Nama Joko Widodo mulai moncer saat menjabat wali kota Solo. Salah satu penyebabnya, pria bertubuh kurus itu dianggap mampu menyelesaikan masalah pedagang kaki lima (PKL) di kota batik itu dengan humanis tanpa kekerasan.
Tapi ada lain yang rupanya tak banyak diketahui orang dari sosok Jokowi. Pria klimis ini ternyata juga pernah galak pada PKL di Solo. Saking galaknya, PKL yang ngeyel ditertibkan itu dia penjarakan.
"Ada satu rahasia Pak Jokowi. Tadi saya tanya sama beliau. Pak, bapak kan terkenal baik sama PKL, negosiasi-negosiasi terus sampe berhasil. Saya nggak percaya, namanya pedagang, orang nih ngelunjak, pingin modal kecil tapi untung besar," cerita Ahok menirukan pertanyaan ke Jokowi.
"Sambil senyum-senyum dia (Jokowi) bilang gini, saya waktu baru jadi wali kota Solo enam bulan, saya pidanain empat orang PKL. Dia ngomong gitu," tambah Ahok menirukan ucapan Jokowi.
Perbincangan Jokowi dan Ahok itu terjadi saat rapat pimpinan rutin, pagi tadi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/7).
Jokowi mengaku empat orang PKL itu dipenjarakannya selama tiga bulan. "Walaupun itu tipiring (tindak pidana ringan), ya tiga bulan juga lumayan kata beliau, kan tiga bulan juga bikin kapok," ujarnya.
Ahok menilai tindakan Jokowi itu cukup tepat sebagai peringatan. Bahwa manusia yang baik wajib taat aturan.
"Kita manusiawi tapi kamu bukan berarti boleh nginjek hukum. Anda salah ya salah, jangan ngelunjak, makanya dulu saya marahkan," tegas pria berkacamata ini.
Ahok berharap sikap keras kepala PKL di Jakarta tak sampai terulang seperti di Solo. Dia meminta pedagang menaati aturan.
"Negara nggak boleh kalah dengan preman mana pun dan harus tegakkan. Gitu juga ini (PKL) sama, lama-lama minta di mal aja dagangnya," sindir Ahok.
Sumber: merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar