Tiang beton proyek monorel yang mangkrak di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menggelar pertemuan bersama Dinas Perhubungan DKI, PT Adhi Karya, PT Lembaga Elektronika Nasional (LEN), PT Industri Kereta Api (Inka), PT Telkom, dan lainnya.
Pertemuan itu dalam rangka melanjutkan megaproyek transportasi massal berbasis monorel. "Intinya kan Adhi Karya atas perintah Menteri BUMN, komitmen beliau mau membantu Pak Jokowi menjadi gubernur yang sukses di Jakarta. Jadi, komitmen itu memanggil seluruh BUMN untuk meneruskan program monorel dan desainnya sudah diubah, berhenti di tempat-tempat yang ekonomis," kata pria yang akrab disapa Ahok, di Balaikota DKI, Jakarta, Jumat (19/10/2012).
Selanjutnya, ia menargetkan sampai tiga tahun ke depan proyek monorel sudah bisa dirasakan oleh masyarakat Jakarta. "Jadi, nanti di Jakarta diharapkan tiga tahun ke depan sudah ada monorel sampai tiga jalurlah," kata Basuki.
Intinya, dikatakan olehnya, PT Adhi Karya ditugaskan oleh Menteri BUMN untuk menjadi pemimpin konsorsium untk membangun monorel. "Konsorsiumnya pada Adhi Karya, PT Inka, PT LEN, PT Telkom," kata Basuki.
Selanjutnya, tiang pancang yang sebelumnya telah lama "menganggur" di beberapa titik di Jakarta, dikatakan oleh Basuki, akan tetap digunakan.
Adapun tiga jalur monorel itu adalah jalur monorel yang lama, yaitu, pertama, Tanah Abang-Palmerah-Mega Kuningan-Senayan; kedua, Cawang Atas-Senen-Ancol; dan yang ketiga, Cawang Atas-Grogol-Monas.
Sebelumnya, PT Adhi Karya memang sudah bergabung dengan PT Jakarta Monorail untuk membangun proyek monorel. Perseroan memiliki 7,5 persen saham di PT Jakarta Monorail.
Namun, karena proyeknya mangkrak dan dana investor tidak cair maka perseroan memilih untuk hengkang dari proyek kerja sama itu. Rencananya, Adhi Karya ingin membangun monorel dengan kapasitas 77.500 orang per arah per hari serta berkapasitas 200 orang per gerbong.
Sementara itu, terkait penggantian investor dan pengembang dari PT Jakarta Monorail kepada PT Adhi Karya, Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan mengaku tidak ingin mengurusi problem yang sudah berlalu itu.
"Saya enggak tahu, kita proposal baru ini. Jadi, tidak ada hubungan dengan yang lalu. Adhi Karya enggak urusan dengan masa lalu. Masa lalu urusannya dengan PT Jakarta Monorail, bukan PT Adhi Karya itu," kata Kiswodarmawan.
Sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar