Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Senin, 08 April 2013

Ujian Lelang Jabatan Manfaatkan Laboratorium Sekolah

Banner sistem seleksi dan promosi terbuka, atau lebih dikenal dengan lelang jabatan lurah dan camat di Provinsi DKI Jakarta. Pendaftaran dibuka mulai 8-22 April 2013.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta I Made Karmayoga mengatakan bakal bekerja sama dengan sekolah-sekolah di Jakarta dalam menggelar sistem seleksi dan promosi terbuka, atau lelang jabatan untuk lurah dan camat. Kerja sama itu terkait penggunaan laboratorium komputer untuk memfasilitasi para kandidat dalam mengikuti uji pengetahuan sebagai rangkaian seleksinya. Sistem lelang jabatan telah resmi dimulai.

Setelah melewati masa pendaftaran, para kandidat akan mengikuti uji wawasan yang rencananya dilakukan secara online. Pada waktunya nanti, BKD DKI akan menentukan, dan memilah masing-masing kandidat untuk mengikuti tes di tempat (sekolah) tertentu. Penentuan lokasi itu salah satunya didasarkan oleh wilayah di mana kandidat bekerja dan sekolah itu berdiri.

"Ini untuk memudahkan saja, dari pada para kandidat pergi ke warnet, kan mendingan di sekolah. Sekolah-sekolah kami kan lab komputernya bagus-bagus," kata Made, kepada Kompas.com, Minggu (7/4/2013) malam.

Pendaftaran sistem lelang jabatan dimulai 8-22 April 2013. Semua pegawai negeri sipil DKI yang memenuhi persyaratan dapat mendaftarkan dirinya melalui laman bkddki.jakarta.go.id. Proses lelangnya akan melewati beberapa tahap selama dua bulan. Kandidat yang lolos rencananya akan dilantik pada 21 Juni 2013.

Untuk tahap awal, lelang jabatan akan menyasar kekosongan pejabat di tingkat lurah dan camat. Dari catatan Pemerintah Provinsi DKI, saat ini ada sekitar 25 jabatan lurah dan 3 jabatan camat yang kosong. Selanjutnya sistem ini bakal menyasar sampai ke level wali kota serta bupati. Semua lurah dan camat yang masih aktif menjabat diperbolehkan mengikuti proses lelang jabatan. Termasuk semua PNS fungsional dan struktural (kecuali dokter dan guru) Pemprov DKI yang jumlahnya mencapai 44.970 orang.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 100/2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural, untuk jabatan lurah, seorang PNS harus masuk dalam golongan terendah III b, tertinggi III d, dan eselon IV A. Untuk jabatan camat, PNS harus masuk golongan terendah III d dan tertinggi IV B dengan pendidikan minimum sarjana S-1.

Selain itu, lurah dan camat yang saat ini masih aktif menjabat juga diperbolehkan untuk mengikuti lelang jabatan dan menjadi prioritas dengan diberi nilai tambahan. Ada enam tahap seleksi yang harus dilalui oleh semua PNS yang mengikuti lelang jabatan di level lurah dan camat. Keenam tahap itu adalah seleksi administrasi, seleksi kesehatan, seleksi pengetahuan, paper SWOT diri visi-misi, tes psikologi LGD wawancara, dan wawancara final. Namun begitu, keputusan seseorang dapat menjadi lurah dan camat tidak hanya dinilai dari enam tahap tersebut.

Ada dua hal lain yang akan ikut serta menentukan, yaitu rekam jejak kandidat dan laporan masyarakat terhadap kinerja kandidat tersebut. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjamin sistem ini dapat berjalan bersih dengan menggandeng Mabes Polri dan akademisi. Jokowi sengaja menggulirkan sistem ini untuk mendapatkan pejabat yang berkompeten secara manajerial, menguasai masalah dan lapangan, serta memiliki semangat melayani rakyat. Anggaran yang disiapkan sekitar Rp 1 juta sampai Rp 1,3 juta untuk masing-masing kandidat.

Sumber: kompas.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar