Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Senin, 08 Juli 2013

Jokowi Malu Cerita Transportasi DKI ke Gubernur Negara Lain

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (memegang mike) mencanangkan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, pada acara soft launching di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis (2/5/2013). Pembangunan MRT tahap Pertama, yaitu jurusan Lebak Bulus - Bundaran HI, dinyatakan dimulai. Tiga paket underground yang akan dikerjakan; dua paket diantaranya dikerjakan oleh perusahaan pemenang tender yaitu joint venture Shimizu-Obayashi-Wijaya Karya-Jaya Construction, dan satu paket lainnya dikerjakan oleh Sumitomo Mitsui Construction Company (SMCC)-Hutama Karya.

Gubernur DKI Joko Widodo mengaku minder atas kondisi sejumlah moda transportasi di DKI Jakarta, apalagi ketika ia bertemu dengan gubernur negara lain.

"Saya ingin sekali mendambakan memiliki MRT, satu kilometer saja deh. Di Kuningan, gitu kan," ujar Jokowi saat memberikan kuliah umum bagi para mahasiswa Magister Manajemen Universitas Indonesia, Jakarta, Senin (8/7/2013) siang.

Namun, yang terjadi malah sebaliknya. Meski Jakarta telah merencanakan pembangunan mass rapid transit (MRT) sejak 24 tahun lalu, hingga kini, moda transportasi itu belum juga terwujud. Negara-negara lain seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia, justru sudah mewujudkannya meskipun mereka baru merencanakan MRT sekitar belasan tahun lalu. Itulah yang membuat Jokowi merasa malu.

"Kalau ketemu sama gubernur negara lain, mereka sudah cerita MRT, monorel. Lah kita, mau cerita bus saja enggak bisa, masak cerita kopaja," ujar Jokowi yang langsung disambut tawa mahasiswa.

Meski demikian, Jokowi tak khawatir karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berkomitmen untuk mempercepat pembangunan sejumlah moda transportasi di Jakarta. MRT direncanakan rampung enam tahun yang akan datang, sementara monorel akan rampung sekitar 3,5 tahun lagi.

"Jadi, kalau cerita juga enggak malu, biar bisa sombong juga kalau cerita," kata Jokowi.

Sumber: kompas.com

Basuki: Enak Saja Jalan di Jakarta Disewakan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat memberikan sambutan dalam Diskusi 'Peran Jajaran Pemprov DKI Jakarta Dalam Mendukung Program Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba' di Balai Agung, Balaikota Jakarta, Minggu (30/6/2013).

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin memberantas oknum yang memperdaya para pedagang kaki lima yang berjualan secara ilegal di jalan raya. Oknum itu menarik pungutan hingga jutaan rupiah kepada para PKL.

Hal itu disampaikan Basuki terkait rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memasukkan para PKL di Blok G Pasar Tanah Abang. Pasar itu tengah dibenahi oleh Pemprov DKI. Meski demikian, para pedagang masih saja memilih berjualan menggunakan jalan raya di sekitar pasar.

"Mereka (pedagang) merasa sudah bayar jalan itu pada oknum," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Senin (8/7/2013).

Basuki mengatakan, dengan mendorong PKL masuk ke dalam pasar, hal itu dapat mengungkap siapa yang memanfaatkan dengan memungut uang dari para pedagang. Dengan begitu, para pedagang dengan sendirinya akan menuntut orang-orang yang menerima uang tersebut apabila pedagang dapat dimasukkan ke dalam pasar.

"Makanya, kita sengaja dorong, kita paksakan supaya yang bayar menuntut pada oknum mana yang terima uang itu kan. Nanti ketahuan, kebongkar. Ini sudah kayak mafia saja, jalan DKI disewa sama pedagang, enak saja," ujar Basuki.

Saat ini, lokasi blok G di Pasar Tanah Abang tengah dibenahi oleh Pemprov DKI Jakarta agar PKL dapat berjualan di dalam. "Lagi disiapin, sementara masuk dulu bayar harian. Lebih layak di dalam daripada (jualan) di jalan raya," kata Basuki.

Sumber: kompas.com

Cerita Jokowi Mengecoh Pengawal Dishub


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) berfoto bersama guru dari PGRI di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2013).

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak suka mendapat pengawalan berlebihan saat melakukan kegiatannya. Maka dari itu, Jokowi pernah mengecoh pengawal bermotor dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta karena mengawal secara berlebihan.

Cerita itu disampaikan saat orang nomor satu di DKI Jakarta tersebut memberikan kuliah umum bagi mahasiswa Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jalan Salemba, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/7/2013).

"Suatu hari saya blusukan ke Jakarta Barat. Ada dua pengawal bermotor dari Dishub. Ada ngiung-ngiungnya (sirine) itu lho, saya enggak suka," ujar Jokowi.

"Tidak cuma ngiung-ngiung, dia juga gini-gini," lanjut Jokowi sambil meliuk-liukkan tangannya, mencontohkan gerak motor Dishub DKI untuk membuka ruang bagi mobil gubernur.

Jokowi berpikir, bagaimana agar motor pengawal dari Dishub tersebut tak melakukannya lagi di kemudian hari. Itu karena Jokowi tak suka mendapat pengawalan istimewa.

"Ya sudah, saya bilang sopir saya, 'Pak, kita belok kiri.' Jadi motornya lurus terus, saya belok kiri. Dia (pengawal) nengok ke spion, 'Lah, gubernur saya mana?'," ujar Jokowi yang langsung disambut tawa mahasiswa.

Selain puluhan mahasiswa S-2, turut hadir beberapa tokoh, yakni Guru Besar Magister Manajemen UI Renald Kasali, pemilik Mustika Ratu Moeryati Soedibyo, dan lainnya.

Sumber: kompas.com

Kabar Jokowi Pamit "Nyapres", Basuki: Kalian Mau Tahu Saja

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama.

Tersiar kabar Joko Widodo berpamitan meminta izin maju menjadi calon presiden. Bahkan, Jokowi pun dikabarkan akan menyerahkan kursi DKI 1 kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Apa kata Basuki?

Basuki mengakui memang keduanya sempat mengobrol berdua. Namun, pembahasannya bukan membicarakan soal pencapresan Jokowi.

"Aku ngomong berdua saja, mau tahu saja aku ngomongin apa. Mana ada ngomongin itu, kan? Enggak ada ngomong gituan, ngurusin ini aja udah pusing," ujar Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Senin (8/7/2013).

Dengan nada berkelakar, Basuki mengatakan, ia dan Gubernur tidak pernah berpikir atau berbicara mengenai masalah pencapresan. Saat ini, urusan mengenai lelang seleksi promosi jabatan terbuka kepala sekolah hingga puskesmas dikatakannya sudah membuat pusing.

"Jadi gimana mau ngomongin soal capres-capres. Pusing tiap hari urusannya gituan. Pusing inilah," canda Basuki.

Sumber: kompas.com