Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Rabu, 24 Oktober 2012

Jokowi Ingin "Sulap" Pasar Jadi Hypermarket

  Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berdialog dengan pedagang di Pasar Abdul Gani, Jalan Abdul Gani Galur, Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2012). Kedatangan Jokowi untuk meninjau dan mendengarkan keluhan para pedagang yang berjualan di pasar tersebut.

Setelah meninjau Pasar Senen Blok III dan Blok VI, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau Pasar Lokbin (lokasi binaan) Cempakasari, Jakarta Pusat. Melihat keadaan pasar yang sudah tidak layak, Jokowi sampai garuk-garuk kepala.

Tiba di Pasar Cempakasari, Jokowi langsung disambut antusias oleh ratusan pedagang. Semuanya meneriakkan yel-yel untuk Jokowi. Jokowi pun melayani ajakan bersalaman para pedagang itu dengan ramah.

Selanjutnya, Jokowi langsung menyusuri Pasar Cempakasari itu didampingi oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah DKI Jakarta Ratnaningsih. Setelah melihat kondisi Pasar Cempakasari, Jokowi pun mengatakan, semua pasar memang sudah terstereotipe kumuh.

"Ya, pasar di mana-mana sama, kotor, kumuh, becek, bau, seperti enggak tertata. Ini yang mau kita usahakan," kata Jokowi di Pasar Cempakasari, Jakarta, Rabu (24/10/2012).

Jokowi mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta) harus menyediakan segala macam keperluan pasar tersebut.

"Kalau perlu lapak-lapaknya ini ya dari kita, gerobaknya ini dari kita. Untuk awal-awal memang kita harus memberikan," ujarnya.

Jokowi juga akan membenahi lantai-lantai pasar yang terkesan becek untuk diganti dengan keramik dan tidak kalah bagusnya dari lantai supermarket.

"Ya, untuk lantai di keramik ya pokoknya enggak kalah dari supermarket dan hypermarket dari segi penataannya, maupun kondisi di dalamnya," ujar Jokowi.

Selain itu, ucap Jokowi, para pedagang tidak perlu dibebankan kembal, karena sudah dikenai beban retribusi.

"Janganlah, kasihan. Pedagangnya sudah kena biaya retribusi," kata Jokowi.

Setelah meninjau Pasar Cempakasari, Jokowi juga meninjau Pasar Gembrong Lama, Galur, Jakarta Pusat.

Sumber : kompas.com

Jumat, 19 Oktober 2012

Akhir Pekan, Jokowi Gelar Dua Rapat


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyambangi Kelurahan Pademangan Timur, Jakarta Utara, Selasa (16/10/2012). Setelah dilantik Senin (15/10) kemarin, Jokowi langsung mengunjungi kampung-kampung kumuh di Jakarta, mendalami masalah yang ada dan kemudian mencari cara untuk mengatasinya

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan tiba di Jakarta pada Sabtu (20/10/2012) setelah sehari sebelumnya, menghadiri pelantikan FX Hadi Rudyatmo sebagai Wali Kota Solo.
Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, begitu tiba di Jakarta, dua agenda rapat telah menunggu Jokowi. Salah satu agenda rapat itu melibatkan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama pada pukul 10.00 WIB di rumah dinas Gubernur.
"Besok jam (hari ini) 10.30 saya rapat dengan pak Jokowi di rumah dinas beliau di Taman Suropati," kata Basuki saat dijumpai di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/10/2012) malam.
Secara terpisah, juru bicara tim sukses Jokowi - Basuki, Riffa Juffiasari menyampaikan informasi agenda rapat Gubernur DKI Jakarta. Rifa mengatakan Jokowi akan memimpin rapat di Balai Kota DKI Jakarta pada 11.00 WIB.
Namun, Riffa belum mandaptkan informasi seputar masalah yang akan dibahas dalam rapat siang hari nanti.
"Bapak tiba di Jakarta sekitar jam 07.00 WIB dan ada agenda rapim di Balai Kota jam 11.00 siangnya," kata Riffa.
Selain kedua rapat itu, kemungkinan besar Jokowi akan melayat atau ikut mengantar jenazah mantan Gubernur DKI Wiyogo Atmodarminto yang rencananya akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Timur, siang hari nanti.
Saat dihubungi, Humas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Eko Hariadi mengaku belum mendapat konfirmasi dari pihak keluarga mengenai rencana Jokowi menghadiri pemakaman Wiyogo.
"Agenda rapat saya belum tahu, rencana bapak melayat juga belum ada konfirmasi dari pihak keluarga," ujarnya.

Sumber : kompas.com

Kamis, 18 Oktober 2012

Jokowi-Basuki Pastikan Lanjutkan Monorel



Tiang beton proyek monorel yang mangkrak di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan


Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menggelar pertemuan bersama Dinas Perhubungan DKI, PT Adhi Karya, PT Lembaga Elektronika Nasional (LEN), PT Industri Kereta Api (Inka), PT Telkom, dan lainnya.

Pertemuan itu dalam rangka melanjutkan megaproyek transportasi massal berbasis monorel. "Intinya kan Adhi Karya atas perintah Menteri BUMN, komitmen beliau mau membantu Pak Jokowi menjadi gubernur yang sukses di Jakarta. Jadi, komitmen itu memanggil seluruh BUMN untuk meneruskan program monorel dan desainnya sudah diubah, berhenti di tempat-tempat yang ekonomis," kata pria yang akrab disapa Ahok, di Balaikota DKI, Jakarta, Jumat (19/10/2012).
Selanjutnya, ia menargetkan sampai tiga tahun ke depan proyek monorel sudah bisa dirasakan oleh masyarakat Jakarta. "Jadi, nanti di Jakarta diharapkan tiga tahun ke depan sudah ada monorel sampai tiga jalurlah," kata Basuki.
Intinya, dikatakan olehnya, PT Adhi Karya ditugaskan oleh Menteri BUMN untuk menjadi pemimpin konsorsium untk membangun monorel. "Konsorsiumnya pada Adhi Karya, PT Inka, PT LEN, PT Telkom," kata Basuki.
Selanjutnya, tiang pancang yang sebelumnya telah lama "menganggur" di beberapa titik di Jakarta, dikatakan oleh Basuki, akan tetap digunakan.
Adapun tiga jalur monorel itu adalah jalur monorel yang lama, yaitu, pertama, Tanah Abang-Palmerah-Mega Kuningan-Senayan; kedua, Cawang Atas-Senen-Ancol; dan yang ketiga, Cawang Atas-Grogol-Monas.
Sebelumnya, PT Adhi Karya memang sudah bergabung dengan PT Jakarta Monorail untuk membangun proyek monorel. Perseroan memiliki 7,5 persen saham di PT Jakarta Monorail.
Namun, karena proyeknya mangkrak dan dana investor tidak cair maka perseroan memilih untuk hengkang dari proyek kerja sama itu. Rencananya, Adhi Karya ingin membangun monorel dengan kapasitas 77.500 orang per arah per hari serta berkapasitas 200 orang per gerbong.
Sementara itu, terkait penggantian investor dan pengembang dari PT Jakarta Monorail kepada PT Adhi Karya, Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan mengaku tidak ingin mengurusi problem yang sudah berlalu itu.
"Saya enggak tahu, kita proposal baru ini. Jadi, tidak ada hubungan dengan yang lalu. Adhi Karya enggak urusan dengan masa lalu. Masa lalu urusannya dengan PT Jakarta Monorail, bukan PT Adhi Karya itu," kata Kiswodarmawan.

Sumber : kompas.com

Kamis, 20 September 2012

Menang, Jokowi-Ahok Tidak Akan Gelar Pesta

foto
Joko Widodo dan Basuki T. Purnama (Ahok).

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, tak akan menggelar pesta jika dia dan pasangannya, Joko Widodo, menang dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta putaran kedua. "Tidak akan ada pesta kemenangan karena sebenarnya ini kerja berat," kata Basuki saat ditemui di kantor Dewan Pengurus Pusat Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Kamis, 20 September 2012.

Basuki teringat dengan reaksi orang tuanya ketika dia memenangkan pemilihan Bupati Belitung beberapa tahun silam. Saat itu, orang tuanya malah mengucap "astaga" hingga tiga kali. Kala itu, Basuki pun bingung, "Loh, kok, malah astaga? Kemenangan kan seharusnya disyukuri?" katanya menirukan reaksinya ketika itu. Ternyata saat itu orang tuanya mengingatkan Basuki bahwa kemenangan itu berarti dia akan memegang tugas berat.

"Harapan masyarakat sangat tinggi, jadi kami memegang amanah besar. Jangan sampai masyarakat kecewa dan malah jadi tidak percaya dengan politik," katanya.

Dia dan Jokowi bahkan berencana untuk segera menemui pesaingnya, Fauzi Bowo, jika terpilih memimpin Jakarta. "Kami ingin bertemu dan berdiskusi, program apa saja yang bisa diteruskan," katanya. Semua itu dilakukan, kata dia, agar program untuk Jakarta bisa dipercepat pelaksanaannya.

Menurut Basuki, hasil real count yang dilakukan timnya di tempat pemungutan suara menunjukkan pasangan yang selalu memakai kemeja kotak-kotak ini memimpin dengan perolehan suara di kisaran 54-55 persen.