Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Sabtu, 02 Maret 2013

Pantun Jokowi untuk rakyat Betawi

Pantun Jokowi untuk rakyat Betawi


Hari ini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pembukaan Musyawarah Besar ke-VI Badan Musyawarah (Bamus) Betawi di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur. Meski bukan orang Betawi, Jokowi coba-coba berpantun.

"Pohon sawi kembang sagu, ikan sepat ikan gurame. Warga Betawi mari bersatu, bangun Jakarte rame-rame," kata Jokowi usai menyampaikan pidatonya, Sabtu (2/3).

Pantun Jokowi mengundang decak kagum warga yang hadir. Mereka lantas bertepuk tangan.

Sejak menjadi gubernur, pria asal Solo, Jawa Tengah ini memang konsen membangun kembali budaya Betawi di Jakarta yang mulai ditinggalkan. Menurut Jokowi, budaya harusnya tetap dipertahankan sebagai bentuk identitas suatu daerah.

Salah satu cara Jokowi memperjuangkan kelestarian budaya Betawi dengan mengharuskan seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta menggunakan pakaian khas Betawi di hari Kamis. PNS pria memakai koko, peci, dan sarung yang dikalungkan di leher, sedangkan PNS wanita memakai kebaya encim.

Tak hanya soal pakaian, Jokowi juga meminta seluruh gedung pemerintahan Jakarta berornamen Betawi. Tujuannya, untuk membedakan dengan gedung-gedung tinggi lainnya.

Selain itu, Jokowi juga menjanjikan satu kampung yang khusus menampilkan budaya Betawi. Dia akan menyulap Setu Babakan menjadi Kampung Betawi.

Sumber: merdeka.com

Kamis, 28 Februari 2013

Jokowi disuka karena aura kuat, meski tidak camera face

Jokowi disuka karena aura kuat, meski tidak camera face

Kepopuleran Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bukan hanya di Jakarta atau Indonesia saja, namun sudah mencakup dunia internasional. Menurut founder Rumah Perubahan, Rhenald Kasali, muka Jokowi bukan 'camera face' namun pria kurus itu memiliki aura yang kuat sebagai pemimpin.

"Secara nyata saja, sosoknya Jokowi kalau sudah masuk kamera tidak menarik namun sosoknya mempunyai aura genik, terlihat dari kata-katanya, bahasa mukanya, gerakan tangan dan volume suara. Hal itu sangat berpengaruh," ujar Rhenald pada acara peluncuran buku "Camera Branding" di auditorium MNC Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (1/3).

Rhenald mengatakan, Jokowi dipenuhi pendapat yang pro dan kontra. Ketika Jokowi menerima hujatan dan ditanggapi dengan santai, itu yang membuat masyarakat menyukai suami Iriana itu. "Hal itu yang membuat masyarakat Indonesia menyukainya apalagi media-media," katanya.

Dibandingkan dengan Ruhut Sitompul, Rhenald menambahkan, pejabat yang tampil di televisi bukan menjadi diri aslinya. "Kalian tahu Ruhut aslinya, kalau bukan di dalam televisi bukan seperti itu, saya yakin itu," tambahnya.

Acara tersebut dihadiri oleh CEO MNC Group, Harry Tanoesoedibjo, Founder Young On Top, Billy Boen serta artis Donna Agnesia dan Happy Salma.

Sumber: merdeka.com

Ahok Tonton 'Pawang Geni Jokowi' Padamkan Si Jago Merah

Ahok Tonton 'Pawang Geni Jokowi' Padamkan Si Jago Merah
Wakil Gunbernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama. (Liputan6.com/Luqman Rimadi)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun Dinas Pemadam Kebabakaran dan Penanggulangan Bencana yang ke-94 di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pemadam Kebakaran, Ciracas, Jakarta Timur.

Ahok yang mengenakan pakaian Dinas Pemadam Kebakaran menyaksikan simulasi penanganan pemadam kebakaran oleh petugas pemadam, termasuk kemampuan alat pemadam kebakaran Manual ala Jokowi bernama Pawang Geni.

Dalam sumilasi itu, sekitar 20 orang anggota pemadam kebakaran terlihat berusaha memadamkan kobakaran api yang membakar sebuah replika rumah, termasuk menggunakan Pawang Geni yang didesain khusus untuk menangani kebakaran tahap awal pada pemukiman padat penduduk.

Pawang Geni ini berbentuk tong berkapasitas 200 liter di atas besi beroda. Alat yang dilengkapi pompa, selang sekitar 10 meter, dan alat penyemprot seperti milik mobil pemadam ini mampu menyemprotkan air hingga jarak kurang lebih 25 meter.

Ketika alat itu dipamerkan, Ahok terlihat kagum dan ikut bertepuk tangan bersama para peserta yang hadir.

Selain menyaksikan simulasi pemadam kebakaran, Ahok mendapatkan sebuah cendera mata dari Dinas Pemadam Kebakaran, berupa peralatan 'pemadam kebakaran yang diserahkan oleh 2 orang petugas berseragam biru.

Sumber: liputan6.com

Mantap .... Kini, Warga Dapat Mengakses APBD DKI Melalui Situs Web

Di situs www.jakarta.go.id, warga dapat mengakses Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta tahun anggaran 2013.


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memenuhi janjinya untuk memublikasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta 2013. Mulai Kamis (28/2/2013), anggaran tersebut telah ditayangkan situs web www.jakarta.go.id.

Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informasi Masyarakat DKI Jakarta Eko Hariadi mengatakan, akses APBD DKI melalui situs web itu merupakan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam hal transparansi dan keterbukaan. "Dengan bisa diaksesnya APBD melalui website, masyarakat jadi bisa ikut mengawasi dan mengawal penggunaan anggaran," kata Eko di Balaikota Jakarta, Kamis (28/2/2013).

Informasi yang disampaikan dalam situs web tersebut terkait dengan anggaran secara makro dan program unggulan Pemprov DKI Jakarta tahun anggaran 2013. Seluruh informasi mengenai APBD, seperti kode rekening serta jumlah anggaran yang dialokasikan untuk sebuah kegiatan, terpampang dalam situs web tersebut. Sementara itu, untuk poster yang akan ditempel di setiap kantor RW baru bisa direalisasikan pekan depan.

"Untuk poster masih memerlukan waktu satu pekan lagi karena pencetakannya lebih lama," ujarnya.

APBD DKI 2013 telah ditetapkan sebesar Rp 49,98 triliun dengan rincian aspek penerimaan yang terdiri atas pendapatan daerah sebesar Rp 41,53 triliun dan penerimaan pembiayaan sebesar Rp 8,45 triliun. Adapun aspek pengeluaran terdiri dari belanja daerah sebesar Rp 45,57 triliun dan pengeluaran pembiayaan Rp 4,4 triliun. "Seluruh anggaran untuk program unggulan Pemprov DKI Jakarta juga dapat diakses," kata Eko.

Pada tahun 2013, Pemprov DKI memiliki 20 program unggulan, antara lain pembangunan Kanal Banjir Timur (KBT), normalisasi sungai dan saluran drainase, serta penataan pembangunan situ, waduk, dan tanggul pengaman pantai. Pemprov DKI juga mengedepankan pembangunan flyover dan underpass; optimalisasi, perluasan, serta penambahan jaringan jalan dan missing link; pembangunan Terminal Bus Pulogebang; peningkatan pengelolaan bus transjakarta; pembangunan mass rapid transit (MRT); penataan trayek dan peremajaan angkutan umum berupa pengadaan bus sedang untuk peremajaan angkutan umum reguler; serta pelayanan kesehatan masyarakat melalui Kartu Jakarta Sehat (KJS).

Program unggulan lainnya adalah peningkatan pelayanan pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP), pembangunan rumah susun dan infrastrukturnya, penataan kampung dan kantong kumuh, pembangunan dan pengembangan ruang terbuka hijau (RTH), peningkatan pengelolaan air limbah domestik, dan pembangunan dan pengembangan lingkungan cagar budaya. Selanjutnya, peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan di tingkat kelurahan, peningkatan sarana dan prasarana komunikasi dan informatika, penataan pedagang kaki lima (PKL) di lima wilayah kota, dan peningkatan sarana-prasarana olahraga dan pemuda melalui pembangunan Stadion BMW.

Sumber: kompas.com