Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Minggu, 16 Desember 2012

Basuki : Demi kesehatan warga semua harus kerja keroyokan

Ahok: Demi kesehatan warga semua harus kerja keroyokan

Pelayanan Rumah Sakit.

Kartu Jakarta Sehat (KJS) sudah mulai diberlakukan sejak akhir November lalu. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap program unggulan Pemprov ini terealisasi dengan sempurna demi Jakarta sehat.

Untuk menyukseskan program ini, Pemprov DKI bakal mengundang ahli di bidang kesehatan dan manajemen untuk diminta pendapat.

"Soal kesehatan ini mesti kita keroyok. Dinas Kesehatan, RSUD dan Puskesmas ada punya 1600 lebih, FKUI punya 1600 lebih orang ikut program dokter spesialis, kenapa tidak dimanfaatkan," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Minggu (16/12).

Ahok menambahkan, keberadaan kartu sehat ini justru lebih fleksible. Tidak ada batas usia dan jenis penyakit yang mendapatkan biaya gratis untuk pengobatan.

"Kita mau bikin kesehatan secara menyeluruh. Dari orang hamil mesti kita awasi, sampai anak itu lahir kita mesti kasih gizi. Jadi secara holistic mesti menurun dari orang lahir, sampai mencegah kematian, sampai kebersihan mesti jelas," tambahnya.

Sistem KJS ini, lanjut Ahok, juga menghindari adanya rujukan-rujukan yang dilakukan pihak rumah sakit atau puskesmas dengan alasan alat atau dokter tidak tersedia. Dia akan membentuk tim yang akan mengawasi pihak penyedia jasa layanan kesehatan yang tak bertanggungjawab pada pasien-pasiennya.

"Kita tidak ingin lagi ada rujukan. Puskesmas harus ada dokter hebat, kita mesti gaji mereka. Nanti kita akan bentuk suatu audit rujukan, jadi akan kelihatan rumah sakit atau puskesmas mana yang ada oknum nakal, suka merujuk ke puskesmas tertentu. Atau dokter mana nanti yang nakal, harus nya cuma bius lokal dia bius seluruh tubuh kan biayanya lebih mahal. Jadi rujukan, obat, dan sistem harus kita bangun," jelas Ahok.

Dia juga yakin sistem KJS ini lebih baik dari pada program Jamkesda. Meski biaya yang dikeluarkan lebih mahal, tapi pemanfaatan dananya lebih terjamin dan tidak rentan disalahgunakan.

"Untuk Jamkesda kita mau turun ke bawah segala macam habis Rp 3 triliun, nah sekarang kita hampir Rp 4 triliun untuk rumah sakit-sakitnya. Makanya kita mesti hitung, ini uang ke mana. Jadi nanti kita mau buka semua anggaran rumah sakit kita," ungkapnya.

Ahok menyayangkan anggaran berlimpah yang selama ini tersedia tidak bisa dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu, dia tak ingin di program kali ini, kondisi demikian terulang lagi.

"Saya akan minta BPKD untuk mencari anggaran-anggaran itu. Selama ini banyak anggaran kita tapi tidak menyatu kerjanya," kritik Ahok.

Sumber : merdeka.com

Jumat, 14 Desember 2012

Basuki Harapkan Warga Jakarta Tertular "Virus" Jokowi

Basuki Harapkan Warga Jakarta Tertular "Virus" Jokowi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo disambut meriah oleh warga Kapuk Muara, yang merupakan korban kebakaran pada Selasa (11/12/2012) lalu. Pada acara Bakti Sosial itu Jokowi turut didampingi oleh isterinya Iriana Widodo, isteri Basuki Tjahaja Purnama, Veronica Tan. Selain itu turut hadir Menteri Pemberdayaan Perempuan, Linda Gumelar dan Ketua Tim Penggerak PKK Pusat, Evita Gamawan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama optimistis warga Ibu Kota akan lebih tertib. Hal itu disebabkan virus positif yang ditularkan oleh kepemimpinan Jakarta Baru.

Basuki mengatakan, Gubernur DKI Joko Widodo terus-menerus menularkan kebiasaan baik dengan kerendahan hatinya. Hal ini diyakini Basuki akan berdampak pada terciptanya suasana yang lebih nyaman di Ibu Kota pada waktu-waktu mendatang.

"Nanti pasti kebawa kok. Kalau kita beri habit yang baik, pasti masyarakatnya ada hati untuk memperbaiki diri," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (13/12/2012).

Menurutnya, warga Jakarta sudah pasti ingin hidup di tengah kota besar yang nyaman. Namun, semuanya menjadi sulit karena selama ini tak ada rasa saling memperhatikan antara pemerintah daerah dengan masyarakat dan sebaliknya.

Hal itu, menurutnya, dipicu oleh rasa kecewa masyarakat kepada kinerja pimpinan di daerah. Pemerintah dinilai tak memedulikan kepentingan masyarakat dan buntutnya adalah dengan menunjukkan gaya hidup yang sering kali tidak tertib.

"Kalau kita baik, orang Jakarta juga baik. Tiap ada masalah, pejabatnya care. Jadi, kita beruntung ada Pak Gubernur yang mau terus turun ke lapangan. Kalau Gubernur turun, ya saya yang rapikan belakang meja," ujarnya.

Sumber: kompas.com

Diunggulkan Jadi Capres, Jokowi Pilih Fokus Urusi Jakarta

Diunggulkan Jadi Capres, Jokowi Pilih Fokus Urusi Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi pengungsi korban kebakaran yang terjadi di RT 01, RT 02, dan RT 03 di RW 03 di jalan Kapuk Utara II, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Rabu (12/12/2012).

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak berkomentar banyak soal wacana pencalonannya sebagai presiden pada Pemilihan Umum 2014. Jokowi menegaskan bahwa saat ini ia ingin menjalankan tugasnya sebagai gubernur.
Ah, saya mau ngurus banjir, saya mau ngurus macet, saya mau ngurus kampung kumuh, saya enggak mau berpikiran sedikit pun pada masalah itu.
-- Joko Widodo

Dalam beberapa survei calon presiden yang diadakan oleh beberapa lembaga survei, mantan Wali Kota Solo tersebut terpilih sebagai salah satu capres paling ideal dan terpopuler. Dengan karakter sederhana plus sifat jujur dan terbuka yang ia miliki, Jokowi kerap mendapat sambutan positif oleh warga. Mantan tukang kayu tersebut kerap disebut-sebut bakal menjadi calon kuat dalam pemilihan presiden mendatang.

Meski demikian, Jokowi sama sekali tak mau menanggapi hasil survei itu. "Ah, saya mau ngurus banjir, saya mau ngurus macet, saya mau ngurus kampung kumuh, saya enggak mau berpikiran sedikit pun pada masalah itu," kata Jokowi di kantor BPK DKI, Jakarta, Kamis (13/12/2012).

Jokowi mengatakan, ia hanya ingin berkonsentrasi menjalankan tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta yang belum genap dua bulan diembannya. Menurut Jokowi, tugas sebagai orang nomor satu di Jakarta sudah cukup berat, apalagi harus mengurus masyarakat satu negara.

Ia mengatakan akan memikirkan cara mengurus dan menata masyarakat Jakarta agar lebih baik dan ingin menjalankan tugas sesuai program yang telah dijanjikan. "Saya mau konsentrasi bekerja untuk DKI," kata Jokowi.

Salah satu survei yang menyebutkan Jokowi sebagai capres terpopuler dilakukan oleh Aliansi Pemuda Indonesia untuk Perubahan (API Perubahan). Mereka mengeluarkan hasil jajak pendapat terkait nama-nama tokoh nasional atau pejabat negara yang layak menjadi capres versi pandangan anak muda. Dalam jajak pendapat itu, nama Jokowi menempati urutan tertinggi. Jokowi memenuhi sejumlah kriteria layak menjadi capres 2014. Kriterianya ialah kepemimpinannya diyakini memiliki ketegasan dan mampu dekat dengan rakyat dengan cara turun langsung ke lapangan.

Sumber: Kompas.com

Joko Widodo Tokoh Publik Pilihan Versi SPS

Joko Widodo Tokoh Publik Pilihan Versi SPS
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendapat penghargaan sebagai tokoh publik pilihan 2012 dari Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat. Bersama empat tokoh lain, Joko dinilai sebagai tokoh publik yang relatif bersih.

Penganugerahan penghargaan ini diserahkan langsung oleh Ketua Umum SPS Pusat Dahlan Iskan dalam acara The 1st SPS-Indonesia PR Summit 2012 di Yogyakarta, Jumat (14/12/2012). Selain Joko, empat tokoh lain yang mendapat penghargaan serupa yaitu Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo, Rektor Universitas Paramadina Anies R Baswedan, Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla, dan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.

Wakil Dewan Juri SPS Pusat Bambang Halilintar mengatakan, penetapan lima tokoh publik pilihan 2012 ini diputuskan oleh SPS Pusat bersama lima dewan juri. "Tokoh-tokoh yang terpilih adalah tokoh yang relatif bersih di mata publik," paparnya.