Jumat (21/12) dan Sabtu (22/12), Jakarta dilanda macet parah akibat genangan air di banyak lokasi. Keluhan muncul dari pengguna jalan yang terjebak hingga berjam-jam di jalanan Jakarta.
Jokowi mengatakan, hujan dan macet yang terjadi Jumat malam merupakan tanggung jawab pemerintah DKI Jakarta. Sehingga, lanjut dia, pemprov akan melakukan bersih-bersih untuk meminimalisir banjir.
"Iya itulah tugas Pemprov DKI, tugas kita. Saya sudah sampaikan bolak-balik, sedimentasi sudah tebel sekali ya itu di bersihkan sedimentasinya," tegas dia. Dalam berbagai kesempatan, Jokowi kerap ditanya tentang macet dan banjir Jakarta. Berikut beberapa petikan jawaban Jokowi.
1. 19 November
Jokowi meminta semua pihak bersabar, karena penyelesaian macet dan banjir membutuhkan proses.
"Semuanya tidak bisa langsung selesai, termasuk masalah banjir dan macet ini," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (19/11).
Jokowi juga meminta semua pihak bekerja sama untuk menanggulangi permasalahan macet dan banjir. Salah satu contohnya adalah kerja bakti membersihkan sampah di seluruh titik rawan banjir yang ada di Jakarta.
2. 20 November
Hujan deras yang melanda Jakarta belakangan berakibat pada kemacetan parah hampir di setiap ruas jalan Ibu Kota. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, hal itu terjadi lantaran banyak warga yang menerobos jalan.
"Pengguna jalan saling terobos, Jadi masyarakat harusnya punya kesadaran. Kalau semua saling menerobos seperti itu pas hujan, jadi total berhenti seperti tadi malam," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (20/11) pagi.
Selain itu, Jokowi mengatakan, macet parah juga terjadi lantaran hujan deras yang melanda Jakarta."Pas hujan ya jadi total berhenti seperti tadi malam," imbuh Jokowi.
3. 21 November
Mengatasi persoalan banjir dan macet di Jakarta bukan persoalan mudah. Hal itu diakui oleh Jokowi.
"Dua-duanya susah (banjir dan macet)," kata Jokowi saat berbincang dengan awak media di dalam mobil pribadinya, Rabu (21/11).
Meski sulit, Jokowi yakin masalah itu bisa teratasi. Namun, untuk mengatasi keduanya tidak mungkin diselesaikan dengan singkat seperti membalikkan telapak tangan karena semua itu butuh proses. "Semua masalah pasti bisa diatasi tapi ya pasti perlu waktu, sudah ada perencanaan, dan tinggal nunggu waktu," ujarnya.
Jokowi mengatakan, persoalan banjir dan macet akan menjadi tantangan dalam hidupnya. Dengan sikap optimistis, Jokowi mengaku bisa mengatasinya. "Semua ini tantangan saya optimistis, saya enggak pernah berpikir pesimis," ujarnya.
4. 22 November
Jokowi angkat bicara soal kemacetan parah yang terjadi di Jakarta belakangan ini. Menurutnya, sejak dulu macet Jakarta akan semakin parah jika terjadi hujan. Karena itu ia meminta masyarakat bersabar. Sebab, ia tengah mencari solusinya. "Apa dulu-dulu waktu hujan tidak macet parah. Sama saja. Itu yang mau dicarikan jalan keluarnya. Selain transportasi massal. Transportasi massal kan untuk jangka panjang, yang jangka pendek baru kita garap habis-habisan dengan Polda," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (22/11).
Jokowi pun menyoroti masalah drainase dan saluran air di Jakarta yang bermasalah. Menurutnya ini masalah kronis di Jakarta. "Ya diperbaiki dong. Sekali lagi, saya ini baru 5 minggu. Jangan semua ditunjukin, langsung diperbaiki," kata Jokowi.
5. 13 Desember
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan tahun 2013 titik-titik banjir di Jakarta bisa berkurang 12-15 titik. Meskipun demikian Jokowi menegaskan hal itu perlu proses, namun yang pasti tiap tahun banjir akan terkurangi. "Sekarang masih 68 titik nanti terkurangi lagi, tiap tahun terkurangi. Memang proses perencanaan seperti itu," kata Jokowi di BPK Pemprov DKI Jakarta, Kamis (13/12).
Untuk saat ini, lanjutnya, penanganan banjir yang terjadi hanya proses sementara yang bersifat sementara. Untuk itu mantan Wali Kota Solo itu akan mengajak warga Jakarta untuk berkampanye bersih.
"Ya nanti mulai inilah mulai 2013 kita akan kampanye besaran-besaran buang sampah di tempatnya, buang sampah tidak di kali, buang sampah tidak di selokan," ujarnya.
Menurutnya, kampanye ini penting untuk dilakukan untuk menyadarkan masyarakat. Sehingga buang sampah pada tempatnya akan menjadi kebiasaan dan budaya, imbasnya pun akan terlihat positif untuk masyarakat Jakarta.
"Contoh di sebuah negara ya, untuk mengubah kebiasaan meludah di sembarang tempat itu butuh waktu 7 tahun. Singapura juga mengubah penggunaan kendaraan pribadi ke kendaraan umum juga membutuhkan waktu kurang lebih 6-7 tahun. Inikan proses lama. Jangan membalikkan telapak tangan langsung rampung, kayak dewa saja, kayak superman," imbuhnya sambil tertawa.
6. 22 Desember
Lalu lintas Jakarta lumpuh akibat hujan deras. Kendaraan nyaris tak bergerak berjam-jam di jalanan. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku macet semalam disebabkan berbagai faktor. Dia ikut meninjau kemacetan tersebut.
"Pertama ada hujan, dan ada genangan kemudian ada banjir, dan yang kedua ini karena ada libur panjang. Masyarakat ingin berangkat ke luar kota. Semuanya pada keluar, jam-jam kemarin itu semuanya pada keluar kota, jadi macetnya macet total," kata Jokowi, Sabtu (22/12).
Jokowi juga menilai macet terjadi karena pengemudi tidak disiplin dan mau menang sendiri. Pengemudi nekat menerobos taman kota dan jalur busway. Hal ini menyebabkan kemacetan lebih parah.
"Kemudian yang ketiga adalah kalau kita lihat di perempatan inginnya saling cepat saja. Pengendara itu tidak melihat lampu traffic light. Tidak berlalu lintas dengan baik, ada yang loncat ke taman, loncat ke jalur busway yang harusnya nunggu tapi terus. Ini (macet) yang startnya kadang-kadang dimulai dari situ," lanjut Jokowi.
Sumber : merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar