Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Selasa, 28 Mei 2013

Jokowi mau MRT dikerjakan tepat 1 tahun kepemimpinannya

Jokowi mau MRT dikerjakan tepat 1 tahun kepemimpinannya
mrt jepang. REUTERS

Pelaksanaan pembangunan proyek transportasi massal atau Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta telah diresmikan pada 2 Mei 2013 kemarin oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda kapan akan dimulainya pembangunan.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami menegaskan, pembangunan MRT paling lambat akhir tahun 2013.

"MRT dibangun Oktober genap 1 tahun Pak Jokowi memimpin Jakarta jika tak ada hambatan," kata Dono di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (28/5).

Menurut Dono, pihaknya akan lebih dahulu fokus pada pembangunan MRT tahap pertama. Yakni jalur Lebak Bulus hingga Bundaran HI.

"Ini terbagi menjadi 2 bagian dan beberapa paket. Dari Lebak Bulus-Bundaran Senayan akan dibangun melayang, sedangkan Bundaran Senayan sampai Bundaran HI akan dibangun underground atau bawah tanah," jelas Dono.

Dengan rincian stasiun, 7 di bagian atas dan 6 stasiun di bawah tanah. Sedangkan untuk total anggaran proyek pembangunan MRT ini, menurut Dono menghabiskan dana sebesar 139 miliar yen.

"Konstruksi sebelum akhir tahun ini dimulai, doakan saja," tegas Dono.

Sumber: merdeka.com

Jokowi: KJS Masalah Kecil, Jangan Dibesarkan dengan Interpelasi

Jokowi: KJS Masalah Kecil, Jangan Dibesarkan dengan Interpelasi
Gubernur DKI Jakarta membagikan Kartu Jakarta Sehat di Puskesmas Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Selasa (27/5/2013) pagi.

Gubernur DKI Joko Widodo berpendapat bahwa DPRD DKI Jakarta tak perlu mengusulkan hak interpelasi tentang persoalan Kartu Jakarta Sehat (KJS). Menurut Jokowi, penjelasan tentang KJS tak perlu dilakukan melalui mekanisme interpelasi.

"Kalau ada masalah kecil-kecil kayak gini, ya, enggak usah digede-gedeinlah, sampai pakai interpelasi. Apaan itu?" ujar Jokowi di sela-sela pembagian KJS di Puskesmas Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Selasa (28/5/2013) pagi.

Jokowi tidak sependapat dengan DPRD yang meminta ada evaluasi ulang atau menarik keterlibatan PT Askes dalam sistem pembayaran KJS. Menurut Jokowi, keterlibatan PT Askes justru merupakan kemajuan di dalam program KJS itu.

"Kami ingin memperbaiki sistem. PT Askes ini mendampingi kami memperbaiki sistem, masa kami mau mundur lagi ke belakang," kata Jokowi.

Jokowi menyebutkan, hari ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membagikan 1.733.991 lembar KJS di Jakarta. Jumlah tersebut terdiri dari 339.333 KJS di Jakarta Pusat, 105.715 KJS di Jakarta Utara, 435.979 KJS di Jakarta Barat, 337.449 KJS di Jakarta Selatan, 502.500 KJS di Jakarta Timur, dan 12.165 KJS di aerah Kepulauan Seribu.

Mengenai jumlah pasien KJS yang membeludak, Jokowi menilai hal itu bukan suatu masalah besar. Menurut Jokowi, kondisi itu adalah salah satu bentuk antusiasme warga terhadap akses pelayanan kesehatan yang kian mudah. Ke depan, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan perbaikan sejumlah fasilitas.

Sumber: kompas.com

Jokowi Bagikan 1.733.991 Kartu Jakarta Sehat

Jokowi Bagikan 1.733.991 Kartu Jakarta Sehat
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat membagikan KJS di Puskesmas Koja, Jakarta Utara.

Gubernur DKI Joko Widodo membagikan sebanyak 1.733.991 KJS (Kartu Jakarta Sehat) di lima wilayah di Jakarta. Secara simbolis, Joko Widodo membagikan KJS di Puskesmas Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Laporan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati menyebutkan jumlah titu terdiri dari sebanyak 339.333 KJS di Jakarta Pusat, 105.715 KJS di Jakarta Utara, 435.979 KJS di Jakarta Barat, 337.449 KJS di Jakarta Selatan, 502.500 KJS di Jakarta Timur dan 12.165 KJS di Daerah Kepulauan Seribu.

"Kartu Jakarta Sehat yang telah dibagikan bulan November 2012 lalu nantinya akan langsung diganti yang baru," ujar Dien kepada Jokowi di Puskesmas Koja, Selasa (28/5/2013) pagi.

Dien mengungkapkan, pembagian KJS Selasa ini juga dilaksanakan di Pasar Rebo, Jakarta Timur pada pukul 10.00 WIB dan pembagian KJS di Kalideres, Jakarta Barat pada pukul 13.00 WIB. Tiga titik tersebut merupakan puskesmas yang memiliki pelayanan rawat inap dengan jumlah kunjungan sebanyak 750 orang per harinya.

Dien melanjutkan, dengan pembagian KJS tahap kedua ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa memberikan pelayanan komprehensif bagi warga DKI, terutama bagi warga kelas ekonomi bawah.

"KJS dilengkapi IT (Informasi Teknologi) yang memuat identitas pasien. Langsung tersambung secara online yang juga dapat dimonitor untuk mempercepat pelayanan si pasien," lanjut Dien.

Pantauan Kompas.com, KJS tersebut diberikan secara simbolis langsung oleh Gubernur DKI Joko Widodo kepada sebanyak 100 warga Koja, Jakarta Utara. Sebanyak 100 warga itu terdiri dari bapak-bapak serta ibu-ibu yang sambil menggendong anaknya.

Sebelum membagikan KJS, Jokowi sempat keliling Puskesmas untuk memantau baik pasien maupun fasilitas di dalam puskesmas. Acara tersebut turut dihadiri Direktur Utama PT Askes Fahmi Idris. Hingga pukul 09.51 WIB, acara pembagian KJS masih berlangsung tertib.

Sumber: kompas.com

Jokowi: KJS Merupakan Revolusi Pelayanan Kesehatan

Jokowi: KJS Merupakan Revolusi Pelayanan Kesehatan
Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Kamis (23/5/2013).

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, program Kartu Jakarta Sehat atau KJS akan menjadi sebuah bentuk perubahan terhadap layanan kesehatan di Jakarta.

"KJS akan menjadi revolusi menuju pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat di Jakarta. Untuk itu, program ini akan diterapkan dengan maksimal," ujar Jokowi saat membagikan KJS di Puskesmas Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Selasa (28/5/2013).

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga memantau sejumlah fasilitas kesehatan yang ada di Puskesmas Koja, seperti ruang rawat inap dan scanning KJS.

Ia pun membagikan KJS secara simbolis kepada sejumlah warga setempat. Adapun total KJS yang dibagikan kepada warga setempat berjumlah 100 buah.

Warga pun menanggapi secara antusias program KJS ini. Salah seorang penerima KJS, Masus, mengatakan, program KJS sangat membantu pelayanan kesehatan bagi sejumlah warga, khususnya warga yang ekonominya menengah ke bawah.

"Saya bersyukur ada program ini. Untuk itu, saya berharap program ini bisa sukses dan bisa terus dilaksanakan secara berkelanjutan tanpa hambatan," ujarnya.

Sumber: kompas.com