Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Tuasikal - Hendrik Lewerissa, tampak mengenakan baju kotak - kotak ala Jokowi - Ahok pada Pilgub DKI Jakarta
Baju kotak-kotak yang digunakan pasangan Joko Widodo dan Basuki saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta ternyata menjadi inspirasi bagi sejumlah pasangan calon kepala daerah yang bakal bertarung dalam pemilihan umum. Setelah sebelumnya, pasangan Rieke Dyahpitaloka-Teten Masduki yang akan berlaga dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat menggunakan baju kotak-kotak, kini pasangan calon gubernur Maluku yang ikut "ber-kotak-kotak".
Pasangan calon gubernur dan wakil Gubernur Maluku, Abdullah Tuasikal-Hendrik Lewerissa, Rabu (21/11/2012) tampak mengenakan pakaian kotak-kotak "khas" Jokowi-Ahok, saat mengunjungi Kantor DPD Partai Hanura Maluku. Mereka datang untuk mengambil surat rekomendasi dari partai pimpinan Wiranto itu.
Selain Abdullah dan Hendrik, ratusan pendukungnya juga tampak memakai baju kotak-kotak yang sama. Baju kotak-kotak yang dipakai keduanya tampak mirip dengan yang dipakai pasangan Jokowi -Ahok saat Pilgub DKI Jakarta berlangsung. Bedanya, baju kotak-kotak di Maluku ini lebih halus dan kecil, berwarna merah muda. Baju kotak-kotak ini oleh masyarakat asli Ambon disebut baju cele.
Salah satu Ketua Tim Sukses pasangan Tuasikal-Lewerissa, Nendy Azhary kepada wartawan mengatakan, baju kotak-kotak yang dipakai keduanya tidak menjiplak pasangan Jokowi-Ahok di Pilgub DKI. Namun demikian, ia tetap mengakui, jika baju kotak-kotak itu sebagai simbol perubahan. "Semua orang tahu kalau ini baju cele, kita hanya mau menangkap semangat perubahan yang ada pada Jokowi-Ahok di Pilgub DKI," kilahnya.
Menurutnya, baju kotak-kotak yang digunakan pasangan Tuasikal - Lewerissa merupakan simbol kearifan lokal di Maluku, dan tidak ada kaitannya dengan upaya personifikasi sosok Jokowi-Ahok. "Kita sudah membuat ribuan lembar baju kotak-kotak ini dan akan dibagikan kepada warga nanti," ujarnya.
Dia juga mengatakan, pihaknya saat ini sedang berpikir untuk menggalang dana kampenye dengan cara menjual baju kotak-kotak tersebut di masyarakat dengan harga yang relatif murah. "Saat ini kita membagi gratis, dan kita sedang berpikir ke depan kita akan menggalang dana dengan menjual baju kotak-kotak ini dengan harga murah ke masyarakat," tutupnya.
Sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar