Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Jumat, 05 Juli 2013

Jokowi atau Bukan, Tunggu Kearifan Bu Mega

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di rumah duka almarhum Taufiq Kiemas, di Jalan Teuku Umar 27, Minggu (9/6/2013).

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menegaskan, keputusan menentukan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung PDI-P ada di tangan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Meski Joko Widodo, sosok yang diusung PDI-P menjadi Gubernur DKI Jakarta, menempati rangking-rangking tertinggi dalam berbagai survei sebagai capres dengan elektabilitas tinggi, PDI-P masih menunggu keputusan Megawati.

Saat ditanya mengenai peluang Joko Widodo diusung menjadi capres, Basarah enggan menanggapinya. Dia kembali menegaskan bahwa hal tersebut merupakan kewenangan Megawati sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan.

"Kita serahkan sepenuhnya keputusan itu kepada kebijakan dan kearifan Bu Megawati," ujarnya, di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (5/7/2013).

Basarah mengatakan, kewenangan Megawati untuk menentukan capres dan cawapres yang akan diusung PDI-P didasari hasil Rapat Kerja Nasional DPP PDI Perjuangan pada 2011. Oleh karena itu, keputusan mengenai calon yang akan diusung PDI-P berada di tangan Mega.

"Termasuk kapan capres dan cawapres akan diumumkan secara resmi sebagai pasangan calon dari PDIP," kata Basarah.

Dalam banyak survei, sosok Joko Widodo selalu memiliki elektabilitas yang tinggi. Namun demikian, Joko Widodo yang selalu menepis keinginan maju sebagai capres karena ingin fokus membenahi Ibu Kota dan PDI Perjuangan, partai tempat bernaungnya sekarang, belum pernah mengeluarkan pernyataan resmi.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar