Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Minggu, 18 Agustus 2013

Basuki Syaratkan PNS Golongan IV B Buat Karya Ilmiah untuk Naik Jabatan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama | KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA

Setelah melakukan seleksi promosi terbuka jabatan camat dan lurah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama masih terus menggali kemampuan kerja bawahannya. Rencananya, pejabat Pemprov DKI muda yang memiliki golongan IV B, atau setara Kepala Biro, akan diminta menyusun karya ilmiah untuk naik jabatan.

"Di DKI ini banyak PNS golongan IV B dan kita enggak bisa tahu semua kinerja mereka. Nah, dia harus buat tulisan semacam karya ilmiah," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (19/8/2013).

Tulisan ilmiah itu, kata Basuki, misalnya seperti "Seandainya saya menjadi deputi" atau "Seandainya saya menjadi Kepala Badan maupun Sekda DKI". Penulisan karya ilmiah itu, kata dia, akan menjadi salah satu penilaian Jokowi-Basuki untuk meningkatkan jabatan pejabat Pemprov DKI.

Saat ini, terobosan strategi itu sedang dirumuskan bersama Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Made Karmayoga.

"Untuk kepala dinas, kita evaluasi bulan Desember," kata Basuki.

Sumber: kompas.com

Basuki: Dukung Kami, tapi Jangan Fanatik

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama | Kompas.com/Kurnia Sari Aziza

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta kepada warga Jakarta untuk memercayai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan dirinya. Ia juga berharap agar warga tetap memberikan kritik terhadap pemimpin mereka.

Hal itu disampaikan Basuki dalam acara peringatan Hari Ulang Tahun Ke-68 RI oleh Komunitas Kami Anak Bangsa (KKAB) di Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Basuki mengatakan, seorang pemimpin harus dipercaya dalam melayani rakyatnya. Hal itu menjadi syarat sebuah negara untuk maju.

Mengutip perkataan filsuf China, Lao Tse, Basuki mengatakan bahwa sebuah negara akan maju jika memenuhi lima syarat, yaitu wilayah, rakyat, pertahanan, makanan, dan kepercayaan. Jika syarat-syarat itu tidak dapat dipenuhi, maka ada beberapa syarat yang dapat dikesampingkan, yakni pertahanan, wilayah, makanan, lalu rakyat.

"Jadi paling penting itu kepercayaan. Satu hari nanti pasti bisa membentuk negara maju dengan adanya kepercayaan," kata Basuki, Minggu (18/8/2013) sore.

Ia mengingat kembali janji-janjinya saat kampanye menjadi Bupati Belitung Timur. Waktu itu, ia selalu menekankan tiga kata, yakni "Beri kami kesempatan".

"Jadi saya juga harap warga DKI mendoakan kami dan dukung kami. Tapi juga jangan jadi fanatik dan tidak pernah mengkritik," katanya.

Dalam acara tersebut, Basuki terlihat sendiri. Sebelumnya, ia bersama istrinya, Veronica, menghadiri acara Jakarta Souvenir Design Award 2013 di Senayan City, Jakarta Selatan.

Sumber: kompas.com

Rakernas PDIP Bakal Deklarasikan Jokowi Jadi Capres?

Rakernas PDIP Bakal Deklarasikan Jokowi Jadi Capres?
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)


Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di Ancol, Jakarta Utara, pada 5-7 September 2013 mendatang. Acara tersebut akan diikuti oleh sekitar 1.800 pengurus PDIP seluruh Indonesia.

"Nanti ada pidato politik Ibu Mega pada pembukaan Rakernas pada tanggal 6 September di Ancol. Yang dikuti lebih kurang 1.800 pengurus PDIP se-Indonesia tingkat kota, kabupaten, provinsi, fraksi MPR, fraksi DPR seluruh Indonesia pada tanggal 5,6,7 september nanti," Kata Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo di Kantor DPP PDIP, Sabtu (17/8/2013).

Dia menjelaskan, pada kegiatan Rakernas lalu, PDIP telah memberikan kuasa penuh kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk menunjuk salah satu kader terbaiknya maju sebagai calon presiden. Apakah Jokowi yang bakal ditunjuk? Tjahjo mengaku tidak tahu.

"Kami tidak tahu apakah dalam forum rakernas akan muncul masukan dari pengurus cabang dan DPD. Tapi kalau partai, mekanisme kita tidak ada konvensi. Mekanismenya sejak 2 tahun lalu diserahkan ke forum rakernas untuk penetapan capres," jelasnya.

Menurut dia, momentum deklarasi capres, kapan pelaksanaanya, siapa nanti yang dicalonkan apakah Ibu Mega atau calon yang lain atau Jokowi atau yang lainnya, pasangan siapa wapresnya diserahkan kepada Bu Mega.

"Entah forumnya apa. Apakah rapim atau rakernas kembali. Awal tahun depan atau setelah pileg. Kami belum tahu," imbuh Tjahjo.

Namun, lanjut dia, yang pasti hingga saat ini PDIP belum memutuskan siapa yang akan menjadi capres untuk Pilpres 2014 mendatang karena masih akan fokus untuk memenangi pemilu legislatif terlebih dahulu.

"Kita tunggu pada momentum yang tepat (untuk deklarasi). Hasil rakernas pertama diserahkan kepada Ibu Ketum pada 2 tahun lalu. Tentu Ibu (Mega) mencermati setiap gelagat perkembangan dinamika yang ada. Soal siapa nanti yang akan diputuskan tentunya kalau yang kami tangkap akan melihat dulu bagaimana perolehan suara kursi hasil pileg," tutup Tjahjo.

Sumber: liputan6.com

Jokowi Ingatkan Pesan Bung Karno Saat HUT RI

Jokowi Ingatkan Pesan Bung Karno Saat HUT RI
Gubernur Jakarta Joko Widodo (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo melaksanakan upacara Kemerdekaan HUT ke-68 RI yang digelar di lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat. Dalam pidatonya, pria yang akrab disapa Jokowi ini menyampaikan untuk selalu ingat pesan tokoh Proklamator Bung karno yang juga merupakan presiden pertama RI.

"Mari bekerja keras dan tidak mengenal menyerah. Sebagaimana pesan Bung Karno, kemerdekaan hanya jembatan emas menuju masa depan yang lebih baik," kata Jokowi di Monas, Jakarta, Sabtu (17/8/2013).

Mantan Walikota Surakarta itu mengatakan, hendaknya setiap individu untuk menghormati jasa pahlawan. Dengan begitu, setiap warga Indonesia, khususnya Jakarta bisa ikut dalam pembangunan bangsa.

"Selama puluhan tahun kita dijajah, selama itu juga tetesan darah para pejuang bumi pertiwi. Para pahlawan bangkit dan sekali merdeka tetap merdeka. Mari satu padu melakukan pembangunan ekonomi, fisik, spiritual, pendidikan, serta meningkatkan investor dan dunia usaha," pungkas Jokowi.

Sumber: liputan6.com