Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Kamis, 06 Juni 2013

Basuki Pertanyakan Kontribusi PRJ untuk Jakarta


Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mempertanyakan kontribusi yang diberikan oleh PT Jakarta International Expo (PT JI Expo) dalam penyelenggaraan Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta. Menurut Basuki, setiap pameran atau perdagangan setidaknya harus dapat menyumbang 18 persen keuntungannya untuk pendapatan asli daerah (PAD) DKI.

"Setiap pameran pasti berkontribusi untuk DKI. Jadi pertanyaan, kan, semuanya. Kenapa mesti PT JI Expo dan tidak ditenderkan? Macam-macam pertanyaannya, aku juga enggak mengerti," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (5/6/2013).

Setelah bertahun-tahun tak memberikan dividen kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Rapat Umum Pemegang Saham PT JI Expo memutuskan untuk membayarkan dividen kepada Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp 1,7 miliar. Dividen yang dimiliki PT JI Expo selama 2005-2012 mencapai Rp 10 miliar dan dibagikan ke Pemprov DKI yang memiliki saham sebesar 13,1 persen. JI Expo juga memberikan komplimen dalam pelaksanaan Jakarta Fair 2013.

"Dari Rp 10 miliar, DKI hanya mendapat Rp 1,7 miliar. Mudah-mudahan satu bulan ini langsung cair dan dimasukkan ke kas daerah," kata Basuki, Kamis (28/3/2013).

Menurut Basuki, PT JI Expo merupakan perusahaan keluarga dengan sebagian kecil saham dimiliki oleh Pemprov DKI. Pemprov DKI tidak ingin menambah jumlah saham di perusahaan milik Murdaya Poo tersebut.

"Berapa pun penambahan modalnya, saham punya DKI tidak akan diusik. Tapi saya tidak tahu apakah dividen ini akan dibayarkan juga di tahun-tahun mendatang," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.

PT JI Expo merupakan perusahaan yang mengelola arena Pekan Raya Jakarta Kemayoran sejak 2003. Perusahaan tersebut juga menjadi pelaksana penyelenggaraan event tahunan Jakarta Fair. Perusahaan ini mengelola arena PRJ Kemayoran setelah sebelumnya memenangi pelelangan umum yang dilakukan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dan Pengadilan Niaga Jakarta Utara. Pengelola sebelumnya, yakni PT Jakarta International Trade Festival (JITF), dinyatakan pailit oleh pengadilan.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar