Gubernur DKI Joko Widodo memiliki alasan khusus menerapkan biaya Rp 2.000 bagi pengunjung Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) yang rencananya digelar di pelataran Monumen Nasional (Monas), 2014 mendatang.
Jokowi menjelaskan, PRJ yang akan digelar di pelataran Monas membutuhkan biaya untuk menjaga kebersihan, serta biaya-biaya lain seperti halnya keamanan. Mantan Wali Kota Surakarta itu mengaku semuanya masih dalam penyesuaian konsep. Pihaknya akan menjadikan PPKD (Pekan Produk Kreatif Dearah) menjadi referensi untuk menyelenggarakan PRJ waktu mendatang.
"Kalau gratis berat di pengendalian penonton. Nanti stan-stannya rubuh bubar," ujar pria yang akrab disapa Jokowi saat ditemui di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/6/2013).
Untuk itu, pihaknya ingin seluruh aspek, mulai dari konsep acara, desain stan, jumlah stan, ketersediaan parkir, harga tiket masuk dan lain-lain dihitung dengan cermat. Jokowi ingin acara tersebut menjadi kegembiraan rakyat menyambut HUT Jakarta.
"Tiga bulanan-lah konsepnya ketemu, sekarang ini baru pameran dagangnya saja. Lalu yang PRJ digarap untuk usaha mikro menengah," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi melihat PRJ di JIExpo di Kemayoran, Jakarta, tidak merepresentasikan menyambut hari ulang tahun Jakarta. Pasalnya, konten acara itu kebanyakan industri raksasa. Sementara itu, ciri khas Betawi malah terpinggirkan.
Gubernur yang hobi blusukan itu merencanakan sebuah acara yang mengakomodir usaha kecil menengah berbasis masyarakat dan kebudayaan Betawi, yakni Pesta Rakyat Jakarta di Monas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar