Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Sabtu, 10 Agustus 2013

Rumah Jagal Tanah Abang Dibongkar, Warga Bersorak

Suasana pembongkaran rumah jagal Blok G Pasar Tanah Abang penuh debu, Jakarta, Minggu (11/8/2013). Suara bising alat berat mengundang antusiasme warga untuk melihat pembongkaran.

Rumah potong hewan di Pasar Blok G, Tanah Abang, Jakarta Pusat, akhirnya dirobohkan. Sorak-sorai warga yang bermukim di belakang Gedung Pasar Blok G mengiringi perobohan rumah jagal yang telah beroperasi sejak 1993 itu.

Salah seorang warga, Novin (28) sangat mendukung perobohan rumah jagal tersebut. Menurutnya, selama ini keberadaan rumah jagal itu menimbulkan bau tak sedap dan sangat mengganggu warga sekitar.

"Dari dulu sebenarnya enggak setuju, bau. Jadi kita setuju banget ini dibongkar, syukurlah sekarang," ujarnya saat ditemui di sela-sela proses pembongkaran, Minggu (12/8/2013) siang.

"Ini kemerdekaan warga, 20 puluh tahun kita hidup dengan bau, dari tahun 1993. Kita bersyukur ini dibongkar," kata warga Gang Tikek, Tanah Abang, tersebut.

Novin menuding keberadaan RPH itu telah menurunkan nilai bangunan maupun rumah warga di sekitar pasar meskipun lokasinya strategis. Hal itu dikarenakan warga enggan tinggal di lokasi tersebut.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, pembongkaran dimulai pukul 11.15 dan disaksikan puluhan warga yang tinggal di belakang pasar tersebut. Dinas Kebersihan DKI Jakarta menggunakan satu unit traktor untuk merobohkan bangunan rumah jagal. Terlihat beberapa personel gabungan Satpol PP dan polisi yang berjaga di lokasi. Hingga pukul 11.40 WIB, pembongkaran masih berlansung.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar