Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.
Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.
Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Minggu, 24 Maret 2013
Ahok akan integrasikan Damkar dengan Dishub dan Satpol PP
Keterlambatan datangnya mobil pemadam ke lokasi sering dinilai penyebab kebakaran tak bisa cepat teratasi. Untuk itu Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berjanji akan memperbaiki standar operasional pemadam kebakaran.
"Pemadam kebakaran pergi sendiri, dia tidak tahu mana yang macet dan mana wilayah yang tidak macet," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Jumat (22/3).
Ke depannya Ahok ingin mengintegrasikan semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bersangkutan dengan pemadam kebakaran. Instansi itu adalah Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP.
"Jadi ke depan mesti yang menuntunnya adalah Dishub. Nah, ambulans juga mesti ikut, Satpol PP juga harus ikut amankan. Jadi kita mau gabung," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Subejo mengatakan ada tiga tahap dalam memadamkan kebakaran. Pertama, fase persiapan adalah tahap di mana berita masuk ke Damkar hingga petugas bersiap. Kemudian, tahap kedua yang dijelaskannya adalah tahap perjalanan. Tahap ini amat bergantung pada kepadatan lalu lintas saat kebakaran terjadi.
"Kalau lalu lintas padat ya susah, makanya ke depan akan ada rekayasa traffic antara Polda dan Dishub. Inginnya, dengan CCTV, mereka melihat jalur mana yang padat, kemudian lampu lalu lintasnya diubah menjadi hijau semua, agar kami lancar," kata Subejo.
Tahap ketiga yang dia paparkan adalah tahap keluar air. Menurutnya, tahap ini tidak boleh lebih dari dua menit, namun jauhnya sumber air kerap menjadi masalah. Pasalnya, dangkalnya sumber air sering kali menghambat tahap ketiga ini.
"Makanya kami minta Dinas PU agar ketinggian kali harus dipersiapkan," tambahnya.
Sumber: merdeka.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar