Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.
Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.
Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Kamis, 14 Februari 2013
Ini alasan Jokowi depak Ery Basworo dari Dinas PU
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku punya alasan kuat mengganti Ery Basworo dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU). Jokowi ingin ada perubahan.
"Masa harus ditanyakan? Pokoknya kita pengen yang namanya banjir, jalan, cepet direaksi. Itu saja," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Kamis (14/2).
Jokowi menegaskan, ia ingin masalah yang menjadi keinginan masyarakat bisa dituntaskan seperti macet dan banjir. Masalah-masalah krusial itu nanti harus bisa ditangani oleh Kepala Dinas PU baru, yaitu Manggas Rudi Sihaan.
"Karena sebetulnya yang menguasai masalah yang kecil, sedeng, gede, itu mereka. Saya kan makro-nya. Tapi terpaksa dalam waktu 4 bulan itu saya masuk ke hal yang betul-betul seperti itu. Enggak apa-apa, masih kuat saya," katanya.
Apakah kinerja Ery kurang? "Ritme kerja kita udah kelihatan. Ini karena uang inikan sudah mau keluar ini. Begitu APBD keluar dari Mendagri kan langsung. Push kerja. Jangan sampai nanti SILPA-nya gede lagi," ujarnya.
Jokowi mengaku selama empat bulan menjabat sudah menilai seluruh pejabat-pejabat di DKI, termasuk Ery. "Udah dong (dinilai). 4 Bulan dong. Rapornya mau tahu?" ujarnya sembari tertawa.
Sumber : merdeka.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar