Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Selasa, 25 Desember 2012

Basuki Rahasiakan Kebijakan Mengatasi Banjir

Basuki Rahasiakan Kebijakan Mengatasi Banjir
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memantau banjir yang terjadi di Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (24/12/2012).

Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah membahas dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terkait masalah banjir di Ibu Kota. Akan ada kebijakan yang saat ini masih dirahasiakan.


Kebijakan terkait banjir itu, kata Basuki, akan dilaksanakan segera. Namun, dia belum mau membukanya ke publik.

"Akan dicanangkan sesuatu kebijakan yang belum kami buka ke publik. Nanti kalau kami bilang sekarang, dikritik, dibilangnya belum mengkaji saja sudah menyampaikan rencana kebijakan, nanti dikiranya janji," kata Basuki di rumah dinasnya, di Jalan Besakih, Jakarta Selatan, Selasa (25/12/2012).

Menurut Basuki, kebijakan itu sudah dilakukan di negara lain dan itu sudah dikaji. Namun, Pemprov DKI masih akan melakukan riset apakah masyarakat suka atau tidak dengan rencana kebijakan yang akan dibuat tersebut.

Basuki mengaku optimistis mengatasi persoalan yang terjadi di Jakarta, seperti banjir dan kemacetan, juga permasalahan sampah. Anggarannya pun, kata dia, mencukupi.

"Bahkan, berlebih karena masuk dari pajak penghasilan setiap masyarakat dan pajak lain-lain," tuturnya.

Basuki pun berharap semoga di hari Natal ini dapat membawa damai dan berkah serta perubahan yang lebih baik dan rakyat miskin benar-benar mendapatkan keadilan. Menurutnya, peran serta masyarakat juga dibutuhkan dalam mendukung kebijakan yang dibuat agar segera terealisasi dan bisa membawa perubahan bagi Jakarta.

Sementara itu, acara open house di rumah dinas Wagub DKI itu masih berlangsung. Namun, jumlah warga yang bersilaturahim dengan pria yang akrab disapa Ahok itu sudah berkurang.

Sumber : kompas.com

Jokowi Tak Ingin Ditertawakan....

Jokowi Tak Ingin Ditertawakan...
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memantau banjir yang terjadi di Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (24/12/2012).


Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan ia bersama Gubernur DKI Joko Widodo telah menyiapkan berbagai kejutan strategi untuk mengatasi permasalahan banjir dan macet yang selalu mengintai ibu kota. Namun, sama seperti Basuki, Jokowi juga menolak menyebutkan program yang direncanakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.

"Saya tidak mau bicara soal itu dulu karena masih gagasan dan harus dikaji dulu," kata Jokowi, di Sate Khas Senayan, Jakarta, Selasa (25/12/2012).

Jokowi merahasiakan programnya yang masih belum matang itu, karena ia tidak ingin ada penilaian negatif dari masyarakat terhadap program-programnya yang tidak masuk akal. "Kami enggak mau ditertawakan karena dianggap tidak tahu kondisi lapangan," ujarnya.

Selain itu, Jokowi juga mengatakan program terobosan itu bukan proyek yang sebelumnya telah direncanakan oleh Pemprov DKI. "Semoga nanti terobosan itu bisa dilaksanakan tahun 2013. Pokoknya nanti setelah kajian selesai, langsung diumumkan," kata Jokowi.

Untuk di tahun 2013 mendatang, Pemprov DKI, kata dia, akan mulai mengerjakan normalisasi Kali Ciliwung, Pesanggrahan, Angke, dan Sunter (PAS). Selain itu, Pemprov DKI juga akan mengerjakan proyek-proyek pembangunan situ di wilayah hulu Jakarta.

Sementara itu untuk di dalam kota, ia berjanji akan mempercepat perbaikan sistem pengairan yang ada di Jakarta. "Tapi memang harus diakui semua itu tidak cukup, makanya harus ada program terobosan tadi," tandas Jokowi.

Seperti diberitakan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah membahas dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terkait masalah banjir di ibu kota. Akan ada kebijakan yang saat ini masih dirahasiakan.

Kebijakan terkait banjir itu, kata Basuki, akan dilaksanakan segera. Namun, dia belum mau membukanya ke publik. "Akan dicanangkan suatu kebijakan yang belum kami buka ke publik. Nanti kalau kami bilang sekarang, dikritik, dibilangnya, belum mengkaji saja sudah menyampaikan rencana kebijakan, nanti dikiranya janji," kata Basuki.

Sumber : kompas.com

Jokowi : 2013 Kami Akan Ajukan 10.000 Sumur Resapan

Jokowi : 2013 Kami Akan Ajukan 10.000 Sumur Resapan
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo bersama Walikota dan Wakil Walikota Jakarta Timur, H.R. Krisdianto (kedua dari kiri) dan Husein Murad (kiri) mendengarkan penjelasan dari sekretaris RW 05, Asit Faisal, saat berkeliling kampung usai pelantikan wali kota dan wakil walikota di lapangan sepak bola Kampung Pulo Jahe, RT 07 RW 5 Kelurahan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (20/12/2012). Selain untuk mengingatkan bahwa pejabat harus melayani masyarakat, pelantikan yang dilakukan di kampung kumuh itu juga agar pejabat terkait mengetahui permasalahan yang dihadapi warga.

Berkali-kali Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memantau lokasi banjir. Bahkan, dia pernah langsung 'menceburkan' diri kedalam genangan air yang merendam berbagai wilayah di Ibu Kota. Berkali-kali pula saat ditanyakan oleh wartawan apa tindak lanjutnya sebagai Gubernur DKI untuk mengatasi permasalahan yang telah menjadi langganan kota metropolitan tersebut, Jokowi menjawab akan melakukan normalisasi kali untuk antisipasi jangka panjang.

Kalau tidak ada sumur resapan, ya serapan air ke bawah enggak bagus dan kualitas air tanah akan menjadi semakin tidak baik
-- Joko Widodo

Sementara itu untuk antisipasi jangka pendek, kata Jokowi, akan melakukan evakuasi. Namun, ternyata untuk antisipasi jangka panjang pencegahan banjir, Jokowi merencanakan untuk mengajukan sebanyak 10.000 sumur resapan.

"Tahun depan kami akan ajukan kurang lebih sepuluh ribu sumur resapan. Itu real," kata Jokowi, seusai melayat korban pengungsian banjir Kampung Pulo, Jakarta, Selasa (25/12/2012).

Karena menurut Jokowi, pencegahan banjir, selain melalui proyek kanal dan normalisasi kali, maka tidak akan sempurna penyerapan airnya. "Kalau tidak ada sumur resapan, ya serapan air ke bawah enggak bagus dan kualitas air tanah akan menjadi semakin tidak baik," kata Jokowi.

Namun, ia mengatakan prioritas antisipasi banjir di 2013 mendatang adalah normalisasi kali, yaitu Kali Pesanggrahan, Angke, dan Sunter (PAS) yang diyakini dapat mengurangi 10 titik banjir. Melalui kanal banjir, dari 78 lokasi rawan banjir dapat terkurangi sebanyak 16 lokasi rawan banjir. Sehingga sisanya tinggal 62 lokasi rawan banjir yang secara bertahap akan ditangani Pemprov DKI.

Tiap tahunnya, Jokowi menargetkan untuk mengurangi 8-12 titik rawan banjir. "Progressnya mesti harus ada seperti itu. Jadi jangan harap, saya baru menjabat satu atau dua bulan bisa menghilangkan semua, ya enggak lah. Saya bukan Superman, dewa, tukang sulap, yang membalikkan tangan bisa langsung hilangkan banjir," ujarnya.

Selain itu, ia juga mengharapkan adanya partisipasi warga untuk dapat menumbuhkan kesadaran diri berbudaya hidup bersih sehingga daerah rumahnya pun tidak terkena banjir. "Nanti Wali Kota bisa menggerakan masyarakatnya untuk perbaikan drainase, selokan dan lain-lain. Semuanya memang pengen kami gerakkan, begitu APBD diketok, ya jalan," kata Jokowi.

Jokowi juga akan meminta bantuan kepada Marinir dan Kopassus untuk membersihkan gorong-gorong agar tidak tersumbat dengan sampah-sampah sehingga air dapat mengalir dengan lancar dan tidak mengakibatkan banjir, terutama tidak menggenangi jalan protokol Ibu Kota yang dapat melumpuhkan aktivitas dan kegiatan ekonomi masyarakat Jakarta.

Sumber : kompas.com

Minggu, 23 Desember 2012

6 Jawaban Jokowi soal macet dan banjir Jakarta

6 Jawaban Jokowi soal macet dan banjir Jakarta

Jumat (21/12) dan Sabtu (22/12), Jakarta dilanda macet parah akibat genangan air di banyak lokasi. Keluhan muncul dari pengguna jalan yang terjebak hingga berjam-jam di jalanan Jakarta.

Jokowi mengatakan, hujan dan macet yang terjadi Jumat malam merupakan tanggung jawab pemerintah DKI Jakarta. Sehingga, lanjut dia, pemprov akan melakukan bersih-bersih untuk meminimalisir banjir.

"Iya itulah tugas Pemprov DKI, tugas kita. Saya sudah sampaikan bolak-balik, sedimentasi sudah tebel sekali ya itu di bersihkan sedimentasinya," tegas dia. Dalam berbagai kesempatan, Jokowi kerap ditanya tentang macet dan banjir Jakarta. Berikut beberapa petikan jawaban Jokowi.

1. 19 November

Jokowi meminta semua pihak bersabar, karena penyelesaian macet dan banjir membutuhkan proses.

"Semuanya tidak bisa langsung selesai, termasuk masalah banjir dan macet ini," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (19/11).

Jokowi juga meminta semua pihak bekerja sama untuk menanggulangi permasalahan macet dan banjir. Salah satu contohnya adalah kerja bakti membersihkan sampah di seluruh titik rawan banjir yang ada di Jakarta.

2. 20 November

Hujan deras yang melanda Jakarta belakangan berakibat pada kemacetan parah hampir di setiap ruas jalan Ibu Kota. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, hal itu terjadi lantaran banyak warga yang menerobos jalan.

"Pengguna jalan saling terobos, Jadi masyarakat harusnya punya kesadaran. Kalau semua saling menerobos seperti itu pas hujan, jadi total berhenti seperti tadi malam," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (20/11) pagi.

Selain itu, Jokowi mengatakan, macet parah juga terjadi lantaran hujan deras yang melanda Jakarta."Pas hujan ya jadi total berhenti seperti tadi malam," imbuh Jokowi.

3. 21 November

Mengatasi persoalan banjir dan macet di Jakarta bukan persoalan mudah. Hal itu diakui oleh Jokowi.

"Dua-duanya susah (banjir dan macet)," kata Jokowi saat berbincang dengan awak media di dalam mobil pribadinya, Rabu (21/11).

Meski sulit, Jokowi yakin masalah itu bisa teratasi. Namun, untuk mengatasi keduanya tidak mungkin diselesaikan dengan singkat seperti membalikkan telapak tangan karena semua itu butuh proses. "Semua masalah pasti bisa diatasi tapi ya pasti perlu waktu, sudah ada perencanaan, dan tinggal nunggu waktu," ujarnya.

Jokowi mengatakan, persoalan banjir dan macet akan menjadi tantangan dalam hidupnya. Dengan sikap optimistis, Jokowi mengaku bisa mengatasinya. "Semua ini tantangan saya optimistis, saya enggak pernah berpikir pesimis," ujarnya.

4. 22 November

Jokowi angkat bicara soal kemacetan parah yang terjadi di Jakarta belakangan ini. Menurutnya, sejak dulu macet Jakarta akan semakin parah jika terjadi hujan. Karena itu ia meminta masyarakat bersabar. Sebab, ia tengah mencari solusinya. "Apa dulu-dulu waktu hujan tidak macet parah. Sama saja. Itu yang mau dicarikan jalan keluarnya. Selain transportasi massal. Transportasi massal kan untuk jangka panjang, yang jangka pendek baru kita garap habis-habisan dengan Polda," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (22/11).

Jokowi pun menyoroti masalah drainase dan saluran air di Jakarta yang bermasalah. Menurutnya ini masalah kronis di Jakarta. "Ya diperbaiki dong. Sekali lagi, saya ini baru 5 minggu. Jangan semua ditunjukin, langsung diperbaiki," kata Jokowi.

5. 13 Desember

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan tahun 2013 titik-titik banjir di Jakarta bisa berkurang 12-15 titik. Meskipun demikian Jokowi menegaskan hal itu perlu proses, namun yang pasti tiap tahun banjir akan terkurangi. "Sekarang masih 68 titik nanti terkurangi lagi, tiap tahun terkurangi. Memang proses perencanaan seperti itu," kata Jokowi di BPK Pemprov DKI Jakarta, Kamis (13/12).

Untuk saat ini, lanjutnya, penanganan banjir yang terjadi hanya proses sementara yang bersifat sementara. Untuk itu mantan Wali Kota Solo itu akan mengajak warga Jakarta untuk berkampanye bersih.

"Ya nanti mulai inilah mulai 2013 kita akan kampanye besaran-besaran buang sampah di tempatnya, buang sampah tidak di kali, buang sampah tidak di selokan," ujarnya.

Menurutnya, kampanye ini penting untuk dilakukan untuk menyadarkan masyarakat. Sehingga buang sampah pada tempatnya akan menjadi kebiasaan dan budaya, imbasnya pun akan terlihat positif untuk masyarakat Jakarta.

"Contoh di sebuah negara ya, untuk mengubah kebiasaan meludah di sembarang tempat itu butuh waktu 7 tahun. Singapura juga mengubah penggunaan kendaraan pribadi ke kendaraan umum juga membutuhkan waktu kurang lebih 6-7 tahun. Inikan proses lama. Jangan membalikkan telapak tangan langsung rampung, kayak dewa saja, kayak superman," imbuhnya sambil tertawa.

6. 22 Desember

Lalu lintas Jakarta lumpuh akibat hujan deras. Kendaraan nyaris tak bergerak berjam-jam di jalanan. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku macet semalam disebabkan berbagai faktor. Dia ikut meninjau kemacetan tersebut.

"Pertama ada hujan, dan ada genangan kemudian ada banjir, dan yang kedua ini karena ada libur panjang. Masyarakat ingin berangkat ke luar kota. Semuanya pada keluar, jam-jam kemarin itu semuanya pada keluar kota, jadi macetnya macet total," kata Jokowi, Sabtu (22/12).

Jokowi juga menilai macet terjadi karena pengemudi tidak disiplin dan mau menang sendiri. Pengemudi nekat menerobos taman kota dan jalur busway. Hal ini menyebabkan kemacetan lebih parah.

"Kemudian yang ketiga adalah kalau kita lihat di perempatan inginnya saling cepat saja. Pengendara itu tidak melihat lampu traffic light. Tidak berlalu lintas dengan baik, ada yang loncat ke taman, loncat ke jalur busway yang harusnya nunggu tapi terus. Ini (macet) yang startnya kadang-kadang dimulai dari situ," lanjut Jokowi.

Sumber : merdeka.com