartu Jakarta Sehat (KJS). Menurut Jokowi, penjelasan tentang KJS tak perlu dilakukan melalui mekanisme interpelasi.

"Kalau ada masalah kecil-kecil kayak gini, ya, enggak usah digede-gedeinlah, sampai pakai interpelasi. Apaan itu?" ujar Jokowi di sela-sela pembagian KJS di Puskesmas Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Selasa (28/5/2013) pagi.

Jokowi tidak sependapat dengan DPRD yang meminta ada evaluasi ulang atau menarik keterlibatan PT Askes dalam sistem pembayaran KJS. Menurut Jokowi, keterlibatan PT Askes justru merupakan kemajuan di dalam program KJS itu.

"Kami ingin memperbaiki sistem. PT Askes ini mendampingi kami memperbaiki sistem, masa kami mau mundur lagi ke belakang," kata Jokowi.

Jokowi menyebutkan, hari ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membagikan 1.733.991 lembar KJS di Jakarta. Jumlah tersebut terdiri dari 339.333 KJS di Jakarta Pusat, 105.715 KJS di Jakarta Utara, 435.979 KJS di Jakarta Barat, 337.449 KJS di Jakarta Selatan, 502.500 KJS di Jakarta Timur, dan 12.165 KJS di aerah Kepulauan Seribu.

Mengenai jumlah pasien KJS yang membeludak, Jokowi menilai hal itu bukan suatu masalah besar. Menurut Jokowi, kondisi itu adalah salah satu bentuk antusiasme warga terhadap akses pelayanan kesehatan yang kian mudah. Ke depan, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan perbaikan sejumlah fasilitas.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar