Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, ia memiliki bukti berupa foto perawat puskesmas yang tidak disiplin melaksanakan tugas. Hal ini mendorong pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melaksanakan program seleksi dan promosi terbuka atau lelang jabatan kepala puskesmas.
"Masak ada perawat datang ke puskesmas jam 08.30 WIB, terus masuk sambil nenteng sayur. Saya punya fotonya," ujar Basuki di sela-sela acara Peringatan Asian Dengue 2013 Jakarta Bebas DBD 2020 di Balaikota Jakarta pada Sabtu (15/6/2013) pagi.
Pria yang kerap disapa Ahok itu mengatakan, perawat tersebut melanggar etika dan disiplin tenaga medis. Apalagi hal itu terjadi di puskesmas sebagai garda depan pelayanan kesehatan di Jakarta. Mantan Bupati Belitung Timur itu menginginkan agar setiap tenaga medis memiliki komitmen dan datang tepat waktu, yakni pukul 07.00 WIB.
Tidak hanya soal kedisiplinan, tenaga medis di puskesmas seharusnya juga memperbaiki manajemen penerimaan pasien. Ahok mengakui sering mendapat keluhan tentang pasien yang terlalu lama mengantre dan ketidakpastian perawatan pasien tersebut.
"Sudah antre 30 menit, dokternya bilang tidak bisa menangani dan dirujuk. Di sana harus antre lagi lama. Harusnya perawatnya tanya dulu, kalau harus dirujuk, perawat mendaftarkan pasien, sehingga dia tidak perlu antre lama," kata Ahok.
Atas kondisi tersebut, Ahok melihat pentingnya seleksi dan promosi terbuka untuk jabatan kepala puskesmas. Ia ingin memperbaiki pelayanan di puskesmas, baik di kecamatan atau kelurahan. Dengan demikian, masyarakat, terutama warga miskin, mendapat pelayanan kesehatan optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar