Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan memulangkan warga pendatang yang berpenghasilan di bawah Kebutuhan Hidup Layak (KHL) ke daerah asalnya. Diketahui jumlah pendatang baru pasca-Lebaran lalu naik sebanyak 6.925 orang atau 12,6 persen dari jumlah tahun 2012.
"Makanya sebelum Lebaran kita sudah prediksikan naik. Jadi tidak kaget lagi kalau memang benar naik berdasarkan data Dukcapil DKI," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (27/8).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan angka KHL 2013 sebesar Rp 1.978.789 per bulan. Angka tersebut meningkat cukup tinggi, atau sekitar 30 persen, dari penetapan KHL tahun 2012 sebesar Rp1.497.838.
Untuk mengantisipasi lonjakan arus urbanisasi, Ahok akan melakukan razia terhadap pendatang baru yang gaji pekerjaannya di bawah KHL. Mereka akan langsung dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing.
"Ya seperti saya bilang tadi, kalau penghasilannya di atas KHL, oke. Tapi kalau di bawah KHL yang dirazia. Mereka akan dibalikin ke daerah asalnya," jelasnya.
Selain itu, Operasi Bina Kependudukan (Binduk) akan dievaluasi untuk mengetahui efektif atau tidak dalam mengantisipasi arus urbanisasi di Jakarta.
Namun diakui Ahok, susah menilai efektif atau tidaknya operasi Binduk sebelum kawasan kumuh dihabiskan di kawasan Jakarta. Kawasan kumuh dapat dihilangkan di wajah Jakarta bila Pemprov DKI Jakarta berani menyediakan rumah susun (rusun) bagi warga miskin.
"Makanya kita lagi kaji. Pak Gubernur di rapim minta dihitung betul kawasan kumuh ada berapa, yang menyewa rumah ada berapa. Kalau memang butuh 500 blok yang ada 50 ribu unit rusun, Pak Gubernur berani bangun," terangnya.
Sumber: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar