Tidak dapat diragukan lagi bahwa Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan nama julukan JOKOWI merupakan sosok yang saat ini cukup fenomenal di Indonesia. Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta ini telah menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat luas, semenjak dirinya mempopulerkan mobil SMK beberapa saat yang lalu.

Jokowi yang lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961 ini semakin menjadi perbincangan masyarakat ketika secara resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur untuk DKI Jakarta yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan (PDI-P) yang berkolaborasi dengan Partai Gerindra.
Dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama yang juga sering dijuluki sebagai Ahok.



Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java".
Baca biografi lengkap beliau DISINI

Baca biografi wakil beliau ( AHOK ) DISINI

Senin, 03 Juni 2013

Anggota DPRD dukung Jokowi pindahkan PRJ ke Monas


Anggota DPRD dukung Jokowi pindahkan PRJ ke Monas

Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi mendukung langkah-langkah Joko Widodo (Jokowi) dalam upaya mengevaluasi pelaksanaan Pekan Raya Jakarta (PRJ). Sanusi berharap, PT JIExpo sebagai penyelenggara PRJ tidak seenaknya mengambil keuntungan dalam perayaan tersebut.

"Memang harus begitu, supaya swasta jangan semau-maunya," ujar Sanusi di Gedung DPRD, Jakarta, Senin (3/6).

Politisi Gerindra ini mengakui jika saham yang dimiliki oleh Pemprov DKI sangat kecil jumlahnya. Yakni hanya 5 persen saja. Namun bukan berarti PT JIExpo seenaknya meraup keuntungan sebesar-besarnya.

"Saking kecilnya, kita tidak dihargai. Kita ketahui mereka mendapat untung begitu besar atas nama Jakarta Expo," jelas Sanusi.

Seharusnya, Sanusi menegaskan, PT JIExpo boleh saja menggelar pameran, namun tidak layak menggunakan label PRJ. Jika ingin menggunakan label PRJ, harus ada solusi yang saling menguntungkan antara pihak penyelenggara dalam hal ini PT JIExpo dengan Pemprov DKI.

"PRJ yang kita lakuin gak sesuai, kalau mau partneran yang win-win. Jangan timpang. Pak Jokowi bener, ya harus cari lahan lagi," tandasnya.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bakal mengevaluasi keberadaan Pekan Raya Jakarta. Jokowi bakal mengemas PRJ yang sebelumnya di Kemayoran dan dikelola oleh PT JIExpo dipindah ke Monas. Serta lebih ditonjolkan usaha kecil menengah dengan produk-produk berbasis budaya.

Sumber: merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar