Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.
Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.
Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Selasa, 22 Januari 2013
Ahok jawab tudingan pencitraan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyangkal kalau selama ini sering beraksi demi pencitraan. Menurut dia, justru di tangan Jokowi-Ahok ada kemajuan di ibu kota
Sebutan pencitraan itu muncul karena Jokowi identik dengan gaya blusukan, sedangkan Ahok dengan style marah-marah yang diunggah di Youtube.
Ahok, sapaan Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan situasi ketika Kamis pekan lalu dia tidak datang ke Balai Kota karena rumahnya kebanjiran. "Kalau pencitraan, Kamis saya ke kantor pakai jas. Kalau tahu banyak wartawan, saya bilang.'mari ikut saya.' Harusnya begitu kalau pencitraan," ujarnya di Balai Kota, Selasa (22/1).
Menurut Ahok, saat itu dia bekerja sesuai perintah gubernur yaitu mencari pasir. "Saya disuruh gubernur mencari pasir dan batu. Kita kontak Jaya Konstruksi. Apa harus nge-tweet terus menerus. Menurut saya itu genit banget," kata Ahok.
Ahok menyebutkan beberapa gebrakan kepemimpinan di era Jakarta Baru. Dia mencontohkan program Kartu Jakarta Sehat (KJS) nantinya akan dibuat sistem yang sederhana yakni bekerja sama dengan Askes, sehingga ini yang membedakan dengan Jamkesda.
"Kita kerja sama dengan Askes nanti. Kita harus bikin sistem sederhana, tapi ini yang membedakan. Bukan pencitraan, buktinya sejarah DKI sudah ada e-ticketing dan pajak online yang sebelumnya bisa diterapkan, baru sekarang jalan," jelas Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (21/1).
Politikus Gerindra ini mengaku setiap orang sudah mengetahui ada perubahan dan sudah terlihat. Mengenai video dia marah-marah kepada notulen, menurutnya itu kejadian tidak sengaja.
"Ini kan kejadian tidak disengaja ketika video buruh demo. Saya ingin ada video bukti bahwa banyak buruh-buruh yang masuk angin. Ternyata yang diambil pas saya lagi marah sama notulen. Itu dua jam negosiasi sama buruh, dipotonglah ketika saya marah. Apakah ini pencitraan, saya tidak tahu," terangnya.
Dia mengatakan gubernur ingin semua sistem transparan. Namun, ada persepsi Ahok tukang marah-marah.
"Ternyata ini opini oknum saja kalau Ahok suka marah-marah," katanya.
Dia mengatakan Jokowi-Ahok merupakan pemimpin yang tipikal tidak puas. Pasalnya, mereka bekerja dengan sistem cepat.
Sumber : merdeka.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar